Search This Blog

Monday, May 25, 2015

Pengumuman Pemenang Blog Tour dan Giveaway "Senja yang Mendadak Bisu"




Selamat datang di blogtour #SenjaYangMendadakBisu pekan ketiga. Blog Baca Biar Beken bekerja sama dengan Penerbit DIVA Press dan @KampusFiksi menyediakan satu buku kumcer Senja yang Mendadak Bisu plus satu totebag keren #KampusFiksi untuk pemenang blogtour di pekan ketiga ini. Bukunya keren loh, totebagnya apa lagi. Totebag #KF ini beneran limited edition, dicetak terbatas, dan tidak dijual di Gramedia atau di toko buku lainnya. Hanya para calon penulis #KampusFiksi terpilihlah yang bisa menenteng tote bag ini dengan bangga. Jika kamu belum lolos di Kampus Fiksi regular tapi pengen mendapatkan tas kain keren ini, inilah kesempatanmu.


Inilah dia pemenangnya: 

Saya sangat menyukai kisah Joko Budeg dan pesan moral yang ada di dalamnya. Bahwa, apapun harus diperjuangkan, termasuk cinta #eaaakkkkk. Saya suka yang ini

"... cinta itu memang patut diperjuangkan, karena kita tidak tahu bagaimana akhirnya kalau tidak mencoba kan? Terlepas apakah akan berakhir happy atau sad ending."

Selamat untuk: Rany Dwi Tanti
twitter: @Rany_Dwi004
Domisili: Tulungagung, Jawa Timur.

Kamu akan dihubungi segera oleh Miminnya @divapress01

Terima kasih sudah ikutan. Peluk persahabatan untuk semua.



Bagi yang belum beruntung, blogtour pekan keempat di blog Mas Reza sudah dibuka mulai hari ini. Silakan langsung meluncur ke Blognya Mas Reza. Terima kasih, sudah ikutan.

28 comments:

  1. Bismillah...

    Cerita "Nenek Pakande" yang membuat saya tidak pernah lupa kisah masa kecil. Nenek Pakande merupakan cerita rakyat dari daerah asal ayah saya, Bugis (Soppeng, Sulawesi Selatan). Nenek Pakande dikisahkan adalah sosok wanita tua yang bisa memangsa anak-anak karena masih berkeliaran di luar rumah padahal hari sudah gelap. Sejak mendengar kisah tersebut, saya sejak duduk di bangku SD Kelas 4 sudah tidak berani berada di luar rumah, meskipun hanya pekarangan rumah, jika senja telah tiba. Dan memang seharusnya di waktu gelap seperti itu bukan waktu untuk bermain. Sampai sekarang, saya pun tidak pernah mau keluar rumah di malam hari jika tidak ada urusan urgent.

    Nama: Rahmah (Amma)
    Twitter: @amma_chemist
    FB: Rahmah 'Suka Nulis' Chemist
    Email: chemist18rahmah@gmail.com
    Kota: Surabaya

    Terima Kasih

    ReplyDelete
  2. Ulala cerita masa kecil ya, aku jadi merasa tua kalau mengingat masa kecil yang sudah begitu lamaa... hehe
    Cerita yang nggak pernah aku lupa sampai sekarang itu judulnya Dang Gedunai, ini cerita rakyat dari Riau. Diceritakan Dang Gedunai ini adalah anak bandel dan ga mau dengerin nasihat ibunya. Dia memakan telur yang didapat dari sungai, ternyata itu adalah telur naga, padahal ibunya sudah memperingatkan supaya Dang Gedunai tidak makan telur itu. Hasilnya Dang Gedunai dikutuk dan berubah jadi ombak di lautan.
    Cerita ini membekas dihati *aih* karena dulu waktu kecil papaku langganan koran dan kalau koran hari minggu itu biasanya ada artikel artikel untuk anak anak. Salah satu cerita di koran itu ada yang berjudul Dang Gedunai. Cerita ini pasti ga sefamiliar kisah Malin Kundang, Bandung Bondowoso dan mungkin kisah Cinderella. Tapi kisah Dang Gedunai punya amanat yang bagus buat anak-anak bahwa nasihat orang tua haruslah di dengarkan dan jangan suka membantah mereka. Sejak saat itu saya jadi takut kalau membantah orang tua, takut jadi Dang Gedunai kedua. Aneh ya. Namanya juga pikiran anak-anak.. hehe...
    Nama: Evita MF
    Twitter: @evitta_mf
    fb: -
    email: evita_mf@ymail.com
    kota: yogyakarta

