Search This Blog

Tuesday, September 10, 2013

Tangan Kelima, I Mobil, 4 Nama, 5 Misteri



Judul     : Tangan Kelima, I Mobil, 4 Nama, 5 Misteri
Pengarang          : Christian Armanto
Penyunting        : Muthia Esfand
Sampul                 : Nuruli Khotimah
Cetakan               : 1, Mei 2013
Halaman              : 366 hlm
Penerbit              : Visi Media


                Kadang, sebuah misteri seru dan petualangan arkeologis ala Indiana Jones tidak melulu harus menyusur gua dan menembus hutan. Petualangan mencari harta karun peninggalan leluhur bisa juga terjadi di kota metropolitan seperti Jakarta, dengan kejutan serta misteri yang tidak kalah menegangkan. Begitulah yang dialami oleh Rantau, seorang mahasiswa arkeologis yang insting eksplorasinya langsung terpancing ketika pada suatu sore ia menemukan sebuah mobil antik Mercedez Benz SL klasik warna merah di garasi rumah ayahnya yang telah meninggal beberapa bulan yang lalu. Untuk ukuran tahun 2000-an, mobil ini termasuk langka dan harganya sangat mahal. Lebih mengherankan lagi, Rantau menemukan surat BPKB masih tergeletak begitu saja di dalam mobil. Seingatnya, sang ayah bukanlah penyuka mobil antik. Lalu, milik siapakah mobil mahal itu?

                Sesuai dengan namanya, Rantau pun seolah ditakdirkan untuk merantau menelusuri 4 nama pemilik sebelumnya yang tertera dalam BPKB yang sudah beberapa kali dibalik namanya. Ia harus menemukan siapa sebenarnya pemilik mobil itu, sang tangan kelima. Satu per satu ia datangi orang-orang yang ada dalam surat itu. Penelusurannya membawa pada seorang gadis cantik keturunan Indo bernama Anna yang mengaku sebagai adik dari Leo, sang pemilik ketiga. Bersama-sama, keduanya kemudian larut dalam upaya menelusuri dan mencari siapa saja pemilik mobil klasik itu sebelumnya.

                Dan, dimulailah pencarian itu. Berbagai orang mereka datangi, berbagai peristiwa mereka selidiki. Dan, memang terbukti bahwa itu bukanlah mobil biasa. Belum sempat mereka menemukan tangan kedua, ada pihak-pihak yang sepertinya tidak suka dengan upaya pencarian mereka. Beberapa kali Rantau melihat orang tidak dikenal menyelinap mendekati mobilnya. Beberapa kali pula banyak orang yang ngotot ingin menawar mobil itu, berapapun harganya. Masalah semakin pelik karena mobil itu entah bagaimana memiliki kaitan dengan peristiwa September tahun 1965. Tanpa disadari, banyak tangan yang rupanya bermain terhadap mobil ini. Rantau harus mempertaruhkan jiwa arkelogisnya untuk menguak kebenaran. Ia harus mencari tahu siapa pemilik yang berhak dari mobil ini, meskipun dengan demikian ia harus mempertaruhkan keselamatan diri, keselamatan Anna, dan juga sahabat terbaiknya.

                Membaca Tangan Kelima adalah sebuah penghiburan terhadap kurangnya novel detektif di Indonesia akhir-akhir ini. Membandingkan Tangan Kelima dengan karya-karya Dan Brown mungkin terlalu berlebihan. Namun, novel ini merupakan awal yang baik bagi bangkit dan majunya lagi genre novel misteri dan detektif di Indonesia. Novel ini memiliki alur dan twist yang bisa dibilang ringan dan menyenangkan, namun unsur kejutannya memang tidak seseru yang dibayangkan meskipun cukup membuat penasaran. Embel-embel kata “Kelima” pada judulnya serta potongan gambar demo mahasiswa tahun 1965 di sampul depan cukup menjadi penarik perhatian, membuat pembaca berharap akan membaca karya sekelas Negara Kelima­-nya ES Ito. Sayangnya, novel ini tidaklah seberat Negara Kelima. Kalau saja pembaca mau lebih teliti membaca judulnya, pasti ketebak buku ini bercerita tentang apa. Satu lagi yang kurang mengena, gaya menulis yang digunakan dalam Tangan Kelima terlalu agak “berbunga-bunga dan nyastra, sepertinya kurang cocok digunakan untuk genre novel ini sehingga efek tegangnya malah berkurang. Namun, secara cerita bisa dibilang Tangan Kelima terbilang cukup memuaskan pembaca. Semoga, karya ini turut mengilhami terbitnya novel-novel bergenre misteri dan penyelidikan di tanah air.

NB: Jangan membaca lipatan bergambar amplop di sampul belakang buku ini sebelum Anda selesai membacanya. Jawaban tentang siapa Tangan Kelima pemilik mobil itu ada di sana. Jangan bilang saya belum memperingatkan Anda!

3 comments:

  1. Penasaran sama isi buku ini. Tapi dulu nggak mampu beli. Jadi ya nahan diri. Haghaghaghag....

    ReplyDelete
  2. Saat membaca bk tangan kelima, ku tak ingin melewatkan selembarpun dari setiaplembaran cerita yg ada. Perasaan jd terhanyut dlm crt tsb. ending crt ....buka kertas yg bergambar amplop...berlinang jadinya

    ReplyDelete