Search This Blog

Saturday, November 29, 2014

Winterflame Blog Tour



Judul: Winterflame
Pengarang: Fachrul RUN
Ide Cerita: Amy Raditya, Fachrul RUN, dan Tim Vandaria Saga
Penyunting: Melody Violine
Pemeriksa Aksara: Gita Nuari
Ilustrasi Isi: Staven Andersen,dkk
Sampul: Rama Indra
Tebal: 519 hlm
Cetakan: 1, November 2014
Penerbit: Artoncode

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRgnFMXWk2Mbu62_gqODwD28iZBzEriKOwUFzbfZSXN0BRf2zB3L7gozyPLSq9dU6MKPl4XOoTIyhi_vT2D3BVs5NWKVQTzJcHfyawwnwV05o1OGndJpA-wwDiDGExST8danx73wzE7v4/s1600/10566011_10204042542479404_1477349195_n.jpg
(Whoaaa look at its cover! Just awesome? Yes, Sir!)



               Vandaria, semesta pamungkas yang tercipta oleh karya para Vanadis, kembali menghadirkan kisah seru di benua Acro. Benua dingin di utara ini juga menghadirkan petualangannya sendiri. Di balik dingin dan bekunya dataran berselubung es ini, sebuah senjata pemunah naga disembunyikan dalam salah satu lembahnya, Alarus. Sebuah senjata yang tidak hanya mengakhiri era para naga, tetapi juga membawa kutukan kepada pembawanya. Sebuah pengorbanan pun besar dilakukan untuk menyegel sekaligus mengamankan senjata tersebut agar tidak lagi jatuh ke tangan yang salah dan menyebabkan semakin banyak kehancuran. Dan kini, senjata pamungkas itu dibangkitkan kembali. Ini adalah kisah tentang Winterflame, senjata penakluk para naga.

           Setelah memesona pembaca dengan cerita berdarah-darah dan sarat aksi dalam Hailstorm dan Redfang, Fachrul RUN—salah satu penulis pengisi linimasa Vandaria—hadir kembali dengan novel terbaru karyanya Winterflame. Ini adalah buku kesekian belas dari novel-novel bersetting Vandaria yang telah diterbitkan beberapa penerbit. Walau begitu, Winterflame tetap bisa dinikmati oleh mereka yang sama sekali belum pernah membaca novel-novel Vandaria. Sementara pagi penikmat novel-novel Vandaria, Winterflame ibarat puncak perayaan penulisan dunia Vandaria dalam bentuk novel. Dari segi cerita, novel ini sangat rapi. Karakternya juga konsisten dan unik. Adegan pertempurannya klasik. Sementara, alur dan plotnya juga menyenangkan untuk diikuti. Tidak rugi membaca novel yang sangat epic ini.

                Winterflame dibuka oleh penyegelan senjata berbahaya yang mengakhiri era para naga. Sebagaimana  dapat dilihat pada sampul novel ini, senjata winterflame adalah perpaduan antara api, tulang, dan naga. Tiga kombinasi yang luar biasa dahsyat dan menghancurkan. Tapi, sebuah novel yang melulu berisi senjata akan menjemukan. Karenanya, penulis mengisahkan sepak terjang senjata kuno ini dalam jalinan cerita yang dikisahkan oleh tiga tokoh utama: Rhys, Algissarra, dan Sasha. Rhys bisa dibilang seorang pencuri baik hati tetapi dia menyimpan masa lalu yang kelam. Algissara—sebagaimana Rhys—juga menyimpan masa kelamnya sendiri. Wanita pejuang yang jangkung dan sangat tangguh ini adalah favorit saya. Sementara Sasha, dia ibarat kembang di tengah ladang ranjau. Kehadiran cewek penggoda yang pandai bicara ini ibarat penyegar pandangan dalam dunia yang dikuasai perang dan pertumpahan darah.

Distrik Kuil kota Potzar

              Berawal dari pencurian yang dilakukan ketiganya, Rhys, Algisarra, dan Sasha dihukum menjadi budak di lembah terkutuk Alarus. Lembah hitam ini konon menyimpan kandungan emas serta digunakan sebagai tempat mengurung senjata terhebat di benua Acro, mungkin juga di seluruh Vandaria. Winterflame, tercipta ribuan tahun yang lalu dari bahan baku kuno dan tak terkalahkan. Senjata ini menjadikan pemiliknya berkekuatan luar biasa, namun sekaligus dapat menjerumuskan mereka yang tidak memiliki pegangan kuat. Karena dahsyat dan berbahaya, senjata ini lalu disegel di Alarus, menjadikan lembah itu rusak dan menghitam, mempengaruhi para penghuninya (baik manusia, tanaman, maupun binatang) secara negatif. Dan, ke lembah maut inilah trio ini akan dikirim.