    Matur nuwun

    ReplyDelete
  3. Cerita Asal Mula Burung Cendrawasih dari Papua. Pertama kali membaca cerita ini saya masih kelas 2 SD, dan sampai sekarang saya tdk lupa meski bukunya sdh hilang hehe. Di awal cerita ini saya lgsg dibuat tercengang, bagaimana mungkin seseorang bisa hamil dalam sekejap dan langsung melahirkan seorang anak hanya karena memakan buah? Buat saya ini cerita yang bener2 "wah, bisa gitu ya". Lantas di penghujung cerita, Kweiya, sang tokoh utama, berakhir menyedihkan. Ia disiksa dan disayat oleh saudara tirinya sendiri hanya karena adik-adik tiri Kweiya itu iri pada kakak tirinya ini. Dg keadaan tubuh tersayat, Kweiya memintal tali dari kulit pohon genemo dan melilitkan di tubuhnya.
    Ending-nya cukup sedih untuk sebuah cerita legenda. Ceritanya sebenarnya tdk sesederhana yang saya ceritakan, lebih 'complicated'. Coba saja baca cerita lengkapnya kalau penasaran. :3
    Cerita ini satu2nya cerita rakyat yang masih saya ingat (walaupun bukan cerita daerah saya sendiri) sampai sekarang... dan masih membuat saya berpikir (1) bagaimana sebuah buah dapat membuat seseorang hamil, (2) kenapa seorang kakak bisa sampe disiksa adik tirinya sendiri (kakak kan biasanya lebih kuat), dan (3) hebat sekali, tubuh manusia yang disayat-sayat lantas dipintal dg tali dari kulit genemo, scr ajaib menjadi seekor burung cantik (ya, namanya jg legenda, sih, ya :3).
    Pokoknya kisah ini adalah yang paling saya ingat dibanding cerita rakyat lainnya.

    Nama: Cintya Dwiyanti Arsari
    Twitter: @cintyaarsarii
    Email: cintyaarsari@gmail.com
    Askot: Gianyar, Bali

    ReplyDelete
  4. Wah... kalau saya legenda nusantara yang susah dilupakan adalah Kisah Putri Hijau dari Tanah Melayu Deli, Medan - Sumatra Utara. Tidak bisa dilupakan karena ceritanya begitu fantastis dan sangat terkenal di Medan, kota kelahiran saya. Dulu (tahun 80-an) saya punya cergamnya, karya komikus terkenal kota Medan, Pak Taguan Harjo. Namun sayangnya cergam itu hilang entah kemana waktu saya masih kecil dulu. Hingga sekarang cergam yang sama tidak pernah saya temukan dijual lagi.

    Konon di tanah Deli Medan sekitar abad ke-15 hiduplah seorang putri raja nan cantik jelita bernama Putri Hijau. Kecantikannya tersohor hingga ke kerajaan Aceh dan membuat raja Aceh pada saat itu Sultan Mukhayat Syah jatuh cinta dan bermaksud meminang sang putri. Namun apa daya pinangan tersebut ditolak oleh kedua saudara lelaki Putri Hijau, yakni Mambang
    Yazid dan Mambang Khayali. Penolakan itu menimbulkan kemarahan Sultan Aceh dan memicu terjadinya perang antara kerajaan Deli dan Aceh. Perang yang amat dahsyat terjadi disusul dengan peristiwa-peristiwa fantastis. Putri Hijau ditangkap dan dimasukkan ke keranda kaca. Demi merebut kembali adiknya Mambang Yazid menjelma menjadi naga raksasa dan menenggelamkan kapal raja Aceh. Untuk mempertahankan kerajaannya dari serangan tentara Aceh, Mambang Khayali menjelma menjadi meriam yang menembak tak henti-henti hingga panas dan ujung meriamnya patah.
    Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan benteng yang berasal dari zaman Putri Hijau, sedangkan sisa meriam,
    penjelmaan Mambang Khayali, dapat dilihat di halaman Istana Maimoon, Medan hingga saat ini, disebut dengan Meriam Puntung.

    Nama : Hendra Samsura
    Facebook : Hendra Samsura
    Email : hensam77@gmail.com
    Kota : Depok

    ReplyDelete
  5. Cerita mengenai Gunung Nona atau orang-orang di sana menamainya Buttu Kabobong dan dikenal oleh orang asing dengan sebutan erotic mountain. Cerita rakyat ini berasal dari kampung halaman saya di Kabupaten Enrekang, 6-7 jam dari Makassar. Alkisah, putri raja zaman dahulu jatuh cinta kepada rakyat biasa tetapi orang sang raja tidak menyetujui. Putri nekat dan minggat bersama rakyat biasa itu, dia pun dikutuk. Nah, hasil kutukannya itu berupa gunung yang berbentuk alat vital perempuan (mas Dion bisa search sendiri gambarnya) sekarang gunung itu dijadikan tempat wisata.

    Yang membuat saya berkesan adalah, sebesar apakah orang-orang terdahulu? dari kecil sampai sekarang, itu yang menjadi pikiran saya, hehehe. Dan ternyata zaman dulu karma yang berupa kutukan langsung, memang ampuh dan segera terjadi yah.

