Judul: Sayap Besi vol 1 dan 2
Pengarang: Anggaditya P dan Ikhromi O
Penerbit: Media Kita
Volume pertama bahkan lebih bagus dibandingkan volume keduanya. Sama-sama memiliki 3 chapter dengan satu chapter pendek bonus, buku pertama ini memperkenalkan Erlan pada Mansa, lalu Cinta, dan terkahir Clara. Karena Elran sendiri sosok genius istimewa, tentu teman-teman barunya ini juga istimewa di bidangnya. Mansa seorang nerd hacker teknologi (dan juga tajir), Cinta jago berantem (mirip tokoh Ran dalam Conan), sementara Clara bagian diplomasi dan yang resmi-resmi.
Chapter 1 dibuka dengan non kasus. Ini adalah perkenalan pertama Erlan dengan Mansa dan Cinta. Dalam sebuah perjalanan wisata, ketiganya bahu membahu untuk menyelamatkan tidak hanya diri sendiri tetapi juga teman sekelas dan gurunya. Sebuah kisah pembuka yang langsung epik dan menegangkan. Erlan, Mansa, dan Cinta diuji logika dan ketenangannya dalam situasi darurat berat.
Chapter 2 adalah kasus mencari kucing yang hilang. Temanya mungkin sepele tetapi upaya pencarian kucing ini membawa Erlnan cs melawan gerombolan pencuri binatang peliharaan. Cinta dengan jurus mautnya berperan banyak di bab ini.
Chapter 3 adalah yang paling seru, menarik, dan menyeramkan. Ada sedikit nuansa supranatural ketika Mansa dihantui oleh penampakan di sekolah. Erlan yang 1000 persen logis tentu tidak langsung percaya. Dengan melakukan penyelidikan penyamaran bak Holmes, mereka berusaha memecahkan misteri tentang keberadaan hantu di sekolah. Seru sekali kisah ketiga dan paling tebal ini.
Petualangan grup E MC2 ini sedikit mengingatkan pada serial Conan, sementara sosok Erlan sendiri Holmes banget, khas. Tetapi, ada orisinalitas lokal khas teenlit di karya ini, yang membuatnya jadi bacaan ringan menyenangkan dan patut diperhitungkan.
Volume 2 terdiri dari 3 chapter (4,5, dan 6 dengan 1 bonus chapter tentang masa kecil Erlan), dan satu chapter rupanya satu cerita / kasus. Dari Chapter 4 pembaca mendapatkan masa lalu Cinta yang kelam yang telah membentuknya menjadi ggadis yang tangguh dan jago bela diri. Agak kaget baca bab ini karena bukan kasus dan tidak ada Erlan di dalamnya. Bahasa dan ceritanya juga lumayan vulgar-gore.
No comments:
Post a Comment