Search This Blog

Showing posts with label blogtour. Show all posts
Showing posts with label blogtour. Show all posts

Monday, August 5, 2019

Blogtour and Giveaway Winner: Candide

Judul: Candide
Pengarang: Voltaire
Penerjemah: Widya Mahardika Putra
Editor: Widya Mahardika Putra
Sampul: Suku Tangan
Cetakan: 1, Agustus 2019 
Tebal: 204 hlm
Penerbit: DIVA Press




Candide adalah sebuah novel satire yang ditulis oleh seorang pujangga termasyhur dari Prancis, Voltaire (1694 - 1778), pada tahun 1759. Novel ini mengulas kehidupan getir seorang Candide yang dalam seluruh rentang kehidupannya mengalami berbagai kehilangan dan kemalangan. Pemuda itu memiliki seorang guru filsafat bernama Pangloss yang menganut doktrin optimism kehidupan. Ajarannya yang senantiasa diulang-ulang dan ditekankan kepada Candide adalah bahwa segala hal di dunia ini tidaklah mungkin menjadi berbeda; segalanya diciptakan untuk suatu tujuan, jadi semuanya ada untuk tujuan terbaik (hlm. 9). Ajaran positif inilah yang kemudian menguasai dan menyetir jiwa Candide. Maka, ia tetap berpikir positif ketika ia akhirnya diusir dari kastil karena jatuh cinta kepada Cunegonde yang merupakan nona majikannya. Begitulah yang sudah seharusnya, mungkin demikian pikir Candide.

Sejak saat itu, dimulailah pengembaraan si pemuda Candide dalam menjelajahi dunia demi menemukan kebenaran dari tesis yang selalu diajarkan gurunya. Mula-mula ia pergi ke Westphalia, menjadi seorang tentara Bulgaria yang menyaksikan kejamnya perang yang tidak kenal ampun, baik pada tentara maupun warga sipil. Dan, Candide masih bertahan dengan doktrin positivisme kehidupannya. Selanjutnya ia ke Paris, dimana ia mengetahui bahwa keluarga majikan dan pujaan hatinya telah diperkosa dan dibunuh oleh tentara Bulgaria. Candide hampir saja menyerah kalau saja yang menyampaikan berita itu bukan Pangloss, gurunya sendiri. Maka, diliputi dengan kesedihan, keduanya pun memutuskan untuk meninggalkan Paris dan benua Eropa yang seolah begitu kejam kepada takdir manusia.

"Manusia sangat senang berkelana dan kemudian menceritakan sekaligus memamerkan apa yang ia telah lihat dalam petualangannya." (hlm. 108)


Maka, sampailah mereka di Lisbon, Portugal. Di kota ini, mereka menyaksikan penolongnya yang begitu baik tenggelam di lautan, dan kemudian merasakan sendiri bencana gempa bumi dan tsunami yang menghantam kota itu pada tahun 1755. Kota itu porak-poranda, dan keduanya kemudian ditangkap karena tuduhan menyebabkan bencana itu. Candide sedih sekali ketika gurunya dihukum gantung. Namun, Candide tetap bersikeras mempertahankan tesis gurunya bahwa hidup itu baik.

"Kejahatan pasti akan mendatangkan hukuman." (hlm. 125)


Muak dengan daratan Eropa yang begitu keji, Candide dan Cunegonde memutuskan untuk berlayar jauh ke seberang lautan. Maka, sampailah mereka ke Amerika Selatan. Di tempat baru ini, nasib kembali tidak memihak Candide. Bingung dengan hidup yang seolah senantiasa mempermainkan dan menguji doktrin optimisme kehidupan yang dianut Candide, pemuda itu bersama seorang rekan memutuskan untuk melarikan diri ke belantara Amerika Selatan, di mana tanpa sengaja mereka menemukan El Dorado, Kota Emas yang menjadi impian bagi para penjelajah Eropa kala itu. Sebuah kota yang bahkan tanah dan batu kerikilnya adalah bongkahan emas, yang hiasan-hiasannya adalah batu-batu berharga, dan rumah paling sederhana di kota itu adalah 10 kali lipat lebih megah dari kastil tercantik di Eropa. 


Sudah menjadi ciri manusia untuk tidak pernah merasa puas dan cukup. Walau dikelilingi oleh harta berlimpah, makanan terlezat, dan orang-orang paling berbudi; pikirannya selalu tertuju pada sang kekasih hatinya, Cunegonde. Ia pun memutuskan untuk meminta izin dan pergi dari El Dorado demi sang pujaan hati. Dengan berat hati sang raja melapasnya. Candide diberi sejumlah kerikil dan batu dari El Dorado sebagai bekal. Harta itu nilainya melebihi dari kekayaan 10 raja Eropa dijadikan satu. Setelah kembali ke paradaban, Candide berpisah dari pelayannya. Ia memutuskan akan kembali ke Eropa sementara si pelayan diminta menebus nona Cunegonde. Mereka berjanji untuk bertemu di Venesia. 

Tapi, bahkan dengan harta dari  EL Dorado, kemalangan tiada henti terus menimpa Candide. Ia ditipu oleh seorang saudagar Belanda yang ternyata adalah seorang bajak laut. Sebagian besar hartanya ludes dicuri. Dengan harta yg tersisa, Candide mencari orang jujur sebagai temannya berlayar. Mereka akhirnya kembali ke Paris dan menyaksikan sendiri betapa kota itu tidak berubah dengan kebiadabannya.

