Search This Blog

Monday, October 5, 2015

Pengumuman Pemenang Blogtour '7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe'



Saya pertama mengenal Poe lewat karyanya “Kucing Hitam” yang kala itu dimuat lepas sebagai cerita pendek di sebuah majalah. Saya lupa apa medianya, tapi saya selalu ingat dengan ending menyeramkan dari cerpen tersebut. Menyembunyikan korban pembunuhan dengan cara menanamnya di tembok, kemudian apa yang di dalam tembok itu akan mengedor-gedor di tengah malam dan meneror penghuninya. Mungkin cerita horor seperti ini sudah biasa, tapi Poe-lah yang (mungkin) pertama kali menggunakannya dalam Kucing Hitam yang ditulis pada tahun 1845, sekitar 170 tahun yang lalu. Cerpen inilah yang juga salah satu karyanya paling terkenal serta paling banyak diterjemahkan. Pembaca akan bisa membacanya ketika membuka langsung halaman pertama kumcer ini.

Judul: 7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe
Penerjemah: Dion Yulianto dan Slamat P. Sinambela
Editor: Misni
Tebal: 204 Halaman
Cetakan: 1, September 2015
Penerbit: DIVA Press
Genre: horor-gothik-absurd-petualangan
Sampul: Ferdika
Harga: Rp40.000


            Kemudian, masih ada enam cerita lagi, tapi biarlah pembaca yang menilainya sendiri karena jika saya tulisankan semuanya, kasihan nanti bloghost yang lain tidak punya bahan untuk ditulis haha. Pokoknya, seram-seram dan absurd tapi berkelas. Saya hanya akan menyoroti cerpen ketiga yang berjudul Kumbang Emas. Inilah cerpen terpanjang di buku ini dan saat menerjemahkannya adalah saat-saat paling membikin putus asa. Media luar menyebut Kumbang Emas sebagai cerita pendek pertama tentang bajak laut dan karena itulah saya memilihnya. Sependek pengetahuan saya, cerpen ini belum pernah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia jadi semoga terjemahan versi ini bisa dinikmati pembaca karena proses penerjemahan cerpen ini adalah perjuangan, saya hampir menyerah dibuatnya. Paling susah adalah menerjemahkan kata-kata Jupe yang ajaib.

            Saat masih kuliah dulu dan mengambil konsentrasi penerjemahan, ada satu kutipan yang begitu membekas dalam ingatan, bahwa terjemahan yang paling baik adalah ketika sebuah karya terjemahan tidak terasa seperti karya terjemahan. Pusing kan ya? Maksudnya begini, sebuah karya terjemahan bisa dinikmati sedemikian rupa sehingga seolah-olah karya itu adalah sebuah karya yang memang ditulis dalam bahasa si pembaca, meskipun aslinya karya itu adalah hasil terjemahan dari bahasa asing (yang menjadi bahasa asli dari karya tersebut). Duh makin pusing, gini aja deh pokoknya terjemahan yang baik itu luwes dan tidak kerasa seperti baca terjemahan.

            Gagasan itu hanyalah satu dari sekian banyak pandangan dalam teori penerjemahan, ada banyak lagi seperti terjemahan yang harus mempertahankan gaya si penulis asli, atau terjemahan yang mengutamakan isi jika memang gayanya bisa dikorbankan. Saya berusaha mencari jalan tengah untuk mengkompromikan itu semua dalam setiap terjemahan saya. Dalam proses menerjemahkan buku ini, kedua teknik di atas sama-sama saya gunakan. Tapi, intinya tetap merujuk pada teks asli karena sebuah terjemahan sejatinya adalah salinan atau reproduksi sebuah teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Untuk itu, saya mencoba untuk bersetia pada teks asli. Caranya paling mudah adalah dengan berusaha mendalami ‘jiwa’ sebuah karya. Ketika sebuah karya ditulis dengan nada ceria dan bernyanyi, sebisa mungkin saya juga akan menyetem kondisi kejiwaan saya dengan nada ‘ceria dan bernyanyi’ saat sedang proses menerjemahkannya. Begitu pula saat menerjemahkan karya-karya Poe ini, yang sayangnya sangat beraroma kelam, muram, dan dark

             Saking muramnya, jiwa saya seperti ikut muram. Inilah yang membuat proses menerjemahkan buku ini paling lama ketimbang saat saya menerjemahkan The Picture of Dorian Gray. Entah berapa es krim yang saya makan untuk menangkalnya. Begitu muramnya suasana hati saya sehingga saya menyerah di hitungan kelima dan dengan sangat bersyukur menyerahkan proses penerjemahan Potret Oval Seorang Gadis dan Runtuhnya Kediaman Keluarga Usher kepada Mas Slamat P Sinambela. Saya haturkan ribuan tabik kepada beliau yang telah bersedia berbagi ‘kepusingan’ saat menerjemahkan karya ini. Sungguh, tanpa bantuan beliaunya, buku kumcer Poe ini entah kapan jadinya. Penerjemahan kumcer ini sungguh sebuah perjuangan dan perjalanan berat, tapi semua beban itu langsung menguap ketika buku ini terbit dan kalau (semoga saja) cocok dengan pembaca.

 Pengumuman Pemenang



“Saya ingin mendengar kisah horor kalian, boleh yang dialami sendiri ataupun yang dialami orang lain tapi tidak boleh mengarang sendiri. Tapi, kisah itu sudah harus selesai dalam tujuh kalimat.”

Saya telah membaca semua cerita yang masuk, beberapa sukses membikin buku kuduk berdiri sehingga saya bersyukur sekali membaca jawaban-jawaban kalian di pagi hari dengan korden jendela saya sibak lebar-lebar. Dari semua kisah seram yang masuk, saya menemukan ada tujuh kisah yang terus terang sama-sama menyeramkan dari sisi masing-masing. Sungguh sebuah kebetulan karena kumcer Allan Poe ini juga terdiri atas tujuh kisah. Saya tidak bisa memilih di antara tujuh kisah itu manakah yang paling seram karena saya menyayangi kalian semua! Tapi, demi keberlangsungan dunia penerbitan, dengan terpaksa saya harus memilih salah satu. Bukan berarti yang enam lain kurang bagus, tapi ini ibarat harus memilih satu yang beruntung dari enam lainnya yang sama-sama bagus. Pada akhirnya, hati yang bicara *haiah opo tho* dan dengan mantap saya memilih Ken Orion sebagai pemenangnya.


Nama : Ken
Twitter : @orion____
Facebook: Ken Duanolsatu
Email: kenastridd@gmail.com
Domisili: Tulungagung, Jatim

Selamat kepada pemenang. Bagi yang belum menang, masih bisa ikutan. Pekan ini giliran do di blog Alvina.  Terima kasih sudah ikutan ya. Nantikan giveaway selanjutnya.

65 comments:

  1. NAMA: Dylla Rizka
    Twitter: dhy_amalia
    Facebook: Dylla Arashela
    Email: sashi_danubrata@yahoo.com
    Domisili: Klari, Karawang
    Jawaban: Malam itu, sekitar pukul sebelas, tetanggaku —sebut saja Arin— melintasi pematang menuju rumah. Melewati daerah sepi, juga gelap tanpa lampu penerang, ditambah kontur jalan yang rusak parah, membuat si Ayah memacu maticnya teramat pelan. Lalu di tengah fokus mereka, mata Arin menangkap kelebatan putih mendekat. Semakin dekat. Dan nampaklah sesosok berbalut kain putih, melompat, menuju rumah warga di ujung gang. Besoknya, perumahan heboh oleh cerita penampakan pocong yanh langsung tersebar. Dan sejak itu, para warga —termasuk aku— selalu menghindari jalan pematang, lewat dari jam delapan malam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cerita ini bersumber dari pengalaman tetangga sebelah rumah saya yang bekerja di sebuah toko pakaian

      Delete
  2. NAMA: Razena Nisa Nurrahma
    Twitter: Ruega_Kaiba
    Facebook: Razen Ranr Ranr
    E-mail: runaryuuokami@yahoo.com
    Domisili: Martapura, Kalimantan Selatan
    Jawaban: Beberapa tahun lalu, ketika saya sedang mengobrol dengan sepupu saya, mendadak dia pamit untuk pergi ke toilet. Ketika kembali, wajahnya memucat seketika saat melihat saya yang sedang asyik membaca buku. Dia bilang, dia mendengar suara tawa saya yang menjawab sahutannya dari dalam toilet. Dua hari kemudian, sepupu saya yang lain tiba-tiba saja histeris dan mengaku melihat sosok saya yang masih kecil lewat di sampingnya saat sedang memasak di dapur. Padahal ketika itu, saya sedang bermain game dengan Kakak di kamar. Hanya Ayah yang tidak merasa aneh pada setiap peristiwa kemunculan 'sosok' tersebut, beliau mengakui memiliki seorang adik perempuan yang meninggal ketika berumur tiga tahun karena sakit, wujud dan perawakannya sama persis seperti saya. Hingga saat ini, terkadang sosok itu memunculkan dirinya dalam wujud saya.

    ReplyDelete
  3. Nama : Ratnani Latifah
    Twitter : @ratnaShinju2chi
    Facebook : Ratna Hana Matsura
    E-mail : Kazuhanael_ratna@yahoo.co.id
    Domisili : Jepara

    Jawab :
    Malam jumat itu ..., aku, kakak dan seorang teman sedang menunggu rapat dimulai. Tapi Sedari tadi ditunggu, para anggota tidak juga muncul. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada jalan setapak yang menurut orang angker dan ada penghuninya. Dan benar saja, ketika aku menatap lekat kesana, bulukuduku langsung meremang. Aku menelan ludah, mencoba mengatasi kepanikan yang mendera. Sosok pocong menghadapku dengan lekat.

    ReplyDelete
  4. NAMA: Dwi Riyani
    Twitter/Facebook: Du-Ry
    Email: dwiriyani020@gmail.com
    Domisili: Purworejo, jateng
    Jawaban: ketika saya msh SD berusia 10 tahun waktu itu. saya tengah asik bermain bebi mini (kartun cewek dr kertas) di siang hari.saya main sendirian di rumah tanpa ada seorang yg menemani karena orang tua pergi kerja. awalnya suasana masih seperti biasa dan saya asik bermain. tapi kelamaan saya melihat ada sosok kepala kakek berjanggut putih ada di lemari tempat menyimpan mukena.karena masih anak-anak waktu itu saya mengira itu hanya mukena.akan tetapi semakin saya lihat dan lihat terus terasa jelas sekali sosok kepala itu tengah tersenyum melihatku. saya pun menangis dan berteriak sekencang-kencangnya hingga membuat tante saya keluar dr rumahnya yg bersebelahan dgn rumah saya. sejak melihat itu saya jadi teringat selalu kejadian itu sampai sekarang. dan ternyata kata keluarga saya,itu sosok almarhum kakek buyut jaman dahulu

    ReplyDelete
  5. NAMA: Muhajjah Saratini
    Facebook: Muhajjah Saratini (udah share, ya...)
    Email: m.saratini@gmail.com
    Domisili: Yogyakarta

    Jawaban:

    Dulu, salah satu teman kos--sebut saja X--bercerita. Dia terbangun selepas tengah malam karena mendengar suara langkah kaki pelan-pelan menuju salah satu kamar teman kami yang lain--sebut saja Y. Anehnya, ketika hendak memastikan siapa yang pulang sedini hari itu, atau mungkin siapa yang nakal hendak berkunjung sepagi itu, dia tidak pernah berhasil memergoki. Ketika dia menyibak gorden, tidak ada orang terlihat, langkah kaki berhenti, tanpa ada suara pintu kamar terbuka. Karena X berkali-kali mengalaminya dan merasa terganggu, sementara Y atau teman-teman yang lain merasa tidak ke mana-mana, akhirnya kami bertanya-tanya ke ibu kos demi perdamaian sesama penghuni kos. Ibu kos memang nggak cerita apa-apa, tapi mamas burjo di deket kos cerita kalau dulu pernah ada yang gantung diri di kos kami. Dan, dia... gantung diri di kamar yang sekarang ditempati X.

    ReplyDelete
  6. Nama : Aula Bilal
    Twitter/Fb : @Virionheart/Aula D'Virionheart
    Email : Aulabee@gmail.com
    Domisili : Demak
    Jawaban :
    waktu itu siang hari, aku dan temanku baru saja selesai dari jam kuliah. kami berdua langsung saja pulang ke kost2an. seperti biasa saat sinag hari kostan pasti sepi karena anak2 pada ke kampus. entah ada tapi perasaanku waktu cukup aneh karena sudah terbiasa dengan kostan yang hawanya cukup pengap karena letaknya yang berada di belakang rumah ibu kost dan himpit oleh rumah tetangga yang tinggi2, tak ada angin tak ada hujan saat aku dan temanku sedang mengobrol tiba2 tivi diruang tengah jatuh. hal itu membuat aku dan temanku itu kaget bukan kepalang saat memeriksanya. aneh, kok bisa tivinya jatuh? untung saja gak rusak, bisa kalang kabut kalo eror tivinya. malam harinya seperti biasanya, kami para penghuni kost selalu ngumpul2 di runag tengah sambil nonton tivi yang jatuh tadi siang. karena larut dalam cerita yang cukup bikin merinding itu, temanku yang lainnya ikut menceritakan kejadian horor yang ia alami barusan di kampus, malam itu jadi penuh dengan cerita horor dan endingnya sungguh kacau karena tiba2 saja lampu mati dan hujan turun dengan derasnya, membuat kami semua saling bergemul saling berjejal menyatukan rasa takut yang kalau dipikir-pikir lagi cukup menggelikan.

    ceritaku itu pernah ku jadikan cerpen dan berhasil menjadi salah satu kontributor dalam buku terbitan penerbit indie. hehehe...

    ReplyDelete
  7. NAMA: Danang S. Budi
    Twitter/Facebook: @D_SBudi/Danang S. Budi
    Email: ds.boedy@gmail.com
    Domisili: Yogyakarta
    Jawaban:
    Di Jalan Kaliurang km 10, ada seorang anak kecil yang bersepeda untuk pulang ke rumah di saat menjelang adzan maghrib, ia melihat pagar batako membatasi jalur dua arah. Karena waktu surup adalah waktu pamali bagi anak kecil untuk keluar rumah, ia segera mengayuh sepedanya dan sebetulnya ia percaya bahwa tak ada pagar batako yang melintang di depan matanya. Namun, karena ulah mahkluk lain atau alam di samping kita, ia terdampar di daerah Godean di mana jarak antara Jalan Kaliurang dan Godean lebih dari lima kilometer. Sebab ia menerobos atau menembus tembok tersebut, dan meyakini bahwa Wewe Gombel yang memindahkan tubuh beserta sepedanya. Setelah sadar keesokan paginya, ia mendapati dirinya berada di pinggir jalan dan menangis. Seorang tukang mie ayam berbaik hati dan menolongnya pulang ke rumah. Cerita ini nyata, dan anak tersebut adalah kawan saya.

    ReplyDelete
  8. NAMA: Diyah Nurhasanah
    Twitter/Facebook: @diyah8151 / Diyah Nur (Hasan)
    Email: diyah.nur815@gmail.com
    Domisili: Jakarta
    Jawaban:

    Tik tuk tik tuk, suara keyboard nyaring memantul di ruangan Rita malam itu. Pekerjaan selalu menuntut karyawan di perusahaannya untuk lembur daripada terlambat menyerahkan laporan. Sendirian, Ritapun memilih menelpon temannya agar tidak terlalu merasakan kesunyian yang menyergapnya.
    "Disitu ada siapa aja sih Rit, kok rame banget?" kata temannya di tengah percakapan mereka.
    Bingung Rita menjawab "Rame gimana, gua sendirian kok."
    "Masa sih? Kedengerannya berisik banget dari sini" kata temannya lagi.
    Rita tak menjawab, hanya menutup telepon dan bergegas untuk pulang.

    ---

    Di kantor saya memang sering penunggunya 'menampakkan keberadaan' mereka melalui suara dan lainnya. Kejadian itu ada di lantai 3, lantai 4 lebih sering lagi meskipun yang paling serem ada di lantai 5 (karena semacam gudang, jadi ngga ada yg nempatin). Besoknya kejadian itu langsung heboh di kantor, meskipun ngga sedikit yang komentar "oh, udah biasa" saking seringnya 'mereka' mengganggu kita.

    ReplyDelete
  9. Tri Indah Permatasari
    @LiebeIs0503
    triyusufciduk@yahoo.com
    Palembang

    Lebaran Idul Fitri tahun lalu kami mudik ke Padang, kampung halaman kakak iparku. Malam pertama kami tiba dirumahnya, suasana mencekam mulai terasa saat keponakanku paling kecil (anak kakakku) tiba-tiba tengah malam menangis histeris. Semuanya terbangun, orangtua kakak iparku segera masuk ke kamar mereka sembari melempari garam ke setiap sudut ruangan diiringi lantunan ayat suci al-quran. Aku yang teringat dengan kisah adik kakak iparku yang meninggal karena kecelakaan segera tersadar bahwa kamar tempat mereka tidur itu adalah kamar mendiang almarhum, perlahan aku berjalan menghampiri jendela kamar yang menghadap ke sumur yang ada di luar. Entah kenapa aku merasa ada yang menarik tubuhku untuk membuka tirai jendela, percaya atau tidak aku bahkan tidak yakin itu nyata karena aku tidak pernah melihat sosok almarhum tapi jelas aku melihat seorang lelaki muda yang tersenyum dan aku sadar bahwa sosok itu hanya terlihat sebagian badan atasnya saja selebihnya tertutup oleh badan sumur seolah tubuh itu bisa menembus tutup sumur. saat kakakku bertanya "ada apa?" aku segera menutup tirai dan berkata "mungkin om rian mau kenalan sama adik arfa soalnya ini kan pertama kali kita kesini" karena entah seperti tradisi atau apa, bagi keluarga kami jika ada anggota keluarga baru terutama anak kecil pasti akan menangis kalau ia baru tiba dirumah yang ada anggota keluarganya meninggal. Seperti saat keponakan-keponakanku lahir dan di bawa kerumah pasti mereka akan menangis histeris, dan yang akan selalu kulakukan adalah "kenapa dek? ada tante Viranya ya? tantenya cuma kenalan kok jangan takut ya" dan seketika mereka akan kembali tenang.


    *Tante Vira= sapaan untuk almarhumah adikku yang meninggal dunia 14 tahun lalu saat ia baru berusia 5,5 tahun.

    ReplyDelete
  10. Nama: Irfan Rizky
    Twitter: @irfansebs
    Email: irfan10215@gmail.com
    Domisili: Bogor
    Jawaban:

    SMKN 1 Bogor memang horor, banyak cerita aneh tentangnya. Mulai dari desas-desus gedung sekolah yang bekas penjara jaman Belanda sampai perawan bunuh diri di salah satu toiletnya, yaitu C.28-C.29. Aku bisa 'melihat'. Wanita bergaun semerah darah dengan cadar di wajahnya tak henti-henti menjaga pintu toilet yang telah lama digembok pihak sekolah. Suatu sore, ketika lorong sepi dan wanita itu sedang tidak berada disana, aku menendang-nendang pintu toilet tersebut, iseng. Kini tidurku tak pernah pulas karena wanita itu tak habis-habis ingin mencekikku di dalam mimpi.

