Judul :
Tangan Kelima, I Mobil, 4 Nama, 5 Misteri
Pengarang :
Christian Armanto
Penyunting :
Muthia Esfand
Sampul :
Nuruli Khotimah
Cetakan :
1, Mei 2013
Halaman :
366 hlm
Penerbit :
Visi Media
Kadang,
sebuah misteri seru dan petualangan arkeologis ala Indiana Jones tidak melulu
harus menyusur gua dan menembus hutan. Petualangan mencari harta karun
peninggalan leluhur bisa juga terjadi di kota metropolitan seperti Jakarta,
dengan kejutan serta misteri yang tidak kalah menegangkan. Begitulah yang
dialami oleh Rantau, seorang mahasiswa arkeologis yang insting eksplorasinya
langsung terpancing ketika pada suatu sore ia menemukan sebuah mobil antik
Mercedez Benz SL klasik warna merah di garasi rumah ayahnya yang telah
meninggal beberapa bulan yang lalu. Untuk ukuran tahun 2000-an, mobil ini
termasuk langka dan harganya sangat mahal. Lebih mengherankan lagi, Rantau
menemukan surat BPKB masih tergeletak begitu saja di dalam mobil. Seingatnya,
sang ayah bukanlah penyuka mobil antik. Lalu, milik siapakah mobil mahal itu?
Sesuai
dengan namanya, Rantau pun seolah ditakdirkan untuk merantau menelusuri 4 nama
pemilik sebelumnya yang tertera dalam BPKB yang sudah beberapa kali dibalik
namanya. Ia harus menemukan siapa sebenarnya pemilik mobil itu, sang tangan
kelima. Satu per satu ia datangi orang-orang yang ada dalam surat itu.
Penelusurannya membawa pada seorang gadis cantik keturunan Indo bernama Anna
yang mengaku sebagai adik dari Leo, sang pemilik ketiga. Bersama-sama, keduanya
kemudian larut dalam upaya menelusuri dan mencari siapa saja pemilik mobil
klasik itu sebelumnya.
Dan,
dimulailah pencarian itu. Berbagai orang mereka datangi, berbagai peristiwa
mereka selidiki. Dan, memang terbukti bahwa itu bukanlah mobil biasa. Belum
sempat mereka menemukan tangan kedua, ada pihak-pihak yang sepertinya tidak
suka dengan upaya pencarian mereka. Beberapa kali Rantau melihat orang tidak
dikenal menyelinap mendekati mobilnya. Beberapa kali pula banyak orang yang
ngotot ingin menawar mobil itu, berapapun harganya. Masalah semakin pelik
karena mobil itu entah bagaimana memiliki kaitan dengan peristiwa September
tahun 1965. Tanpa disadari, banyak tangan yang rupanya bermain terhadap mobil
ini. Rantau harus mempertaruhkan jiwa arkelogisnya untuk menguak kebenaran. Ia
harus mencari tahu siapa pemilik yang berhak dari mobil ini, meskipun dengan
demikian ia harus mempertaruhkan keselamatan diri, keselamatan Anna, dan juga
sahabat terbaiknya.
Membaca
Tangan Kelima adalah sebuah
penghiburan terhadap kurangnya novel detektif di Indonesia akhir-akhir ini.
Membandingkan Tangan Kelima dengan
karya-karya Dan Brown mungkin terlalu berlebihan. Namun, novel ini merupakan
awal yang baik bagi bangkit dan majunya lagi genre novel misteri dan detektif
di Indonesia. Novel ini memiliki alur dan twist
yang bisa dibilang ringan dan menyenangkan, namun unsur kejutannya memang
tidak seseru yang dibayangkan meskipun cukup membuat penasaran. Embel-embel
kata “Kelima” pada judulnya serta potongan gambar demo mahasiswa tahun 1965 di
sampul depan cukup menjadi penarik perhatian, membuat pembaca berharap akan
membaca karya sekelas Negara Kelima-nya
ES Ito. Sayangnya, novel ini tidaklah seberat Negara Kelima. Kalau saja pembaca mau lebih teliti membaca
judulnya, pasti ketebak buku ini bercerita tentang apa. Satu lagi yang kurang
mengena, gaya menulis yang digunakan dalam Tangan
Kelima terlalu agak “berbunga-bunga dan nyastra,
sepertinya kurang cocok digunakan untuk genre novel ini sehingga efek
tegangnya malah berkurang. Namun, secara cerita bisa dibilang Tangan Kelima terbilang cukup memuaskan
pembaca. Semoga, karya ini turut mengilhami terbitnya novel-novel bergenre
misteri dan penyelidikan di tanah air.
NB: Jangan membaca lipatan bergambar amplop di sampul
belakang buku ini sebelum Anda selesai membacanya. Jawaban tentang siapa Tangan
Kelima pemilik mobil itu ada di sana. Jangan bilang saya belum memperingatkan
Anda!
Penasaran sama isi buku ini. Tapi dulu nggak mampu beli. Jadi ya nahan diri. Haghaghaghag....
ReplyDeleteSaat membaca bk tangan kelima, ku tak ingin melewatkan selembarpun dari setiaplembaran cerita yg ada. Perasaan jd terhanyut dlm crt tsb. ending crt ....buka kertas yg bergambar amplop...berlinang jadinya
ReplyDeleteAk, jadi penasaran... >_<
ReplyDelete