"Manusia tidak terlahir sebagai serigala, tetapi ia menjadi serigala dalam hidup." (hlm. 28)

Candide memutuskan pergi ke Venesia untuk bertemu Cunegonde dan pelayannya. Ia memang berhasil menemuinya, tapi bukan di kota kanal itu, melainkan di Konstantinopel. Sayangnya, di sana lagi-lagi dia disambut oleh kemalangan. Penderitaan apa lagi yang menimpanya, pikir Candide frustrasi. Tapi, entah bagaimana tesis gurunya malah terbuktikan ketika dalam perjalanan itu dia akhirnya mendapatkan semua yang selama ini telah hilang darinya. Kemudian, apakah dia bahagia? Ternyata tidak, kemapanan malah membuat segala sesuatunya memburuk. Sampai akhirnya mereka menemukan tesis baru, yang mereka coba terapkan dan berhasil.

“Bahwa manusia dilahirkan bukan untuk berpangku tangan. Mari kita bekerja dan tanpa berfilsafat. Itu adalah satu-satunya cara untuk membuat hidup ini layak dijalani.” (hlm 201).


Voltaire yang bernama asli Francois Maria Arouet merupakan salah satu tokoh pemikir paling berpengaruh di masanya. Tokoh ini telah menghasilkan berbagai tulisan dan buku yang banyak dibaca oleh masyarakat di Prancis. Pemikirannya bahkan turut mempengaruhi pecahnya Revolusi Perancis (1789–1799). Buku ini merupakan sindirannya terhadap doktrin filsafat positivisme, sekaligus terhadap kota Paris yang dianggap telah membuangnya. Tidak heran kalau Paris dan negara-negara Eropa dalam Candide digambarkan sebagai tempat yang sangat buruk dan kejam. 

"Optimisme itu kegilaan yang membuat orang bersikeras semuanya baik-baik saja padahal kenyataannya tidak." (hlm. 114)
               
Voltaire juga menggambarkan kondisi-kondisi politik di sejumlah negara pada masa itu. Jika dilacak perjalanan Candide, bisa ditebak kalau penulis ini paham betul dengan kondisi internasional pada masa itu. Pembaca dibantu untuk memahami sudut pandang si penulis melalui berbagai catatan kaki dalam buku versi terjemahan ini, yang kebanyakan berupa info geografis dan politik. Candide adalah sebuah karya klasik yang sayang sekali untuk dilewatkan. 




Ikuti perjalanan ajaib Candide yuk bareng-bareng. Kebetulan ini Penerbit DIVA Press telah menyediakan empat novel CANDIDE untuk dibagikan GRATIS selama bulan Agustus 2019 ini. Salah satunya ada di blog Baca Biar Beken yang akan menjadi pembuka. 


Terima kasih sudah bantu meramaikan giveaway perdana Candide. Di luar ekspektasi, yang ikutan banyak, sampai 26 orang. Seneng banget kalau ramai gini, komentar dan traffic-nya jadi kelihatan banyak wkwkwk. Langsung saya undi dengan random.org ya, dan inilah nomor komentar yang beruntung (komentar saya urutkan dari jawaban pertama = nomor urut 1 sampai jawaban terakhir = nomor urut 26). 


Selamat untuk sang pemenang beruntung berikut ini:

Nama : Amar Yanuar Pamungkas
Ig : @yanuaraya
Link membagikan : https://www.instagram.com/p/B0ycMY9JI-J/?igshid=1fihejvqa3psf
Jawaban : Bosan karena tidak bekerja.

Pemenang akan saya hubungi lewat media sosial IG. Buat yang belum beruntung, masih tersedia tiga novel gratis di blog Casual Book Reader. Terima kasih sudah meramaikan event blog tour ini. 

Karena buku ibarat teman, perbanyaklah. 

Saturday, February 16, 2019

Review and Pengumuman Pemenang Giveaway: Carmine

Judul: Carmine
Pengarang: Ruwi Meita
Sampul: Dilidita
Cetakan: 1, Desember 2018
Tebal: 342 hlm
Penerbit: Noura




Kita sering berpikir bahwa rumah adalah suaka, tempat paling aman untuk pulang dan mengistirahatkan segenap beban. Padahal, rumah juga bisa menjadi neraka yang menyiksa penghuninya. Fakta banyaknya kasus KDRT menjadi bukti bahwa faktanya rumah memang tidak selalu aman bagi penghuninya. Kekerasan juga tidak melulu berupa fisik, melainkan dapat berupa tekanan mental dari pasangan atau bahkan keluarga. Pada akhirnya, sebuah rumah memang ditentukan oleh orang-orang yang menghuninya.

Hampir tidak ada yang kurang dari seorang Carmine Dunn. Mantan model iklan terkenal ini kini memiliki semua yang didamba mamah mamah muda: suami mapan dengan gaji tinggi, rumah mewah dengan kolam renang, serta empat orang anak yang meramaikan suasana rumah. Yah kecuali satu, fisiknya sudah tidak selangsing dulu. Tapi mengingat usianya yang menginjak 34 tahun dan sudah jadi ibu dari 4 anak, harusnya nggak masalah sih. Orang luar memandang keluarga Carmine sebagai contoh keluarga ideal. Kalau saja mereka tahu, hampir setiap hari wanita itu ingin menyerah saja dan bunuh diri.