    ReplyDelete
  11. NAMA: Dian Artati
    Twitter/Facebook: @d_anarta / Bagai Ilalang Alang-Alang (Dong Yi)
    Email: gaeulangel@gmail.com
    Domisili: Sukoharjo, Lampung
    Jawaban:

    Saat itu hari sudah petang dan waktunya menunaikan sholat maghrib. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah kakak sepupuku, lalu ia membukakan pintu. Setelah pintu dibuka, tampak seorang perempuan separuh baya yang izin hendak menumpang sholat maghrib. Kakak sepupuku pun mengizinkan perempuan itu menuju ruang sholat dan mengambilkan mukena di belakang. Ketika kembali dari belakang, ia terkejut dan tercengang. Tubuhnya kaku sesaat sebelum akhirnya sadar dan lari keluar rumah. Saat itu yang dilihatnya bukan lagi seorang perempuan separuh baya, melainkan sesosok pocong yang sedang melompat-lompat di hadapannya.

    ReplyDelete
  12. Nama : Aulia Syalwa
    Twitter/Facebook : @asfly3424/Zhaoli Atropine
    e-Mail : aul.syalwa82@gmail.com
    Domisili : Bandung Barat
    Jawaban : Waktu itu gua masuk ke semacam rumah hantu gitu sama ibu gue, ketahuilah, gua ini penakut tapi penasaran. Pas masuk, awalnya kita cuma di suguhin foto-foto yang nyeremin, sebenernya foto ini masih cemen buat gue. Yaudah, cus aja, gua masuk lagi dan, disana ada semacam hantu cewek, wajahnya ancur lagi duduk di kursi goyang. Gua sama ibu gua udah mulai merinding, tapi terus aja masuk sambil saling pegangan, erat banget! Kita masuk lagi, disana makin banyak hantunya, gua takutnya itu tiba-tiba gerak ngagetin gue ato bahkan sampe grepe gue. Mulai ada suara-suara, kita disuruh nyari jalan keluar, sebenernya gua tau, kita harus jalan ke kiri, tapi gua takut tiba-tiba ada yang ngejar gue gitu, kita berdua panik terus minta tolong ke mba penjaga pintu. Yang buat gua makin panik itu ketika si hantu cewe tadi berdiri di pintu sebelumnya, ibu gua lari keluar sambil dorong-dorong tubuh gue, dan, lo tau, saat itu tubuh gue kesenggol kena hantunya! ;x;

    ReplyDelete
  13. Nama: Egi Dian
    Fb: Bian Sastro
    Email: saltandpaper0@gmail.com
    Domisili: Bandung

    Saat SMP saya dititpkan tinggal bersama nenek saya di kampung. Saat itu nenek tengah sakit. Hanya ada saya untuk mengurusnya. Ada saudara nenek yang meminta air penyembuh dari paranormal. Paranormal itu mensyaratkan untuk membawa air itu dalam mangkok ke arah selatan.

    Karena akulah satu satunya yg mengurus nenek, maka aku yang berjalan membawa mangkok itu ke arah srlatan. Syartanya air itu harus ditumpahkan saat sebagian tumpah dengan sendirinya. Jam menunjukan hampir pukul enam sore. Aku berjalan terus ke selatan. Melewati kampung, melintasi jalan pesawahan. Aku baru sadar, aku menuju bukit pemakaman umum. Air itu tidak juga tumpah, sementara aku sudah melihat kuburan pertama di bukit itu.

    ReplyDelete
  14. NAMA: fatmiyati
    Twitter/Facebook: wabilwalidaini Ihsaanaa
    Email: fatmiyati.rusty@gmail.com/ftm.3001@gmail.com
    Domisili:kudus,jateng
    Jawaban:
    waktu itu malam hari kebetulan keluarga saya sedang berkumpul didepan rumah. Malam itu kakak saya ingin membuat cemilan. Kebetulan dibelakang rumah ada kebun. Segeralah kakak saya pergi kebelakang rumah untuk mengambil beberapa daun.Kebetulan rumahnya didepan rumahnya didepan persis.Kakakqu bertriak,.. karena terdengar suara rintihan tangisan "hiks hiks hiks" segera mengambil dan lari. Karena tidak percaya kami kebelakang tapi suara itupun lenyap.

    ReplyDelete
  15. Nama : Erin
    Twitter : @RinShoak
    Email : Tomoyo.rin@gmail.com
    Domisili : Bekasi

    Jawaban :
    Tepatnya di tahun 2014, malam itu kebetulan sekali malam Jumat Kliwon, aku dan ketiga sahabat ku tengah asyik membahas acara reuni di depan rumah. Sampai larut malam perbincangan kami belumm selesai. Tiba - tiba cahaya merah seukuran bola kasti jatuh dari langit menuju rumah yang ada disebrang rumah ku. Menyaksikan itu kami semua terpaku diam, bulukuduk berdiri dan merinding, "Bukankah itu teluh?" Ucap sahabat ku. Tidak ada ledakan, tentu saja itu bukan meteor jatuh. Satu minggu setelah kejadian itu, salah satu orang di rumah tersebut meninggal tanpa sebab. Teluh makhluk halus yang ketika berwujud manusia dan bisa terbang itu memakan bayi yang baru lahir dan apabila tidak berwujud bisa menyerang siapa aja. Teluh begitu ditakuti dikampungku dan aku pernah menyaksikan keduanya dengan mataku sendiri.

    ReplyDelete
  16. Nurunnisa
    @nihiza / nisanurunnisa@yahoo.com
    niznurunnisa1@yahoo.com
    Cikarang

    Aku menyusuri sepanjang jalan menuju rumah ku hingga ujung pantai untuk mencari dua temanku yang sejak siang tadi sudah berangkat hendak berkunjung rumahku, tapi hingga lewat magrib ini belum datang juga.
    Diujung pantai, ku temui mereka berdua sedang duduk bertiga dengan nenek-nenek disebuah gubug dipesisir pantai, padahal aku tahu persis, tidak ada rumah penduduk satupun ditempat itu.
    Merasa ada hal tidak beres, aku langsung mengajak mereka pulang dan ditengah jalan yang sepi dan gelap tiba-tiba motor kami mati dan kami mendengar ada suara tawa cekikikan.
    Kami ketakutan setengah mati, tapi tak bisa melihat apapun karena satu-satunya penerangan yaitu lampu motor kami pun mati.
    Aku coba terus menyalakan motor dengan susah payah dan akhirnya motorku berhasil menyala dan aku kaget setengah mati saat sorot lampu motorku tepat menyorot sesosok nenek-nenek melayang dengan rambut putih panjang terurai ditanah, hanya wajah dan leher nya yang terbalut kulit, serta bagian badannya nampak jelas isi organ tubuhnya penuh darah.
    Lidahnya juga menjulur sama panjangnya dengan rambut putihnya dan ada sesuatu yang menetes dari mulutnya, cairan berwarna biru.
    Aku dan kedua temanku kabur sejadi-jadinya melewati nenek-nenek itu dengan penuh ketakutan, sampai jaketku bolong karena kena tetesan cairan dari mulutnya itu.

    Ini kisah temanku yang terjadi di salah satu pantai di Pulau Bangka yang masih sangat sepi sekitar tahun 90-an

    ReplyDelete
  17. Nurunnisa
    @nihiza / nisanurunnisa@yahoo.com
    niznurunnisa1@yahoo.com
    Cikarang

    Aku menyusuri sepanjang jalan menuju rumah ku hingga ujung pantai untuk mencari dua temanku yang sejak siang tadi sudah berangkat hendak berkunjung rumahku, tapi hingga lewat magrib ini belum datang juga.
    Diujung pantai, ku temui mereka berdua sedang duduk bertiga dengan nenek-nenek disebuah gubug dipesisir pantai, padahal aku tahu persis, tidak ada rumah penduduk satupun ditempat itu.
    Merasa ada hal tidak beres, aku langsung mengajak mereka pulang dan ditengah jalan yang sepi dan gelap tiba-tiba motor kami mati dan kami mendengar ada suara tawa cekikikan.
    Kami ketakutan setengah mati, tapi tak bisa melihat apapun karena satu-satunya penerangan yaitu lampu motor kami pun mati.
    Aku coba terus menyalakan motor dengan susah payah dan akhirnya motorku berhasil menyala dan aku kaget setengah mati saat sorot lampu motorku tepat menyorot sesosok nenek-nenek melayang dengan rambut putih panjang terurai ditanah, hanya wajah dan leher nya yang terbalut kulit, serta bagian badannya nampak jelas isi organ tubuhnya penuh darah.
    Lidahnya juga menjulur sama panjangnya dengan rambut putihnya dan ada sesuatu yang menetes dari mulutnya, cairan berwarna biru.
    Aku dan kedua temanku kabur sejadi-jadinya melewati nenek-nenek itu dengan penuh ketakutan, sampai jaketku bolong karena kena tetesan cairan dari mulutnya itu.

