Judul : City of Lost Souls
Pengarang : Cassandra Clare
Penerjemah : Melody Violine
Penyunting : W. Oktavira
Sampul : R. Gordon
Cetakan : 1, Oktober 2012 (711 halaman)
Penerbit : Ufuk Fiction
Akhirnya, selesailah juga saya
membaca buku 5 dari seri The Mortal Instruments yang begitu panjang dan tebal
ini. Dalam buku (yang dalam edisi Bahasa Indonesia) setebal 711 halaman inilah
Clare akhirnya menjawab semua pertanyaan yang belum tuntas ketika cerita utama
(sebaiknya) telah tuntas pada buku ketiga, City
of Glass. Entah bagaimana dengan yang lain, tapi saya merasa seri The Mortal Instruments seharusnya telah
berakhir pada buku ketiga (sebagaimana jumlah instrumen mortal yang jumlahnya
juga ada tiga #kesimpulan asal). Entahlah, yang jelas saya tidak menemukan
keseruan sebagaimana ketika membaca seri City
of Bones, City of Ashes, dan City of
Glass.
Mungkin ini sebabnya mengapa butuh waktu hampir sebulan untuk membaca buku keempat (City of Fallen Angels) dan buku kelima ini. Kedua seri paling baru ini seperti hanya ditulis untuk meneruskan hal-hal yang belum sempat terlanjutkan dalam tiga seri pertama: tentang kelanjutan hubungan Clary dan Jace, jawaban dari hubungan cinta Magnus-Alec, dan juga Simon. Namun, perlu diakui bahwa pengarang memang jago menulis cerita yang berpanjang-panjang. Narasi dan diksi dalam seri ini sangat atraktif dan membius, yang terus memaksa pembaca untuk merampungkannya.
Mungkin ini sebabnya mengapa butuh waktu hampir sebulan untuk membaca buku keempat (City of Fallen Angels) dan buku kelima ini. Kedua seri paling baru ini seperti hanya ditulis untuk meneruskan hal-hal yang belum sempat terlanjutkan dalam tiga seri pertama: tentang kelanjutan hubungan Clary dan Jace, jawaban dari hubungan cinta Magnus-Alec, dan juga Simon. Namun, perlu diakui bahwa pengarang memang jago menulis cerita yang berpanjang-panjang. Narasi dan diksi dalam seri ini sangat atraktif dan membius, yang terus memaksa pembaca untuk merampungkannya.
Tentang City of Lost Souls, dalam buku ini Clary melanjutkan pencariannya
atas Jace yang tiba-tiba menghilang bersama Sebastian. Dalam buku keempat, Jace
terikat dengan sosok kakak kandung Clary yang jahat itu berkat mantra pengikat
yang dibuat Lilith—Bunda dari segala Iblis. Kunci dan para pemburu bayangan
telah menyerah untuk mencari Jace, menganggap bahwa Jace sudah mati. Sekarang
prioritas ada pada perburuan terhadap Sebastian, putra Valentine. Clary yang
belum bisa menerima fakta ini kemudian memutuskan untuk mencari Jace sendiri.
Bersama Isabelle, Alec, Simon, Magnus, Jordan, dan Maia; mereka mencoba berbagai
upaya untuk menemukan Jace.
Dan, karena Jace dan Clary memang ditakdirkan sebagai dua menjadi satu, maka dia lah yang pertama kali menemukan Jace walaupun harus dengan pengorbanan yang sangat besar. Sayangnya, Jace yang ini tidak seperti jace yang dulu. Sosoknya memang Jace tapi jiwanya tidak. Lebih parah lagi, Jace terikat pada Sebastian. Ketika yang satu dilukai maka yang lainnya akan ikut terluka. Di sinilah batin Clary bergolak. Ia seperti harus mencintai sekaligus memusuhi sosok yang sama karena Jace adalah cerminan dari kehendak Sebastian.
Dan, karena Jace dan Clary memang ditakdirkan sebagai dua menjadi satu, maka dia lah yang pertama kali menemukan Jace walaupun harus dengan pengorbanan yang sangat besar. Sayangnya, Jace yang ini tidak seperti jace yang dulu. Sosoknya memang Jace tapi jiwanya tidak. Lebih parah lagi, Jace terikat pada Sebastian. Ketika yang satu dilukai maka yang lainnya akan ikut terluka. Di sinilah batin Clary bergolak. Ia seperti harus mencintai sekaligus memusuhi sosok yang sama karena Jace adalah cerminan dari kehendak Sebastian.
“Bagaimana mungkin pemuda ini adalah Jace dan bukan Jace sekaligus?
Bagaimana mungkin kita patah hati dan bahagia pada saat bersamaan?” (hlm
293)
Sementara Clary terbawa ke
kantung dimensi bersama Jace dan Sebastian, teman-temannya berupaya sekuat
tenaga mencari cara untuk memutuskan ikatan
antara Jace dan Sebastian tanpa harus membunuh Jace. Banyak cara mereka
coba, mulai dari memanggil iblis kuat hingga akhirnya Simon menemukan sebuah
cara jitu. Mereka memutuskan untuk mencoba memanggil malaikat Raziel, Sang
Malaikat yang dulu memberikan darahnya kepada Jonathan Shadowhunter—Bapak dari
seluruh pemburu bayangan. Kegigihan, kekuatan tekat, dan keberanian sekali lagi
menunjukkan keunggulannya di atas makar dan kejahatan. Ketika akhirnya
pertempuran final pecah, Clary harus memutuskan untuk memilih mengorbankan
antara jiwa kekasihnya atau keselamatan seluruh dunia.
Butuh waktu agak lama membaca
novel ini karena selain halamannya yang tebal juga karena porsi kisah romance dalam buku ini begitu intens dan
kuat. Kalau dipersentasekan, adegan romantis dan percintaan mungkin mencapai
60%, aksi/perang 20%, galau 10% dan sisanya adalah kisah yang
dipanjang-panjangin. Saya kurang cocok membaca kisah model beginian, tapi sekali
lagi saya tetap terhanyut dalam cara si pengarang menyusun narasinya. Alih-alih
berfokus pada cerita, sering kali saya mendapati diri ini menggagumi cara si
penulis memilih kata, menyusun kalimat, dan memilih perumpamaan. Misalnya,
Clary merasa begini seperti kalau kita berasa begitu. Juga, deskripsinya
tentang setting tempat dan penggambaran karakter yang luar biasa matang.
Dari tulisannya, kita tahu bahwa Cassandra Clare ini pasti suka membaca dan telah membaca banyak buku. Tulisannya dalam dan mengena, karakterisasinya kuat dan meninggalkan jejak tak terlupakan. Walau agak jengah juga melihat barisan cowok-cowok pemburu bayangan berusia belasan yang serba sempurna dan berpikiran terlalu dewasa melebihi usianya (penulis berdalih hal ini karena mereka adalah para pemburu bayangan). Tetap saja, karakter Simon dan Isabelle tetap yang paling susah dilupakan. Bukan berarti buku ini tidak bagus. Buku ini sangat bagus dari segi penggarapan cerita dan teknik penulisan, hanya saja saya mungkin kurang cocok membaca genre YA seperti ini.
Dari tulisannya, kita tahu bahwa Cassandra Clare ini pasti suka membaca dan telah membaca banyak buku. Tulisannya dalam dan mengena, karakterisasinya kuat dan meninggalkan jejak tak terlupakan. Walau agak jengah juga melihat barisan cowok-cowok pemburu bayangan berusia belasan yang serba sempurna dan berpikiran terlalu dewasa melebihi usianya (penulis berdalih hal ini karena mereka adalah para pemburu bayangan). Tetap saja, karakter Simon dan Isabelle tetap yang paling susah dilupakan. Bukan berarti buku ini tidak bagus. Buku ini sangat bagus dari segi penggarapan cerita dan teknik penulisan, hanya saja saya mungkin kurang cocok membaca genre YA seperti ini.
Ada hal unik di halaman 676,
yakni ketika Magnus mengucapkan “Aku cinta kamu” kepada Alec dalam Bahasa
Indonesia. Dalam milisnya, dan juga dalam buku, pengarang sempat meminta
bantuan pada fans TMI di Indonesia tentang terjemahan dari "I love you" dalam
bahasa Indonesia. Ini karena ibu kandung Magnus adalah seorang pribumi yang
tinggal di Batavia pada abad ke-18. Bangga juga nih kalimat “aku cinta kamu”
ikut tersebar dan dibaca di seluruh dunia melalui buku ini. Untuk terjemahan,
saya paling suka dengan seri kelima ini karena minim typho (kayaknya cuma nemu
dua) dan jauh lebis luwes kalimatnya.