Wednesday, February 6, 2019

Review and Pengumuman Pemenang Giveaway "Ve"

Judul: Ve
Pengarang: Vinca Calista
Sampul: Dilidita
Tebal: 204 hlm
Cetakan: Pertama, Desember 2018
Penerbit: Noura



"Kegelapan tidak membuatmu takut, sebab yang paling berbahaya tetaplah manusia." (hlm 59)

Kebaikan itu universal, tetapi kebenaran tidak selalu begitu adanya. Kadang, kebenaran bahkan bisa menjadi sangat subjektif, terutama ketika suatu  kebenaran dianggap yang paling paling benar sementara yang selain dari itu adalah salah. Inilah tampaknya tema besar yang hendak diangkat penulis lewat novel urban thriller berjudul sangat pendek ini, Ve. Dalam novel setebal 200 halaman ini, Vinca Calista menunjukkan dengan gamblang betapa sebuah opini pribadi yang terus menerus ditanamkan secara paksa lama kelamaan akan menjadi sebuah kebenaran. Awalnya mungkin sekadar pendapat pribadi yang belum tentu baik adanya, tetapi pendapat itu selalu didoktrinkan sehingga diterima mentah-mentah sebagai sebuah kebenaran mutlak. Dalam hal ini, ucapkan selamat tinggal kepada kebebasan memilih, penghargaan pada opini pribadi, dan akal sehat. 

Monday, December 10, 2018

Sihir Novel Fantasi Lokal dalam Arterio

Judul: Arterio
Pengarang: Sangaji Munkian
Editor: Auliya Millatina Fajwah
Cetakan: 2017
Tebal: 403 hlm
Penerbit: bitread




Selalu senang tiap kali ada novel fantasi karya anak negeri yang diterbitkan. Secara tahu sendiri, betapa toko buku kita dibanjiri oleh novel-novel fantasi terjemahan. Karya novelis lokal bukannya tidak hadir, hanya mungkin kalah gemanya karena kurang promosi. Padahal, Indonesia adalah sumber ide cerita fantasi yang kaya sekaligus gudangnya orang-orang kreatif. Harusnya, lebih banyak fiksi fantasi bagus lahir di negeri ini. Mungkin penulis-penulis kita butuh belajar lagi (hei, kita semua juga kan?) serta poles-poles sedikit agar orisinalitas itu muncul. Tetapi, sebuah peradaban besar dimulai dari pembangunan kecil. Dan, Arterio bisa menjadi batu awal dari bangkitnya fiksi fantasi Indonesia.

Arterio berkisah tentang para siswa di Nimbel, sebuah sekolah di Kerajaan Kartanaraya  yang siswanya dibagi menjadi lima golongan jurusan. Lima jurusan yang sekaligus menjadi penanda status sosialnya (jadi ingat Divergent). Pada usia tertentu, setiap anak akan diinisiasi untuk menentukan akan masuk ke jurusan apa yang cocok untuk mereka. Lazuar untuk mereka yang mencintai ilmu hayat, Vitarea bagi peminat telaah muggle eh ilmu tentang manusia, Arterio untuk yang ingin menjadi penyembuh, Pragma bagi peminat studi teknik, dan Zewira bagi para perwira pelindung negara. Keren ... saya suka penamaan-penamaan jurusannya. Unik, terasa unsur lokalitasnya, sekaligus sangat melambangkan.

Standarnya, anak akan meniru orang tuanya. Jika ayah ibunya seorang arterio, anaknya pun biasanya juga arterio. Perkecualian bila anak yang bersangkutan terindikasi memiliki kurania atau bakat khusus yang menonjol. Dengan kurania ini, dia bisa dimasukkan ke kategori yang berbeda dengan keluarganya, bahkan di kategori yg lebih tinggi. Setiap anak yang terpilih lalu dimasukkan dan dididik dalam kampus-kampus khusus. Nah ini jadi keinget Hogwarts. Dalam kampus inilah mereka mempelajari berbagai hal tentang bidang mereka. Di separuh pertama buku ini, kita diajak belajar di kelas ramuan bersama trio sekawan: Zag, Nawacita, dan Tio.

Zag tidak pernah ingin jadi seorang penyembuh. Keinginannya adalah masuk jurusan Zewira agar bisa menjadi pejuang kuat seperti ayahnya. Padahal, remaja ini termasuk berbakat dalam meramu aneka ramuan mujarab. Sayangnya, bakatnya diarahkan untuk membuat ramuan pembunuh dan bukannya ramuan penyembuh. Keinginannya untuk bertarung tidak padam meskipun bakatnya ada di kelas penyembuh. Pada akhirnya, ketika Zag dipertemukan dengan kondisi di mana dia memang harus bertarung atau mati, remaja itu menemukan tempat sejatinya di Nimbel."Seberbeda apa pun kau dengan orang lain, jika mereka peduli maka mereka adalah temanmu." (hlm. 124)

Pada bagian kedua, giliran  pembaca diajak belajar jadi Zewira. Kali ini POV-nya ganti. Jika di separuh awal kita bersama Zag, maka di paruh kedua pemandunya adalah Neng Nawacita. Bagian kedua ini lebih banyak adegan berantem secara fisik. Tetapi entah kenapa saya kok lebih suka bagiannya Zag dengan aneka istilah jurusan kesehatan yang unik. Rasanya, diksi penulis yang sangat orisinal itu terasa benar-benar hidup di separuh awal. Tetapi, keduanya sama-sama menampilkan kisah yang enak diikuti. Juga bakal ada dua pertarungan epik di buku ini. Kece.

Buku ini dari luar tidak terlalu tebal, tetapi ternyata ada 400 hlm dengan font mungil ketika kita membukanya. Terus terang butuh waktu lumayan lama membacanya sampai selesai. Aroma Harry Potter dengan kelas ramuannya langsung menyapa di halaman-halaman awalnya. Saya khawatir jangan-jangan ini bakal jadi HarpotWannabe lagi. Untungnya enggak. Kelas ramuan di sini lebih terasa ilmiah sihiriyah. Salut saya sampaikan ke penulis karena bisa mengkreasikan kisah ramuan berbau sihir tanpa harus membebek sama kelas Prof. Snape.

Bagian pembagian ala Divergent juga cukup mengganggu saya. Apalagi pas si Zag merasa berada di jurusan yang salah, seperti bakal mengarah ke factionless alias enggak masuk kategori mana pun. Untungnya, pertanyaan ini langsung ngumpet begitu ada adegan perang yang cukup twisted di tengah. Tapi, sekali lagi saya sangat terhibur dengan cara penulis mengayunkan kata-katanya. Terasa, gimana ya ... orisinal, apalagi bagian penamaan wilayah dan nama ramuan.

Tentang editing adalah yang paling mengganggu saya saat membaca buku ini. Saya sampai harus bolak balik nanya ke editor fiksi buat ngecek kata kata macam kebersinaran. Kata beliau, sah sah saja katakata itu sebagai diksi dari penulis. Tapi kalau typo? Lumayan banget typo di buku ini, sungguh disayangkan untuk kisah sebagus Arterio. Akhirnya, saya diberi nasihat untuk mengabaikan dulu editingnya dan fokus ke cerita. Saya jadi lebih bisa menikmati membaca Arterio.



Terima kasih sudah meramaikan blogtour Arterio di blog Baca Biar Beken. Setelah membaca semua jawaban dan pertimbangan ini serta itu, berikut ini sang pemenang terpilih: 
 
Nama: Hapudin
Twitter/Email: @adindilla/hapudincreative@gmail.com

Selamat kepada pemenang terpilih. Saya tunggu konfirmasi alamatnya di Twitter ya. Terima kasih. 


 

Monday, November 19, 2018

Blogtour dan Pengumuman Pemenang Giveaway: Basirah

Judul: Basirah
Pengarang: Yetti A.KA
Penyunting: Misni Parjiati
Sampul: Suku Tangan
Cetakan: Pertama, Oktober 2018
Penerbit: DIVA Press




“Dalam setiap orang itu, seburuk apa pun, pasti ada sisi baiknya.” (hlm. 58)

Tema wanita dan tokoh perempuan selalu lekat dengan karya-karya Yetti A.KA. Tidak terkecuali di novel Basirah ini. Dengan setting yang semi abdurd, penulis mengangkat kisah keluarga kecil yang terjebak dalam takdir mereka sendiri di sebuah kota misterius bernama Basirah. Berkisah tentang keluarga kecil yang terdiri atas ibu dan anak perempuannya serta seekor anjing peliharaan yang dibeir nama Bolok, novel ini mengajak pembacanya merenungi garis nasib yang kadang belum banyak berpihak kepada kaum perempuan di pelosok negeri ini. Dan walau tokoh perempuan begitu mendominasi dalam kisah di buku ini, sayang sekali nasib mereka hanyalah sebagai korban dari dominasi laki-laki. Sebuah ironi. Tidak di masa kini maupun di masa lampau, perempuan selalu diposisikan sebagai korban dominasi dan harus pasrah dengan kondisi tersebut. 

Sunday, September 30, 2018

Blogtour dan Pengumuman Pemenang Giveaway Rooftop Buddies

Judul: Rooftop Buddies
Penulis: Honey Dee
Editor: Anastasia Aemilia
Tebal: 264 hlm
Cetakan: Pertama, 2018
Sampul: Sukutangan
Penerbit:  Gramedia Pustaka Utama


"... kalau tidak pernah mengalami apa yang dirasakan orang lain, jangan pernah berpikir kau mengerti apa yang dirasakan orang itu."(hlm. 12)

Masih berusia 17 tahun tetapi sudah divonis mnengidap kanker? Siapa sih remaja yang nggak kalut mendapati kenyataan miris demikian. Rie sudah tidak ingat lagi kapan terakhir kali dia merasa bahagia. Hari-harinya diisi dengan kemoterapi yang seolah mendidihkan tubuhnya dari dalam, selalu membawa inhaler di tasnya untuk meredakan tenggorokannya yang serasa terbakar setiap kali penyakitnya kambuh, serta maknan-makanan sehat yang harus disantapnya demi melawan sel-sel kanker. Rie hanya boleh memakan sayur dan buah, bahkan dia sudah lupa bagaimana nikmatnya makanan bermicin. Bayangkan segala bentuk kenikmatan duniawi yang harus dijauhi oleh seorang remaja yang normalnya bisa memuaskan makan segala jenis jajanan dan makanan junk food itu. Belum lagi rasa sakit secara psikis yang harus dihadapi Rie dari orang-orang di sekitarnya. Rie benci dikasihani. Cukup tubuhnya saja yang menderita, jangan mentalnya juga. Dengan segala tekanan fisik dan psikis itu, Rie kemudian memutuskan akan bunuh diri dengan melompat dari atap gedung apartemennya untuk mengakhiri segala penderitaan.

"Menangis itu hak siapa saja yang punya mata dan hati." (hlm. 130)

Tuesday, September 25, 2018

Review and Pengumuman Pemenang Giveaway Savanna & Samudra

Judul buku: Savanna & Samudra
Penulis: Ken Terate
Editor: Tri Saputra Sakti & Donna Widjajanto
Ilustrasi sampul: Orkha Creative
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020379432
Cetakan: pertama, 2018
Tebal: 352 halaman



Kita tidak pernah bisa tahu dengan pasti bagaimana jalur kehidupan akan membawa kita. Kita juga tidak akan pernah tahu dengan pasti bagaimana sosok asli seseorang dengan hanya melihat tampilan luarnya saja. Dua kalimat ini mungkin  bisa merangkum kisah Savanna dalam novel ini.  Semenjak papanya meninggal, kehidupan gadis itu berubah 180 derajat. Jika dulu dia adalah anak kuliahan yang kerjanya nongkrong di kafe menghamburkan uang saku dan waktu luang, kini dia terpaksa cuti kuliah dan harus bekerja menjadi pelayan di kafe. Kematian papanya tidak hanya meninggalkan lubang di hati, tetapi juga lubang financial yang harus dipenuhi.  Seolah itu belum cukup, mamanya tidak ambil pusing dengan kondisi keuangan keluarga yang seret.  Wanita itu seolah mengalami puber kedua lengkap dengan segala komplikasinya, meninggalkan utang kartu kredit segunung yang bikin Sava semakin pusing.

“Kadang hidup memaksa kita untuk dewasa sebelum waktunya.” (hlm. 74)

Dalam hal percintaan pun Sava kurang beruntung. Harris—sang pacar yang dulu setia—tiba-tiba memutuskannya. Teman-teman kampusnya pun mulai berjarak. Masih untung ada Stella yang setia menjadi sobat dekatnya. Tetapi, kehidupan benar-benar sudah berbeda untuk Sava. Cewek itu merasa tidak bisa kembali kepada dunianya yang dulu. Sekarang, ia tidak lebih dari seorang pelayan di kafe Inisusu dengan gaji tidak lebih dari bilangan tujuh ratus ribu. Itu pun dia masih harus menanggung biaya makan sekeluarga, uang SPP adiknya, serta utang-utang mamanya. Sungguh sebuah ujian yang bertubi-tubi. Untungnya, hidup selalu menawarkan jalan keluar ketika kita mau bersabar dan membuka diri untuk menerima bantuan.  Di Inisusu, Sava dipertemukan dengan Alun, seorang pemuda norak dan gaptek. Siapa sangka, dari cowok yang meng-update status Facebook saja  nggak bisa ini, Sava mulai menemukan titik balik untuk bangkit.

"Dan bukan pengorbanan itu kalau kita melakukannya untuk orang-orang yang penting dalam hidup kita.” (hlm. 335)

Monday, May 21, 2018

Review and Pengumuman Pemenang Giveaway: Personal Branding

Judul: Personal Branding: Sukses Karier di Era Milenial
Penulis: Dewi Haroen
Disain sampul & tata letak: Firda Haerunisah
Penerbit: DH Media
Cetakan: Pertama, Februari 2018
Tebal  : 228 hlm.
ISBN  : 976-602-51574-0-0




Pada dasarnya, setiap kita adalah penjual. Pedangan makanan menjual makanan. Penjual buku menjual buku. Guru menjual ilmu. Karyawan menjual jasa. Bahkan seorang CEO pun juga seorang penjual. Agar apa yang kita jual (brand) dapat menarik perhatian calon pembeli, maka kita harus melakukan branding agar "dagangan" kita laku. Prinsip yang sama juga berlaku dalam "menjual diri" kita kepada orang lain. Dalam hal ini, kita membutuhkan personal branding untuk menjadikan diri kita semakin "laku" dalam berbagai hal.  Ada perbedaan besar antara merek diri (personal brand) dengan personal branding. Merek diri adalah potret diri Anda, atau cara orang mengenali perbedaan Anda dibanding orang lain. DI era internet ini, merek diri salah satunya bisa dilihat pada jejak online dan jejak offline. Sementara personal branding adalah sebuah upaya aktif untuk membentuk identitas pribadi yang mampu menciptakan respon emosional terhadap orang lain. Dalam kalimat yang lebih sederhana, personal branding adalah bagaimana cara menampilkan kualitas positif diri kita dalam pandangan orang lain. 

