[Review + Pengumuman Pemenang Giveaway] Andy F. Noya: Kisah Hidupku

  

    

 Teman-teman pasti sudah tidak asing dengan tokoh yang satu ini. Sejak pertama kali menyapa pemirsa MetroTV dalam acara Kick Andy yang sangat segar dan inspiratif, nama Andy F. Noya langsung melejit di tanah air. Tentu bukan saja karena acara TV-nya yang banyak mengundang simpati penonton, namun juga karena gerakan positif yang digagasnya untuk masyarakat, mulai dari mendirikan yayasan untuk membuat kaki palsu hingga membagikan doorprize berupa buku kepada setiap penonton yang hadir dalam acara Kick Andy. Dari sini, penonton jadi tahu kalau tokoh yang satu ini memiliki pandangan yang jauh ke depan serta sangat mendorong generasi muda dalam berbuat positif dan baik. Mengenal dan membaca kehidupan beliau tentu akan menjadi pembelajaran yang sangat berharga.

"Buku ini bercerita apa adanya. Menjadi salah satu contoh bagaimana kesuksesan dan masa depan gemilang terbuka bagi siapa pun, asal diperjuangkan dengan kerja keras, tuntas, dan jeli melihat celah kesempatan." (Pengantar oleh Jakob Oetama, hlm vii)

                Dalam buku Andy Noya: Kisah Hidupku ini, pembaca akan diajak mengenal sosok Andy Flores Noya, mulai dari kecil hingga menjadi tokoh jurnalis keren seperti saat ini. Dibuka dengan pengantar oleh dua tokoh press ternama negeri ini, Jakob Oetama dan Surya Paloh, pembaca serasa diajak langsung oleh Bung Andy untuk mundur ke belakang ke masa kecilnya. Bagi saya, membaca bagian awal buku ini terasa banget betapa keras dan beratnya kehidupan Bung Andy sejak kecil, terutama sejak kedua orang tuanya bercerai. Saat di Surabaya, Bung Andy kecil bahkan pernah menjadi anak jalanan (bukan anak jalanan ala Stevan William lho). Tapi, sering kali, tempaan dari ketasnya kehidupan akan membentuk manusia berjiwa permata seperti bung Andy ini.

"Ada jurang yang dalam antara yang miskin dan yang kaya. Mereka yang miskin seakan tidak mendapat tempat dan juga kehilangan hak bersuara. Jangan berharap suara Anda didengar jika Anda miskin. Kemiskinan juga meniadakan penghargaan atas nilai-nilai kemanusiaan." (hlm. 53)

                Jika separuh pertama terasa banget muramnya, maka di separuh terakhir pembaca akan diajak menelurusi kehidupan professional seorang Andy F Noya yang sesungguhnya. Menjadi jurnalis merupakan cara Semesta menempatkan sang putra pilihannya ini. Pindah ke Jakarta sepertinya adalah titik awal dari bandul nasib yang segera mengangkatnya sebagai salah satu putra terbaik negeri ini. Di sini, pembaca akan diajak menelusuri dunia wartawan yang dijalaninya, mulai dari menjadi jurnalis dan pimpinan Media Indonesia, ketika dia ‘dipinjamkan’ ke Seputar Indonesia; Bung Andy menunjukkan ketegasan dan prinsip jurnalismenya. Termasuk ketika dia ‘mengakali” seorang jajaran petinggi ABRI di masa Orde Baru karena liputannya dirasa dapat mengusik Pak Harto. Juga, ketegasannya saat memimpin redaksi Metro TV. Ada banyak cerita di balik layar yang mungkin akan membuat pembaca terperangah sekaligus mendapat pengetahuan serta pengalaman baru. Sungguh, sangat jarang hal-hal seperti ini diungkap di depan khayalak kecuali sedikit. Buku ini salah satu dari yang sedikit itu.

                Dengan kecerdasan, ketegasan, dan juga pengalamannya; hidup pria ini menjadi sesuatu yang sangat kaya.Satu hal yang dapat diambil dari buku ini, Andy F. Noya adalah seorang anak yang bandel di masa remajanya, namun tetap bandel di masa dewasanya; tentunya bandel di sini dalam artian yang positif. Membaca buku ini akan sangat memberi inspirasi dan motivasi kepada para pembaca muda bahwa masa depan adalah kita yang tentukan, dan Bung Andy telah menunjukkan betapa masa depan yang gemilang selalu dapat dicapai oleh mereka yang mau berusaha dan pantang menyerah. Demikian pula kepada para pembaca dewasa, buku ini seperti menampar kita bahwa tidak pernah ada kata telah untuk berbuat kebaikan, apa pun. Andy F. Noya melalui keberadaan dirinya telah menunjukkan betapa besarnya kekuatan yang dimiliki seseorang yang bertekad mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Bung Andy bisa, kita niscaya juga bisa!

