Search This Blog

Monday, May 6, 2013

The Rise of Nine


Judul     : The Rise of Nine
Pengarang          : Pittacus Lore
Penerjemah       : Nur Aini
Penyunting        : Esti Budihapsari
Tebal                     : 404 halaman
Cetakan               : 1, April 2013
Penerbit              : Mizan Fantasi

The Rise of Nine by Pittacus Lore

                Petualangan 7 alien remaja melawan bangsa Morgadorian berlanjut. Kali ini, Nomor Enam, Nomor Tujuh, dan Nomor Sepuluh berangkat ke pelosok terpencil di Himalaya, India untuk mencari Nomor Delapan. Berbagai berita dan milis di internet menyebutkan bahwa remaja India itu merupakan jelmaan Dewa Wisnu, Sang Penjaga Alam Semesta. Berbagai keajaiban yang ditimbulkan bocah India itu telah mendorongnya memiliki beberapa pengikut, namun di sisi lain, ada pihak-pihak yang mengincar nyawanya. Anak-anak Lorien tahu bahwa ada sesuatu yang spesial pada diri anak ini, bahwa ia adalah salah satu dari 9 anak istimewa dari Lorien yang diungsikan ke Bumi. Mereka inilah yang disebut para Garde. Masing-masing garde dijaga oleh seorang manusia Lorrien biasa, yang disebut Cepan.

                Jika mengikuti seri ini sejak awal, dikisahkan bahwa bangsa Morgadorian memburu anak-anak terakhir Lorien sampai ke Bumi. Tapi, sembilan anak ini dimantrai oleh para Tetua Lorien dan tidak bisa dibunuh kecuali secara berurutan. Nomor 1, 2, dan 3 telah tewas sementara Nomor 4, yakni John Smith, berjuang sekuat tenaga untuk menjaga dirinya tetap hidup dari serangan Morgadorian di buku satu. Sayangnya, mantra itu telah patah di buku kedua, The Power of Six, sehingga para garde bisa dibunuh secara acak. Seolah itu masih kurang, satu per satu cepan yang mereka miliki pun dibunuh oleh para Morgadorian. Kini, tinggal cepan milik Ella, Garde Nomor 10 yang masih hidup, yang menemani mereka ke India.

                Sementara yang lainnya mencari nomor 8, John Smith dan Nomor 9 tetap berada di Amerika. Menyeberangi negeri, mereka menuju ke Chicago untuk memutuskan langkah terbaik. Sepertinya, di bagian buku ini pembaca diajak untuk mengetahui lebih dekat tentang Nomor 9, yang di buku kedua hanya muncul di akhir cerita. Jika Nomor 4 adalah sentimental dan berjiwa melindungi, maka Nomor 6 adalah wanita yang kuat dan tangguh, sementara Nomor 9 lebih mirip pemuda sok aksi yang suka iseng. Namun, sudah terbukti bahwa kemampuan bertarung Nomor 9 secara rata-rata lebih unggul dibanding John. Maka, di antara perjalanan keduanya, John pun mulai lebih mengenal sosok Nomor 9. Ternyata, dibalik sikapnya yang sok jago dan sok pahlawan, pemuda Nomor 9 ini punya karakter seorang pejuang.

                “Aku tak suka penindas. Tak ada orang tang berhak mengambil atau menyakiti orang lain hanya karena mereka bisa begitu. Aku tak akan membiarkan mereka melakukannya. Dan, aku memastikan mereka tak akan melakukannya lagi.” (hlm 328)
               
                Sementara di India, para garde berhasil menemukan Nomor 8 yang memiliki kekuatan unik. Mereka pun bersatu padu dan hendak kembali ke Amerika ketika keberadaan mereka diketahui oleh Morgadorian. Maka, dengan anggota kelompok baru inilah para garde bertempur sekuat tenaga. Ketika akhirnya seluruh garde akhirnya tiba di gurun pasir New Mexico, mereka dipaksa untuk menghadapi fakta baru yang mengecewakan terkait pemerintah Amerika Serikat. Belum lagi, mereka juga harus menghadapi Sentracus-ra, pemimpin tinggi bangsa Morgadorian. Namun begitu, enam dari tujuh Garde yang tersisa kini telah berkumpul, kemampuan baru bermunculan, dan mereka siap untuk menghancurkan lebih banyak Morgadorian menjadi tumpukan abu.

                Satu kata untuk seri ini: SERU. Di buku ketiga ini, sebagaimana buku kedua, cerita dipecah menjadi dua setting. Pembaca akan diajak ke India bersama kelompok nomor 6 lalu diselingi dengan kisah-kisah perjalanan Nomor 4 dan Nomor 9 melintasi Amerika Serikat. Cerita tampaknya berfokus pada Nomor 9, meskipun buku ini juga secara pelan-pelan memperkenalkan pembaca kepada Nomor 8. Adegan pertempurannya juga merata, dan sebagaimana biasanya, penulis sangat loyal menghambur-hamburkan abu dari sisa tubuh bangsa Morgadorian yang laknat. Sayangnya, adegan pertempuran di bagian belakang terlalu singkat, padahal seru. John dkk juga mendapat musuh baru, tapi di saat yang sama mereka juga mendapat kemampuan baru. Sungguh buku yang sangat seru dan sangat dinantikan sekuelnya. 

5 comments:

  1. Errr, The Rise of Nine sequelnya I am No. 4 ta?

    ReplyDelete
  2. iya sekuel ke 3nya (dion)

    ReplyDelete
  3. Di gramedia udah kluar y ? Aku cek baru2 ini kok gk da ?

    ReplyDelete
  4. Number 5 di buku ke4 judulnya the fall of five

    ReplyDelete