"Brand Anda adalah apa yang dikatakan orang lain mengenai Anda, bukan apa yang Anda katakan kepada mereka." (hlm 21)

Monday, March 19, 2018

Pengumuman Pemenang Blogtour and Giveaway: Your Lies

Judul: Your Lies
Penulis: Rara Rachel
Penyunting: Avifah Vé
Sampul: Amalina Asrari
Penerbit: Diva Press
Tahun terbit: Maret 2018
Tebal buku: 288 halaman



Ringga dan Atha sudah bersahabat sejak remaja. Keduanya sempat terpisah di masa kuliah sebelum akhirnya dekat lagi di awal masa dewasa. Kebetulan, rumah mereka pun berdekatan. Jauhnya jarak tidak menghalangi keduanya walau Ringga kerja di Jakarta dan Atha masih berjuang keras menyelesaikan skripsinya di Bandung. Lewat chatting whastapp dan media sosial, keduanya selalu akrab dan terlihat dekat. Kata orang, dari sahabat jadi gebetan. Bisakah benih-benih cinta akhirnya bersemi di hati sepasang sahabat tersebut? Tentu sudah bisa ditebak jawabannya. Tetapi sebuah novel kadang bukan semata tentang ending yang WOW atau akhir perjalanan yang memukaw. Keunggulan sebuah karya fiksi juga bisa dilihat pada bagaimana penulis mengisahkan kisahnya hingga selesai. Kualitas istimewa inilah yang saya temukan dalam Your Lies. Hubungan kedua mendapat ujian ketika Atha melakukan satu hal yang sangat dibendi Ringga, yakni berbohong. Meski niatnya baik, tetapi berbohong tetaplah berbohong.
 
“Niat baik kalau caranya salah, jadi enggak baik hasilnya.” (hlm. 198)

Relasi antara Ringga dan Atha yang sohib banget adalah kekuatan utama novel ini. Penulis bisa menghadirkan interaksi persabahatan cewek-cowok yang terlihat santai dan apa adanya. Dialog antara keduanya pun mengalir banget, kita benar-benar kayak sedang menonton percakapan dua sahabat akrab seolah keduanya adalah tetangga dekat kita. Percakapan mereka juga kekinian banget, zaman now banget kalau kata netizen. Penulis menggunakan tema-tema yang akrab dengan generasi milenial seperti  PEES, nge-add LINE, hingga WATTPAD. Kebetulan juga, naskah ini memang sebelumnya pernah diposting di Wattpad. Dengan kualitas-kualitas ini, tidak heran baca novel ini berasa kekinian banget. 

“Memaafkan juga bagian dari usaha buat ngedapetin ketenangan hidup.” (hlm. 202)

Ada yang bilang drama adalah bumbu kehidupan. Ungkapan tersebut menemukan pembuktiannya di novel ini. Ada begitu banyak drama mewarnai Your Lies: tarik ulur perasaan, pelarian emosi, penyangkalan perasaan, saling tebar kode, hingga berantem-berantem-an yang  cute tapi menyenangkan disimak. Dengan kata lain, aneka drama ditebar-tebar dulu sebelum final biar makin greget dan bikin pembaca setengah senewen setengah mupeng. Antara bikin gemes tapi juga bikin iri banget pokoknya hubungan Ringga dan Atha ini. Rasanya pengen nyubit Atha yang sok-sok nggak ngerti kode rahasia atau nampol Ringga yang sok misterius itu. Tapi ya gitu, kalau nggak pakai drama gitu ya hasilnya kisah cinta yang biasa-biasa saja. Satu karakteristik dari sebuah novel yang bagus memang adanya karakter yang dibuat berjuang dulu oleh penulisnya. Penulis memang kudu kejam sesekali ck ck ck.

“Orang yang saling menyayangi enggak akan saling membohongi.” (hlm. 185)

Nggak sampai sehari saya berhasil menyelesaikan novel romansa ini. Padahal, saya termasuk lama kalau baca novel roman. Salut untuk sang penulis yang berhasil bikin saya masuk dalam cerita.  Karakterisasi dua sosok utama menjadi kelebihan lain dari novel ini. Karakternya terasa hidup, segar, dan juga kekinian. Ringga memang tercipta untuk satu Atha—hal yang sama ering kita temukan di novel-novel roman di pasaran. Tetapi, penulis tidak menjadikan sosok Ringga sebagai Rangga kesekian belas. Atha juga bukan cewek menye maksimal setrip galau kurung kurawal Bella kesekian puluhan. Faktanya, si cowok itu tipe-tipe nerdy idaman tapi cueknya kebangetan (jenius sih tapi rumahnya kayak kapal pecah. Mana ada coba orang buang wadah makanan styrofoam di bak cuci piring kecuali Ringga ini?) sementara yang cewek maniak banget main PS dan nyambangin rumahnya cowok (ya, walau jago masak sih). 

“Cinta tidak bisa memilih. Kalau kau mau tahu, cinta itu bukan dilihat, tapi dirasakan.” (hlm. 231)

Persahabatan jadi cinta, tema yang klise sebenarnya tapi di tangan seorang novelis berbakat tema pasaran ini bisa menjadi hal yang menyegarkan seperrti dalam Your Lies.  Interaksi Atha-Ringga yang cute maksimal, konflik yang naik-turun sampai bikin gemes, diksi-diksi yang ramah buat pembaca zaman now, serta alur ceritanya yang mulus banget. Ini yang bikin menyenangkan baca novel ini. Sayangnya, masih ada sedikit ganjalan pada setting tempatnya. Your Lies menggunakan Jakarta, Bandung, Düsseldorf,  dan Köln sebagai latar berlangsungnya. Namun, saya kurang merasakan aura keempat kota tersebut sepanjang cerita. Akan lebih bagus jika penulis menggambarkan deskripsi tempat secara lebih jelas, setidaknya menyeburkan nama suatu tempat yang khas dari kota tersebut (di food court Pondok Indah Mall atau di jalan Braga misalnya). Bagian ending novel ini juga serasa ada yang hilang. Kayak ada celah sedikit gitu yang belum terisi terkait akhir hubungan Ringga dan Atha. Akankah Ringga memaafkan Atha? Mending baca sendiri deh ya.



