Judul: Mungkinkah Cinta?
Pengarang: Valen Suzan
Cetakan: Pertama, September 2017
Tebal: 516 hlm
Penerbit: Leutika Prio
Pengarang: Valen Suzan
Cetakan: Pertama, September 2017
Tebal: 516 hlm
Penerbit: Leutika Prio
Sudah beberapa kali saya membaca dan mengulas novel-novel
tentang cinta sejenis. Kebanyakan—kalau tidak dibilang semua—berakhir dengan
ikatan cinta yang ‘terpaksa’ harus dihentikan karena beragam sebab. Dalam Jakarta Love Story dan Lelaki Terindah, cerita cinta itu pupus
dengan berakhirnya kehidupan salah satu pasangan. Sementara, dalam The Sweet Sins dan Before Us, para penulisnya lebih memilih ‘jarak’ sebagai pembatas
yang pada akhirnya akan mengakhiri hubungan terlarang ini. Para penulis mungkin
lebih memilih cara aman ini agar karyanya tidak dianggap ‘melegalkan’ hubungan
sejenis mengingat pasar pembaca di Indonesia yang sangat menentang hubungan
cinta yang tidak normal tersebut. Bisa menulis dan menerbitkan buku dengan tema
menyimpang seperti homoseksual di
Indonesia saja sudah bikin waswas, apalagi kalau ditambah dengan ending yang menjurus pada dukungan pada
cinta sejenis. Bisa-bisa bukunya bakal dilarang terbit dan dijual di Indonesia.
Nah, kalau Mungkinkah Cinta? ini bagaimana?
Ternyata, akhirnya happy ending, saudara-saudari!
Davy adalah seorang gay yang diam-diam jatuh cinta kepada Erwanda,
seorang koleganya di kantor. Sayangnya, Erwanda itu adalah seorang cowok straight (normal) yang playboy dan suka gonta-ganti pasangan.
Perjuangan Davy sepertinya akan berat. Dan, memang, sepanjang buku ini pembaca
akan disuguhi pemandangan jatuh-bangunnya Davy dalam mengejar Erwanda. Memang
kalau dibayangin mustahil banget sih, cowok yang kudu menaklukan pria normal macho
dan playboy pula. Biasanya,
kebanyakan gay akan merasa tahu diri dengan memilih mundur, cukup dengan
memandang pria pujaannya dari kejauhan. Tetapi, Davy tidak semudah itu
menyerah. Beruntungnya, Davy ini punya aset yang tak boleh diabaikan: paras
muka setengah bule. Dilahirkan dari ayah Perancis dan Ibu yang jawa-Tiongkok
membuat Davy memiliki wajah blasteran yang elok dipandang. Muka-muka seperti
ini dilihatpun sudah nyenengin. Banyak cewek yang tertarik dan sering mencuri
pandang ke Davy, termasuk teman semejanya, Jenny, yang terus memepet cowok itu.
Sayangnya, Davy selalu menanggapi dengan dingin. Dia tidak ingin mengecewakan
cewek-cewek itu dengan janji-janji palsu yang takkan pernah bisa dia penuhi.
Fokus Davy adalah pada Erwanda, sejak pertama kali cowok itu
melihatnya di sebuah klub malam dan lalu berlanjut ke pertemuan tak disengaja
di pantry kantor. Saat itu, Erwada tak sengaja menumpahkan kopi yang dibawa
Davy sehingga mengotori lengan kemejanya. Peristiwa itu ternyata tidak hanya
menyisakan bekas di kemeja Davy, tapi juga di hatinya eaaak. Pada diri Erwanda,
Davy menemukan sosok pria yang dipujanya. Dan ternyata Erwarda pun menemukan
sosok adiknya yang telah meninggal dalam diri Davy. Jadilah mereka berdua ‘kakak-adek’
ketemu gede yang akrab banget: pulang bareng, nongkrong bareng, hingga nginep
bareng. Sakit dekatnya hubungan Day dan Erwanda, Anya yang merupakan kekasih
Erwarda pun curiga. Puncaknya ketika mereka bertiga sedang liburan di Bali, Davy
akhirnya menembak Erwarda—dan Anya diam-diam mengetahui hal ini. Erwarda pun
antara shock sekaligus heran. Sama sekali tidak pernah terbersit dalam
pikirannya bahwa Davy akan mencintainya sebagai kekasih, apalagi mereka
sama-sama lelaki. Erwarda pun menjauh dari Davy.
Davy kembali patah hati untuk entah keberapa kalinya. Dia
tahu, inilah risiko seorang gay yang mencintai seorang laki-laki tulen. Lebih
mirisnya lagi, ada email gelap yang tersebar ke seluruh orang-orang di kantor,
yang dengan gamblang menyebut Davy seorang gay. Tekanan pun bertambah, tidak hanya
kehilangan Erwanda kini Davy seolah juga kehilangan teman-temannya. Mereka yang
semula biasa kini perlahan menjauh. Bahkan bos sekantor yang semula
membanggakannya pun turut mengucilkannya. Jadi memang benar bahwa penerimaan
terhadap kaum liyan di Indonesia itu
masih bullshit. Nyatanya, masih
banyak kita yang memandang bahwa homoseksual itu menular, padahal menurut ilmu
pengetahuan terkini tidak. Tetapi, anehnya, penulis buku ini malah menunjukkan
kalau homoseksual itu menular. Buktinya, Erwanda mulai mengalami getar-getar
aneh dalam dirinya sejak Davy menembaknya. Cowok yang dulunya selalu bergairah
saat di ranjang dengan wanita itu tiba-tiba padam. Pemandangan dua cewek seksi
sedang bergulat di ranjang tidak berhasil membangkitkan kelelakiannya. Pikiran
dan hatinya entah bagaimana selalu tertuju kepada Davy, yang sama cowoknya
dengan dirinya.
