Judul : Bumi
Pengarang : Tere Liye
Cetakan: keenam, 2014
Tebal : 438 hlm
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Untuk penulis sekelas Tere Liye, sepertinya kita tidak perlu lagi
meragukan kemampuannya dalam menghadirkan cerita yang bernas sekaligus
menghibur. Terlepas dari sosoknya yang kontroversial di dunia maya, tidak bisa
dipungkiri kalau penulis produktif ini memang memiliki gaya, cirri khas, dan
keunggulannya sendiri dalam menulis sebuah cerita. Saya sudah membaca sejumlah
buku Tere Liye yang rata-rata bertema cinta, kehidupan, dan inspirasi, namun
belum sempat membaca karyanya dalam genre fantasi (genre yang sangat saya
sukai). Ketika Bumi terbit awal 2014,
saya masih sanksi untuk membelinya karena (harganya mahal) dalam bayangan saya,
sosok Tere Liye ini sepertinya kurang cocok kalau menulis fantasi (padahal
penulis sudah menghasilkan novel Sang
Penanda yang banyak dimasukkan dalam genre fantasi). Hanya saja,
bintang-bintang di Goodreads yang bertebaran untuk buku ini, ditambah racun
maut dari teman, membuat saya penasaran dengan Bumi. Dan, betapa bersyukurnya saya ketika Bumi dihadirkan kepada saya lewat perantaraan Santa Rahasia saya
yang begitu baik. Terima kasih, kak Ci…eh Kak Santa.
“Konsisten. Eh, bukan, persisten maksud
Papa. Ya itu kata yang lebih tepat. Kamu tahu, Ra, persisten membuat kita bisa
melakukan hal hebat tanpa disadari. Seperti mesin cuci itu. Sedikit setiap
harinya, tapi dalam waktu lama, tetap saja hebat hasilnya.” (hlm 17)
Seperti
biasa, Tere Liye selalu khas dengan baris-baris kalimat inspiratifnya. Begitu
juga dalam Bumi yang masih
menunjukkan kekhasan seorang Tere Liye sehingga menjadikan Bumi cukup berbeda dengan novel-novel lain yang say abaca. Paling
tidak, untuk paruh yang pertama, karena menjelang pertengahan alur kisahnya kemudian
malah menjadi biasa (menurut saya lho). Bumi
berkisah tentang seorang remaja 15 tahun bernama Raib. Sebagaimana namanya,
dia bisa menghilang alias menjadi tidak kasat mata. Sebuah premis yang unik
apalagi penulis lalu memadukannya dengan kisah teenlit yang belieable karena
dengan luwesnya penulis mampu memadukan elemen fantasiyah dan alur logika yang
tepat sehingga menjadikan kisah Raib ini menyenangkan untuk diikuti. Sekitar
150 halaman awal, pembaca akan diajak mengikuti kehidupan Raib yang biasa,
sebelum elemen aksi khas fiksi fantasi muncul di halaman 150.
“Ini perpustakaan sentral. Tempat semua catatan dan
buku disimpan, semua ilmu dikumpulkan. Tidak ada tempat lebih baik dibanding
ini jika kita membutuhkan jawaban. “
(hlm 237)
Raib
bersama temannya, Seli dan Ali, mendapati sekolah mereka diserang oleh
sosok-sosok hitam yang keluar dari lubang hitam. Setelah meledakkan trafo
listrik dan ruang aula sekolah, sosok-sosok itu bermaksud menculik mereka entah
kemana. Belum selesai perkara, ketiga remaja itu mendapati salah satu guru
mereka ternyata juga jago bertarung, jago meledakkan, dan mampu membuat lubang
hitam yang sama. Pertempuran maut memaksa ketiganya masuk portal hingga sebuah
buku misterius yang diberikan sang guru malah akhirnya menyeret ketiga remaja
itu ke sebuah dimensi yang bukan dunia tempat mereka tinggal selama ini. Dan, Bumi mulai memasuki alur khas fantasinya
dengan membawa ketiga remaja ini bertualangan ke negeri milik Klan Bulan.
“Nah, camkan baik-baik. Sumber kekuatan terbaik bagi
manusia adalah yang sering kalian sebut tekad, kehendak.” (hlm 137)
Ide
dasar dunia fantasi yang dipakai Tere Liye dalam Bumi sebenarnya sederhana, namun idenya segar dan unik. Dia
menggunakan konsep empat dimensi dunia berbeda yang semuanya berlangsung secara
bersamaan. Konsep yang sudah biasa sebenarnya, hanya saja penulis menegaskan
bahwa keempatnya berada di empat ketinggian yang berbeda sehingga tidak saling
bertubrukan. Dunia manusia menempati permukaan tanah sehingga disebut Klan
Bumi. Lalu, ada klan bulan yang menempati ruang awang-awang antara pucuk
pepohonan dan awan. Di dimensi inilah ketiga remaja itu masuk dan bertualang.
Kemudian, Klan Matahari yang berkarya di atas awan, serta Klan Bintang yang dimensinya begitu misterius,
mencakup luar angkasa dan galaksi-galaksi nun jauh di atas. Masing-masing klan
hidup di dimensinya dan antara yang satu dengan yang lainnya tidak bisa saling
melihat.
“Meskipun klan kalian tidak ada yang memiliki kekuatan seperti penduduk
dunia lain, boleh jadi kemampuan kalian belajar adalah kekuatan itu sendiri….
Ada banyak yang tidak diketahui oleh orang paling berpengetahuan sekalipun.”
(265)
Ceritanya,
ada penguasa lama dari Klan Bulan yang bermaksud untuk menjajah dimensi milik
klan Bumi, dan Klan Matahari. Dulu, perang sempat pecah karena upaya ini,
sebelum akhirnya perang diselesaikan dengan penggulingan kekuasaan militer di
dimensi Klan Bulan. Namun, setelah ribuan tahun, benih-benih kekuasaan itu
bangkit lagi dan diam-diam mereka menyusun sebuah makar untuk mengulingkan pemerintahan
sah di dimensi Klan Bulan dengan tujuan untuk membuka portal menuju dimensi
Klan Bumi. Raib dan teman-temannya tiba ke dimensi tersebut ketika kondisi
politik tengah panas, dan mereka menyaksikan terjadinya proses penggulingan
kekuasaan. Bahkan, Raib malah menjadi salah satu kunci yang diincar oleh
komplotan militer yang menggulingkan pemerintahan yang sah.
Banyak
spoiler yang berpotensi mengancam kenikmatan membaca buku ini jika saya membeberkan ringkasan ceritanya.
Satu hal yang jelas, Bumi sangat
layak dinikmati terlepas dari endingnya yang saya rasa agak terlalu cepat,
mungkin biar tidak terlalu tebal. Oh ya, saya juga paling suka sama tokoh Ali,
yang mewakili Klan Bumi. Kenapa? Baca sendiri deh ya daripada hilang
keseruannya.
Dari mana datangnya Bumi? Dari Semarang Turun ke Akyu *haiah*
Saya
mendapatkan Bumi dan Temeraire 3 dari Santa Rahasia saya yang
baik hati melalui program #SecretSanta dari Blog Buku Indonesia. Bayangkan,
santa yang baik hati itu tidak hanya memberikan satu kado, tapi tiga loh
sodara-sodari *standing applause*
Berkat kebaikan hati beliau, saya jadi bisa membaca dua buku yang sudah begitu
lama saya idam-idamkan ini. Nah, sekarang, giliran saya harus menebak-nebak
siapa sebenarnya santa saya. Petunjuk yang ditinggalkan oleh sang santa rahasia
adalah selembar kertas berikut:
Saya
awalnya bingung, kenapa tidak ada kata-kata petunjuknya sama sekali? Pas
pertama saya menerima kado ini, saya cuma nyeletuk: “Eh ini gambar orang
menarinya kayak di salah satu cerita Sherlock Holmes." Dan, si santa juga menyinggung
perihal Holmes di kertas petunjuknya. Tapi, saya masih belum yakin, sampai
akhirnya Kak Dani dan Mbak Bzee yang menunggu joglosemar meyakinkan saya untuk
mencoba mencocokkan gambar orang menari di kertas ini dengan kunci yang ada di
kisah The Adventure of the Dancing Men. Setelah menghabiskan malam minggu jomblo membongkar timbunan dan mencocokkan jawaban (agak macet dikit karena ada huruf yang salah cetak di naskah terbitan Gramedia yang saya jadikan sebagai kunci jawaban) akhirnya terbongkarlah sandi orang menari itu:
THE ONE AND THE ONLY CINDY
READ BETWEEN PAGES
Yay, ternyata santa yang baik hati itu tidak lain dan tidak bukan adalah Kak Cindy dari Semarang. *peluk* Terima kasih ya Kak Cindy, hadiah SS kali ini adalah yang paling menyenangkan yang pernah saya terima. Karena isinya duaaaaaa eh tigaaaa *plak*
Yaampun. Niat banget ya gambar orang nari nari buat riddlenya hahaha
ReplyDeleteGyayhahahaha iya keren memang SS saya ini
DeleteAku masih penasaran. Itu gambarnya ditulis ato dibikin pake komputer, yon?