Pengumuman Pemenang
 
Terima kasih sudah meramaikan blogtour 'Your Lies" di Baca Biar Beken. Total ada 39 peserta yang semuanya saya masukkan undian. Nomor urut pertama dimulai dari jawaban yang pertama masuk, dan seterusnya hingga total didapatkan 39 nomor undian. Kakak random.org telah memilih.  Selamat untuk nomor urut 17 dari atas. 
 
 
 
Ade Yuanita Putri Pratiwi
@AdeYuanitaPutr4

 
Pemenang akan segera saya hubungi untuk teknis pengiriman hadiah. Selanjutnya, teman-teman masih bisa mencoba peruntungan di deehati.com.Terima kasih sudah ikutan ya.

Sunday, January 21, 2018

Blog Tour III Book Review + Giveaway Illuminae

Judul: Illuminae (The Illuminae Files #1)
Penulis: Amie Kaufman dan Jay Kristoff
Penerjemah: Brigida Ruri
Penata letak dan sampul: @fadiaaaa_
Tebal: 576 halaman
ISBN : 9786026682093
Cetakan: Pertama, November 2017
Penerbit: Spring 



Sebagai pembuka , kisah ini terjadi pada masa depan, tepatnya tahun 2575 ketika kemajuan teknologi telah memungkinkan dilakukannya perjalanan antariksa mengunakan wormhole atau lubang cacing. Pengemar film Startrex atau Starwar mungkin akan teringat dengan pesawat-pesawat luar angkasa yang melesat secepat kecepatan cahaya. Di novel ini, teknologi telah menemukan cara ‘menekuk’ ruang dan waktu untuk memersingkat jarak jutaan tahun cahaya lewat portal lubang cacing yang digerakkan oleh tenaga nuklir. Sungguh luar biasa bagaimana kedua pengarang berhasil menggunakan aneka istilah, deskripsi, hingga teori-teori yang sangat futuristis ini sehingga saat membaca Illuminae kita serasa menonton sebuah fiksi ilmiah dengan setting di masa depan. Namun demikian, novel ini tetap tidak melupakan unsur dramanya. Jadilah di dalam novel ini, pembaca akan mendapatkan begitu banyak yang diharapkan dari sebuah novel sci-fi: drama, kisah cinta, humor remaja, thriller mencekam, hingga petualangan fantastis.

Semua bermula ketika terjadi penyerangan terhadap sebuah koloni pertambangan illegal milik Wallace Ulyanov Consortium (WUC) di sebuah planet kecil terpencil bernama Kerenza IV. Planet es ini memang kaya akan kandungan hermium. Serangan dadakan yang disponsori BeiTech Coorporation (saingan utama WUC) itu mengakibatkan korban ribuan orang sementara warga yang selamat berjuang menyelamatkan diri menumpang pesawat ulang alik penyelamat menuju pesawat-pesawat sipil yang menunggu di orbit Kerenza IV. Salah satu pesawat pelindung WUC sempat mengirimkan panggilan darurat tetapi agen-agen Beitech telah membajak stasiun komunikasi terdekat di Heimdall sehingga tidak ada yang melaporkan serangan tersebut. Untungnya, ada satu pesawat induk yang tengah melakukan penyelidikan rahasia di sekitar system Kerenza IV. Kapal induk Alexander dari United Terrant Authority menjawb panggilan darutat tersebut tanpa dukungan pasukan dan memberikan perlawanan total pada armada Beitech.

Karena terdesak, Beitech nekat menyerang Alexander untuk menghilangkan saksi. Perang besar pun terjadi. Misil-misil nuklir diluncurkan dan menghapuskan ribuan kehidupan dalam sekejap mata. Kedua belah pihak juga sama-sama mengalami kerusakan parah. Dari semula empat kapal perang, hanya tersisa satu kapal perang milik Beitech. Alexander juga mengalami kerusakan parah pada sistem portal dan kecerdasan buatannya sehingga mereka tidak bisa melintasi gerbang wormhole. Satu-satunya jalan selamat adalah dengan mundur dan bergegas menuju Stasiun Portal Heimdall yang merupakan stasiun statis terdekat. Sayangnya, ada jarak lebih dari delapan bulan yang memisahkan keduanya. Sambil bergegas menyelamatkan diri dari kejaran Lincoln (satu-satunya kapal perang milik Beitech yang tersisa), Alexander juga harus mengawal dua pesawat sipil yang dipenuhi pengungsi dari Kerenza IV, yakni sebuah kapal riset bernama Hipatia dan kapal kargo Coppernicus. 

