Judul: The Life and Times of Scrooge McDuck
Pengarang: Don Rosa
Editor: John Clark
Tebal: 358 hlm
Judul: The Life and Times of Scrooge McDuck
Pengarang: Don Rosa
Editor: John Clark
Tebal: 358 hlm
Judul: Kisah Hidup Paman Gober Seri 1
Cerita oleh: Don Rosa
Tebal: 68 halaman warna, Paperback
Penerbit: PT Penerbitan Sarana Bobo
Edisi pertama ini mengisahkan awal perjuangan Paman Gober sedari kecil. Mulai dari menjadi tukang semir yang sampai jatuh pingsan saking capeknya membersihkan sepatu yang penuh lumpur di sebuah kota kecil di Skotlandia. Gaji pertama yang sebesar 10 sen Amerika inilah yang kelak menjadi koin keberuntungan Paman Gober nan legendaris. Koin ini juga yang memberikan petunjuk kepada Gober muda untuk mencari peruntungan di Dunia Baru, Benua Amerika. Kisah pertama dan kedua melibatkan Mimi Peri eh Mimi Hitam dan leluhur keluarga Bebek (yang ternyata pernah punya kastil besar). Kisah ketiga adalah petualangan Gober muda menyusuri Sungai Missisipi yang akan mengingatkan pembaca pada Mark Twain dan karya-karyanya. Saya baru tahu kalau nama pena Mark Twain artinya dua depa yang merupakan ukuran kedalaman yang aman untuk perahu bisa berlayar. Gerombolan Si Berat terkesan agak kejam di cerita ketiga ini, tetapi bukan Paman Gober namanya kalau cepat menyerah. Kisah-kisah di edisi pertama ini semacam menjadi jawaban mengapa Paman Gober terkenal begitu pelit dan sangat menjaga gudang uangnya. Karena apa-apa yang didapatkan lewat perjuangan keras selalu layak untuk dipertahankan.
Judul: The Last Waterbird
Pengarang: Baia Panutur
Cetakan: Pertama, Januari 2023
Tebal: 236 hlm
Penerbit: Balai Pustaka
Ambisi untuk meraih kembali kejayaan di masa lalu sering kali menyeruak dari dalam hati sebagian bangsa ini. Seperti kita ketahui, Nusantara pernah menjadi kekuatan yang disegani pada masa Klasik. Masa keemasan peradaban itu ditandai dengan kemegahan Kerajaan Sriwijaya dan kebesaran Imperium Majapahit. Kerajaan yang terakhir bahkan mampu menyatukan hampir seluruh wilayah Nusantara ditambah Malaya bahkan sampai Philippina. Meskipun bagaimana Majapahit bisa mengontrol wilayah seluas itu masih diperdebatkan, semua sepakat bahwa Majapahit memang kekuatan maritim yang dahsyat.
"Seorang pemimpin yang baik adalah dia mempunyai saujana yang luas, seberapa jelas dia melihat jalur-jalur yang akan membawa menuju kebaikan bangsa." (131)
Permisi inilah yang digunakan pengarang sebagai tema sentral novel ini. Sebuah upaya untuk mengembalikan kejayaan Nusantara, tapi dilakukan dengan memusnahkan semua yang sudah telanjur ada untuk kemudian dibangun yang baru di atas puing-puingnya. Sosok itu bernama Naya Genggong, entitas sakti dari masa lampau yang konon bisa mengarungi waktu. Sosok ini telah dan akan hidup selama ratusan tahun. Dia pernah dan telah menyaksikan peradaban besar di Nusantara tumbuh, jaya, dan akhirnya jatuh. Janji 500 tahun setelah runtuhnya Majapahit menjadi linimasa dimulainya pemusnahan akbar untuk memulai peradaban penerus Majapahit. Naya hendak memusnahkan negeri Indonesia!
Judul: Asyiknya Jadi Orang Gajian
Penulis: Dion Yulianto
Cetakan: Pertama, 2019
Penerbit: C-Klik Publishing
Bekerja memang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak awal keberadaannya di dunia. Hampir semua dari kita sepakat bahwa kita harus bekerja agar bisa hidup dan melangsungkan kehidupan. Selama ini, kita mengamini gagasan "bekerja untuk hidup", bahwa agar bisa menjalani kehidupan dengan normal, kita harus bekerja. Namun, pernahkah terpikir dalam benak kenapa Tuhan menciptakan "bekerja" sebagai salah satu hal yang menjadikan manusia tetap manusia?
Richard Carlson pernah berkata, sungguh rugi jika ada orang yang 'tersiksa' di kantor hanya karena meributkan hal-hal sepele yang seharusnya kita bisa berdamai dengannya. mari, kita mengubah pandangan kuno bahwa bekerja itu beban. Betapa pun tidak sukanya kamu kepada pekerjaan atau tempat kerjamu, tempat itu punya andil dalam membentuk kita yang sekarang dan kita di masa depan. Buku ini mengajak kita berdamai--dan pada akhirnya berterima kasih--dengan pekerjaan kita masing-masing.
***
Kerja kok hore? Ya hore lah, karena kerja saya bisa beli buku yang banyak, jajan buah segar setiap pekan, beli wiskas buat Mpus, bahagiain orang tercinta, dan masih bisa rebahan. Jadi, kudunya memang kita berterima kasih karena masih bisa bekerja. Terima kasih pekerjaan akoh 😂
Tapi, kenapa kadang bekerja jadi beban? Ya namanya juga manusia, kalau nggak ada yang disambati ya nggak normal itu eh. Tapi beneran deh, kerja jadi beban itu mungkin bukan karena bekerjanya, tapi karena pekerjaannya. Fitrahnya, kita memang butuh bekerja. Nggak percaya? Coba inget dulu pas nganggur setahun, rasanya gimana deh.
Manusia itu sebetulnya mahkluk pekerja, sesambat apa pun dia. Meskipun rebahan masih jadi passion utama para kita, tapi ujung-ujungnya kalau nggak bekerja ya kayak ada yang hilang. Adanya pekerjaan menjadikan kita manusia. Saya yakin rebahan setelah bekerja seharian itu jauh lebih memuaskan ketimbang rebahan seharian karena tidak bekerja.
Sudah banyak buku tentang bertema "kurangi bekerja perbanyak bercinta". Kali ini, izinkan saya agak melawan arus dengan mengajak pembaca mencintai pekerjaannya. Marilah kita rawat pekerjaan kita, karena walaupun mungkin dia belum bisa menjadikanmu kaya, dia yang menjadikanmu tetap hidup. Bersama buku ini saya mengajak kita semua untuk berdamai, dan pada akhirnya berterima kasih kepada pekerjaan kita masing-masing.
Judul: Cinta dan Ingatan
Judul: Cinta Gila
Penyair: Muthia Sukma
Format 60 pages, Paperback
Published December 1, 2019 by DIVA Press
ISBN 9786023918225
Apalah arti kembang api di tengah mandi cahaya
Apalah arti cintaku yang besar bagimu
Bila seluruh zat mencintaimu
Aku menjalankan peta nasibku
Kau rupanya yang menentukan tujuan
Aku menguasai ilmu pengetahuan, peta dunia dan buku-buku
Tapi kau lebih paham segalanya
Akulah pembuka lahan di daratan kering,
Memangkas rumput dan membakar ranting
Dan menjadi pemilik atas wilayah temuan
Tapi ternyata, engkaulah penguasanya
Dengan anggur dan kitab suci, aku mabuk memujamu
Tapi pujaanku, mungkin takkan sampai kepadamu
Sebab aku bagai buah-buahan, yang berharap tumbuh di tepian
sungai susumu
Tawan aku jadi kolonimu
Penjarakan aku dalam cintamu (Cinta Gila)
***
Usaha mengenang terbaik salah satunya adalah dengan menyimpannya dalam bentuk puisi. Dengan begini, penyair bisa membuka dan membacanya ulang kapan saja, untuk bisa teringat kembali. Dan hal hebatnya, orang lain juga ikut membacanya tanpa si empunya merasa terusik rahasianya. Jika setiap kenangan menjelma puisi, dan setiap orang yang turut membaca, entah akan menikmati pengalaman kenangan entah siapa, atau malah akan teringatkan kembali pada kenangannya masing-masing.
Dan, masih banyak lagi cinta dan rindu serta pilu di buku ini.
Obat apa yang paling mujarab untuk rindu?
Setiap tempat, setiap pandangan menjelma kamu.
...
...
...
Tanpa kamu,
Akulah si sendiri yang sedih
Membuka telepon genggam dan mengirimkan
Gambar senyuman kepadamu."
(Luapan-Luapan Perasaan, hlm. 47)
Diksinya sederhana tapi, kok bagus ya. Para penyair itu makannya apa ya bisa menyusun bait-bait indah dengan kata-kata yang biasanya sering kita abaikan tiap hari.
/ sebab bibirmu adalah candu yang kupuja sebagai / ibu kota negara / tempat aku menggantungkan seluruh yang aku punya / kantor / keputusan pusat / kemerdekaan / arsip-arsip tua /
–hlm. 12
/ aku selalu terjebak remehtemeh macam ini / selalu protes, seperti demonstran katamu / kalau aku marah tokotoko seakan tutup / jalanan riuh serta ada asap mobil yang setengah terbakar /
–hlm. 20
Judul: Kematian Seekor Anjing pun Tak Ada Sebiadab Kematiannya
Pengarang: Yuditeha
Judulnya terlampau sangar untuk sebuah kumcer yang ternyata dipenuhi kisah kisah sederhana dan sarat petuah. beberapa petuah kadang disampaikan dengan begitu gamblang. Tapi dalam kesederhanaan itu ada keluwesan tulisan yang membuat proses membacanya lekas dan terasa menyenangkan. Banyak kisah yang diakhiri dengan plottwist lumayan seru untuk jenis kisah yang tampaknya terlampau tersurat.
Beberapa cerpen yang saya sukai di antaranya
1. Biji Mata, yang mengingatkan saya bahwa pada dasarnya manusia bisa setuju atau tidak setuju sesuai dengan kondisinya. Hati selalu dibolak balik, susah sekali menetap.
2. Mbah Rayu, tentang stereotipe kebanyakan kita yg memandang banyak hal sesuai dengan apa yang orang kebanyakan katakan begini dan begitu. Gaya cerpen ini mengingatkan pada Kuntowijoyo.
Ada banyak cerpen bernuansa pelestarian lingkungan di buku ini, misalnya Penebang Pohon Angker dan Sendang Bening. Yang lain lebih menonjolkan permainan plottwist di belakang sementara beberapa cerpen lain terlampau sederhana seolah hanya sebagai pelengkap cerita.
PADA AKHIRNYA, kisah kisah di buku ini kembali menengaskan sifat alami manusia yang tidak hitam putih melainkan percampuran dari aneka warna sesuai latar belakang yang mengiringi perjalanan kehidupannya.
"Sehitam atau sejahat apa pun manusia, pasti tetap ada kebaikan di dirinya, meski hanya kecil. Itu berlaku pula untuk sebaliknya."
Judul: Cinta Lama
Puthut EA
142 pages,
February 3, 2020
DIVA Press
ISBN
9786023918942
"seperti hidup ini pula. kita akan melewati kesedihan demi kesedihan, tapi terus melakoninya."
Membaca Cinta Lama adalah keberanian. Yang pertama, keberanian penulis dalam menulis sebuah novel pendek yang benar-benar pendek. Selain pendek, novel ini juga terdiri atas satu babak atau satu scene. Namun demikian, satu babak ini terasa begitu sarat karena ada dialog kontemplatif yang sederhana tapi mengenai jiwa.