    Ini kisah temanku yang terjadi di salah satu pantai di Pulau Bangka yang masih sangat sepi sekitar tahun 90-an

    ReplyDelete
  18. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Twitter : @n0v4ip
    Email : n0v4ip@gmail.com
    Domisili : Medan

    Dulu atok saya pernah cerita, sewaktu beliau pulang ngojek beliau memilih pulang melewati rimbunan pohon duku. Alasannya biar cepat nyampek dan jalanannya juga gak rame. Tiba-tiba motornya mogok, alhasil beliau harus menepi untuk memperbaiki motornya.
    Saat beliau sedang serius memperbaiki motor, beliau merasa ada yang meniup2 tengkuk lehernya tapi beliau tetap melanjutkan kegiatannya. Tengkuk lehernya terus ditiup sampai beliau benar2 risih dan gak bisa melanjutkan kegiatannya. Beliau memutuskan utk berani melihat siapa atau apa yg meniup tengkuknya, dan seketika itu juga beliau melompat ketakutan. Ternyata yang meniup2 tengkuk leher beliau adalah kuntilanak yg sedari tadi menemaninya dan beliau lari terbirit-birit meninggalkan motornya.

    Terima Kasih ^^

    ReplyDelete
  19. Nama: Karla
    Twitter: @karlalapo
    Email: harjosquad@gmail.com
    Domisili: Sleman, Yogyakarta.

    Tanganku tiba-tiba kram, menjalar ke kakiku hingga jemari-jemariku. Tubuhku yang tegap, tumbang menghamtam barisan paving blok. Aku menangis, menjerit karena tangan dan jemari-jemari kakiku tidak dapat bergerak. Pundak terasa sangat panas dan berat, seakan sedang bersampingan dengan temanku yang gendut dan hangat. Namun sayangnya, tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya aku, teman-temanku yang membimbing lantunan ayat suci dan keadaan tegangku, terlebih dengan sikapku yang aneh dan merasa ada orang lain masuk dalam tubuhku. Pandanganku kosong dan seakan dipaksa untuk menghadap lurus ke arah sumur tua di samping ruang musik, kampusku.

    *Ini yang aku alami beberapa minggu kemarin malam.

    ReplyDelete
  20. Nama : Lalu Muhammad Getar
    Twitter : @Muhammad_Getar
    Email : lalumuhammadgetar@gmail.com
    Domisili : Lombok, Nusa Tenggara Barat
    Jawaban :
    Dulu, aku tinggal bersama sekeluarga di sebuah perumahan di sekolah dasar. Di belakangnya, ada kebun yang lebih mirip hutan. Setiap aku tidur di rumah sempit ini, selalu ada bayangan pocong yang berdiri di depan pintu. Seringkali aku menceritakannya pada ibu dan bapak, namun mereka bersikeras itu hanyalah sebuah bayangan lampu yang berada, tepat – di atas aku melihat pocong. Setiap kali menjelang tidur malam, aku selalu menahan rasa takut dengan menyembunyikan diri di balik selimut. Apakah ini sebuah kebetulan? Sepertinya tidak. Perumahan lama yang aku sendiri tidak tahu siapa yang mendiami sebelumnya, kebun yang lebih mirip hutan tempat biasa masyarakat setempat memanggil nama anak yang hilang, serta pohon nangka di depan rumah yang selalu ada pocong bergelantungan di salah satu dahannya.

    ReplyDelete
  21. NAMA: Endah SA
    Twitter/Facebook: @end_ah_sa
    Email:endah.astuti@live.com
    Domisili:Sidoarjo


    "Mbak, kata orang pintar, rumah kontrakanku yang baru itu tempat kumpulnya para makhluk halus di sekitar rumah. Mereka di hari-hari tertentu berkumpul untuk semacam arisan di rumah itu," cerita temanku di sebuah restoran cepat saji, saat melanjutkan tugas yang kami kerjakan bersama tadi malam.
    "Oh ya? Di hari apa saja biasanya, Mbak?"
    "Malam Jumat."
    Pantas, semalam aku merasa ruang tamunya yang masih kosong itu terasa sangat penuh sesak hingga aku merasa terhimpit dan susah bernapas. Semalam malam Jumat, dan mendengar cerita itu sekarang mendadak asmaku kumat.

    ReplyDelete
  22. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  23. Nama : Mohamad Fauzi
    twitter : @fauzymohamammad
    Facebook : Fauzymohammad
    E-mail : DJfauzyadang@yahoo.co.id
    Domisili : Bandung

    Jawab :
    2008-2012. Tahun zamanku--pesantren di Ciganitri-Buah batu, dan aku tinggal di asrama yang di huni 100 santri. Tahun-tahun itu adalah sejarah luar biasa bagiku. Terutama bagi sahabatku Asep yang satu kamar denganku, dia menceritakan pengalaman menakutkan membuatnya terus--ingin beribadah, Ketika itu usai aku pulang kampung dia langsung bercerita kepadaku. Begini kata Asep, waktu itu hari malam Minggu dan tanggal para santri pulang, tapi Asep tidak, dia seorang diri. Jam 11 malam Asep mencuci baju di wc belakang asrama yang outdor. ketika sedang menyikat baju yang kotor, tiba-tiba terasa dingin di punggung, seperti ada seseorang di belakang, Asep merinding, tak berani dia menengok di belakang, tapi karena penasaran Asep menengok, terlihat hitam besar namun tak jelas, mungkin bayangan pohon. Tapi jantungnya berdetak kencang. Tak ingin berlama-lama Asep langsung berlari sambil membawa ember cuciannya. Tak peduli masih kotor Asep berlari ke lantai atas untuk menjemur pakaiannya. Di atas Asep bertemu Ciko alumni pesantren, dia heran sedang apa dia atas. Tapi Asep langsung menceritakan semuanya sambil tergagap-gagap"ta.. ta.. tadii.. a.. ada o... oorang di bawah.. takut... kaya..."ujar Asep. Ciko menjawab sambil senyum"dimana....? kaya apa..? seperti apa...? yang-seperti-ini-bukan?"Ciko menjawab sambil menyobekan wajahnya layaknya membuka topeng,

    ReplyDelete
  24. Nama: Nur Ramadhani Anwar
    Twitter: @DhaniRamadhani
    Email: dhanianwar.ramadhani2@gmail.com
    Domisili: Jeneponto

    Di daerahku terkenal dengan Parakan -sebutan untuk perempuan jadi-jadian- yang hidup dengan memakan organ dalam manusia, anak bayi dan orang-orang sakit. Dua kilometer dari rumahku, salah satu ibu yang baru saja melahirkan bayi dan masih tidak sanggup untuk meninggalkan tempat tidur jadi korban. Sebenarnya, kita tidak bisa mengetahui perbedaan parakan tersebut dengan manusia biasa karena sama saja, tapi jika dia mengendus mangsa dia tidak bisa mengendalikan diri. Keesokan paginya, rumah ibu yang baru saja melahirkan itu ramai dengan suara histeris para tetangga. Ternyata bayinya sudah ditemukan membiru, rupanya sang ibu jengah menagawasi sang bayi. Oleh karena itu di daerah saya setiap anak bayi diberikan semacam obat penangkal yang ditusukkan ke peneti, kayaknya sih kemiri, juga bagi orang-orang sakit yang fisiknya sangat lemah. konon katanya itu pengusir parakan.

    ReplyDelete
  25. NAMA:Annisa Ayunda
    Twitter/Facebook: annisayunda_
    Email: putri.anisa07@yahoo.com
    Domisili: Sukabumi
    Jawaban:


    Jumat malam, ibu bapak pergi ke arisan keluarga di luar kota.Jam 2 pagi, lagi duduk di sofa asik main laptop dilantai dua rumah lamaku, jantung hampir copot saat tiba-tiba ada bunyi ujung sepatu heels yang di tangga, aku pikir itu teteh ku yang pulang lembur.tapi sudah beberapa lama suara bunyi sepatu heels itu tidak kunjung berhenti dan tidak ada yang muncul di lantai dua. Dari bisikan sampai teriakan aku memanggil nama teteh ku. Tapi malah suara itu berubah menjadi hentakan kaki keras-keras menuju ke atas. Dengan nekat berjalan mengintip ke bawah, ke tangga. Suara hentakan kaki keras itu masih terdengar jelas ditelinga, tapi tidak ada siapapun atau apapun ada di tangga saat itu. Tanpa babibu aku kabur ke kamar, mengunci pintu , sembunyi balik selimut dan merapal doa sebisaku juga memeluk sebuah kitab suci erat. Persis saat aku mengunci pintu kamar, suara hentakan itu berubah menjadi suara orang berlari cepat dan berhenti tepat di depan kamarku, Menunggu

    ReplyDelete
  26. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  27. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  28. NAMA: M.F. Hazim
    Twitter/Facebook: @hazim41149 / mukhammad hazim
    Email: hazim.41149@rocketmail.com
    Domisili: sidoarjo, jatim
    Jawaban:

    setiap malam saat bibiku berbaring di kasurnya dan berusaha untuk tidur, dia selalu merasakan bulu kuduknya berdiri saat berbaring menghadap ke langit-langit dan entah kenapa dia selalu merasa ada seseorang yang berbaring di bawahnya, tepatnya di bawah tempat tidurnya.
    saat itu tertidur, ia juga sering merasa ada yang mencekiknya dari arah belakang, atau lebih tepatnya dari bawah tempat tidurnya.
    saat ia menceritakan pengalamannya kepada anaknya, anaknya hanya menjawab kalau itu mungkin hanya imajinasinya saya, anaknya mengatakan seperti itu karena ia juga tidak mau ibunya menjadi semakin khawatir.
    karena itu saat tidur, dia selalu berusaha agar tidak berbaring, melainkan tidur dengan posisi miring, dan ternyata cara itu cukup ampuh untuk mencegah kejadian aneh (dicekik) saat ia tertidur terulang kembali.
    tapi suatu malam saat ia sedang tidak bisa tidur , ia mendengar sebuah suara napas seseorang dari bawah kolong tempat tidur, tarikan napas itu terdengar berat dan penuh penderitaan.
    dengan jantung berdetak cepat dan keringat yang tia-tiba muncul memenuhi dahinya, ia kemudian memberanikan diri untuk mengintip ke bawah kolong tempat tidurnya.
    perlahan ia mulai melihat kegelapan yang memenuhi kolong tempat tidurnya, ia semakin menurunkan kepalanya untuk bisa melihat lebih jauh lagi ke dalam kolong tempat tidur, dan ketika ia sudah menundukkan kepalanya dalam-dalam, sebuah kepala menggelinding ke arahnya seperti sebuah bola, ia langsung berteriak histeris, ketakutan dan gemetar hebat.