    Nama: Nur Ramadhani Anwar
    Twitter/FB: @DhaniRamadhani
    Kota: Jeneponto

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Hmmm... Cerita rakyat, ya? Jadi inget Papa :(

    Waktu kecil Papa sering banget nyeritain cerita-cerita rakyat, dari cerita Sangkuriang, Malin Kundang, Nenek Gergasi, Hantu Pirau, Batu Menangis, Asal-usul Bukit Kancah, sampai cerita Asal mula Danau Toba (dan masih banyak lagi). Tapi yang paling berkesan bagiku adalah cerita Asal mula Danau Toba.

    Cerita ini memang terkenal sekali, bahkan pernah dijadikan film. Tapi tetap saja yang paling kuingat cerita Asal mula Danau Toba yang pertama kudengar dari Papa, soalnya dalam bercerita Papa juga menjelaskan pesan moralnya.

    Pesan moral dalam cerita Asal mula Danau Toba yang masih kuingat:

    -Jika berjanji, tepati!
    Sebelum sang pemuda menikah dengan gadis jelmaan ikan, sang gadis mengajukan persyaratan (sang pemuda harus berjanji tidak akan mengungkit asal usul sang gadis yang jelmaan seekor ikan), si pemuda pun menyanggupinya namun diakhir cerita sang pemuda melanggar janjinya yang mengakibatkan bencana datang.

    -Memanjakan anak boleh, tapi jangan berlebihan.
    Setelah menikah mereka dikaruniai seorang putra yang diberi nama Samosir. Sang ibu terlalu memanjakan Samosir yang membuat Samosir menjadi anak yang pemalas dan hanya senang bermain.

    -Jika diberi amanat, kerjakan sebaik-baiknya.
    Samosir diminta tolong oleh ibunya mengantarkan bekal makan siang untuk ayahnya, namun ditengah jalan ia malah memakan bekal makan siang ayahnya dan hanya menyisakan tulang-tulang ikan yang kemudian dibungkusnya kembali dan diberikan kepada ayahnya. Ayahnya yang kelaparan sangat marah melihat bekal makan siangnya hanya tersisa tulang saja.

    Cara Papa menasehati dan mengajarkanku lewat cerita memang sangat berkesan bagiku, huaaaa jadi kangen Papa :( #abaikancurcolini


    Nama: Ani Purditasari
    Facebook: Anny Purditasary
    Twitter: @Anny_Tears
    Email: AnnyTears.AT@gmail.com
    Kota Asal: Jambi

    Link share:

    https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=909191575804259&id=100001402748151&refid=17&_ft_=top_level_post_id.909191575804259

    https://mobile.twitter.com/Anny_Tears/status/602681402556030977?p=v

    ReplyDelete
  9. Legenda dan mitos yang kupilih ini lahir dari daerahku sendiri. Sudah tahu belum dengan legenda Pulo Kemaro dari Palembang, Sumatera Selatan? Kalau pernah lihat liputannya via televisi tapi belum tahu cerita lengkapnya, silakan baca dulu di sini: Legenda Pulo Kemaro

    Aku menyukai legenda itu karena pada dasarnya budaya di Indonesia memang tidak terlepas dari etnis Tionghoa. Bahkan pempek pun asalnya buatan orang Tionghoa yang dulunya tinggal dan mencari peruntungan di Palembang. Selain itu, tiap legenda pasti punya amanat yang bisa dipetik oleh kita sendiri.
    Selain dari amanat yang sudah dicantumkan di dalam artikel tersebut, hal lain yang kutangkap adalah baiknya supaya kita selalu menghormati dan menghargai setiap pemberian dari orang lain terutama orangtua kita. Janganlah langsung berburuk sangka pada apa yang telah mereka beri karena sesungguhnya mereka akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Atau bahkan dari pemberiannya yang biasa saja terdapat sesuatu yang berharga dibaliknya. Meski tidak bernilai fantastis dari segi materi, tapi nilai kasih sayang dan ketulusannya yang hanya bisa dinilai dengan hati.
    Menyadari akan amanat ini, aku akan sangat menyesal ketika aku merasa tidak puas dengan pemberian orangtua, karena keinginan mereka adalah membuat anaknya senang.
    Berkaca dari legenda ini, aku meyakinkan diri bahwa aku tidak boleh tergesa-gesa seperti Tan Bun Ann dan selalu mensyukuri apa yang sudah didapat meski hanya sebutir nasi di depan mata.

    By the way, sejujurnya sampai saat ini aku belum pernah loh mengunjungi Pulo Kemaro itu secara langsung meski nggak jauh dari Jembatan Ampera atau Benteng Kuto Besak yang sering kudatangi. Hahaha. Parah, eim? Ya makanya itu, karena belum pernah benar-benar main ke sana jadinya aku penasaran dan merasa ini legenda yang paling membekas. Apalagi di sana ada mitos Pohon Cinta segala. Aku sih nggak percaya mitos, tapi ya penasaran juga pengin tahu dan merasakan sendiri semagis apa sih pohon itu sampe si Pulo Kemaro jadi punya sebutan lain sebagai Pulau Jodoh. Hmm, awas ya kalo pas ke sana malah nggak ketemu sama jodoh! #eh #loh

    Nama: Aya Murning
    Twitter: @murniaya
    Facebook: Aya Murning
    Email: ayamurning@gmail.com
    Kota: Palembang

    ReplyDelete
  10. cerita sangkuriang yang paling begitu mengena saya sampai sekarang.
    waktu dulu kecil saya tidak habis pikir bagaimana seorang manusia bisa menendang sebuah perahu kemudian perahu tersebut menjadi gunung. :D
    dan betapa teganya Sangkuriang membunuh si tumang meskipun seekor binatang, padahal sebelumnya dalam waktu yang lama tumang menemani Sangkuriang kemanapun ia pergi.
    kesetiaan seharusnya bukan kepada sesama makhluk saja.

    Nama : Retno Ayu Setianingsih
    Twitter/Facebook : @retnoayuse
    email : reayse@gmail.com
    kota : Subang

    ReplyDelete
  11. Cerita daerah yang saya ingat itu tentang Jaka Tarub dan 7 bidadari. Menurut saya beruntung sekali Jaka Tarub itu bisa memperistri bidadari, walaupun dengan cara curang yaitu menyembunyikan selendang si bidadari agar bidadarinya tidak bisa pulang ke kahyangan.Terus ketika bidadari itu hanya memasak nasi dengan sebutir beras, sehingga mereka tidak pernah kekurangan bahan makanan, saya pikir akan sangat menyenangkan kalau saya juga punya bidadari, bisa irit beras dirumah :D
    Tapi dari cerita ini juga diajarkan bahwa kebohongan itu, apapuntujuannya, tidak akan pernah berakhir baik, seperti Jaka Tarub yang akhirnya ditinggal pergi oleh bidadari karena dia tau bahwa Jaka Tarub yang menyembunyikan selendangnya, dan juga mengajarkan untuk saling percaya dengan pasangan, karena andai saja Jaka Tarub tidak melanggar larangan dari bidadari untuk tidak membuka penanak nasi, pasti persediaan beras mereka tidak akan berkurang dan bidadari tidak akan menemukan selendang yang disembunyikan oleh Jaka Tarub di tempat persediaan beras itu
    Oiya, ada mitos yang mengatakan jika pelangi itu adalah jalan para bidadari untuk turun ke bumi, jadinya setiap saya melihat pelangi pasti terlintas dipikiran saya bahwa ada bidadari yang sedang turun untuk mandi entah disungai mana.

    Nama : Veny Prasetyowati
    Twitter :@yutakaNoYuki
    Email : himurasora@yahoo.co.id
    Kota : Balikpapan

    ReplyDelete
  12. kalau ngomongin soal dongeng, dongeng yang paling berkesan itu dongeng Timun Mas dari Jawa Tengah, kenapa? karena waktu pertama kali aku denger dongeng Timun Mas waktu masih TK kalau gasalah dan pikiran aku masih polos dan "so" cerdas. Di ceritanya itu tuh kan timun Mas sebelum dibawa pergi sama raksasa dikasih 4bungkus yang isinya itu timun, garam, jarum sama terasi. Dari cerita itu aku langsung merasa dan berpikiran kalau laut berasal dari garam dan ada raksasa di dalam laut yang hidup sejahtera bersama ikan-ikan, dan bambu berasal dari jarum makanya ujungnya pada runcing,dan juga terasi itu berasal dari lumpur dikarenakan warna terasi yang cokelat-cokelat gitu. Aneh kan? Iya aneh, makanya aku suka dongeng ini karena membantu aku berimajinasi dan menembuhkan rasa ingin tahu tentang hal-hal yang aku anggap aneh tadi. Satu lagi gara-gara dongeng ini aku juga pernah berpikiran dalam timun bisa hidup seorang bayi, namun mamah ku yang tercinta menjelaskan bahwa bayi itu tidak mungkin ada dalam timun. dongeng yang menarik!


    Nama : Annisa Zuyyina Agustina
    Twitter : @annisazuyyina
    Email : annisazuyyina@yahoo.co.id
    Kota : Tasikmalaya

    ReplyDelete
  13. sebenernya sih cerita Malin Kundang. Abisnya nggak cuma satu atau dua orang sih yang ngomongin tentang itu. Setiap melakukan kesalahan atau membantah orang tua pasti deh aku ditegurnya, "emang nggak inget ceritanya Malin Kundang yang dikutuk jadi batu?".
    Akhirnya jadi inget terus kisah itu. Nggak berani ngelawan orangtua karena takut dikutuk jadi batu, kan doanya orangtua apalagi mama tuh bener-bener dikabulin.
    Udah gitu amanat ceritanya tuh ya jangan suka melupakan asal usul dan keluarga seburuk apapun mereka apalagi hanya karena harta.