Erwanda pun akhirnya menyerah. Dengan jantan, dia mengakui
bahwa dirinya telah jatuh cinta dengan Davy. Pada akhirnya, dia menikmati dan
ketagihan dengan hubungan sejenis yang mereka lakukan. Bahkan di bagian
belakang buku ini, tampak malah cinta Erwanda lah yang lebih besar kepada Davy.
Ketika semua orang terdekat menentang dan berusaha memutuskan hubungan
terlarang di antara keduanya, justru malah Erwarda yang berdiri di depan
melindungi Davy. Bahkan, pria itu rela mengorbankan dirinya dicoret dari daftar
ahli waris keluarganya yang kaya raya. Kedua cowok itu pun akhirnya berbahagia
dengan pilihan mereka, dan mereka siap menanggung risikonya. Yah, akhirnya,
saya selesai juga membacanya, yang langsung saya diskusikan dengan Mbak Ajjah.
Tentang banyak hal, terutama fakta bahwa homoseksual itu menular secara
psikologis. Buku ini membuktikan dugaan mbak Ajjah, bahwa seorang pria normal
pun bisa jadi belok kalau ‘digarap’ secara telaten. Seperti Erwanda, yang
awalnya cocok dengan Davy yang pintar memosisikan diri jadi adik angkatnya. Pesahabatan yang terlampau kental
itu akhirnya perlahan mampu mengubah Erwanda yang semula jijik sama hubungan
sejenis, menjadi menyukainya asalkan itu bersama Davy. Jadi, poinnya bukan pada
suka pada semua cowok, tetapi Erwanda suka cowok hanya kalau cowoknya Davy. Bahaya
juga ya.
Nah, yang saya suka dari novel ini adalah teknis
penulisannya yang rapi dan mengalir lancar. Penulis yang mengaku telah
melakukan riset sebelum menulis novel ini benar-benar membuktikan ucapannya.
Buku ini terasa begitu real, tidak dipaksakan. Seperti saat ibunda Davy tahu
perbuatan anaknya dengan Erwanda, wanita itu tidak kemudian ‘mengikhlaskan’
Davy menjadi berbeda hanya karena dia ibunya. Sampai di belakang, sang ibu
tetap tidak merestui hubungan mereka, walau akhirnya sedikit luluh. Tapi, dalam
hati, masih ada harapan kecil bahwa anaknya akan kembali normal dan mencintai
wanita. Pun demikian dengan keluarga Erwanda yang terus menentang sampai akhir
karena memang seperti itulah yang akan dilakukan keluarga-keluarga normal di
kehidupan yang normal. Penulis tidak memaksakan ide cinta sejenis ini untuk
diterima. Ia realistis menggambarkan apa yang sekiranya bakal terjadi ketika
kisah Davy dan Erwanda benar-benar terjadi di dunia nyata. Siapa yang berniat
keluar jalur, ya harus bersiap menanggung risiko beratnya karena cinta tidak
melulu tentang yang indah-indah saja. Saya tutup ulasan ini dengan kutipan yang
saya suka banget:
“Lagi, penampilan
tidak bisa membeli impian kita.” (hlm. 11)
NB: Saya tidak suka sampul buku ini, kesannya asal tempel aja. Itu mana yang Davy mana yang Erwanda kok nggak cocok sama sekali.
thanks ya Dion sudah menyempatkan diri untuk mereview novel ini dg detail dan membuat yg baca tersenyum2 nih.
ReplyDeleteTerima kasih juga telah memberikan bacaan berbeda ini Mbak.
Deletehahaha... aku kira hanya sekadar boys love gitu , yang saya penarasan bagaimana perasaan mas dion ketika bacanya :D
ReplyDeleteKarena sudah pernah pengalaman (pengalaman baca loh bukan pengalaman cintanya ngoahahaha) jadinya ya nggak gimana-gimana. Cuma, saya jadi ceriwis ngobrol sama temen cewek soal pria dari sudut pandang kaum hawa, untuk pemeriksaan silang. Apakah hal-hal seperti yang disukai Davy dari Erwanda itu memang sama dengan yang disukai cewek2 dari seorang cowok.
DeletePromo Bonus 100% Next depo 5% tak terbatas di Nagamas77 ya Bosku silakan di cek langsung ke TKP Bosku....
ReplyDeleteBonus 100% untuk semua Game kecuali Tembak ikan.
1 ID untuk Permainan Banyak Permainan
Minimal deposit Hanya 25 rb Minimal Withdraw 50 rb Ya Bosku...
VIP
Rebate Sportsbook 0.8%
Rebate live casino 1%
Slot Game Rebate 2%
Sabung Ayam 1.2%
Support BANK
-BANK BCA
-BNI
-BRI
-MANDIRI
-CIMB NIAGA
silakan Hub : Cs Nagamas77 yang sudah berpengalaman 24 jam online ya bosku :)
WA : +62 821 2496 9033
Line : nagamas777
Wechat : nagamas777
Instagram : nagamas77
Twitter : nagamas77
link pendaftaran : >>>KLIK DISINI<<<