Search This Blog

Friday, June 28, 2013

Beautiful Soul



Judul     : Beautiful Soul
Pengarang          : Stefiani E.l.
Halaman              : 208 hlm
Cetakan               : kedua, Juni 2012
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama

Beautiful Soul


Salahkan saya yang sembarangan (karena alasan waktu yang mepet mendekati DL) mencomot buku bergenre romance yang ada di rak perpus kantor dan kemudian menyesal karena sepertinya saya mengambil buku yang salah. Alih-alih mengambil novel karangan Orizuka atau C. Simamora, saya malah mengambil Beautiful Soul hanya karena novel ini lebih tipis. Mungkin, ditambah dengan genre yang mungkin “kurang saya banget”, dengan terpaksa novel mungil ini hanya mendapatkan bintang 2. Apakah karena saya kurang suka genre romance? Ah, tidak juga. Saya sangat menyukai buku Memilikimu -nya mbak Sanie, juga An Other Heart terbitan kantor sendiri yang saya baca beberapa tahun yang lalu.

Lalu, mengapa buku ini hanya mendapat dua bintang? Satu jawaban yang pasti, This is too good to be true alias ceritanya khayali banget. Seolah-olah Beautiful Soul ditulis benar-benar untuk membuai membaca melalui kisah yang karakternya WOW. Secara singkat, novel ini mengisahkan kehidupan cinta seorang abg bernama Ame. Gadis ini cerdas dan banyak disukai cowok (pdhal dlm deskripsinya si Ame ini digambarkan tidak suka berdandan dan kerempeng) tapi ia sangat dingin sama yang namanya cowok. Rama, cwok idola kelas yang mengejar-ngejarnya selalu ditampik. Oke, cewek ini rupanya tipikal cewek yang mandiri dan ngak menye-menye, like this !

Nah, semuanya berubah saat sang pangeran berkuda putih datang ke SMA tempat Ame bersekolah. Coba tebak siapa namanya? Steven Williams … ta da! *tiup terompet* Oke, cowok ini atletis, keturunan indo, bisa bahasa Indonesia, kulit putih, badan tegap, sixpeks, tajirnya melebihi Rama, jago basket, dan pintar di mata pelajaran. (wow … Is he a angel in disquise? —bilang aje lu sirik, Yon!). Bukan, bukan karena saya sirik karena tubuh gue nggak tinggi plus gak sikpeks, tapi bukankah karakter yang serba sempurna seperti ini cepat bikin pembaca bosan (baca: sirik)? Yg udah baca Mortal Instruments -nya Cassandra Clare pasti tahu, bahkan keturunan malaikat a.k.a nephilim aja nggak sesempurna Steven.*halah

Lanjut ya, nah hanya dengan Steven inilah Ame merasa degdeg walau nih cewek masih agak jual mahal (setuju!). Sepertinya, jantungnya selalu berdetak lebih kencang saat Steven ada didekatnya. Dan, seolah FTV telah menakdirkan munculnya bibit-bibit cinta di antara keduanya, cinta pun mulai bersemi. Keduanya seolah2 selalu dipertemukan oleh X factor, mulai dari ikut lomba mewakili sekolah, hingga saat keduanya menguak kehidupan Rama yang kelam. Dan, ending-nya sudah bisa ditebak. Yang sering nonton FTV pasti tau :))

Selama menghabiskan buku tipis ini, saya menanti-nanti adanya twist yang mungkin bisa menjungkirbalikkan pendapat awal saya terkait novel ini. Mungkin, Steven ini adalah psikopat yang menyamar, mungkin Rama-lah sebenarnya sang pahlawan, mungkin Ame sebenarnya seorang cowok (haish …imajinasimu!). Nah, setelah dengan tekun membaca (dan skip satu bab #eh), saya tidak kunjung menemukan kelemahan dari si Steven ini (ini saya kok sirik banget ya!). Pemuda indo itu dari awal sampai akhir digambarin yang psotof-positif melulu, bahkan tidak suka gerayang-gerayang layaknya anak cowok SMA seusianya, pokoknya so sweet deh). Bahkan, cowok ini sempet2nya datang ke rumah ortunya Ame di Padang (setting di Semarang) demi memohon agar Ame diperbolehkan ikut kuliah ke Amrik bersama Steven, ia bahkan rela tidur di teras agar ortu Ame luluh (dan ini dilakukan oleh anak kelas 3 SMA!)?

Entah sayanya yang sudah kelewatan umurnya sehingga tidak bisa melihat sisi indah dari Beautiful Soul atau memang alur cerita seperti inikah yg digilai abg saat ini, pokoknya bintang dua itu tidak berubah. Satu hal yang perlu mendapat jempol dua dari novel ini adalah alurnya yang tertata, bahasanya renyah, dan memang ceritanya rapi. Bisa dibaca untuk santai. Dan, betul seperti yg dibilang Oky dalam reviewnya, penulis memiliki bakat dan potensi untuk menulis cerita dengan karakter yang lebih dewasa, ya model metropop gitu. Asah terus bakat menulismu, kami akan menantikan karya-karyamu yang semoga jauh lebih matang daripada novel ini. Semangat!

5 comments:

  1. oh gosh, kayaknya kalo aku baca pun bakal aku lempar novel ini yon :D kenapa ya cowok sempurna itu selalu yang indo-indo? hahahaha..mungkin bener ya kalo dibacanya pas jaman smp/sma bakal lebih nendang :D

    ReplyDelete
  2. adooww dion..rasanya jaman smp/sma pun aku tetap bakal gak suka sama buku ini deh wkwkwkwkwk

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. novel ini juga salah satu novel favoriteku.. entah kenapa suka aja sama karakter yang dingin-dingin..kayak ame ini..




    jangan lupa juga untuk berkunjung ke blog aku yaa: obat pelangsing herbal
    obat kista ampuh
    terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete