Search This Blog

Friday, February 23, 2024

Tintin dan Alph-Art

Judul: Tintin dan Alph-Art

Komikus: Herge - Rodier - Richard



Edisi ini istimewa karena naskah dan gambar belum sempat diselesaikan karena Herge keburu wafat karena penyakit yang dideritanya pada Maret 1983. Banyak bagian yang masih berupa goresan kasar dan narasi pendek. Beberapa komikus dari penjuru dunia kemudian berusaha menyelesaikan dan mencoba menginterpretasikan bagaimana ending yang diinginkan Herge.


Saya menemukan salah satu edisi ini di sebuah portal baca online, lengkap dengan ending yang kira-kira menurut komikus yang mencoba menyelesaikan karya Herge ini. Secara garis besar, di buku ini Tintin dan kapten Haddock menghadapi komplotan pemalsu karya seni yang berbasis di Eropa. Petualangan seru tapi "klise" ala Tintin masih tetap muncul, seperti Tintin yang berulang kali luput dari bahaya karena keberuntungan, juga entah berapa kali juga Tintin dipukul di kepalanya sampai pingsan. Juga Snowy yang berulang kali mencoba menyelamatkannya. Khas Tintin banget kan?

Banyak edisi lain yang membiarkan pembaca mengimajinasikan sendiri bagaimana ending dari seri ini. Dalam edisi yang saya baca ini, Tintin dan Kapten Haddock bertemu kembali dengan musuh bebuyutannya. Kemudian, seperti bisa ditebak, dengan keberuntungan mereka akhirnya selamat. Seluruh seri cerita Tintin pun TAMAT di edisi ini.

Tintin dan Alpha Art (Tintin et l'alph-art) menjadi buku ke-24 atau yang terakhir dari seri Petualangan Tintin. Sayang sekali seri ini tak tuntas diselesaikan oleh komikusnya, Herge. Ketika komik ini masih dalam bentuk sketsa dan narasinya sendiri masih belum selesai, Herge keburu meninggal di tahun 1983 akibat penyakit yang dideritanya. Seri Tintin dan Alpha Art pun dibiarkan berupa sketsa hitam putih.

Atas permintaan para penggemarnya, pada tahun 1986, Fanny Remi (istri HergĂ©) bersama penerbit Casterman dan La Fondation Herge akhirnya menerbitkan Tintin et l'alph-art dalam bentuk apa adanya berupa sketsa dan narasi ala kadarnya. Persis sebagaimana yang Herge tinggalkan sebelum wafat. Hal ini sesuai dengan amanat Herge bahwa Tintin tak boleh diselesaikan tanpa dirinya.  Kemudian dalam rangka memperingati ulang tahun ke-75 Tintin pada tahun 2004, menerbitkan ulang Tintin et l'alph-artdengan menambahkan beberapa material tambahan yang baru ditemukan di tahun-tahun belakangan. Seluruh seri Tintin (total ada 24 judul) telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Gramedia.

Uniknya, saya juga belum menemukan versi film kartun dari Tintin  dan Alfa-Art ini. Jika teman-teman ada yang menemukan, bisa bantu kasih link di kolom komentar ya. Terima kasih Tintin, terima kasih Pak Herge.

No comments:

Post a Comment