    Dias Shinta Devi
    @DiasShinta
    diasshinta.iyas@gmail.com
    Bogor

    ReplyDelete
  14. Legenda yang paling berkesan menurut saya adalah "Roro Jonggrang atau Candi Prambanan" karena saya masih penasaran terus bingung juga . Bagaimana tidak? Masak Candi dibangun dalam waktu 1 malam oleh para jin? Apa benar itu mungkin? Ini nih pertanyaan yang selama ini membuat saya penasaran dan ingin terus mencari jawaban tapi hasilnya tetap saja nihil. Tapi legenda ini juga ada manfaatnya .yap Candi Prambanan terletak diperbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta jadi wisatawan bisa berkunjung disitu dengan membayar tiket masuk kurang lebih 30 ribu.

    Wish Me Luck

    Nama : Tasya Permata Sanjaya
    Twitter : @tasyatasa_
    Kota : Klaten , Jawa Tengah

    ReplyDelete
  15. Cerita rakyat yang tidak bisa dilupakan adalah kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Cerita rakyat tentang seorang anak yang hendak memperistri ibu kandungnya sendiri. Karena sang ibu tidak ingin anak lelakinya menikahinya, ia mengajukan dua syarat yang harus diselesaikan sebelum terbit fajar. Dengan kesaktiannya, Sangkuriang berusaha menyelesaikan 2 syarat yang diajukan ibunya, Dayang sumbi. Mengetahahui hal itu, Dayang sumbi segera mencari cara untuk mengagalkan usaha putranya. Yang kemudian kedua syarat yang diajukan tersebut sekarang dikenal dengan Gunung Tangkuban Perahu atau Ginung Batok.

    Cerita ini masih teringat walau sudah lama sekali saya mendengarnya karena saat beberapa tahun lalu ada tetangga saya yang hampir saja melakukan hal yang sama dengan Sangkuriang, berniat menikahi ibu kandungnya sendiri. Namun bedanya ibu tetangga saya tidak awet muda seperti Dayang Sumbi. Entah apa yang dipikirkan tetangga saya itu, karena umurnya tidak lagi muda dan sudah lama tidak bertemu jodoh, dia memutuskan untuk menikahi ibunya sendiri. Keputusan yg aneh menurut saya. Tapi ya begitulah kehidupan selalu ada yang unik =) Itu jaman dulu waktu saya masih di desa, kalau sekarang masih ada tidak ya yang mengambil keputusan seperti itu? =D

    Nama : Maria Azmi Piscessanella
    Twitter : @piescessanella_
    Link share : https://twitter.com/piescessanella_/status/603463253453250560
    Email : nella_azmi@yahoo.com

    ReplyDelete
  16. Dongeng tentang asal-susul kota kelahiranku, Ponorogo. Dongeng ini terjadi saat zaman kerajaan Majapahit, dongeng ini juga ada kaitannya dengan asal-usul kesenian REOG. Aku sangat mencintai kota kelahiranku dan segala macam isinya. Karena itu, saat Bapak menceritakan dongeng ini sewaktu aku kecil dulu, aku menyimpannya dengan baik di memoriku. Aku mengingatnya sampai sekarang. Karena menurutku, mengetahui tentang sejarah kota kelahiran kita itu snagat penting. Seperti mengetahui identitas diri kita.


    Nama: Anis Antika
    Twitter/FB: @AntikaAnis / www.facebook.com/cessa.tom
    Kota: Surabaya

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. Cerita rakyat pertama yang aku tau adalah Bawang Merah dan Bawang Putih. Cerita itu ada di buku kumpulan cerita rakyat yang dibelikan Ibu saat ulang tahunku yang ke 7. Waktu itu aku belum lancar membaca, sehingga ceritanya dibacakan ulang oleh kakakku. Aku sangat suka cerita ini, Bawang Putih mempunyai sifat yang baik, halus dan lemah lembut sedangkan Bawang Merah jahat dan pemarah. Saat kecil, Ibu selalu bilang, gadis seperti bawang putih akan disayangi orang lain sedangkan gadis seperti bawang merah tidak akan punya teman. Kata-kata itu masih aku pegang sampai sekarang, karena terbukti benar di kehidupan sehari-hari.

    Nama: Fiana Indrasari
    FB : Fiana Indrasari
    Twitter : @fianaindrasari
    Email : fianaindrasari@gmail.com
    Kota : Semarang

    ReplyDelete
  19. “Indonesia adalah negeri yang kaya akan cerita.  Kekayaan itulah yang dilambangkan dalam kumcer ini. Apa satu cerita rakyat atau legenda atau mitos dari nusantara yang tak pernah bisa kamu lupakan sejak membaca atau mendengarnya? Kenapa cerita itu sangat berkesan bagimu?

