Search This Blog

Saturday, February 24, 2024

Giselle

Judul: Giselle

Pengarang: Rikako Akiyoshi

Penerjemah:  Clara Canceriana

Tebal: 400 hlm

Cetakan: February 25, 2019 

Penerbit: Haru Media

ISBN: 9786025297298



Blurb: Lima belas tahun yang lalu, prima balerina Himemiya Mayumi tak sengaja menusuk dirinya sendiri hingga mati dalam usahanya menyerang Kurebayashi Reina, saat balet "Giselle" ditampilkan. "Giselle" pun menjadi judul terlarang dalam Tokyo Grand Ballet.

Lima belas tahun kemudian, sebagai perayaan ulang tahun Tokyo Grand Ballet, "Giselle" diputuskan untuk ditampilkan kembali.

Akan tetapi, saat mereka mulai mempersiapkan pertunjukkan, arwah Mayumi mulai muncul. Berbagai kecelakaan dan kejadian nahas pun terjadi beruntun.

Sebenarnya mengapa arwah Mayumi kembali? Apa yang sebenarnya terjadi lima belas tahun silam?

***

Pertunjukan balet "Giselle" menjadi salah satu pertunjukan yang sangat dinantikan para penggemar. Pertunjukan ini ditampilkan di Tokyo Grand Ballet dan dulunya menjadi puncak kejayaan Tokyo Gran Ballet sekitar 15 tahun yang lalu. Sayangnya, sebuah kejadian mengubah semua. Pertunjukan itu memakan korban. Seorang bintang balet bernama Mayumi tewas saat pertunjukan itu dipentaskan. 

Pihak opera lalu berinisiatif untuk kembali mementaskan Giselle  kembali. Perannya akan dimainkan Reina yang saat ini menjadi bintang ballet di TGB. Entah kebetulan atu tidak,  Reina juga pernah menggantikan Mayumi 15 tahun yang lalu. Kejadian makin panas dengan desas-desus bahwa tewasnya Mayumi terjadi pada saat Mayumi bertengkar dengan Reina.

Selain Reina, ada juga Kanon yang akan memerankan Myrtha. Lalu ada Ranmaru, sahabat Kanon, yang memerankan Hillarion. Junko dan Yukiko, juga sahabat Kanon, akan memerankan The Willis. Sumpah ya, salah satu yang bikin saya nggak fokus baca novel Jepang ini ya karena nama-namanya. Kadang begitu mirip dan jenis gendernya tidak terlalu kentara. Apalai dengan tokoh yang banyak seperti ini bikin saya harus sering membuka lagi halaman depan.

Misteri hadir ketika latihan dimulai. Banyak rumor yang beredar bahwa arwah Mayumi kembali hadir. Ranmaru dan Reina mengaku telah melihat sosok Mayumi menari di studio latihan. Kemudian, korban pun jatuh satu per satu, dan masing-masing ternyata punya kaitan dengan masa lalu Mayumi.

Penulis satu ini memang jagonya ngetwist dan menulis misteri. Dunia balet yang mungkin asing bagi kebanyakan kita digarap dengan begitu detail serta entah bagaimana terasa sederhana. Meskipun dibanjiri berbagai istilah balet yang asli saya nggak tau itu apa tetapi tetap enjoy saja membacanya. Alurnya agak mirip dengan Scedulled Suicide yg memadukan unsur supranatural dengan kecerdikan manusia.

Dari lima halaman pertama, buku ini sudah membius pembaca. Khas Rikako lah pokoknya. Tapi, apa ya, menurut pendapat saya bagian dunia perbaletan ini kayak terlalu banyak dan terlampau tebal sehingga saya agak jenuh. Apalagi buku ini tebalnya hampir 400 halaman. Peristiwa seru baru mulai muncul di awal, lalu pengungkapan kasusnya hampir mepet di belakang. Tapi kok ya selesai dibaca dalam sehari ya buku ini, bagus sih.

Lagi-lagi, saya gagal menebak pelaku dan juga twistnya. Yang bikin gemes, penulis mengeluarkan senjata andalan ini dengan sambil lalu, tanpa ancang-ancang atau peringatan, eh ternyata itu twistnya. Saya sampai baca dua kali untuk menyakinkan diri bahwa itu memang twistnya.


No comments:

Post a Comment