Judul : Seri Petualangan Oliver Twist
Pengarang : Charles Dickens
Penyadur : Dion Yulianto ....(uhuk)
Halaman :
Cetakan : 1, Agustus 2013
Penerbit : Laksana
Adalah sebuah kehormatan besar bagi saya karena dipercaya penerbit untuk menyadur salah satu karya sastra terbesar dalam kesusastraan Inggris Oliver Twist. Karangan terbaik Charles Dickens yang ditulis pada paruh pertama abad kesembilan belas ini telah begitu banyak diterjemahkan, disadur, dan diangkat dalam layar lebar karena muatan nilai-nilai kemanusiaan universal yang dikandungnya. Saya sebagai orang yg ditunjuk untuk menerjemahkan (lebih tepatnya menyadur) tentu sangat senang karena diikutsertakan dalam upaya menerbitkan kembali karya-karya klasik yang mengandung muatan-muatan nilai universal yang tak lekang ditelan zaman.
Kisah tentang seorang anak yatim-piatu yang disia-siakan memang mudah menarik simpati siapa saja untuk membacanya. Tapi, Oliver Twist bukanlah sekadar cerita sedih untuk mencari simpati dan menguras air mata pembaca. Lebih dari itu, novel ini dengan indahnya memotret karakter terdalam dari manusia. Dalam Oliver Twist, tema-tema standar tentang ketekunan, kesabaran, dan kasih sayang saling berjalin dalam satu cerita bersama tema-tema kelam seperti ketamakan, rasa pengecut, dan kekejian. Dengan membaca novel ini, pembaca dapat belajar banyak mengenai karakter manusia yang terdalam, yang mungkin tertutupi oleh topeng bernama martabat atau kekuasaan.
Bukan hal yang mudah untuk menyadur naskah asli Oliver Twist yang dalam draf asli berada dalam kisaran lebih dari 500 halaman menjadi sebuah naskah saduran utuh setebal 100-an halaman saja. Upaya penyaduran dilakukan untuk lebih memperkenalkan karya ini kepada para pembaca muda, yang rata-rata lebih memilih buku bacaan yang tidak tebal dan bisa selesai dalam sekali-dua kali duduk. Dalam prosesnya, tidak bisa dihindari akan ada banyak bagian dari cerita asli yang terpaksa dihilangkan. Saya sudah berupaya agar esensi kisah Oliver Twist yang asli tetap utuh. Upaya ini dilakukan dengan penggunaan tiga versi naskah Oliver Twist sebagai bahan perbandingan selama pengerjaan novel kecil ini.
Beberapa potongan cerita asli dihilangkan, sejumlah tokoh dalam draft novel asli juga tidak disertakan dalam buku ini. Begitu pula sejumlah komentar dan tanggapan penulis yang sering disisipkan oleh Dickens dalam naskah aslinya. Agar lebih lengkapnya, pembaca bisa menyempatkan diri untuk membaca versi utuh dari Oliver Twist yang versi terjemahan bahasa Indonesianya kini sudah diterbitkan oleh beberapa kawan penerbit di Indonesia.
Akhirnya, tidak ada yang sempurna dari sebuah karya. Kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam buku kecil ini. Semoga yang sedikit ini bisa menjadi sumbangan bagi perkembangan penerbitan kesusastraan dunia di negara kita. Semoga bermanfaat.
Rating: Karya ini bisa dibacakan untuk anak usia 5 - 15 tahun karena bahasanya yang ringan.
Kisah tentang seorang anak yatim-piatu yang disia-siakan memang mudah menarik simpati siapa saja untuk membacanya. Tapi, Oliver Twist bukanlah sekadar cerita sedih untuk mencari simpati dan menguras air mata pembaca. Lebih dari itu, novel ini dengan indahnya memotret karakter terdalam dari manusia. Dalam Oliver Twist, tema-tema standar tentang ketekunan, kesabaran, dan kasih sayang saling berjalin dalam satu cerita bersama tema-tema kelam seperti ketamakan, rasa pengecut, dan kekejian. Dengan membaca novel ini, pembaca dapat belajar banyak mengenai karakter manusia yang terdalam, yang mungkin tertutupi oleh topeng bernama martabat atau kekuasaan.
Bukan hal yang mudah untuk menyadur naskah asli Oliver Twist yang dalam draf asli berada dalam kisaran lebih dari 500 halaman menjadi sebuah naskah saduran utuh setebal 100-an halaman saja. Upaya penyaduran dilakukan untuk lebih memperkenalkan karya ini kepada para pembaca muda, yang rata-rata lebih memilih buku bacaan yang tidak tebal dan bisa selesai dalam sekali-dua kali duduk. Dalam prosesnya, tidak bisa dihindari akan ada banyak bagian dari cerita asli yang terpaksa dihilangkan. Saya sudah berupaya agar esensi kisah Oliver Twist yang asli tetap utuh. Upaya ini dilakukan dengan penggunaan tiga versi naskah Oliver Twist sebagai bahan perbandingan selama pengerjaan novel kecil ini.
Beberapa potongan cerita asli dihilangkan, sejumlah tokoh dalam draft novel asli juga tidak disertakan dalam buku ini. Begitu pula sejumlah komentar dan tanggapan penulis yang sering disisipkan oleh Dickens dalam naskah aslinya. Agar lebih lengkapnya, pembaca bisa menyempatkan diri untuk membaca versi utuh dari Oliver Twist yang versi terjemahan bahasa Indonesianya kini sudah diterbitkan oleh beberapa kawan penerbit di Indonesia.
Akhirnya, tidak ada yang sempurna dari sebuah karya. Kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam buku kecil ini. Semoga yang sedikit ini bisa menjadi sumbangan bagi perkembangan penerbitan kesusastraan dunia di negara kita. Semoga bermanfaat.
Rating: Karya ini bisa dibacakan untuk anak usia 5 - 15 tahun karena bahasanya yang ringan.
Pengen punya karya klasik ini. Walo udah sering liat ceritanya difilmin tapi penasaran sama gaya sadurannya Dion :P
ReplyDeleteKasi ke aku yah? *wink
@asnwords / Asrina Maharani / asrina dot maharani at gmail dot com