Distrik Sejarah di Krev

             Drama ternyata turut mewarnai kehidupan mengerikan di lembah maut ini. Tanpa disangka, baik Rhys maupun Algisarra dipertemukan dengan masa lalu mereka yang kelam. Begitu juga Sasha. Mereka menanggung dosa masa lalu, dan melalui petualangan di lembah Alarus, mereka diberi kesempatan untuk memperbaikinya. Dari ketiganya, kita belajar tentang keberanian, persahabatan, dan memaafkan masa lalu. Puncak dari novel ini ada di sepertiga akhir. Ketika winterflame akhirnya ditemukan dan dikuasai oleh pemilik yang keliru, seluruh komunitas terpaksa bersatu dan saling melupakan perbedaan di antara mereka. Baik manusia, setengah frameles, maupun elat (frameless murni) harus berjuang bahu membahu merebut dan mengamankan kembali senjata maut tersebut. Vandaria, sekali lagi, menjadi saksi sebuah pertempuran kolosal yang tak akan pernah terlupakan.



         
            Winterflame bisa dibilang sebagai salah satu novel Vandaria yang paling matang. Pengerjaannya rapi dan runtut, dengan variasi karakter yang unik dan tidak membosankan. Walau novel aksi, Winterflame masih menyusupkan porsi untuk drama dan pernak-pernik cerita, menjadikan proses membacanya sangat menyenangkan. Tebalnya halaman buku diimbangi dengan cerita yang mengalir lancar, banyak kejutan, serta settingnya yang memesona. Deskripsi tempat adalah salah satu keunggulan novel ini, yang digambarkan cukup detail plus adanya ilustrasi di beberapa halamannya. Pembaca jadi bisa membayangkan kondisi dan keadaan kota Pozar, Hyomon, Lembah Alarus, dan Krev. Terlihat jelas kalau novel ini benar-benar digarap dengan matang dan prosesnya panjang. Salut untuk Tim Vandaria. Sekarang, saya tantang kalian untuk ikut membacanya. Berani?


          "Kamu bisa terus bertahan di sini, jalani hidupmu yang membosankan. Atau kamu bisa ikut dan mencicipi hal-hal menakjubkan yang tersaji di luar. Hidup selalu penuh risiko. tapi, sering kali kita akan dapatkan hasil yang lebih besar dengan menghadapi risiko tersebut." (hlm 35)


HADIAH HADIAH HADIAH

Keren kan cerita dan ilustrasi dalam novel Winterflame? Dijamin sangat keren karena saya sendiri betah banget membuka dan menikmati ilustrasi serta foto-foto ekslusif di dalamnya. Novel ini diketahui sudah beredar di toko buku Gramedia, jadi silakan langsung dijemput saja daripada nyesel ketinggalan novel epik karya anak bangsa ini. 

Untuk yang mau gratisan, kamu bisa coba ikutan kuis keren ini. Tim Vandaria Saga telah menyiapkan sepaket hadiah untuk pembaca setia yang beruntung. Hadiahnya tidak kalah dahsyat dari senjata winterflame, yakni satu novel Winterflame + booklet Vandaria Saga + poster peta Winterflame. Bookletnya keren banget, trust me!



Cara Ikutan:
1. Silakan kamu kumpulkan potongan puzzle yang tersebar di 5 blog peserta blog tour ini. Tautan blog peserta winterflame blog tour bisa dilihat di bagian bawah postingan ini.
2. Susun lima potongan puzzle tersebut menjadi satu ilustrasi. Boleh dengan photoshop, boleh juga dengan cara manual, yakni diprint lalu digunting dan ditempelkan hingga membentuk satu foto utuh.
3. Kirimkan hasilnya via message ke fanpage Vandaria https://www.facebook.com/vandaria
4. Pemenang akan diundi dari semua orang yang memberikan susunan puzzle yang tepat
5. Pemenang diumumkan di fanpage Vandaria.

Dan, inilah potongan puzzle-nya:


Kumpulkan potongan puzzle lainnya di

2 comments: