Judul : Selasa Bersama Morrie
Pengarang : Mitch Albom
Alih bahasa : Alex Tri Kantjono Widodo
Cetakan : Kedelapan, Juli 2011
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Morrie
Schwartz, seorang profesor Sosiologi di Brandeis University, divonis menderita ALS yang dikenal sangat
ganas. Penyakit itu menggegogoti tubuhnya, mulai dari bawah, mematikan
saraf-sarafnya, membuatnya lumpuh
perlahan demi perlahan, menghalanginya dari berbagai kegiatan menyenangkan yang
seharusnya bisa ia lakukan di penghujung usia senjanya. Lebih dari itu semua,
Morrie tahu bahwa jatah kehidupannya di dunia tinggal sebentar lagi. Tapi,
alih-alih mengasihani diri dan berkubang dalam kesedihan, profesor ini memilih
untuk mengisi akhir kehidupannya dengan menjadi orang yang tetap bermanfaat. Ia
tidak berusaha mengingkari penyakitnya, pun tidak mau pasrah menunggu maut
menjemput dengan tidak berbuat apa-apa.
Ia bertekad untuk meninggalkan
sebuah warisan berharga yang dapat membantu orang-orang untuk lebih mensyukuri
kehidupannya dan agar tidak takut kepada kematian. Bahwa sekarat tidak selalu
sama artinya dengan “tidak berguna.” Ia hendak meninggalkan jejak berharga bagi
umat manusia, sebuah kuliah terakhir tentang kehidupannya dan Mitch pun
terpilih sebagai sang mahasiswa.
Setiap
hari Selasa dalam setiap pekannya, Mitch akan mengunjungi sang mantan dosen itu
di rumahnya. Mereka akan berdiskusi tentang kehidupan, tentang pentingnya
memaafkan (termasuk memaafkan diri sendiri), tentang menggunakan waktu yang ada
dengan sebaik mungkin, tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan,
keluarga, dan hari paling baik. Benar-benar sosok guru yang luar biasa, yang
tetap mengilhami walau sampai penghujung usia.
Sekali
lagi, saya berhasil dibuai oleh lancarnya Mitch Albom dalam membahas sebuah
cerita tentang kehidupan. Ada kesan sedikit menggurui, namun penulis mampu
menyampaikan idenya dengan halus dan tak terasa memaksa. Banyak pesan tentang
kehidupan yang diselipkan. Ada banyak sekali kalimat dan petuah bermanfaat yang
patut diingat serta dijadikan pegangang. Juga, ada cerita mengharu-biru yang
mungkin telah banyak membuat banyak pembaca tersentuh hatinya secara positif.
Sungguh, Profesor Morrie benar-benar orang yang beruntung terlepas dari
nasibnya yang harus mengalami serangan ALS. Beruntung karena ia mampu memahami
kehidupan sesempurna yang ia bisa, juga karena memiliki murid hebat yang
kemudian menuliskan pengalaman indah ini untuk para pembaca di seluruh dunia.
baca ulang karya Mitch Albom selalu sukses bikin kotak tisue habis *sighs* sejauh ini semua karyanya aq suka, tapi favoritku Tuesday with Morrie dan One More Day :D
ReplyDeleteWah habis ini baca One More Day dah
DeleteMengharukan, bukunya Mitch Albom bagus bagus
ReplyDeleteBetul
Deleteair jordan
ReplyDeletebirkin bag
kyrie 6
jordan 13
kd shoes
kd shoes
kyrie shoes
kobe 11
lebron james shoes
westbrook shoes