Search This Blog

Monday, December 3, 2012

123 Anti Kere #1 dan #2


Judul              : 123 Anti Kere #1 dan #2
Penyusun       : @in9a dan 3 Temannya
Penyunting    : Gina S. Noer
Sampul                      : Fahmi Ilmansyah
Desain dan ilustrasi     : Teguh Mashora
Cetakan                       : Pertama, Februari 2012                     
Penerbit                       : @_PlotPoint dan Bentang Pustaka 


123 Anti Kere (Seri 123, #1)




Ada banyak cara untuk hemat dan kaya, salah satunya dengan tertawa lewat buku ini. Boro-boro dapat tips keuangan ala motivator kenamaan, yang ada kita dibuat ngakak terpingkal-pingkal saat membaca buku ini. Dengan cara ini, dua tiga utang terlampaui. Tipsnya dapet, ngakaknya juga dapet. Lengkap deh pokoknya.

Jurus AntiKere #2. Bawa duit ngepas sebelum keluar rumah
            Di kala uang kamu habis dan kamu pengen beli barang, ngak jadi beli deh karena duitnya nggak ada. Alangkah pasnya kalau nggak Cuma duit aja yang nge-pas. Tapi baju, celana, dan tampang juga minimal harus pas-pasan. (AntiKere #2 hlm 3)

            Buku setengah komik ini rupanya menyasar anak-anak SMA dan kuliahan. Para penulisnya memiliki tujuan mulia untuk mendidik adek-adeknya agar bisa mengelola keuangan (baca: irit) tapi dengan cara-cara yang sebisa mungkin tidak mengurangi kadar keren ala anak muda zaman sekarang. Untuk remaja, mereka sih paling males kalau dinasehatin dengan gaya sok tau dan sok dewasa. Yang ada malah kita mendapat balasan: “Trus, guwe harus bilang WOW sambil salto gitu!” (Kapak mana inih kapak!)

123 Anti Kere (Seri 123, #2)

Jurus AntiKere #24. Jalan Kaki
            Mens sana in corpora sano! Yang artinya, jalan kaki adalah sebagian dari ngeceng! (AntiBego #1 hlm 30).

            Tuh kan, kelihatan banget kepiawaian para penulis dalam mengolah konsumen anak muda. Bagi anak muda zaman sekarang yang kemana-mana naik motor dan mobil, jalan kaki mungkin menjadi pilihan terakhir saat bepergian. Tapi, jalan kaki mau tidak mau merupakan jurus ampuh untuk menghemat uang transport dan bensin. Selain sehat dan murah, kita juga bisa sambil ngeceng alias tebar pesona di sepanjang jalan. Hemat dapet, ajang narcis dan hasrat “eksibionis”nya juga dapet. Jiahahaha.

            Masih ada banyak lagi jurus-jurus berhemat yang praktis dan sangat bisa diterapkan, di samping ramah dan tidak mengurangi kadar norak ala anak muda zaman sekarang. Kadang, jadi norak itu sesekali membanggakan sih cause nothing is perfect in this world. Di antara jurus-jurus tersebut antara lain: membeli tiket konser setelah dua tiga lagu pertama dimainkan, gaul di taman kota, menunggu musim sale, beli roti di bakery saat menjelang tokonya mau ditutup, hunting di kaskus.com, ambil katalog di supermarket, jangan belanja untuk menghilangkan stres, hindari dipalak tapi usahakan untuk selalu ditraktir, olahraga, dan kasih  hadiah dalam bentuk jasa bukan barang.

            Semua tips-tips tersebut dideskripsikan dengan santai dan tidak memaksa, bahkan kadang malah menjurus ke mana-mana. Yang awalnya mau membahas tentang jurus hemat dengan berolahraga eh ujung-ujungnya malah ngomongin gado-gado. Apa hubungannya coba? Ini masih ditambah dengan ilustrasi-ilustrasi konyol yang menghiasi halaman-halamannya. Pokoknya, kalao mau cari cara hemat tapi tetep keren, buku ini cocok sebagai referensi—di samping sebagai penghilang stres dan buku humor. 

2 comments:

  1. menunggu musim sale --> tentu!. Apalagi belanja buku.
    beli roti di bakery saat menjelang tokonya mau ditutup --> belum pernah nyoba. siapa yg mau nungguin toko tutup ya
    hunting di kaskus.com --> haha. sering
    ambil katalog di supermarket --> iya, kalo udah belanja *eh
    jangan belanja untuk menghilangkan stres --> err...
    hindari dipalak tapi usahakan untuk selalu ditraktir --> dion, traktir ya... :)

    gimana? sudah cukup hemat kan saya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku pernah beli roti itu, harganya emang dipotong banyak, bisa sampe 50%

      kalo sale sih kita sekali hahaha

      Delete