Judul: The Selection
Pengarang: Kiera Cass
Penerjemah:
Tebal: 432 Halaman
Penerbit: Bentang Belia
Cetakan: Pertama, Juli 2012
Pengarang: Kiera Cass
Penerjemah:
Tebal: 432 Halaman
Penerbit: Bentang Belia
Cetakan: Pertama, Juli 2012
Untuk membuatnya lebih menarik dan agar tidak muncul kesan
bahwa novel bergenre dystopia ini
hanya melulu tentang cinta-cintaan ala Miss Universe, saya akan memulainya
dengan setting Selection yang terjadi
di masa depan setelah Perang Dunia Keempat. Orang-orang Amerika Serikat berutang
sangat banyak pada negara Tiongkok. Dan ketika AS tidak mampu membayar
utangnya, Tiongkok pun menyerang dan mengambil alih kendali Amerika Serikat yang
sudah bobrok dan bangkrut. Lama di bawah kendali orang-orang Asia Baru ini,
warga asli melawan dan membentuk persekutuan. Inilah awal berdirinya Kerajaan
Illea di wilayah bekas Amerika Serikat yang menjadi latar tempat berlangsungnya
novel ini.
Sebuah kerajaan tentu nggak lengkap tanpa adanya seorang
pangeran tampan yang menjadi pujaan, maka hadirlah Maxon, putra mahkota
kerajaan Illea. Sebagaimana dalam dongeng-dongeng, sang pangeran mengadakan
sayembara untuk mencari calon istri. Tetapi karena novel ini berlangsung di
masa depan, sayembara pencarian istri pun dibuat lebih kekinian lewat proses
seleksi. Sekitar 35 gadis terpilih dari penjuru Illea akan diisolasi di istana.
Sebagaimana ajang pemilihan Ratu Sejagad, mereka akan tinggal di istana,
belajar banyak hal tentang menjadi calon ratu yang baik, dan menjalani seleksi.
Dari 35 gadis, akan diseleksi lagi menjadi 6 calon istri yang disebut para elite. Proses seleksi ini direkam oleh
kamera dan disiarkan ke penjuru Illea, mirip seperti acara-acar reality show di
TV.
Mengingatkan pada apa? Ya, saya langsung teringat pada The Hunger Games saat membaca premis Selection ini. Hanya saja, kisahnya (dan pemimpinnya) jauh lebih manusiawi, dan ada lebih banyak adegan love-love ketimbang pertempuran yang berdarah-darah. Karakter utamanya pun hampir mirip, satu gadis yang galau dengan dua pria yang sama-sama dicintainya. American Singer tidak menyangka keisengannya akan membuatnya terpilih sebagai satu dari 35 gadis yang akan memperebutkan cinta Pangeran Maxon. Di satu sisi, ia masih belum bisa melupakan Aspen, pemuda yang menjadi cinta pertamanya. Di sisi lain, dia harus ikut seleksi jika ingin mengubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.
Di Illea, warga masyarakat hidup berdasarkan kasta. Kasta 1
sampai 3 adalah kasta teratas. Kasta 4 hingga 6 ibaratnya kelas menengah, sementara
kasta 7, 8, dan seterusnya adalah kasta bawah. Masing-masing kasta memiliki
pekerjaan masing-masing. Ini mirip dengan sistem distrik yang diberlakukan di
Panem. Menjadi peserta seleksi adalah satu cara tercepat untuk naik kasta.
Dengan lolos seleksi, America naik ke kasta 3 dan kondisi keluarganya pun
membaik. Ini sudah cukup untuk gadis itu. Ia tidak peduli kalau 34 gadis
lainnya berebut mendapatkan perhatian Maxon. Bagi America, bisa tetap berada di
istana saja sudah merupakan berkah karena ia mendapatkan makanan enak sekaligus
mengamankan posisi keluarganya. America tidak harus bertingkah macam-macam demi
sang Pangeran yang tidak ia cintai. Ia hanya harus menjadi dirinya sendiri.
Tetapi, sang Pangeran ternyata melihatnya. Keengganan
America untuk menonjolkan diri malah membuatnya semakin menonjol. Sejak hari
pertama seleksi, Maxon sudah tahu ada yang berbeda dalam diri America. Menjadi
dirimu sendiri ternyata merupakan jurus ampuh yang malah berhasil menarik perhatian
sang Pangeran. Bagaimana dengan America? Dengan hujan perhatian yang diberikan
sang pangeran, mungkinkah hati yang beku itu akan mencair dan memungkinkan
tumbuhnya bibit-bibit cinta? Bagian inilah yang benar-benar mengingatkan saya
pada The Hunger Games. Lepas dari kisahnya yang cheese ala-ala Princess Diary, saya suka
ide dasar novel ini. Memadukan seleksi ratu sejagad dengan elemen distopia, ini
ide yang sangat menyegarkan. Apalagi, menjadikan Amerika Serikat yang
demokratis itu menjadi negeri monarkhi, sangat menarik. Andai laga dan intrik
politiknya bisa diperbanyak hmmm.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete