Judul :
The Hound of the Baskervilles
Pengarang :
Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah :
B. Sendra Tanuwijaya
Cetakan :
Pertama, April 2002
Tebal :
292 halaman
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Kadang, begitu mengherankan
menjumpai fakta bahwa sebuah buku masih bisa memukau pembacanya ratusan tahun
setelah buku tersebut di tulis. Buku-buku Sherlock
Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle adalah beberapa di antara. Kita semua
pasti sudah sering membaca atau mendengar sosok Sherlock Holmes yang bersama
rekannya, Dr. Watson, merupakan pasangan detektif fiktif paling legendaris
sepanjang masa. Bukan hanya karena kenyentrikan Holmes yang suka
merokok/mengisap madat, tapi juga karena kekuatan deduksi dan kemampuannya
memilah-milah informasi dan logika. Pikirannya ibarat semua mesin yang bisa
disetel otomatis untuk bekerja, pun lepas
istirahat jika tidak sedang digunakan. Yang utama adalah kemampuannya
melupakan semua kerumitan yang ada dan bertingkah seolah tdk terjadi apa-apa, memilah
mana yang fakta dan mana yang pemanis, dan senantiasa mengedepankan logika
sepelik apapun masalahnya.
Dalam The Hound of the Baskervilles (yang
diterjemahkan menjadi Anjinng Setan)
oleh penerbit Gramedia, Holmes ditantang
untuk tetap mengedepankan logika mestipun semua fakta yang muncul seolah tidak
bisa dicerna akan sehat. Sebuah generasi keluarga bangsawan tua di Devonshire
tengah terancam oleh sebuah kutukan kuno. Membuat satu per satu pewarisnya
meninggal secara mengerikan. Berawal dari peristiwa ratusan tahun sebelumnya
ketika sang buyut berbuat nista, maka keturunan-keturunannya harus menanggung
kutukan keluarga Baskerville yang berwujud seekor anjing setan. Sir Charles
Baskerville adalah korban terbaru, dan keturunannya yg baru datang dari Amerika
Utara, Sir Henry Baskerville, adalah pewaris terakhir dari keluarga itu.
Keberadaannya juga terancam oleh si anjing setan.
Sejak
awal, cerita sudah bergulir menegangkan. Dengan informasi dan legenda tentang
kutukan keluarga tua ini. Maka, Holmes pun tertantang untuk kembali membuktikan
bahwa ada kejahatan yang sifatnya manusiawi dalam kasus ini. Ada sesuatu yang
berusaha menghabisi keluarga ini, dan dia adalah manusia bukan iblis dari
neraka. Maka, Holmes pun mengirimkan Dr. Watson untuk menemani Sir Henry pergi
ke Devonshire, menempati sebuah kompleks rumah bangsawan yang berada di tepian
rawa-rawa berkabut. Rawa di mana sang anjing setan itu diduga berada.
Maka, bergulirlah kisah ini dari
sudut pandang Watson: kengeriannya terhadap rawa-rawa yang memiliki jebakan
maut, suara-suara mengerikan di tengah malam, hingga penjahat misterius yang
suka berkeliaran di antara kabut di malam hari. Pada akhirnya, ketika misteri
tersebut mulai tampak jelas, Holmes dan Watson harus berjibaku menghadapi musuh
yang benar-benar tidak mereka duga. Di saat yang sama, Sir Henry Baskerville
tengah terancam oleh keberadaan anjing hitam raksasa yang konon menjadi kutukan
bagi keluarganya. Berhasilkan Holmes memecahkan misteri kali ini?
The Hound of Baskerville mungkin
merupakan cerita penyelidikan Holmes yang dianggap paling misterius sekaligus
berbau supranatural. Ceritanya juga berjalan dengan sangat menegangkan, dari
awal sampai akhir. Aroma misteri dan kegelapan terasa sekali dalam jalinan
ceritanya, sehingga pembaca dipaksa untuk terus menerka apakah yang terjadi
sebenarnya. Tidak heran jika novel ini masuk dalam salah satu cerita paling
seram dalam khasanah Sastra Inggris. Di Indonesia sendiri, setahu saya sudah
ada 3 penerbit yang menerbitkan judul ini (Gramedia, Narasi, dan Visimedia),
dan hal itu tidak mengherankan karena buku ini memang luar biasa. Menegangkan
dari awal hingga akhir, membuat pembaca susah melepaskan diri dari cengkaraman
kemuraman rawa-rawa di Devonshire, dengan kelimpahan detail yang menakjubkan,
dan langka-langkah anjing hitam misterius yang bersembunyi di balik kabut.
Jadi kangen baca deh. Aku suka sama cerita ini, tapi secara pribadi lebih suka The Valley of Fear. (Dan udah lama banget ga baca. Hiks.)
ReplyDeletewaaah menarik nih.. aku baru beres yg memoar sherlock holmes, dan pengen coba baca kasus holmes yg agak panjang. ini diterbitin juga dengan cover baru nggak ya?
ReplyDeleteAku juga sudah baca buku ini tapi yang versi inggris. Bener bener ga bisa lepas deh sebelum kelar
ReplyDelete