ReplyDeleteAwalnya aku niat pake simbol ini juga buat riddleku. Isshh...destiny beneran ini sama santa-mu :))
((destiny))
Deletembak dew, kalo mau jadi santaku lagi, sekarang jg gpp kok, gak perlu nunggu SS. aku rela... rela.... #laluditimpukpakerusakutub
nb: pake komputer mbak, copas per huruf dari pdf-nya
Pakai komputer mbak Dewi. Ow destinymu Kak Cindy tho? haha
Deleteiissshh... daku tertuduuuh.... :D
ReplyDeletehabis daftar ss sebenernya aku sempet bingung nyari ide buat riddle, tapi begitu tahu mas dion yang jadi targetku, langsung teringat 'dancing men'-nya SH. cuocok ini buat translatornya novel SH... jadi deh riddle seperti itu. maap dulu ngirimnya mepet akhir *sengaja* iseng aja liat masdi ngomel-ngomel di grup wa. #ngakaksetan
@haniva: gak niat2 banget kok mbak, itu kan copas dari ebooknya aja, nggak syusyah kayak riddle-nya mbak #eeehhh #nuduhhh ^^V
Waduhhh aku malu waktu itu pernah ngomel ngomel di wa, waktu itu yakin banget kalo SS-ku anak Jabo jadinya saya santai aja curhat di wa. tak taunya hihihihi *malu*
DeleteMakasih ya Kak Cindy *peluk
hahahaha itu orang-orang nari yg kayak pagar kertas itu jadi clue juga? kreatif amat sih. Tp dion sebelumnya udh baca kah buku SH yang itu makanya bisa langsung nyari jawabannya? ato akhirnya baca dulu buku SHnya?
ReplyDeleteUntung saya sudah baca. Kalau belum mungkin saya nggak bakal nemu hahaha
Deletehihi sekilas liat emang gambar orang2 nari itu lebih kaya hiasan biasa aja ya :) kecuali kalo udah baca bukunya mungkin agak2 ngeh :) keren!
ReplyDeleteHuum, kayak hiasan, dan kreatif bener Kak Cindy ini.
DeletePikiran pertamaku pas liat riddle mungkin cuman hiasan aja ato nggak ya.. dia fans beratnya si SH ato Ben :D
ReplyDeleteKayaknya sih hahaha
Deletemas dion nyontohin tarian orang2 menari itu gak? *digeplak xD
ReplyDeleteIDE BAGUS!
DeleteHebat mbak Cindy bikin riddlenya
ReplyDeleteIya, sungguh sangat berniat banget ya. Saya bangga jadi X-nya
DeleteKeknya kalau digambar manual gambar orang menari itu susah yah..
ReplyDeleteBener banget!
DeleteLah aneh, dari awal udah tahu tapi ga dicari, haha
ReplyDeleteUhmmm ... iya ya, mungkin karena kismis.
DeleteWooh mba cindy sengaja bikin dion mencak mencak ya. Mwahahhahahaha
ReplyDeleteHhihihihi gapapa sih, obatnya dpt dua buku ...satunya ada tanda tangannya Tere Liye pula
Deletesepertinya memang Dion butuh selalu didorong untuk mengeksekusi sesuatu, termasuk..uhuk, ehem, uhuk...errr...nari ala kodenya Kak Cindy doooong xD
ReplyDeleteMau ih kapan-kapan nari begituan
DeleteSantanya baik banget.
ReplyDeleteSekedar usul tahun ini kalo targetnya mas Dion dikirim pas H+1 deadline terima buku. *alamat dibanned*
Woyyyyy hahahaha
DeleteWkwkwkwk.. niat bgt memang mba cindy. Awalnya aku pikir itu emang hiasan asli dari kertasnya, ga tahunya..
ReplyDeleteAku aja nganga pas ditunjukin riddle-nya pas nginep waktu IRF kemaren.
ReplyDeleteKa Cyn, aku mau dua buku juga donggg, tapi ga mau riddle-nya.:D
coach factory outlet
ReplyDeletenike air max 2017
nike shoes
coach bags
longchamp handbags
supreme hoodie
nike kyrie 5
birkin bag
supreme clothing
hogan outlet
xiaofang20191213