Search This Blog

Saturday, March 9, 2013

The Hound of the Baskervilles



Judul     : The Hound of the Baskervilles
Pengarang          : Sir Arthur Conan Doyle              
Penerjemah       : B. Sendra Tanuwijaya
Cetakan               : Pertama, April 2002
Tebal                     : 292 halaman
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama


 
 
Kadang, begitu mengherankan menjumpai fakta bahwa sebuah buku masih bisa memukau pembacanya ratusan tahun setelah buku tersebut di tulis. Buku-buku Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle adalah beberapa di antara. Kita semua pasti sudah sering membaca atau mendengar sosok Sherlock Holmes yang bersama rekannya, Dr. Watson, merupakan pasangan detektif fiktif paling legendaris sepanjang masa. Bukan hanya karena kenyentrikan Holmes yang suka merokok/mengisap madat, tapi juga karena kekuatan deduksi dan kemampuannya memilah-milah informasi dan logika. Pikirannya ibarat semua mesin yang bisa disetel otomatis untuk bekerja, pun lepas  istirahat jika tidak sedang digunakan. Yang utama adalah kemampuannya melupakan semua kerumitan yang ada dan bertingkah seolah tdk terjadi apa-apa, memilah mana yang fakta dan mana yang pemanis, dan senantiasa mengedepankan logika sepelik apapun masalahnya.

                Dalam The Hound of the Baskervilles (yang diterjemahkan menjadi Anjinng Setan) oleh penerbit Gramedia,  Holmes ditantang untuk tetap mengedepankan logika mestipun semua fakta yang muncul seolah tidak bisa dicerna akan sehat. Sebuah generasi keluarga bangsawan tua di Devonshire tengah terancam oleh sebuah kutukan kuno. Membuat satu per satu pewarisnya meninggal secara mengerikan. Berawal dari peristiwa ratusan tahun sebelumnya ketika sang buyut berbuat nista, maka keturunan-keturunannya harus menanggung kutukan keluarga Baskerville yang berwujud seekor anjing setan. Sir Charles Baskerville adalah korban terbaru, dan keturunannya yg baru datang dari Amerika Utara, Sir Henry Baskerville, adalah pewaris terakhir dari keluarga itu. Keberadaannya juga terancam oleh si anjing setan.

                Sejak awal, cerita sudah bergulir menegangkan. Dengan informasi dan legenda tentang kutukan keluarga tua ini. Maka, Holmes pun tertantang untuk kembali membuktikan bahwa ada kejahatan yang sifatnya manusiawi dalam kasus ini. Ada sesuatu yang berusaha menghabisi keluarga ini, dan dia adalah manusia bukan iblis dari neraka. Maka, Holmes pun mengirimkan Dr. Watson untuk menemani Sir Henry pergi ke Devonshire, menempati sebuah kompleks rumah bangsawan yang berada di tepian rawa-rawa berkabut. Rawa di mana sang anjing setan itu diduga berada. 

Maka, bergulirlah kisah ini dari sudut pandang Watson: kengeriannya terhadap rawa-rawa yang memiliki jebakan maut, suara-suara mengerikan di tengah malam, hingga penjahat misterius yang suka berkeliaran di antara kabut di malam hari. Pada akhirnya, ketika misteri tersebut mulai tampak jelas, Holmes dan Watson harus berjibaku menghadapi musuh yang benar-benar tidak mereka duga. Di saat yang sama, Sir Henry Baskerville tengah terancam oleh keberadaan anjing hitam raksasa yang konon menjadi kutukan bagi keluarganya. Berhasilkan Holmes memecahkan misteri kali ini?

                The Hound of Baskerville mungkin merupakan cerita penyelidikan Holmes yang dianggap paling misterius sekaligus berbau supranatural. Ceritanya juga berjalan dengan sangat menegangkan, dari awal sampai akhir. Aroma misteri dan kegelapan terasa sekali dalam jalinan ceritanya, sehingga pembaca dipaksa untuk terus menerka apakah yang terjadi sebenarnya. Tidak heran jika novel ini masuk dalam salah satu cerita paling seram dalam khasanah Sastra Inggris. Di Indonesia sendiri, setahu saya sudah ada 3 penerbit yang menerbitkan judul ini (Gramedia, Narasi, dan Visimedia), dan hal itu tidak mengherankan karena buku ini memang luar biasa. Menegangkan dari awal hingga akhir, membuat pembaca susah melepaskan diri dari cengkaraman kemuraman rawa-rawa di Devonshire, dengan kelimpahan detail yang menakjubkan, dan langka-langkah anjing hitam misterius yang bersembunyi di balik kabut.

3 comments:

  1. Jadi kangen baca deh. Aku suka sama cerita ini, tapi secara pribadi lebih suka The Valley of Fear. (Dan udah lama banget ga baca. Hiks.)

    ReplyDelete
  2. waaah menarik nih.. aku baru beres yg memoar sherlock holmes, dan pengen coba baca kasus holmes yg agak panjang. ini diterbitin juga dengan cover baru nggak ya?

    ReplyDelete
  3. Aku juga sudah baca buku ini tapi yang versi inggris. Bener bener ga bisa lepas deh sebelum kelar

    ReplyDelete