Judul : The Rise of Nine
Pengarang : Pittacus Lore
Penerjemah : Nur Aini
Penyunting : Esti Budihapsari
Tebal : 404 halaman
Cetakan : 1, April 2013
Penerbit : Mizan Fantasi
Petualangan
7 alien remaja melawan bangsa Morgadorian berlanjut. Kali ini, Nomor Enam,
Nomor Tujuh, dan Nomor Sepuluh berangkat ke pelosok terpencil di Himalaya,
India untuk mencari Nomor Delapan. Berbagai berita dan milis di internet
menyebutkan bahwa remaja India itu merupakan jelmaan Dewa Wisnu, Sang Penjaga
Alam Semesta. Berbagai keajaiban yang ditimbulkan bocah India itu telah
mendorongnya memiliki beberapa pengikut, namun di sisi lain, ada pihak-pihak
yang mengincar nyawanya. Anak-anak Lorien tahu bahwa ada sesuatu yang spesial
pada diri anak ini, bahwa ia adalah salah satu dari 9 anak istimewa dari Lorien
yang diungsikan ke Bumi. Mereka inilah yang disebut para Garde. Masing-masing
garde dijaga oleh seorang manusia Lorrien biasa, yang disebut Cepan.
Jika
mengikuti seri ini sejak awal, dikisahkan bahwa bangsa Morgadorian memburu anak-anak
terakhir Lorien sampai ke Bumi. Tapi, sembilan anak ini dimantrai oleh para
Tetua Lorien dan tidak bisa dibunuh kecuali secara berurutan. Nomor 1, 2, dan 3
telah tewas sementara Nomor 4, yakni John Smith, berjuang sekuat tenaga untuk
menjaga dirinya tetap hidup dari serangan Morgadorian di buku satu. Sayangnya,
mantra itu telah patah di buku kedua, The
Power of Six, sehingga para garde bisa dibunuh secara acak. Seolah itu
masih kurang, satu per satu cepan yang mereka miliki pun dibunuh oleh para Morgadorian.
Kini, tinggal cepan milik Ella, Garde Nomor 10 yang masih hidup, yang menemani
mereka ke India.
Sementara
yang lainnya mencari nomor 8, John Smith dan Nomor 9 tetap berada di Amerika.
Menyeberangi negeri, mereka menuju ke Chicago untuk memutuskan langkah terbaik.
Sepertinya, di bagian buku ini pembaca diajak untuk mengetahui lebih dekat
tentang Nomor 9, yang di buku kedua hanya muncul di akhir cerita. Jika Nomor 4
adalah sentimental dan berjiwa melindungi, maka Nomor 6 adalah wanita yang kuat
dan tangguh, sementara Nomor 9 lebih mirip pemuda sok aksi yang suka iseng.
Namun, sudah terbukti bahwa kemampuan bertarung Nomor 9 secara rata-rata lebih
unggul dibanding John. Maka, di antara perjalanan keduanya, John pun mulai
lebih mengenal sosok Nomor 9. Ternyata, dibalik sikapnya yang sok jago dan sok
pahlawan, pemuda Nomor 9 ini punya karakter seorang pejuang.
“Aku tak suka penindas. Tak ada orang tang
berhak mengambil atau menyakiti orang lain hanya karena mereka bisa begitu. Aku
tak akan membiarkan mereka melakukannya. Dan, aku memastikan mereka tak akan
melakukannya lagi.” (hlm 328)
Sementara
di India, para garde berhasil menemukan Nomor 8 yang memiliki kekuatan unik.
Mereka pun bersatu padu dan hendak kembali ke Amerika ketika keberadaan mereka diketahui
oleh Morgadorian. Maka, dengan anggota kelompok baru inilah para garde
bertempur sekuat tenaga. Ketika akhirnya seluruh garde akhirnya tiba di gurun
pasir New Mexico, mereka dipaksa untuk menghadapi fakta baru yang mengecewakan
terkait pemerintah Amerika Serikat. Belum lagi, mereka juga harus menghadapi
Sentracus-ra, pemimpin tinggi bangsa Morgadorian. Namun begitu, enam dari tujuh
Garde yang tersisa kini telah berkumpul, kemampuan baru bermunculan, dan mereka
siap untuk menghancurkan lebih banyak Morgadorian menjadi tumpukan abu.
Satu
kata untuk seri ini: SERU. Di buku ketiga ini, sebagaimana buku kedua, cerita
dipecah menjadi dua setting. Pembaca akan diajak ke India bersama kelompok
nomor 6 lalu diselingi dengan kisah-kisah perjalanan Nomor 4 dan Nomor 9
melintasi Amerika Serikat. Cerita tampaknya berfokus pada Nomor 9, meskipun
buku ini juga secara pelan-pelan memperkenalkan pembaca kepada Nomor 8. Adegan
pertempurannya juga merata, dan sebagaimana biasanya, penulis sangat loyal
menghambur-hamburkan abu dari sisa tubuh bangsa Morgadorian yang laknat.
Sayangnya, adegan pertempuran di bagian belakang terlalu singkat, padahal seru.
John dkk juga mendapat musuh baru, tapi di saat yang sama mereka juga mendapat
kemampuan baru. Sungguh buku yang sangat seru dan sangat dinantikan sekuelnya.
Errr, The Rise of Nine sequelnya I am No. 4 ta?
ReplyDeleteiya sekuel ke 3nya (dion)
ReplyDeleteDi gramedia udah kluar y ? Aku cek baru2 ini kok gk da ?
ReplyDeleteKo number 5 gada ya?
ReplyDeleteNumber 5 di buku ke4 judulnya the fall of five
ReplyDelete