Judul: Sumbangan Karya Sains Hebat Islam Abad Pertengahan
Penulis : Diyan Yulianto dan M.S. Rohman
Alih Bahasa : Noraini Abdullah
Disemak Oleh : Dr. Mohd. Puhzi Usop
Cetakan : Pertama 2011
Tebal : 251 hlm
Penerbit: Al Hidayah House Of Publishers
SDN BHD (Selangor, Malaysia)
Apa
lagi yang lebih menggembirakan bagi seorang pecinta buku selain manyaksikan
bukunya terbit? Memandang nama kita tertulis sebagai PENULIS dari sebuah buku
yang dipajang di etalase toko buku ibarat menyaksikan anak kedua yang sedang
lincah-lincahnya bermain. Hati dipenuhi kebanggaan dan suka cita, kerja keras
itu serasa telah terbayarkan. Malam-malam bergadang untuk menyelesaikan
tulisan, bolak-balik membuka berbagai sumber referensi, membuka kembali majalah
dan surat kabar lama, mengkliping artikel-artikel yang berkaitan, menerjemahkan
data-data dari sumber rujukan asing, dan jam-jam tak kenal lelah menjelajahi
dunia maya; semua itu terbayarkan sudah saat melihat buku karya kita terpajang
manis di toko buku. Terlepas buku itu laris atau tidak, best seller atau jagoan retur; semuanya tidak lagi begitu berarti.
Menyadari bahwa kita telah menghasilkan suatu karya, sebuah sumbangan bagi
dunia literasi, sesuatu yang dapat kita banggakan ke anak-cucu kelak; ini semua
lebih indah dari laporan penjualan buku yang terus meningkat.
Sumbangan Karya Sains Islam Abad Pertengahan
memang bukan buku pertama saya. Tapi buku ini adalah buku pertama yang
benar-benar saya garap dengan sepenuh hati. Didasari idealisme untuk
memperkenalkan sejarah Islam yang sebenarnya, kira-kita pertengahan tahun 2007
mulai terbetik niat untuk menulis buku ini. Geram terutama dengan sejarah Abad
Pertengahan yang selama ini dipandang gelap oleh dunia, melalui karya ini saya
ingin (ikut) menunjukkan bahwa cahaya ilmu pengetahuan masih bersinar di bumi
Andalusia (Spanyol), di Baghdad, di Asia Tengah, dan di negeri-negeri Islam. Bahwa
masa 1000 tahun sebelum Renaisance bukanlah abad kegelapan. Ini memang abad
kegelapan bagi dunia barat, tapi tidak bagi dunia Islam. Data-data sejarah amat
berlimpah mendukung hal ini, tapi sedikit sekali buku atau informasi mengenai
hal ini di negeri saya. Inilah yang membuat saya bertahan mengumpulkan data,
sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya dengan dukungan dan kerja sama Kang
Ipul (yang juga turut mengambil bagian dalam penggarapan buku ini) saya
mengajukan naskah ini ke penerbit.
Butuh
waktu sekitar 2 tahun sebelum naskah ini masuk ke penerbit, dan butuh waktu
lagi sekitar satu tahun sebelum naskah ini akhirnya diterbitkan. Dan, ketika
buku ini terbit pada 2010, saya merasakan kelegaan dan kegembiraan yang pasti
pernah dialami oleh setiap penulis saat buku pertamanya terbit. Penghargaan ini
saja sudah begitu hebat, tapi kejutan selanjutnya mungkin adalah yang paling
hebat. Sekitar awal tahun 2011, saya mendapat kabar bahwa buku ini dibeli hak
ciptanya oelh salah satu penerbit di Malaysia. Jujur, saat itu rasa kegembiraan
yang meluap-luap melanda diri. Antara tidak percaya tetapi juga bangga,
menyaksikan sebuah karya yang begitu sederhana seperti ini bisa diterima oleh
penduduk di lain negara. Ini bukan lagi sebuah pencapaian, tetapi berkah dari
Yang Maha Kuasa.
Menyaksikan
buku karya sendiri di toko buku saja sudah luar biasa, apalagi membayangkan
buku tersebut ikut berjalan-jalan di Semenanjung Malaya atau di Sabah dan
Serawak; dibaca oleh saudara-saudari kita yang berasal dari satu rumpun;
rasanya begitu tak terbayangkan. Lewat buku ini, saya menjadi yakin bahwa
ketika kita mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya, maka Tuhan juga akan membalas
kita dengan sebaik-baiknya. Semoga, buku sederhana ini bisa menjadi sumbangan
berarti dalam dunia literasi di Indonesia.
di Indonesia masih dijualkah oleh diva press? Eh, diva press bener kan? pengen bacaaaa.... mau dong beli kalo ada 1 exemplar saja sisa. versi Indonesia sih kalo ada.
ReplyDeleteMasih, tp udah lngka sih. besok kalo nemu ku belikan
Deleteaku titip kalo masi ada ya.. *nimbrung*
DeleteWow, keren Dion! ;)
ReplyDeleteMakasih Luckty
Delete"Bahwa masa 1000 tahun sebelum Renaisance bukanlah abad kegelapan. Ini memang abad kegelapan bagi dunia barat, tapi tidak bagi dunia Islam." (keren! penasaran dan pengen baca)
ReplyDeleteHihihihi iya emang bikin penasaran
Deleteudah punya :)
ReplyDeleteBelum ku TTD ya kang ...sori lupa hehe
DeleteMas Dion hebaaaat!!
ReplyDeleteMakasih lulu jg hebat
Delete