    Salah satu mitos dari nusantara yang tidak pernah bisa saya lupakan adalah cerita tentang bawang merah dan bawang putih. Karena dengan cerita ini, saya mendapatkan banyak sekali pelajaran berharga bahwa kita harus menjadi orang yang baik. Bahwa bagaimana pun keadaan nya, kita harus selalu menghormati orangtua kita, menghormati kaka kita, percaya bahwa suatu saat nanti mereka akan membalas perbuatan baik yang telah kita lakukan. Bukan membuat mereka membalas budi, setidaknya membuat mereka sadar bahwa meskipun mereka melakukan kejahatan, bawang putih tetap sayang pada mereka. Bawang merah dan bawang putih membuat saya banyak belajar bahwa dengan berbuat baik, Allah pun akan membalaskan kebaikan kita dengan hal yang lebih baik yang tidak akan pernah terduga

    Nama: Thia Amelia
    Akun Twitter: @thia1498
    Kota: Bogor
    Link: https://twitter.com/Thia1498/status/603742745761488896?s=01

    ReplyDelete
  20. Cerita rakyat tentang Lutung Kasarung (artinya Lutung yang Tersesat) dan Purbasari yang dicelakai dan asingkan oleh kakaknya yang pendengki ingin yg ingin menjadi ratu.
    Cerita ini sangat berkesan karena sangat memberikan pelajaran buat orang-orang kalau hidup itu jangan suka irihati atau dengki terhadap orang yang lebih dari kita, apalagi sesama saudara.buat saya iri boleh, tetapi iri yang positif untuk lebih membuat saya termotivasi lebih semangat dan berusaha dengan hasil jerih payah sendiri tanpa berbuat curang atau sebagainya. kalau saya melihat orang lain lebih baik dari saya, justru itu menjadi inspirasi dan pembelajaran bagaimana saya bisa menjadi seperti itu. saya selalu berusaha hidup bersyukur, jujur dan perpikir positif, saya yakin, pasti suatu saat akan ada kebaikan dibalik kejujuran saya.

    Nama: Melina
    Twitter : @HuangMelina
    FB : Melina (melina.huang87@gmail.com)
    Kota: Batam Kepulauan Riau

    ReplyDelete
  21. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  22. PERHATIAN jika membaca cerita ini dilarang keras CEMBERUT ( karena cerita ini tidak ditujukan untuk mereka yang ingin cemberut-cemberutan *hihihihihih. SMILE)

    Legenda yang tidak pernah terlupakan dalam batin seorang anak Rafflesia alias saya adalah legenda “ Si Pahit Lidah”. Legenda Si Pahit Lidah ini ada orang yang menyebutkannya dari kota kelahiranku Bengkulu dan ada juga yang menyebutnya dari Palembang * eitss gak usah dipusingkan ya* . Legenda ini sering sekali diceritakan oleh almarhum Kakekku, dan ibuku yang juga sangat suka sekali menceritakan legenda-legenda Indonesia. Tapi legenda Si Pahit Lidah ini sepertinya sangat menempel erat di otakku. Ada yang pernah dengar atau pernah bacanya ? kalau belum nih aku ceritakan kembali.
    Kisah seorang pangeran dari daerah Sumidang bernama Serunting. Anak keturunan raksasa bernama Putri Tenggang ini, dikabarkan berseteru dengan iparnya yang bernama Aria Tebing. permusuhan ini disebabkan rasa iri-hati Serunting terhadap Aria Tebing ( oh iya perilaku ini tidak boleh ditiru ya, sesama umat manusia dilarang saling iri-hati ok ).

    Mereka berdua memiliki ladang padi yang bersebrangan, yang hanya dibatasi oleh sebuah pohon cendawan. Cendawan yang menghadap ladang Aria Tebing tumbuh menjadi kepingan-kepingan emas * wah kepingan emas loh, bayangkan * , sedangkan yang menhadap ke ladang Seruntiing hanya tumbuh menjadi jamur biasa yang tidak berguna * duh kasihan ya Serunting, munking dia lagi gak beruntung tuh ( hihi ).

    Akibat hal kecil tersebut terjadi sebuah pertarungan yang sengit di antara Arya dan Serunting. Menyadari bahwa Serunting lebih sakti, Arya Tebing menghentikan perkelahian itu. Ia berusaha mencari jalan lain untuk mengalahkan lawannya. Ia membujuk kakaknya (isteri dari Serunting) untuk memberitahukannya rahasia dari kelemahan Serunting *weh, weh,weh curang tuh *.

    Sayang bukan dikepalang, istri dari serunting menghianati cintanya . Dengan sedikit bumbu-bumbu kelicikannya, akhirnya Arya Tebing dapat mengalahkan Serunting dengan kelemahan yang dimiliki Serunting. Kecewa dengan sikap istrinya , Serunting akhirnya pergi mengembara. Ia pergi bertapa selama dua tahun di Gunung Siguntang * Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku wkwk *.

    Tidak disangka ternyata hasil dari betapanya ia mendapat kekuatan yang sangat sakti berupa semua yang keluar dari mulutnya, benar dan manjur * wah takut nih *

    Untuk mencoba kesaktiannya, Serunting lewat di suatu kampung yang sedang melakukan hajatan, ia berteriak dari jauh kepada warga kampung yang sedang merayakan suatu hajatan itu . Tapi karena tidak ada satupun warga kampung yang mendengar karena terlena dengan suara-suara khas dari perayaan hajatan, Serunting marah karena ia merasa diabaikan. Sehingga ia berkata " mano warga kampung iko, idak ado, cak kampung ilang ajo ". Akibat perkataannya itu akhirnya kampung beserta warga kampung itu hilang tanpa jejak bak ditelan bumi. Mulai saat itulah Serunting dijuluki dengan julukan " Si Pahit Lidah ". Kampung ilang tersebut kata ibu ada di Provinsi Bengkulu yang dinamakan “ dusun hilang “, penasaran bagaimana dusun hilang, yuk berkunjung ke provinsiku *hihihihihi.


    Cerita ini sangat berkesan bagiku, karena ? hayooo karena apa coba tebak :). ehh dari pada lama mikirnya yaudah deh aku kasih tau. Karena cerita ini sangat menarik sekali untuk dibaca apalagi didengar, dan cerita ini membuatku penasaran jika tidak menyelesaikannya sampai habi s* XDXD * .Oh iya yang paling penting cara ibu dan kakekku mendongengkannya juga sangat asikk sekali sehingga terus tertancap deh di sanubariku *asekk...
    Kita harus melestarikan juga ya legenda-legenda yang ada, kan kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Cintailah budaya-budaya Indonesia termasuk legenda-legendanya.

    kalau bahasa Bengkulunya " Kalo Bukan Kito Siapo lagi, Kalo Bukan Sekarang Kapan Lagi "

    " Salam dari BUMI RAFFLESIA "

    Nama : Rahayu Oktaviani
    FB :https://www.facebook.com/rahayu.oktaviani.121 ( Rahayu Oktaviani)
    Gmail :oktavianirahayu4@gmail.com

    ReplyDelete
  23. Nah, aku jadi inget cerita rakyat waktu kecil di kota kelahiranku di Sragen, yaitu "Onggo Inggi".
    Jadi gini ceritanya, dulu waktu denger pertama cerita ini ketika aku masih SD dan saat itu aku tinggal bersama kakek dan nenekku karena bapak ibuku pergi merantau. Nah, karena tinggal bersama kakek nenek inilah aku setiap pulang sekolah sering ikut bantuin mereka nyari uang dengan mengumpulkan pasir yang telah di ambil dari sungai Bengawan Solo lalu dijual pasir tersebut. Disini tidak hanya kakek nenekku saja tapi juga banyak warga lain yang mencari pasir.
    Sebenarnya Onggo Inggi ini di daerah ku tidak banyak yang tau bentuk wujudnya seperti apa. Ada yang menggambarkan wujudnya seperti jenglot dan menyeramkan. Tapi banyak yang meyakini Onggo Inggi ini tinggal di dalam sungai tempat biasanya kami mencari pasir. Sungai Bengawan Solo itu kan besar, nah di tengah-tengah sungai ada bebatuan cadas besar. Di bebatuan itu ada gua atau lubang yang besar menjorok kedalam. Namun kita tidak bisa melihat gua atau lubang itu dari atas karena dipenuhi air, jadi kalau mau tahu ya harus menyelam ke dalam air tersebut. Nah disitulah dipercaya Onggo Inggi tinggal. Kebanyakan orang-orang tidak pada berani untuk melihat karena selain terlihat serem juga di sekeliling bebatuan tersebut airnya sangat dalam. Sehingga kami mencari pasirnya agak di pinggir sungai.
    Tidak banyak yang tahu Onggo Inggi ini kapan muncul. Tetapi ketika ada orang yang mati tenggelam, banyak warga percaya itu pasti karena Onggo Inggi merasa terganggu dan akhirnya menyeret korban. Itulah kenapa membuatku takut kalau sedang main di sungai sendirian. Dan ibuku sering bilang ''jangan main di sungai nanti di bawa Onggo Inggi lho'', begitu pesan ibuku.
    Sampai sekarang Onggo Inggi ini masih menjadi cerita di daerah kami. Meskipun warga sudah tidak lagi mencari pasir di sungai seperti dahulu.

    Begitulah cerita menyeramkan di masa kecilku dibandingkan cerita-cerita lain yang ada di buku, makanya aku masih inget sampai sekarang. Hehe


    nama :Ovie Ar Rodhiy
    twitter : @ArRodhiy
    kota sekarang : Yogyakarta

    ReplyDelete
  24. Ini termasuk cerita rakyat yang terkenal di kota saya yang juga merupakan legenda dari sebuah gunung. Cerita rakyat : Kembang Sore dan Joko Budeg. Saya tidak bisa melupakan kisah cinta yang penuh perjuangan ini sejak mendengarnya. Tentang Joko Budeg yang jatuh cinta pada Roro Kembang Sore dan ingin meminangnya. Namun, Kembang Sore merasa Joko Budeg tak pantas untuknya karena pemuda itu berasal dari kalangan biasa sementara dirinya berasal dari keluarga nigrat. Mengutip quotes dari sebuah buku bahwa : Lelaki yang jatuh cinta bisa melakukan hal-hal yang luar biasa, begitu pula dengan Joko Budeg ini, ia melakukan apa saja untuk membuat Kembang Sore luluh. Dan akhirnya perjuangan itu tak sia-sia, Kembang Sore mulai jatuh cinta dengan Joko Budeg namun tak serta merta ingin menikah dengannya. Kembang Sore mengajukan syarat yaitu menyuruh Joko Budeg untuk bertapa 40 hari 40 malam di sebuah bukit, beralaskan batu dan memakai tutup kelapa cikrak sambil menghadap ke Lautan Kidul.Waktu yg ditetapkan sudah berlalu, namun Joko Budeg tidak muncul juga, Roro Kembang Sore yang khawatir pun mendatangi tempat dimana Joko Budeg bertapa. Kembang Sore berusaha membangunkan Joko Budeg dari bertapanya namun gagal, karena kesal keluarlah kata-kata yang cukup keras : “ditangekke kok mung jegideg wae, koyo watu.” (Dibangunkan kok tidak bangun-bangun, kayak batu) saat itulah terjadi keajaiban alam dan Joko Budeg berubah menjadi Batu. Tempat bertapa itu sekarang dikenal sebagai “Gunung Budeg”Kenapa cerita itu sangat berkesan bagimu?Saya termasuk penggemar kisah-kisah romance. Entah itu fiksi atau nyata. Dan kisah cinta Kembang sore dengan Joko Budeg ini banyak membuat saya bercermin bahwa cinta itu memang patut diperjuangkan, karena kita tidak tahu bagaimana akhirnya kalau tidak mencoba kan? Terlepas apakah akan berakhir happy atau sad ending. Dan cerita rakyat ini mengajarkan saya untuk mengatur emosi agar jangan terbuai perasaan marah/kesal sesaat, karena sebuah penyesalan itu memang selalu datang terlambat.

    Rany Dwi Tanti | @Rany_Dwi004 | Tulungagung, Jawa Timur

    ReplyDelete
  25. Bagiku, secara pribadi, kisah Legenda Banyuwangi adalah kisah folklor lokal yang tiada henti mengundang takjub. Banyu dalam Bahasa Jawa berarti air, sedangkan wangi berarti harum baunya.

    Alkisah, ada seorang ratu yang tak kunjung mengandung. Singkat cerita, suatu hari sang raja pergi dari istana selama beberapa lama karena suatu alasan. Setelah sang raja pulang, beberapa saat kemudian, sang ratu mengandung. Usut punya usut, sang raja dihasut dan dicemari pikirannya bahwa bukan anak raja yang dikandung ratu. Raja terkecoh. Ia mencoba mengusir ratu dari istana. Sang ratu bersedih raja tak mempercayainya, lalu berkata, "Duhai raja, izinkan aku terjun ke sungai ini. Kalau ini bukan anakmu, maka sungai ini akan berbau busuk mengerikan. Dan jika ini memang benar anakmu, sungai ini akan berbau harum nantinya."

    Dalam sekejap, semua yang menyaksikan kejadian itu tak mampu berkata-kata. Sang ratu yang terjun ke sungai seketika berubah menjadi bunga yang demikian cantik. Di sampingnya mengambang pula bunga kecil yang tak kalah menarik. Lalu, sungai itu menjadi wangi. Harum baunya. Raja berlutut lemas dan menyesali kepergian istrinya.. dan buah hatinya.

    Dari sini, kita belajar betapa pentingnya kepercayaan dalam sebuah hubungan. Hal yang sudah terjadi tak dapat diputar kembali. Baiknya setiap tindakan dan perkataan dipertimbangkan baik-baik karena tak semua kesempatan akan datang dua kali. Karena penyesalan tak pernah datang terlalu dini. Kisah ini sama sekali tidak berusaha menggurui. Hanya saja semoga menginspirasi.

    Nama: El Dina
    Twitter: @eldinabonney
    Facebook: Hidayaty El Dina
    Kota: Jember

    ReplyDelete
  26. Saya sangat menyukai kisah Joko Budeg dan pesan moral yang ada di dalamnya. Bahwa, apapun harus diperjuangkan, termasuk cinta #eaaakkkkk. Saya suka yang ini

    "... cinta itu memang patut diperjuangkan, karena kita tidak tahu bagaimana akhirnya kalau tidak mencoba kan? Terlepas apakah akan berakhir happy atau sad ending."

    Selamat untuk Rany Dwi Tanti
    twitter: @Rany_Dwi004
    Domisili: Tulungagung, Jawa Timur.

    Kamu akan dihubungi segera oleh Miminnya @divapress01

    Terima kasih sudah ikutan. Peluk persahabatan untuk semua.

    ReplyDelete