Who’s my Secret Santa:
Sekarang,
kita memasuki babak tebak-tebakan. Siapakah sang santa yang telah berbaik hati
mengirim buku ini? Jujur, buku ini termasuk tebal dan mahal untuk ukuran
kantong saya. Kalau saja tidak dikado buku ini, mungkin saya tidak akan pernah
membaca kelanjutan dari seri ini. Disamping mahal (uhuk) juga karena ceritanya
YA banget. Jadi, terima kasih. Anda telah memberi saya kado yang tepat karena
saya sudah terlanjur membaca 4 seri TMI dan bakal nggak bisa mengetahui gimana
kelanjutan dari seri ini. Dan, sekarang saat yang dinanti-nantikan, untuk
menebak siapa Secret Santa saya?
Dari
teka-teki yang diberikan, saya mencoba menebak SS saya adalah: Renanda Puspita. Bener nggak ya?
Apalah arti sebuah nama, tapi namaku sering membuat orang salah
mengira aku yang sebenarnya. Dalam satu bahasa namaku berarti toleransi. Dalam
bahasa lain artinya adalah upacara.
hohoho, dari Ren yak? *agguk2
ReplyDelete
Deleteapi namaku sering membuat orang salah mengira <-- dikira cowol
Aku malah nebaknya Dani.
DeleteOOo.. berhasil nih lemburannya semalam.. ;)
ReplyDelete
DeleteBerhasil berhasil hore
punya buku pertama tapi belum baca.
ReplyDeleteini hasil lembur semalam ya mas? XD
DeleteBuku 1-3 bagus. Buku 456 buat pelengkap :p
Wuaaa...aku juga belum baca buku ini, masih awet di wish list.
ReplyDeleteHohoho aku yakin ss-mu itu, Ren. Cluenya ada di blog di kok
Deleteeh emang petunjukanya apaan ya? Aku sih bener2 blank cuma dl Ren pernah bilang namanya sering dikira nama laki2. Tapi, kan ada mbak Dani juga? *dikeplak
Haha yakin nih SS nya si Ren? Btw buku ini dikebut cepet banget siihh keren
ReplyDelete
DeleteIndeed i have no idea who my santa is. But SHE comes from Jakarta based on the package.
Iya nih lembur, aku tidur 3 jam demi kebut ini
Sudah ada 3 orang yg claim Ren sebagai SS, siapakah yang benar :D
ReplyDeleteSalah satu daftar timbunanku, dari buku pertama belum dibaca :(
R3n laris ya? mungkin karena dia aktif banget bikin review. Hebat Ren
Deletewah berarti yang bener bang dion nih, tapi nunggu santanya ngaku dulu :))
ReplyDeleteBelum tentu lho, kan ada 3 orang lainnya
Deletewuah semoga analisisnya bener kang
ReplyDeleteiya semoga deg deg
Deleteciyeh.. semoga lemburanmu terbayarkan, Dion :))
ReplyDeleteTerbayar lunas dengan tebakanku yg tepat :p
DeleteSelesai juga perjuangan ngebut baca 711 dalam semalam.. haha.. Semoga tebakannya bener yaa, mba Ren diperebutkan dimana2 nih :D
ReplyDeleteIya ngos ngosan sampe tidur 3 jam
Deletewah... Renanda artinya "upacara"? baru tau :D
ReplyDeleteTernyata clue kedua untuk pengalih perhatian
Deletewow, ini salah satu riddle paling susah menurut saya hehe...
ReplyDeletecity of lost soul udh nangkring di rak tp blm dibaca2 :)
betul, aku sampai buka2 kamus ngak nemu hihihi
Deleteayooooo... rebutan santaaaaa :p waaah bukunya sampe 6 yak dan mahal... pinjem dooooonk #eaaa
ReplyDeleteIya 99k buset Ren baik banget ya
DeleteHehehehe, kalau yang artinya "upacara", itu dalam bahasa Jepang, Dion. Ada kok temen aku yang bilang itu di reviewku yang Eona X). Kalau nama asliku sih asli ga ada artinya =))
ReplyDeleteRiddlenya kurang susah ya, hihihi.
Bukunya emang mahal, tapi kan ada diskon ^^
Lah, bahasa Jepang ya ngak kepikiran daku hahaha...kan aku carinya Renanda bukan "Ren" ckckck but thanks ya hadiahnya
Delete