Dua remaja bernama Kady Grant dan Ezra Mason terjebak di tengah-tengah perseteruan nuklir ruang angkasa ini. Sialnya lagi, keduanya memilih waktu yang tidak tepat untuk putus. Tepat di hari terjadinya serangan armada Beitech pada koloni di Kerenza IV. Keduanya memang berhasil selamat tetapi sayang mereka terangkut di dua pesawat yang berbeda. Kady ada di pesawat riset Hypatia sementara Ezra masuk ke kapal Alexander. Walau demikian, keduanya masih bisa berkomunikasi berkat Kady yang berhasil meretas sismtem komunitasi antar pesawat. Kady ini rupanya seorang genius komputer. Dari kedua remaja inilah kita mendapatkan bantuan teramat besar untuk bisa mengikuti alur dalam novel ini. Bisa dibilang keduanya memberikan sentuhan kemanusiaan di novel yang dikisahkan dengan cara unik ini.

Selain harus menghadapi armada Lincoln yang semakin dekat, para penyitas di ketiga pesawat ini juga harus menghadapi ancaman lain. Sistem kecerdasan buatan AIDAN di kapal induk Alexander mengalami kerusakan akibat perang di Kerenza IV. Pesawat induk raksasa itu mendadak melawan perintah kapten kapal dan menghancurkan semua yang dianggapnya akan mengancam keselamatan armada, termasuk para penumpang di ketiga kapal pengungsian.  Selain itu, masih ada ancaman lain yang tidak kalah mengerikan. Sebuah virus misterius mewabah di Coppernicus dan mengancam juga para penumpang Alexander. Virus yang bisa mengubah penderitanya menjadi para pembunuh tidak waras ibarat para zombie yang masih bernapas. Dalam kondisi terkepung oleh tiga ancaman maut inilah, Kady dan Ezra haru berjuang menyelamatkan diri mereka (juga cintanya) dan mungkin juga keselamatan seluruh umat manusia di alam semesta.

Illuminae benar benar novel yang beda, tidak hanya dari segi cerita tetapi juga cara kedua penulisnya menyampaikan cerita ini. Membacanya, kita harus siap-siap menjungkirbalik bunya, menyipitan mata karena kertasnya yang berubah hitam, serta menatap gambar-gambar yang seolah bisa bercerita. Tembakan misil dan maneuver pesawat dinarasikan dengan gambar, begitu juga ledakan serta trankrip pembicaraan Aidan. Secara teknis, seluruh bab-bab di buku ini memang bukan bab-bab sebagaimana yang biasa kita jumpai dalam novel biasanya. Buku ini adalah kumpulan email, skema, dokumen militer rahasia, pesan pribadi, laporan medis, wawancara, hasil pengamatan lewat kamera di pesawat Alexander, dan masih banyak lagi. Beberapa bab bahkan diisi oleh pemikiran Aidan. Jangan berhadap mendapatkan paragraf-paragraf yang rapi dan tertata, sebaiknya Anda bersiap mengalami pengalaman membaca novel dengan yang mungkin belum pernah anda jumpai sebelumnya. 



GIVEAWAY TIME



Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Spring atas kesempatan yang diberikan untuk Baca Biar Beken untuk mengulas novel keren ini. Teman-teman, saya berani menjanjikan kalau Illuminae benar-benar karya fiksi yang berbeda.  Nah, jika ingin mendapatkan novel ini gratis dalam giveaway final yang bakal diadain di instagramnya Penerbit Spring, teman-teman harus mengunjungi kelima blog sebagaimana yang tercantum pada banner di atas. Juga, karena kuis finalnya bakal diadain di Instagram, teman-teman wajib punya IG ya untuk bisa ikutan. Kak Notebook Sharie dan Dee is My Name sudah mengulas Illuminae dengan bagus sekali dua hari kemarin, lengkap bersama dua kata kunci yang bisa kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan final nanti.  Semoga ulasan di Baca Biar Beken ini bisa bikin kalian semakin ngebet pengen punya Illuminae. 

Cara ikutan:

1. Wajib mengikuti twitter Penerbit Spring dan juga Instagramnya di penerbitspring.

2. Memiliki alamat pengiriman  hadiah di Indonesia.

3. Wajib membagikan postingan giveaway ini di media sosial kamu dengan mencolek Penerbit Spring. Sertakan juga tagar #blogtourIlluminae.

4. Mengikuti seluruh postingan ulasan novel Illuminae yang berlangsung di kelima blog berikut ini


Sharie, 19 Januari 2018

Wiwi Widiani20 Januari 2018

Dion Yulianto, 21 Januari 2018

Ipeh Alena, 22 Januari 2018

Abduraafi Andrian, 23 Januari 2018



5. Tulis di komentar postingan ini nama dan akun IG kamu untuk mempermudah pendataan.



6. Simpan baik-baik jawaban dari pertanyaan yang akan menjadi satu dari lima kata kunci blogtour final di IG Penerbit Spring tanggal 25 - 28 Januari 2018 ini

"Planet Kerenza IV kaya akan kandungan unsur apa?"

Simpan dulu jawabannya beserta dua jawaban rahasia di dua blog sebelumnya. Untuk bisa memenangkan satu novel Illuminae ini, kamu kudu memiliki seluruh jawaban rahasia dari lima blog di atas. Semoga seru ya, karena saya yakin, novelnya seru banget.

Terima kasih sudah ikutan ya.