Setelah membaca semua jawaban, saya rasa buku pilihan mas Ahmad Rosyid Mustaghfirin ini adalah yang paling cocok untuk diangkat dalam acara Kick Andy. Selamat ya, Mas. Akan segera saya hubungi via Twitter.

Nama : Ahmad Rosyid Mustaghfirin
Domisili : Yogyakarta
Akun Twitter : @ahmadrosyidmus
Link Shara : https://twitter.com/ahmadrosyidmus/status/689252048877948928

Saya merekomendasikan buku “Inspirasi Dari Gayo” untuk dibagikan oleh program Kick Andy.

Buku ini merupakan kumpulan artikel tentang sosok penyuluh dan petani inspiratif dari Datran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, yang ditulis oleh Fathan Muhammad Tufiq, seorang penulis yang tulisannya sudah banyak dimuat di surat kabar. Buku pertama dari dua seri buku tentang penyuluhan, pertanian dan ketahanan pangan di Dataran Tinggi Gayo yang merupakan buku yang sudah digarap oleh Fathan M Taufiq ini berisi kisah tentang sosok penyuluh dan petani inspiratif dari Dataran Tinggi Gayo. Hal yang menarik dari buku ini adalah penulis yang mengangkat kiprah dan geliat pembangunan sektor pertanian di daerahnya sendiri, yang sangat jarang sekali penulis mengangkat hal yang demikian itu ke media masa. Menurutnya, kebanyakan penulis hanya mengangkat Gayo dengan fokus kepada sektor budaya dan kopi saja, karena kedua hal tersebut yang paling menonjol di tanah Gayo. Padahal sebenarnya masih banyak potensi lain yang layak diangkat ke permukaan yang selama ini tidak diketahui publik. Celah itulah yang diangkat oleh Fathan M Taufiq untuk mulai menulis, termasuk tulisan-tulisan dalam buku yang ia terbitkan kali pertama ini (menurut tulisan yang saya kutip dari akun Fathan Muhammad Taufiq di akun Kompasiananya).

Tujuan Fathan M Taufiq menuliskan artikel-artikel tentang keunikan Dataran Tinggi Gayo ini adalah agar dapat memberikan informasi yang inspiratif bagi pembacanya. Begitu juga dengan buku “Insirasi Dari Gayo” yang ia terbitkan berusaha menginformasikan sosok-sosok yang sangat inspiratif di Gayo, terdiri dari penyuluh dan petani yang selalu bergeliat memajukan pembangunan sektor pertanian di sana. Dalam buku ini ada kisah pelopor budidaya jamur tiram di Gayo. Ada juga penyuluh yang memanfaatkan limbah jadi pupuk cair. Ada yang berhasil mengembangkan kedele. Juga, penyuluh perempuan dan kelompok pertanian perempuan yang mengolah limbah menjadi pupuk. Bahkan, sosok pertanian inspiratif dari Gayo ini sempat diliput dan ditayangkan SCTV, beberapa waktu yang lalu. Banyak kisah-kisah inspiratif lainnya, mulai dari muda sampai yang sudah berusia senja (73 tahun) (dikutip dari lintasgayo.co). Hingga akhirnya bukunya ini mendapatkan respon dan apresiasi dari para petinggi di kabupaten Aceh Tengah, seperti Bupati Aceh Tengah, Kepala Dinas Pertanian Aceh, Sekretaris daerah Kabupaten Aceh Tengah, Staf Ahli Bupati Aceh Tengah, Kepala Dihubkominfo, Kepala bagian Perekonomian Setdakab.

Selain saya merekomendasikan buku “Inspirasi Dari Gayo” ini untuk dibagikan, saya juga berharap semoga penulis dari buku ini, yaitu Fathan Muhammad Taufiq, bisa diundang di acara Kick Andy. Harapan saya ini beralasan agar pembangunan pertanian di Gayo bisa menginspirasi petani-petani dan para penyuluh di daerah-daerah Indonesia. Namun sayangnya, buku ini menurut penulisnya yang diutarakan di akun Kompasiananya, memaparkan bahwa bukunya ini hanya diterbitkan sejumlah 500 eksemplar. Tapi hal ini justru bisa menjadikan program Kick Andy turut berapresiasi untuk menyebarkan buku ini agar penerbit juga bisa memperbanyak cetakannya lagi, mungkin pada cetakan ke-2, mengingat buku ini yang inspiratif dan mengangkat salah satu sektor utama pembangunan di Indonesia, yaitu pertanian.

Terima kasih buat teman-teman yang sudah meramaikan. Bagi yang belum beruntung, masih bisa ikutan kok giveaway selanjutnya di Blog Kak Ridho. Nantikan blogtour selanjutnya di bulan Februari 2016. Satu kumcer 'Reruntuhan Musim Dingin' karya Sungging Raga berikut ini mungkin bakal jadi milik kamu.