Judul: 3 Menit Terakhir
Penulis: Paul C.W. Davies
Penerjemah: Ratna Satyaningsih
Tebal: 188 pages
Cetakan: 2020
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Beberapa bab agak nge-lag proses membacanya karena banyaknya istilah fisika dan angka-angka dengan pangkat sampai 10 juta, tetapi intinya
1. alam semesta ini terus mengembang dan suatu saat akan mengerut kembali ke titik awal dan saat itulah kehancuran alam semesta (yang syukurlah menurut buku ini, baru akan terjadi bermiliar miliar tahun dari sekarang, tapi who knows?)
2. Ada dua gaya yang bekerja di alam semesta: gaya Termodinamika (Thermodynamic Arrow of Time) sesuai oleh hukum kedua termodinamika, yaitu bahwa entropi (ketidakteraturan) selalu meningkat. Segala sesuatu cenderung bergerak dari teratur → tidak teratur, panas mengalir dari benda panas ke benda dingin. Proses ini menjelaskan mengapa waktu terasa “maju” dan tidak bisa dibalik. Kekuatan inilah yg mendorong semesta untuk terus mengembang. Ruang itu sendiri yang mengembang, bukan galaksi bergerak di ruang kosong
Gaya satu lagi adalah daya gravitasi. Ketika sebuah benda langit bermassa besar kehabisan daya yang mendorong keluar, maka ia akan runtuh ke dalam dirinya sendiri karena tarikan gaya gravitasi. Inilah gaya yang kelak akan meruntuhkan alam semesta.
3. Kiamat menurut buku ini adalah --> Big Freeze (Kematian Panas). Skenario "kiamat" paling mungkin menurut Davies adalah alam semesta terus mengembang selamanya, tapi bintang kehabisan bahan bakar yang harus dibakar untuk mencegah ia runtuh karena gravitasinya sendiri, dan akibatnya suhu mendekati nol mutlak tidak ada energi bebas untuk menopang kehidupan. Alam semesta menjadi dingin, gelap, dan sepi.
Hal yang menarik adalah ketika Davies juga menuliskan kemungkinan kiamat yang kedua, yakni ekpansi terhenti dan seluruh alam semesta kembali ke satu titik awal sehingga sleuruh materi runtuh ke satu titik (mirip dengan proses terjadinya lubang hitam tapi ini skala kiamat). Pertanyaannya, karena ruang dan waktu bergerak maju seiring dengan alam semesta yang mengembang, apakah waktu juga akan berbalik mundur ketika alam semesta mengerut? Mumet kan? Saya sih mumet bacanya.
Jika memang demikian, semua kejadian kehidupan baik yg sudah terjadi dan akan terjadi memang benar sudah tercatat dalam sebuah kitab yang tertulis.
4. Skenario penyelamatan peradaban manusia ketika alam semesta hancur menurut buku ini bukanlah dengan pergi ke galaksi lain atau mencari planet yang baru, tetapi dengan menciptakan alam semesta baru!! Waduh, secara teori dijelaskan bagaimana membikin alam semesta baru dengan menggunakan jalur lubang hitam. Berarti memang penciptaan alam semesta itu tidak hanya sekali, tetapi diulang dan berulang-ulang.
Teorinya kurang lebih begitu, tetapi lebih lengkapnya bisa dibaca di buku ini. Maaf kalo ada yg saya keliru nangkapnya. Lumayan kerja juga baca buku ini kalo ga menguasai teori dasarnya, tapi buku ini masih bisa dipahami kok asal mau repot sambil googling ini dan itu.
"(Ingatlah) hari ketika Kami menggulung langit seperti (halnya) gulungan lembaran-lembaran catatan. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Itu adalah) janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya." (Al-Anbiya: 104)




