Search This Blog

Thursday, May 31, 2012

Buku Pintar Penyuntingan Naskah


Judul     : Buku Pintar Penyuntingan Naskah (Edisi Kedua)
Penulis : Pamusuk Eneste
Setting  : Rahayu Lestari
Sampul : Pagut Lubis
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal                  : 252 halaman/November 2009



                Dulu, saya berpikir bahwa menjadi seorang editor itu cukup dengan sekadar menguasai penggunaan tanda baca, paham dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar, dan mengetahui aturan-aturan tata bahasa baku dalam Bahasa Indonesia. Ternyata, setelah saya benar-benar menjadi editor, pengetahuan tentang tata bahasa dan kosakata itu bisa diibaratkan sebagai tangga awal untuk menuju ke dunia editor yang sangat berwarna-warni. Dalam mengedit naskah, terutama naskah yang masih mentah, seorang editor dituntut untuk jeli sekaligus awas dengan naskah yang dihadapinya. Tidak sekadar mengawasi salah ketik (typo) dan kesalahan tanda baca, editor juga harus meluruskan pola kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah, mengganti kata-kata yang diksinya kurang tepat untuk konteks tertentu, dan mengecek sekiranya penulis mengutip karya atau pendapat atau gagasan orang lain.
                Dengan mengalami sendiri betapa peliknya dunia editor itu, bersyukur sekali saya karena telah menemukan buku Buku Pintar Penyuntingan Naskah karya Pamusuk Eneste ini. Walaupun telah diterbitkan sejak tahun 1995 dan mengalami beberapa kali cetak ulang (yang membuktikan bahwa buku ini memang sangat berguna), muatan dalam buku ini masih sangat relevan untuk digunakan sebagai pegangan. Terutama di tengah carut-marut kebahasaan dalam dunia bahasa kita, adanya sebuah buku patokan tentang bagaimana cara mengedit yang baik dan benar (setidaknya yang sesuai dengan aturan-aturan yang saat ini berlaku) adalah sesuatu yang sangat penting. Di sinilah peran buku ini.
                Salah satu salah kaprah yang disinggungg buku ini di antaranya makna kata “bergeming” yang artinya (silakan cek di KBBI) adalah “tidak bergerak sama sekali”. Jadi, keliru kalau kita mengatakan, “Meskipun sudah diusir, pria itu tidak bergeming dari tempatnya.” Juga, tentang penulisan nama julukan untuk negara atau kota, bahwa yang benar adalah negeri sakura dan kota pelajar dan bukannya Negeri Sekura dan Kota Pelajar. Juga, dari sini kita bisa tahu bahwa yang benar adalah Bukittinggi bukan Bukit Tinggi (hlm 70).
                Ada pula pembahasan tentang “kalimat membosankan”, yakni kalimat yang menggunakan  dua buah kata yang berasal dari kata dasar yang sama. Secara tata bahasa, kalimat semacam ini tidak salah, hanya saja dapat membuat pembaca menjadi bosan. Contoh dari kalimat membosankan adalah: “Kapan tempat itu ditempati?” atau Pertanyaan itu sering dipertanyakan kepada kami.” (hlm 56). Dibahas juga tentang kalimat salah kaprah, yakni kalimat yang tidak mengandung unsur tertentu atau terasa janggal karena penggunaan kata yang tidak tepat (hlm 57). Contoh dari kalimat ini di antaranya Persib memenangkan pertandingan 2-0 (apakah nama pertandingan itu “pertandingan 2-0?) dan Kamus ini dimiliki para wisatawan, baik mancanegara maupun domestik (Siapa yang mancanegara dan domestik di sini? Kamusnya apa wisatawannya?).
                Secara muatan, kandungan buku ini cukup lengkap karena mengulas perjalanan sebuah naskah mulai dari tahap pra-penyuntingan hingga menjadi buku. Ada pula syarat-syarat menjadi penyunting naskah yang baik, kode etik penyuntingan naskah, aturan-aturan dasar dalam EYD, hingga ragam naskah dan teknik menyuntingnya. Sungguh, dengan segala kelebihannya, buku ini sangat perlu dimiliki oleh mereka yang berkecimpung di dunia tulis-menulis, baik editor, penerjemah, maupun penulis sendiri. Setidaknya, mulailah dengan hal-hal dasar yang sering terlewat dari kita; bahwa yang benar adalah stres, daripada, di kota, dimakan, gula jawa, dan batik Pekalongan. Dan, bahwa stress, dari pada, dikota, di makan, gula Jawa, dan batik pekalongan itu keliru. Mari kita belajar bersama.

               Postingan ini dibuat dalam rangka posting bareng buku-buku terbitan Gramedia bersama member Blogger Buku Indonesia. 
                

22 comments:

  1. Sudah lama banget tidak baca buku non-fiksi, dulu waktu masih aktif di pekerjaan, bacaanku non-fiksi pengembangan diri melulu, maklum butuh buat materi hehe ...
    Tapi bermanfaat juga review sperti Dion, jadi aq tidak perlu baca bukunya cukup baca reviewmu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha ini baru sedikit, aslinya lbh banyak lg pengetahuan penting ttg edit mengedit di buku ini

      Delete
  2. kerennn bukunyaaa...selain utk editor, kayaknya lumayan berguna buat kita yang suka nulis review ya...paling nggak jadi lebih memahami penggunaan kata dan kalimat yg baik dan benar =)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum, berguna banget kok bg kalangan umum. Ga rugi deh punya

      Delete
  3. harus dibaca buat tahu lebih jauh tentang dunia menulis ^^

    ReplyDelete
  4. cocok banget ama pekerjaan Dion :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe pdhal ini buku hasil merampok mas SIlvero :p

      Delete
  5. Cocok buat yg mw jadi editor niiih

    ReplyDelete
  6. kayaknya Dion satu-satunya yang baca nonfiksi ya?
    sepertinya buku ini bakal saya usulkan untuk dibaca semua mahasiswa saya yang mau skripsi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, penting banget kok. Dan cara pembahasan jg mudah

      Delete
  7. wahh keren nih bukunyaa :D skrg masih ad di toko buku gak yahh?
    tertarik bgt pengen beli abs baca reviewnya :DD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di toko sudah jarang, ini aja dikasih mas Sil katanya hasil obral

      Delete
  8. penting banget nih buku buat nulis cerpen..beli ah.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah jarang di TB Vin, sini pinjem or fotocopy aja :)

      Delete
  9. ih, lucu deh aturan yang ditulis di reviewmu :) jadi penasaran ada aturan KBBI apa lagi yg menarik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ye kok lucu sih, la itulah yang bener aturannya hohoho

      Delete
  10. Jiaaaaah bikin review non fiksi nih :) eh aku suka agak2 sulit kalo bikin review non fiksi, tapi reviewnya Dion ini bagus. Mungkin ada bagusnya sering2 review non fiksi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huahaha ini aku reviewnya mencontoh bikin backcover buku hahaha thanks

      Delete
  11. wuidih, bukunya berat sekali, wakakaka

    ReplyDelete