Search This Blog

Thursday, November 14, 2013

#5BukuDalamHidupku Buku Pertama Saya



Judul: Sumbangan Karya Sains Hebat Islam Abad Pertengahan
Penulis : Diyan Yulianto dan M.S. Rohman
Alih Bahasa : Noraini Abdullah
Disemak Oleh : Dr. Mohd. Puhzi Usop
Cetakan : Pertama 2011
Tebal : 251 hlm
Penerbit: Al Hidayah House Of Publishers
SDN BHD (Selangor, Malaysia)



                Apa lagi yang lebih menggembirakan bagi seorang pecinta buku selain manyaksikan bukunya terbit? Memandang nama kita tertulis sebagai PENULIS dari sebuah buku yang dipajang di etalase toko buku ibarat menyaksikan anak kedua yang sedang lincah-lincahnya bermain. Hati dipenuhi kebanggaan dan suka cita, kerja keras itu serasa telah terbayarkan. Malam-malam bergadang untuk menyelesaikan tulisan, bolak-balik membuka berbagai sumber referensi, membuka kembali majalah dan surat kabar lama, mengkliping artikel-artikel yang berkaitan, menerjemahkan data-data dari sumber rujukan asing, dan jam-jam tak kenal lelah menjelajahi dunia maya; semua itu terbayarkan sudah saat melihat buku karya kita terpajang manis di toko buku. Terlepas buku itu laris atau tidak, best seller atau jagoan retur; semuanya tidak lagi begitu berarti. Menyadari bahwa kita telah menghasilkan suatu karya, sebuah sumbangan bagi dunia literasi, sesuatu yang dapat kita banggakan ke anak-cucu kelak; ini semua lebih indah dari laporan penjualan buku yang terus meningkat.


                Sumbangan Karya Sains Islam Abad Pertengahan memang bukan buku pertama saya. Tapi buku ini adalah buku pertama yang benar-benar saya garap dengan sepenuh hati. Didasari idealisme untuk memperkenalkan sejarah Islam yang sebenarnya, kira-kita pertengahan tahun 2007 mulai terbetik niat untuk menulis buku ini. Geram terutama dengan sejarah Abad Pertengahan yang selama ini dipandang gelap oleh dunia, melalui karya ini saya ingin (ikut) menunjukkan bahwa cahaya ilmu pengetahuan masih bersinar di bumi Andalusia (Spanyol), di Baghdad, di Asia Tengah, dan di negeri-negeri Islam. Bahwa masa 1000 tahun sebelum Renaisance bukanlah abad kegelapan. Ini memang abad kegelapan bagi dunia barat, tapi tidak bagi dunia Islam. Data-data sejarah amat berlimpah mendukung hal ini, tapi sedikit sekali buku atau informasi mengenai hal ini di negeri saya. Inilah yang membuat saya bertahan mengumpulkan data, sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya dengan dukungan dan kerja sama Kang Ipul (yang juga turut mengambil bagian dalam penggarapan buku ini) saya mengajukan naskah ini ke penerbit.


                Butuh waktu sekitar 2 tahun sebelum naskah ini masuk ke penerbit, dan butuh waktu lagi sekitar satu tahun sebelum naskah ini akhirnya diterbitkan. Dan, ketika buku ini terbit pada 2010, saya merasakan kelegaan dan kegembiraan yang pasti pernah dialami oleh setiap penulis saat buku pertamanya terbit. Penghargaan ini saja sudah begitu hebat, tapi kejutan selanjutnya mungkin adalah yang paling hebat. Sekitar awal tahun 2011, saya mendapat kabar bahwa buku ini dibeli hak ciptanya oelh salah satu penerbit di Malaysia. Jujur, saat itu rasa kegembiraan yang meluap-luap melanda diri. Antara tidak percaya tetapi juga bangga, menyaksikan sebuah karya yang begitu sederhana seperti ini bisa diterima oleh penduduk di lain negara. Ini bukan lagi sebuah pencapaian, tetapi berkah dari Yang Maha Kuasa.


                Menyaksikan buku karya sendiri di toko buku saja sudah luar biasa, apalagi membayangkan buku tersebut ikut berjalan-jalan di Semenanjung Malaya atau di Sabah dan Serawak; dibaca oleh saudara-saudari kita yang berasal dari satu rumpun; rasanya begitu tak terbayangkan. Lewat buku ini, saya menjadi yakin bahwa ketika kita mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya, maka Tuhan juga akan membalas kita dengan sebaik-baiknya. Semoga, buku sederhana ini bisa menjadi sumbangan berarti dalam dunia literasi di Indonesia.

11 comments:

  1. di Indonesia masih dijualkah oleh diva press? Eh, diva press bener kan? pengen bacaaaa.... mau dong beli kalo ada 1 exemplar saja sisa. versi Indonesia sih kalo ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih, tp udah lngka sih. besok kalo nemu ku belikan

      Delete
    2. aku titip kalo masi ada ya.. *nimbrung*

      Delete
  2. "Bahwa masa 1000 tahun sebelum Renaisance bukanlah abad kegelapan. Ini memang abad kegelapan bagi dunia barat, tapi tidak bagi dunia Islam." (keren! penasaran dan pengen baca)

    ReplyDelete