    cerita ini adalah pengalaman dari bibi saya

    ReplyDelete
  29. Nama : Ridzki Putri
    Twitter : kikikiki_R
    Email : kikilenny39@gmail.com
    Domisili : Jakarta

    Kebetulan bulan februari tahun ini, saya mengalami sendiri kejadian horor saat berkunjung ke Madura dan ternyata teman-teman saya juga mengalaminya sehingga saya menyebut kisah ini sebagai ‘suatu malam di penginapan’. Saya sudah merasakan ada sesuatu yang aneh dengan penginapan tersebut ketika kami tiba di sana tetapi saya hanya diam dan tidak menceritakannya kepada siapapun karena teman-teman saya termasuk golongan penakut. Kejadian bermula ketika saya dan dua teman saya mendapatkan salah satu kamar di pojok dan terpisah dari teman-teman yang lain maupun dari kamar dosen. Ketika saya masuk, saya sudah mencium bau dupa terbakar dan sesuatu yang lain. Setelah itu bersama salah satu teman saya, kami mulai berberes, mengeluarkan barang-barang kami dan tiba-tiba ada suara geraman sebanyak dua kali. Waktu geraman pertama saya menganggapnya biasa karena saya pikir kalau teman saya yang iseng dan mencoba menakut-nakuti tetapi saat geraman kedua, saya melirik teman saya dan teman saya juga melirik saya lalu kami keluar dari kamar, menuju kamar dosen, mengetuk keras pintu kamar dosen hingga dosen itu keluar dan menemani kami ke kamar mengambil barang-barang. Tidak hanya saya dan teman saya yg mengalaminya, teman-teman saya juga mengalami mulai dari suara tertawa, hawa menyeramkan, teman pindah kamar, suara garukan di tembok hingga suara ketukan di jendela pada tengah malam. Dua malam di penginapan itu membuat saya dan teman-teman saya ketakutan, bulu kuduk kami tak berhenti berdiri.

    ReplyDelete
  30. NAMA: Lathifah Edib
    Twitter/Facebook: @LathifahEdib/Lathifah Edib
    Email: lathifah_edib@yahoo.com
    Domisili: Yogyakarta
    Jawaban:

    “Mbak, pulang dari kos kemarin, ada nenek tua penuh uban dan berbaju adat Kalimantan menari-nari dan bernyanyi dengan bahasa aneh di depan kamarku. Katanya, dia nenek pelindung Ainun Lathifah. Ainun Latifah itu kamu, kan, Mbak?” cerita Maya.
    Buset, deh, si Maya nginbox pas tengah malam begini pula.
    “Dia terus menari-nari saat tengah malam selama beberapa hari,” lanjut Maya.
    “May, aku sendirian di kamaaarrr…,” balasku sembari menutupi seluruh tubuhku dengan selimut. Aku tak berani lagi membaca inbox selanjutnya dari Maya, sahabatku yang indigo.

    ReplyDelete
  31. Nama: Eni Lestari
    Twitter: @dust_pain
    Email: shinra2588@yahoo.com
    Domisili: Malang

    kabarnya kalau kita membicarakan makhluk halus, maka mereka akan datang menghampiri untuk menakut-nakuti kita. aku tidak percaya hal itu dan cuma menganggapnya mitos tak bertuan, sesuatu yang cuma isapan jempol belaka. karena itulah, ketika ada acara persami di sekolah, aku paling semangat mengarang cerita horor untuk menakut-nakuti teman-temanku, tanpa peduli dengan mitos itu. sampai tiba-tiba ada teman yang mendadak kerasukan dan tertawa histeris mirip kuntilanak. dia menunjukku sambil berkata, "hihihihihi... yang kamu omongin sejak tadi ada di sampingmu lho, hihihihihi..." seketika aku langsung merinding. malamnya, aku tidak bisa tidur karena di telingaku terus-terusan terdengar tawa kuntilanak.

    ReplyDelete
  32. Nama : Agatha Vonilia Marcellina
    Twitter : @Agatha_AVM
    Email : agathavonilia@gmail.com
    Domisili : Jember

    Aku percaya kalau di setiap rumah itu pasti ada penunggunya, entah itu baik atau jahat. Selama hidup 24 tahun di rumahku, aku tidak pernah sekalipun diganggu oleh penunggu rumah dan hanya penghuni baru yang terkadang diganggu sewaktu menginap. Tapi sekitar 1 bulan lalu, aku pun merasakan ada yang aneh. Selama aku tidur, baru kali itu mataku seakan tidak pernah terbuka lagi. Aku pikir itu hanya mimpi, tapi aku tetap berusaha untuk membuka mata dan berhasil. Sedikit terbuka meskipun buram, aku masih bisa melihat seorang anak cowok laki-laki membekap mulutku sampai terasa sesak, aku mencoba berdoa Salam Maria berkali-kali dan berusaha menjerit minta tolong tapi sia-sia. Beberapa jam kemudian aku terbangun, anak itu tidak ada dan nafasku masih sesak.

    ReplyDelete
  33. Nama: Aya Murning
    Twitter: @murniaya
    Email: ayamurning@gmail.com
    Domisili: Palembang

    Dulu jaman masih kuliah pas lagi di kampus lagi nggak ada kerjaan sambilan nunggu dosen, jadi aku duduk lesehan di koridor jurusan sendirian, sekalian ngadem karena dekat ruangan ber-AC. pas lagi enak-enak duduk sambil mainin hp, tiba-tiba ada suara dari pintu yang di ujung koridor itu kretek-kretek bunyi dan gerak sendiri. nggak ada orang yang keluar dari sana karena ruangan itu emang nggak dipakai lagi. lalu aku pindah posisi nyender ke dinding triplek yang di baliknya itu merupakan ruang seminar. karena ruangan itu lagi nggak dipakai ya pastinya dikunci dong, tapi malah ada yang ngetok-ngetok dari dalam situ. Pas kuintip ke dalam lewat jendela, jeng jeng jeng... nggak ada siapa-siapa, gelap aja karena lampunya memang dimatiin.

    ReplyDelete
  34. Nama: Ariansyah
    Twiter: @ariansyahABO
    Email: ariansyahabo@gmail.com
    Domisili: Palembang

    Dulu pas KKN di sebuah desa, posko kami memang rada nyeremin, tapi yang paling nyeremin malah saya alami sendiri. Hari itu saya kebagian giliran mandi sore pas maghrib. Bukan, bukan adegan saya lagi mandinya yang serem x)). Jadi, kan kamar mandinya ada di luar terpisah sama rumah yang jadi posko kami, suasananya emang nyeremin karena masih banyak pohon-pohon besar di sekitar. Pas saya lagi asyik mandi, sabunan, dalam keremangan cahaya saya baru sadar kalau kran air (yang biasa dipake buat wudhu) yang terpasang di bak mandi besarnya nyala sendiri. Tanpa pikir panjang buru-buru saya sabunan, bilas, langsung ngacir dari sana. Besoknya, ada yang lebih nyeremin, pas saya ceritain kan temen-temen saya pada takut dan menghindari ke kamar mandi sampe yang belum mandi nggak jadi mandi (jangan tanya mereka buang hajat ke mana x))), kran-nya lupa saya matikan, akibatnya air di bak hampir habis dan terpaksa numpang mandi di rumah warga ._.

    ReplyDelete
  35. NAMA: Eviana Rizki
    Twitter: @evierifa
    Facebook: Evi Eviana Rizki
    Email: eviana.rf@gmail.com
    Domisili: Depok, Jawa Barat
    Jawaban:
    Saat itu, aku dan teman satu asramaku sedang sangat sibuk mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional. Banyak dari kami belajar hingga larut malam, salah satunya aku. Malam itu, tinggal aku sendiri saja yang masih bertahan di meja belajarku. ruang yang terpisah dari ruang tidur. Saat aku sedang menekuni buku kumpulan soal, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu ruang belajar yang dahulu merupakan garasi mobil. Aku melirik ke arah pintu lalu ke jam kecil di mejaku, masih pukul 1 pagi. "siapa yang berani pergi kesini tengah malam begini?" ucapku dalam hati. Karena takut, aku mencoba melupakan ketukan itu, Namun, ketukan kedua menyusul. nyaliku semakin menciut untuk tetap bertahan di meja. Akhirnya kuputuskan untuk kembali ke kamar.

    Esoknya ku ceritakan kejadian tadi malam pada teman-temanku. Ternyata bukan cuma aku yang pernah "diganggu". Bahkan ada yang pernah melihat "sesuatu".

    ReplyDelete
  36. NAMA : Intan Pratiwi
    Twitter : @tantalizegirl
    Facebook : intan pratiwi (oshin chan)
    email : imuchlys@yahoo.com
    domisili : banda aceh

    jawaban:

    ibuku kala itu masih berstatus pengantin baru dengan ayahku, mereka berniat untuk pergi ke tempat nenekku di desa. Kejadian mistis itu dialami oleh ibuku, sekitar pukul 3 sore, sebelum ashar, waktu itu ibuku mandi di kamar mandi yang letaknya dekat dengan sungai. Ketika ibuku akan masuk kesana untuk mengambil air, tiba-tiba dia dikejutkan dgn hadirnya sosok pria asing yang masuk entah darimana, mereka saling berpandangan kaget. Ibuku berpikir mungkin pria itu adalah tetangga ayahku, tapi tidak mungkin karena dia memakai busana ala kerajaan tempo dulu. Betapa kagetnya ibuku setelah melihat pria itu berjalan pergi, langkah pria itu sangat panjang dan menembus pintu kamar mandi, dan dpt dipastikan pria itu adalah mahluk gaib. Ibuku segera berteriak memanggil ayahku, dan sejak saat itu ibuku tidak pernah berani mandi sendiri, dia harus ditemani oleh orang lain, bahkan sampai sekarang dia masih merinding ketika menceritakannya.

    ReplyDelete
  37. Nama: Cahya
    Twitter: @chynrm
    Email: cahyasptm@gmail.com
    Domisili: Palembang

    Keponakanku termasuk anak indigo meski usianya baru 2 tahun saat itu, dan dia sering berbicara sendiri bahkan langsung mengerti beberapa kata bahasa inggris meski tak pernah diajari. Kemudian ibunya (Mami si kecil, kakak iparku) punya kenalan 2 orang kakak beradik (sebutlah Y & U) yang sama-sama indigo dan mereka bilang kalau di kamar si kecil ini ada arwah noni Belanda yang sudah lama tinggal di sana. Si U bersedia jadi media untuk dirasuki supaya yang lain bisa berkomunikasi dengan si arwah yang bernama Lusiana La Beta itu. Setelah ditanya, terjawablah bahwa dia menyukai si kecil karena mirip dengannya (cantik dan putih), sudah dianggap seperti temannya bahkan anaknya, dan sering komunikasi dengan si kecil ini. Ketika diminta supaya jangan pernah mengganggu lagi dan disuruh pergi, si arwah tidak mau pergi sehingga terpaksa dimasukkan ke dalam botol dan dibuang jauh-jauh. Si kecil lalu bertanya, "Mi, kemana tante yang cantik itu, Mi? Kok nggak pernah kelihatan lagi?" Si kecil tidak tahu kalau tante cantik itu bukanlah tante biasa dan sudah pergi jauh.

    ReplyDelete
  38. Nama: Anis Antika
    Twitter/fb: @AntikaAnis / www.facebook.com/cessa.com
    Email: anis_antika@yahoo.com
    Domisili: Surabaya
    Jawaban:
    Kejadian ini menimpa adikku, sekitar sepuluh tahun lalu. Saat itu malam hari sepulang adikku dari belajar dirumah temannya yang terletak di gang sebelah, dan jalan untuk pulang pergi dari sana harus melewati sebuah ladang yang terkenal angker--sebagai kerajaan para makhluk halus dengan pemimpinnya bernama Mbah Nggolo. Malam itu adikku pulang bareng Ayah dan rombongan Bapak-bapak tetangga yang pulang dari dzikir fidaa'. Saat perjalanan adikku berada ditengah-tengah rombongan, dan ketika dia menoleh ke belakang dia mendapati sesosok tinggi besar berkopyah dan merokok tapi wajahnya tidak terlihat jelas. Saat adikku bertanya pada Pak Wawan yang berada di paling belakang (kebetulan Pak Wawan ini punya semacam sixth sense), Pak Wawan jawab 'Ahh... bukan siapa-siapa. Nggak ada siapa-siapa'. Tapi adikku tahu kalau itu adalah makhluk dari dimensi lain. Karena adikku juga sedikit memiliki sixth sense yang membuat dia bisa melihat makhluk-makhluk astral.

    ReplyDelete
  39. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

  40. NAMA: Fransisca Susanti
    Twitter/Facebook: @siscacook / Fransisca Susanti
    Email:siscawiryawan@ymail.com
    Domisili: Bogor
    Jawaban:
    Kejadian paling unik ketika seperempat jam sebelum malam pergantian tahun baru, ada bunyi ledakan besar di halaman rumahku. Aku pikir itu gempa atau petasan raksasa, tapi ternyata pohon mangga yang agak tua (umurnya sudah 25 tahun) roboh, patah menjadi dua, tinggal tunggulnya saja yang bolong, sedangkan cabang dan rantingnya berserakkan. Iseng-iseng aku mengabadikan momen tersebut karena jarang-jarang pohon roboh padahal tidak ada hujan petir atau pun tiupan angin kencang.Aku sangat terkejut ketika melihat foto-fotonya di layar komputer. Banyak penampakan, baik berupa bulatan cahaya (dikenal dengan sebutan orbs), sosok-sosok yang mampu membuat bulu roma berdiri tegak bak paku, seperti pocong, wanita, tengkorak, dll yang berada di dalam lubang pohon atau pun ranting-ranting. Bahkan ekspresi mereka juga sedang terkejut. Sekarang juga aku masih menyimpan foto-fotonya di komputerku, hanya tinggal orbsnya saja dan beberapa pocong, tapi sosok kunti, ular, dkk pada melarikan diri (mungkin mereka tipe pemalu dan penyendiri :P) ^.^

    trims kesempatan giveawaynya ^^

    ReplyDelete
  41. Nama: Bintang Maharani
    Twitter: @btgmr
    Email: btgmhrn@gmail.com
    Domisili: Palembang

    Ini pengalamannya temenku waktu dulu masih jaman kuliah, lagi sibuknya penelitian dan biasanya hampir tiap hari stay sampe malem di kampus dengan sederet botol dan tabung reaksi. Suatu malam, ketika sebotol alkohol yang dia letakkan di dekat jendela tiba-tiba hilang dari sana padahal tidak ada yang menggunakan alkohol selain dia, sedangkan ia sendiri masih sangat ingat baru beberapa menit yang lalu ia letakkan di dekat jendela. Dicari-cari di seluruh sudut ruangan tidak ada, kemudian dia pergi ke gudang untuk mengambil botol alkohol yang baru dan ternyata botol alkohol yang tadi dia pakai ada di sana, padahal dia belum masuk ke gudang sebelum ini dan saat itu dia masih sendirian. Ketika saya datang ke laboratorium, dia ceritakan hal itu sampai membuatku ikutan merinding. Dia memintaku untuk menemaninya masuk gudang untuk mengambil sesuatu, lalu tiba-tiba dia terdiam dan menjerit. Aku heran sebenarnya kenapa karena aku tidak melihat atau merasakan apa-apa. Lalu dia berkata disela tangisannya dengan mata yang masih tertuju ke ujung gudang, "ya Allah, Bintang... barusan aku lihat di sana, alangkah jeleknya itu mukanyaaaa!"

    ReplyDelete
  42. NAMA: Listian Nova
    Facebook: Listian Nova
    Email: naitsilavon@gmail.com
    Domisili: Bogor
    Jawaban:
    Ini kisah Ibu tentang tetangga masa kecilnya bernama Udin; seorang pengurus jenazah. Suatu malam, usai berlelah-lelah memakamkan jenazah, pintu rumah Udin diketuk-ketuk. Belum ada sambungan listrik waktu itu, terlebih di pelosok dusun macam tempat Ibu tinggal. Jadi, saat itu Udin memilih tak menjawab daripada harus memaksakan tubuh lunglainya menyalakan lampu teplok dan membuka pintu.
    "Din, cong culi, Din," kata sang tamu berkali-kali, tapi Udin sudah terlalu lelah, ia tertidur.
    Esoknya, saat sholat subuh, tiba-tiba saja Udin batal, "Astagfirullah," katanya sambil menepuk dahi, "Kemarin lupa dilepas!"
    Kata Ibu, 'Din, cong culi, Din' itu artinya begini: Din, tali pocong (cong) lepasi (uculi/culi), Din. ��

    ReplyDelete
  43. Nama : Ita Fiana
    Twitter : @Fiana DG
    Email : Fiana.ita1@gmail.com
    Domisili : Yogyakarta
    Jawab :
    Sore itu hujan deras disertai angin melanda tempat kerjaku, di sebuah home industri kawasan Prambanan. Tubuhku mulai gemetar ketika melihat sebuah tiang kayu berwana coklat tua di dekat tikar yang akan ku jadikan tempat shalat. "Ternyata tiang kayu di Mushola itu rumahnya Genderuwo," tiba-tiba kuingat kata seorang teman beberapa waktu lalu. Aku panik, dan semakin panik ketika kurasakan sesuatu menarik mukenaku dari belakang. Aku menangis tanpa suara, tak bisa membayangkan betapa seramnya wajah Genderuwo yang ada di belakangku. Setelah beberapa detik berlalu, aku memberanikan diri menoleh kebelakang. Dan ternyata bukanlah sesosok mahluk tinggi besar berbulu hitam dengan mata merah menyala yang kulihat, melainkan hanya mukenaku tersangkut paku yang menancap di tiang tersebut.

    ReplyDelete
  44. NAMA: Frida Kurniawati
    Twitter/Facebook: @kimfricung / Frida Kurniawati
    Email: kimririn93@ymail.com
    Domisili: Yogyakarta
    Jawaban:

    "Sendirian aja, Mas? Hati-hati, lho," sapa seorang satpam pada seorang rekan kantor saya suatu malam di halaman kantor pusat UGM yang telah sepi. Yang disapa, yang sedang membawa layar proyektor dan barang-barang lain yang hendak ia taruh di kantor di lantai tiga, tersenyum dan balas menyapa. Malam itu, ia bertugas sendirian untuk menyiapkan alat-alat pendukung seminar esok pagi. Setelah selesai, ia kembali turun dan bersiap pulang. Seorang satpam lain kembali menyapanya, yang kemudian ia balas, "Tadi saya juga bertemu dengan seorang satpam." Si satpam menjawab, "Lho, malam ini saya tugas jaga sendirian, Mas, tidak ada satpam lain." Rekan kantor saya tercengang, sembari mengingat-ingat bahwa satpam yang pertama tadi mengenakan seragam biru muda, berbeda dengan seragam seharusnya yang biru tua.

    ReplyDelete
  45. Nama : I Komang Trisna Angga Pradipta
    Facebook : Trisna Angga Pradipta
    Email : trisnapradipta@gmail.com
    Domisili : Amlapura, Karangasem, Bali

    Ini adalah cerita seram milik ayahku. Waktu itu sudah agak larut malam, dan ayahku baru pulang dari rumah pamanku karena di rumah pamanku sedang berlangsung sebuah acara keluarga. Jarak antara rumah pamanku dan rumahku cukup jauh dan jalan menuju rumah pamanku, ataupun sebaliknya, melewati sebuah daerah pepohonan yang lebat. Saat itu, ayahku melewati tempat tersebut. Awalnya ayahku mengendarai sepeda motornya dengan biasa, tetapi ayahku merasakan ada yang aneh. Dia pun menghentikan sepeda motornya dan menoleh ke belakang dan di saat yang bersamaan dia mendengar suara buah kelapa jatuh lalu menggelinding di atas jalan raya. Tetapi saat ayahku berkedip, kelapa tersebut sudah menghilang

    ReplyDelete
  46. NAMA: Safitri Ariyanti
    Twitter: @safitriariyanti
    Email: safitriariyanti@gmail.com
    Domisili: Lampung

    Jawaban: Suatu malam yang gelap, lebih gelap dari biasanya karena sedang terjadi pemadaman listrik, seorang teman--sebut saja dia Tuti-- bersama Ibunya pulang dari rumah tetangga. Ketika mereka sampai di depan pintu rumah mereka, Ibunya mengambil kunci dari kantongnya untuk membuka pintu. Tuti yang berada di belakang Ibunya memperhatikan sekitar rumah sembari menunggu pintu terbuka. Ketika matanya tepat menatap pohon di samping rumah, ia melihat sesuatu berwarna putih tergantung di atas sana. Lebih tepatnya, sosok itu tampak seolah sedang duduk nyaman di atas sana meski pohon tersebut tak memiliki ranting besar. Tuti terus memperhatikan sosok itu sembari berpikir apakah itu hanya karung atau hantu, lalu tiba-tiba saja sosok tersebut bergerak ke kanan dan menunjukkan wajahnya kepada Tuti. Tuti terkejut dan bergegas mengikuti Ibunya yang sudah lebih dulu masuk tanpa berbicara sepatah kata pun.

    ReplyDelete
  47. Nama : Afika Yulia Sari
    Twitter : @afikayulia
    Email : afikayuliaakb@gmail.com
    Domisili : Jakarta

    Ini pengalaman pribadi yang pernah diceritakan temanku. Pada saat itu menjelang waktu isya dia berdua dengan temannya, baru pulang dari rumah temannya lagi didaerah tangerang. Angkot jarang sekali muncul, sekalinya ada malah penuh. Alhasil mereka niatkan untuk berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, mereka merasa seperti ada yang melihat dari kejauhan sehingga salah satu dari mereka mendekati rumah kosong. Temanku yang satunya lagi melihat dirumah kosong tersebut terdapat sosok perempuan berbaju kuning panjang, tanpa pikir panjang ia langsung menarik tangan temannya yang sepertinya kena hipnotis itu. Setelah kabur, temannya temanku itu tersadar seperti semula dan mereka menyetop taksi yang akan membawa mereka pulang.

    ReplyDelete
  48. NAMA: Puput Nofia
    Facebook: anastasya.lolita@yahoo.co.id
    Email: puputnofia@gmail.com
    Domisili:Balikpapan
    Jawaban:
    Suatu malam kakakku berjalan pulang sendirian lewat belakang rumah Mbah Ni. Jalan setapak itu masih berupa pekarangan kosong yang gelap dan ditumbuhi pohon bambu dan pohon mangga besar. Tempat itu terkenal angker, apalagi bagi anak SD seperti kakakku waktu itu. Saat ia berjalan mendekati belakang rumah Mbah Ni, tiba-tiba seorang perempuan muncul. Sosoknya seperti saudaranya Mbah Ni yang tinggal di RT lain. Tanpa pikir panjang, kakakku yang terkejut langsung berlari terbirit-birit. Karena jika itu memang saudara Mbah Ni, perempuan itu tak mungkin hanya diam saja.

    ReplyDelete
  49. Nama : Muhammad Nur Fathurohman
    Facebook: Hirumayoichi29@yahoo.co.id / Vincent D Fathurohman
    Email: F_arthure@yahoo.com / fathurezephre@gmail.com
    Domisili: Magelang
    Jawaban :
    Malam itu kami semua tidak bisa tidur dengan nyenyak, disebuah ruang tengah kami semua tidur bersama-sama. Kami tidak berani tidur terpisah lagi karena kejadian yang terjadi selama 1 hari kemarin , mulai dari suara perempuan didalam kamar mandi padahal yang dirumah itu hanya ada kami para lelaki dan terdengarnya suara lagu jawa kuno pada saat tengah malam.
    Sampai ahirnya ruang tengah menjadi sunyi satu persatu mulai tidur dan aku merasa hal yang buruk tidak akan terjadi. Tapi pada pagi harinya ketika aku bangun aku mendapati tubuhku berada didalam toilet, saat aku keluar dari toilet aku melihat teman temanku sudah tidak berada diposisi awal mereka tertidur ada yang diteras ada yang dikamar dan lain sebagainya, hanya satu orang yang posisi tidurnya masih sama (sebut saja ari).
    Kami semua sudah tidak tahan lagi, kami memutuskan agar mengahiri turnamen futsal yang sedang kami jalani dan meninggalkan rumah tersebut , rumah yang menjadi tempat kami menginap selama turnamen.
    Dalam perjalanan pulang menuju kota asal kami, ari duduk disampingku dia terlihat ketakutan dan kemudia dia mulai berbicara.”bang kemarin malem sebenarnya aku sempet bangun tengah malam, saat aku buka mata aku ngelihat kita yang lagi tidur dikelilingi pocong udah niat teriak tapi aku malah pingsan”

    cerita tersebut berasal dari teman saya

    ReplyDelete
  50. Nama: Fitri Areta
    Twitter : @fitri_areta
    Domisili : Lamongan

    Malam itu suasana kos ku sangat sepi, hanya ada aku dan Nia. Selepas magrib, Nia pergi mandi dan aku menyalakan tv di ruang tengah. Selang beberapa menit, ku lihat Alya pulang lalu masuk ke kamarnya tanpa menyapaku seperti biasanya. Aku merasakan keanehan pada Alya dan karena penasaran, aku masuk ke kamar Alya yang pintu kamarnya dibiarkan terbuka. Saat tiba di pintu kamar, aku tertegun sebab di kamar itu tidak ada siapa-siapa. Kemana Alya? Aku berlari ke kamarku dan mengambil handphone, ku hubungi Alya. Jawaban Alya membuat bulu kudukku berdiri lagi, Alya belum pulang karena harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya.

    (Pengalaman pribadi)

    ReplyDelete
  51. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  52. NAMA: Mawar Rovita Sari
    Twitter/Facebook: @MawarRovitaSari/ Mawar Rovita Sari
    Email: mawar.exacta13@gmail.com
    Domisili: Yogyakarta
    Jawaban: Kejadian ini terjadi pada pertengahan bulan Agustus 2015 kemaren. Ketika itu, aku dan temen kosku sedang menonton film korea, sekitar jam 00.00 wib dini hari. Tiba-tiba sesosok wanita yang memakai mukena berwarna putih, melongokkan kepalanya di depan pintu kamar kami, sambil bertanya, "Sekarang jam berapa ya, mbak?". Suaranya tidak begitu jelas dan raut wajahnya terlihat pucat. Kami seperti terhipnotis dan membeku seperti patung. Dan ketika sosok wanita itu menghilang di balik pintu disertai dengan suara daun kering yang terinjak, "srekk... srekkk...srekk" sebanyak tujuh langkah. Terdengarlah suara aneh seperti orang sedang berdeham dan menggeram yang berasal dari atap kamar kami. Sontak kami langsung menengadahkan kepala kami ke langit-langit kamar, dan tahukah yang kami lihat? Sesosok bayangan hitam dengan sorot mata hijaunya sedang memandang lurus ke arah kami. Betapa kagetnya kami saat itu hingga kami menerobos jendela kamar untuk bisa keluar karena pintu kamar kami mendadak menjadi macet. Sejak saat itu, sering kami temukan gulungan rambut di berbagai tempat, di atas jemuran, di bawah tangga, atau di atas langit-langit kamar.
    "Dulu, sebelum dibangun rumah ini, ada tanaman yang sulit sekali untuk dicabut. Tanaman itu adalah Bunga Kamboja yang terletak di bawah pohon mangga, tepat di depan sumur." Tutur Ibu Kos setelah kami (seluruh anak kos) selesai sholat maghrib berjamaah.


    *Sampai saat ini, saya masih tinggal di kos tersebut.

    ReplyDelete
  53. NAMA: Melita
    Twitter/Facebook: @chocolita10
    Email: melita.irma10@gmail.com
    Domisili: Jakarta

    Jawaban:
    Suatu hari, karena lembur sampai malam, saya memutuskan untuk menginap bersama dengan beberapa orang rekan kerja di mes yang disediakan oleh kantor. Saya menempati sebuah kamar bersama tiga orang rekan putri. Saat pukul 2 dini hari, saya terbangun karena ingin ke toilet, namun seluruh rekan kerja yang sekamar dengan saya sedang tertidur pulas, jadi saya tidak berani membangunkan mereka untuk minta ditemani ke toilet. Sekembalinya dari toilet, saat membuka pintu kamar, saya melihat salah seorang rekan duduk menghadap ke pintu dan tersenyum menyambut saya. Saya sedikit heran karena dia awalnya tidur di dekat jendela, yang letaknya jauh dari pintu, namun, saat saya berkedip, saya melihat semua rekan kerja saya tidur pulas, rekan yang awalnya saya lihat duduk menghadap ke pintu pun terlihat tidur di pojokan. Saya merasa sedikit janggal, sehingga esok paginya, saya menanyakan ke rekan saya, apakah dia terbangun dini hari dan tersenyum melihat saya. Jawabannya, dia tidak merasa bangun dini hari ataupun berpindah tempat tidur, karena lokasi tempat tidurnya jauh dari pintu.

    ReplyDelete
  54. NAMA: Vonny Harprianti
    Facebook: Vonny Harprianti (id: vonnykim)
    Email: vonnyharprianti@gmail.com
    Domisili: Sumatera Barat


    Jawaban:
    Ini cerita tentang temanku yati saat dia masih duduk dibangku SMP. Dia sedang duduk di ruang tamu bersama adiknya. Mereka sedang asyik menonton acara televisi malam itu. Tiba-tiba mereka mendengar suara... Sreng.. sreng... sreenggg.. dari atap rumahnya. Mereka menjadi penasaran dengan suara gaduh yang terjadi beberapa kali itu. Ibunya yang tengah berjalan ke ruang tamu dengan cepat memperingatkan mereka dan berkata "Jangan keluar! itu suara rambut kuntilanak yang sedang melintas di atas rumah".

    ReplyDelete
  55. Nama : Ken
    Twitter : @orion____
    Facebook: Ken Duanolsatu
    Email: kenastridd@gmail.com
    Domisili: Tulungagung, Jatim

    Jawaban:
    Malam itu kelas selesai jam 9 malam dan kampus sudah sangat sepi karena memang cuma jurusan Matematika yang sering ada kelas sampai larut. Saya dan teman-teman memutuskan turun ke lantai satu naik lift saja karena kelas ada di lantai 6 sementara fisik kami sudah capai, dan sialnya saya dapat antrian terakhir dengan 3 orang teman lain. Saat itu, lift yang kami naiki turun dan berhenti di lantai 5 yang begitu pintu besi terbuka, nggak ada siapa-siapa di lantai itu alias sepi tanpa penghuni. Kami menutup lagi pintu lift, tapi bukannya turun ke lantai satu, lift malah kembali ke lantai 6 yang sudah nggak ada orang. Lift kemudian turun dan berhenti lagi di lantai 5 yang masih nggak ada siapa-siapa sebelum kembali lagi naik ke lantai 6 yang juga sama sepinya. Firasat kami mulai gak enak saat lift LAGI DAN LAGI berhenti di lantai 5, yang kali ini begitu pintu besi terbuka—selain lantai yang masih nggak ada orangnya—lampu di seluruh lantai 5 mendadak padam. Otomatis saya dan ketiga teman kaget bukan main—lebih tepatnya ketakutan—lalu lari tunggang langgang meninggalkan lift dan akhirnya terpaksa turun lewat tangga.

    ReplyDelete
  56. NAMA: Lailatul Muizzah
    Twitter/Facebook: @ila_elmu/Ila Muizzah
    Email: ila.madura@gmail.com
    Domisili: Madura, Jawa Timur

    Jawaban
    Antara sadar dan mimpi, tapi rasanya begitu jelas. Malam itu aku tidur, dan tengah malam tiba-tiba aku bangun, sebuah makhluk terbungkus kain putih kayak lontong dengan wajah menyeramkan berdiri membungkukkan badan di hadapanku. Sontak aku terlonjak dari kasur, teriak-teriak, dan lari ke kamar ortu. Aku menceritakan pada mereka tentang apa yang aku alami dan akhirnya malam itu kita tidur bertiga (bapak, ibuk, maaf ya ganggu tidur kalian. Hehe….). Aku jadi ngeri sendiri setiap masuk kamarku, dan selama beberapa hari aku gak mau tidur di kamarku kalau malam, biasanya tidur di sama ibuk, di kamar ortu, bapak tidur di tempat lain dulu. Setelah itu, uda mulai berani tidur di kamarku kalau malam, tapi masih tetap belum berani kalau tidur sendirian, otomatis ditemani ibuk, karena di rumah cuma bertiga.

    ReplyDelete
  57. Nama: Faya Mariam Zhallila
    Twitter/Facebook: @fayamariam
    Email: faya.alfateh@xl.blackberry.com
    Domisili: Indramayu, Jawa Barat
    Jawaban: Sekitar beberapa tahun yang lalu, kakak saya pernah berjumpa langsung dengan sosok menyeramkan. Saat itu kakak saya terbiasa mematikan semua lampu kamarnya saat ingin tidur, tapi entah kenapa malam itu dia tidak bisa tertidur. Dia memutuskan untuk bermain HP sebentar, samar-samar ditemboknya terlihat sebuah— lebih tepatnya sesuatu. Bayangan hitam pekat yang hampir menyerupai sesuatu yang familiar baginya, atau lebih tepatnya bayangan yang menyerupai kepala manusia dan, tanpa badan. Badannya menjadi kaku, gemetar, keringat dingin mengucur dengan deras, berbagai macam doa sudah ia panjatkan sambil memejamkan mata, dengan harapan kepala itu bisa menghilang dengan cepat. Lambat laun kakak saya menjadi penasaran lantas membuka kedua matanya secara perlahan, bayangan kepala manusia tadi menghilang. Sampai saat ini kamar milik kakak saya tidak pernah ada yang menempati, katanya juga kamar itu menjadi semacam 'tempat bermain' bagi mahluk-mahluk semacam itu.

    ReplyDelete
  58. NAMA: Putri Prama Ananta
    Twitter/Facebook:@PutriPramaa / Putri Prama Ananta
    Email: anantaprama@yahoo.co.id
    Domisili: Probolinggo, Jawa Timur
    Jawaban:

    “Saya ingin mendengar kisah horor kalian, boleh yang dialami sendiri ataupun yang dialami orang lain tapi tidak boleh mengarang sendiri. Tapi, kisah itu sudah harus selesai dalam tujuh kalimat.”

    Kejadian ini lumayan lama, tetanggaku yang merantau ke kota sebelah dikabarkan menjadi korban kebakaran. Katanya, sebelum dia meninggal, dia berjalan ke rumah sakit di dekat rumah majikannya dengan api menyala-nyala di pakaiannya. Mayatnya datang dalam kondisi hangus tak tertolong dan wajahnya sudah tidak diketahui rimbanya lagi. Arwahnya gentayangan, berulang kali muncul saat malam hari, salah satunya adalah di depan nenekku, dengan rambut berantakan dan wajah hitam. Padahal, sebelum itu, menurut tradisi di daerahku, seseorang yang meninggal tidak wajar bila di liang lahatnya diberi pasir, beras, baju yang telah disobek-sobek, dan jarum, arwahanya tidak kemana-mana dengan asumsi arwah tersebut sibuk menghitung pasir, besar, dan yang terakhir menjahit pakaiannya. Namun, tetap saja, banyak kejadian-kejadian aneh setelah kematiannya apalagi orang-orang yang sering usil menyebar cerita-cerita semasa hidupnya. Masih banyak orang-orang yang merasakan kehadirannya saat malam hari hingga hari keempatpuluhnya.

    ReplyDelete
  59. Nama: Thia Amelia
    Twitter/FB: @Thia1498/Thia Amelia
    E-mail: thiameliasn@gmail.com
    Domisili: Bogor

    Saya ingin mendengar kisah horor kalian, boleh yang dialami sendiri ataupun yang dialami orang lain tapi tidak boleh mengarang sendiri. Tapi, kisah itu sudah harus selesai dalam tujuh kalimat.
    Ketika saya hendak pulang dari rumah saudara saya yang tinggal ditempat yang sangat pedalaman saya dan keluarga saya mengalami hal yang cukup horror untuk di ingat. Jadi waktu itu, saya pulang malam hari dengan sebuah angkot yang sudah di sewa oleh nenek saya. Mamah saya dan om saya sudah pergi duluan dengan mobil, berbeda dengan saya, adik saya, saudara-saudara saya dan nenek saya, serta seorang supir dan temannya yang masih muda. Dipertengah jalan yang sangat sepi karena tidak ada satu rumah pun hanya rumput-rumput liar, mobil tiba-tiba berhenti dan menyuruh yang lain untuk turun dulu, hanya saya yang pura-pura tidur karena tidak mau jalan dan sang supir, ah dan 2 orang saudara saya yang lain yang ada di mobil itu. Mobil sudah tidak mogok lagi dan saya melihat saudara-saudara yang sebelumnya disuruh jalan itu berlari-lari sambil berteriak menyebut nama Allah. Ketika ditanya apa yang terjadi, mereka bilang bahwa mereka melihat sosok dari dunia lain plus dengan baunya, jika nenek saya tidak segera menyadari nya mungkin mereka hampir menghilang karena saat itu mereka hampir berjalan ke arah rumput-rumput yang tinggi. Walaupun tidak mengalaminya langsung tetap saja saya ketakutan karena masih berada ditempat yang sama, sembari beristighfar, melantunkan doa dan bacaan Al-quran kami melanjutkan perjalanan ke rumah dengan perasaan was-was.

    ReplyDelete
  60. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  61. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  62. nanti pengumumanya dimana ya..?
    ada yang tau?

    ReplyDelete