Search This Blog

Thursday, March 28, 2013

Warm Bodies


Judul                     : Warm Bodies
Pengarang            : Isaac Marion
Penerjemah          : Meda Satrio
Sampul                 : Kyoto Watanabe
Cetakan                :1, Juli 2012, 374 hlm
Penerbit               : Ufuk fantastic Fiction

 

                Saya tidak salah duga saat mengira bahwa buku ini adalah buku horor-romance-fantasy yang bagus. Setelah membacanya (hasil meminjam SUlis) terbukti bahwa Warm Bodies memnag bagus. Twilight Saga sih kalah jauh dengan seri ini (kalau menurut saya). Mengapa bagus? Karena Warm Bodies adalah kisah romantis yang bukan sekadar zombie-zombiean. Well, ada sedikit pengaruh Twillight sih pada si zombie cowok yang cakep (sebagaimana Edward yg aduhai putih semampai *digeplak twilighard).

         Secara konsep Warm Bodies mengusung tema yang bisa dibilang lebih “berat”, lebih futuristic, dan lebih berprospek. Novel ini bersetting di masa depan, atau masa sekarang (entahlah karena konsep waktunya tidak jelas) ketika perang dan bencana telah meruntuhkan sendi-sendi peradaban manusia di muka Bumi. Settingnya ada di New York paska apokalipse. Saat itu diceritakan, seluruh tatanan pemerintahan dunia dikatakan sudah hancur lebur. Swedia sebagai satu-satunya negara yang masih tersisa akhirnya ikut kolaps. Maka berakhirlah ribuan tahun peradaban manusia.

                Dikisahkan, setelah Bumi porak-poranda akibat perang nuklir, segelintir manusia yang selamat terkena semacam wabah aneh. Orang-orang yang terkena wabah itu mati, tapi belum mati. Mereka tetap hidup seperti zombie, dengan badan yang setengah membusuk, kulit pucat-kelabu, dan mereka memakan manusia hidup. Virus itu menular lewat gigitan, dan mereka hanya bisa benar-benar mati saat ditembak otaknya. Bagian tubuh kesukaan mereka adalah otak! Manusia yang masih sehat dan selamat kemudian membangun barikade dan pengamanan demi menghalau para zombie ini.

                “Tanpa ragu aku menerkam dan mengigit lehernya. Lalu aku menyelipkan jemariku ke dalam retakan di tulang tengkoraknya. Kurengkah kepalanya sampai terbuka seperti cangkang telur, Otaknya berdenyut panas dan merah muda di dalam. Aku menggigit dalam, lebar, lapar, dan – “ (35)

                R adalah salah satu zombie itu. Suatu hari, ia dan kelompoknya berhasil menyergap sekelompok anak muda dari Kaum Hidup dan memangsa mereka. Saat memakan otak salah seorang pemuda, R mengalami kilas balik dari kehidupannya. Energi cinta, kenangan indah, daya hidup atau entah apa berpindah dari si pemuda ke dalam diri R. Saat itulah R mulai mengingat Julie, pacar si pemuda yg kini menjadi mangsa berikutnya. R langsung bergerak sebelum kawanannya membunuh Julie. Ia melindunginya. Maka, sejak saat itu R tergerak untuk menjaga Julie dengan berbagai cara. Entah apa yang terjadi, tapi sepertinya R jatuh cinta kepada Julie.

                Maka, seiring dengan kebersamaan keduanya, tumbuhlah sesuatu dalam diri R. Ia tidak tahu itu apa, tapi ia mengalami perubahan. Sesuatu yang baik sedang terjadi padanya. Seolah-olah, Julie telah membuatnya hidup kembali. Tapi, keduanya adalah Kaum Mati dan Kaum Hidup, yg satu memangsa/membunuh yang lainnya. Akankah R dan Julie bisa bersatu sementara para Tulang (zombie yang haus darah) dan Kaum Hidup hendak memulai pertempuran saling melawan satu sama lain? 

           Akankan kehangatan yang menimpa R juga menular ke zombie-zombie lainnya? Adakah ini obata atau kesempatan untuk kembali hidup? Bacalah kisah zombie yang seram tapi menyegarkan ini. Dan, di antara  koyakan daging dan semburan darah, kalian akan menemukan hangatnya cinta yang konon bisa membuat jantung berdetak lebih kencang. Atau, dalam kasus R, membuat jantungnya berdetak kembali. 

7 comments:

  1. eh itu udah ada filmnya loh.. aku nonton filmnya aah.. zombienya bedakan juga ga yaahh.. *dikeplak vampire bling bling

    ReplyDelete
  2. dulu ada di bookwar bukunya kang, nggak dapet. yang dapet malah Ren

    ReplyDelete
  3. kalo baca bukunya lebih terasa aura darknya sedangkan lihat triler filmnya lebih pengen ketawa

    ReplyDelete
  4. Mas Dion kamu harus nonton filmnya pake banget. Sumpah lucu abis. Aku ada sih ebooknya tapi blm sempet baca :P

    ReplyDelete
  5. jujur, aq udah males duluan lait kover filmnya, cewenya si Kstew bgt mukanya, kliatan bgt niat nebeng kesuksesan TW *lah, malah curcol :P

    well, sulis, mari2 saya ikut antre minjem ya.. B-)

    ReplyDelete
  6. aku lihat ada film kayak gini 2 minggu yang lalu cuman bisa.....diam shock. Aku udah pernah baca memang kisah romance sama zombie...tapi, tapi...di otakku zombie itu udah kayak bekicot, dibilang bisa dimakan dan enak pun aku gak mau karena udah jijik duluan.

    Tapi, tapi banyak orang yang suka dan katanya pelemnya manis gitu jadi pingin ngintip juga kan (._. )"

    ReplyDelete
  7. haha, baru mulai nge-review udah dibandingin sama Twilight... galau ni, baca bukunya apa nonton filmnya ya... *halah*

    ReplyDelete