Judul: Kenapa Aku Tidak Boleh Mengupil di Depan Orang Lain?
Penulis: Wendell Jamieson
Pengarang: Dimas Aryo Sasongko
Tebal: 321 hlm
Cetakan: Januari 2011
Penerbit: Buah Hati
Anak-anak selalu lekat dengan keingintahuan. Betapa sering kita mendengar orang tua atau kakek nenek dan paman bibi yang dibuat kerepotan dengan segala jenis pertanyaan anak. Keingintahuan mereka memang luar biasa besar, karena memang itu masa dan tahap perkembangannya. Jangan sampai malas atau marahnya kita membuat mereka ragu untuk bertanya. Karena rasa penasaran adalah pangkal dari ilmu pengetahuan. Para penemu, ilmuwan, juga cendekiawan muncul diawali dari rasa penasaran yang menerbitkan pertanyaan.
Sebagai orang yg lebih dewasa, sebisa mungkin kita mencoba menjawab pertanyaan mereka. Sekarang sudah ada google yang siap membantu untuk menjawab pertanyaan standar. Masalahnya, bagaimana jika pertanyaan mereka adalah jenis pertanyaan yang susah dicari jawabannya. Mau dijawab pake nalar biasa juga susah. Pertanyaan unik seperti bagaimana rasa ditusuk, jika lubang hitam mengisap segalanya mengapa ia tidak mengusap warna hitamnya sendiri, mengapa kita membeli barang yg tidak kita butuhkan, dan paling aneh mengapa kita tidak boleh memakan sesama manusia.
Buku ini berisi pertanyaan pertanyaan unik seperti itu, tetapi yang menjadikannya khas adalah semua pertanyaan dilontarkan oleh anak anak sungguhan, bukan oleh penulisnya dan bukan pula oleh orang dewasa. Penulis tidak mengada-adakan pertanyaan tapi mungkin memancing si anak untuk bertanya. Dalam banyak kesempatan, sebagian besar pertanyaan di buku ini berasal dari anak anak usia batita sampai 10 tahun. Hal yang menjadikan buku ini makin asyik karena semua pertanyaan dijawab langsung oleh ahlinya. Perhatikan pertanyaan tentang mengapa manusia saling berperang yang dijawab langsung oleh seorang veteran perang AS.
Banyak juga pertanyaan standar di buku ini. Anda mungkin sudah pernah membaca dan menemukan jawabannya. Seperti mengapa planet berwarna biru, mengapa planet berbentuk bulat, mengapa benda semakin tampak besar saat kita mendekat, dan mengapa kulit mengerut saat kedinginan. Tapi ada juga pertanyaan di luar nurul dan tak masuk haykal semacam bagiamana yg bayi rasakan saat di dalam rahim atau apa artinya seksi. Jawaban dari pertanyaan itu juga tidak kalah serunya. Saya termasuk yang baru tahu kalau penyebab bisingnya suara lalu lintas di jalanan itu karenakan ban mobil. Ya ban mobil, bukan karena bunyi mesin. Suara bising itu berasal dari gesekan karet dengan aspal. Sekali lagi, ini adalah jawaban dari para ahlinya. Bukan dari penulis sendiri yang mungkin tidak punya kompetensi khusus di bidang perbanan.
Saya mendapatkan buku ini dengan harga sangat murah. Cukup Rp6000 untuk membayar buku setebal 321 halaman ini. Bukunya memang terbitan lawas sehingga wajar jika kertasnya sudah menguning dan sampul agak kotor. Tapi asli isinya seru. Bukunya juga masih baru (segel) alias blm pernah dibaca. Buku ini juga original langsung dari penerbit. Kapan lagi coba dapat buku original, terjemahan seharga cilok seplastik. Terjemahnya juga saya suka. Tidak kaku dan malah luwes banget. Baru kali ini nemu kata kondangan di buku terjemahan yang latarnya Amerika Serikat. Bagian yang lain juga diterjemahkan sangat seru dan nyaman.
Format buku ini pun unik. Tidak hanya menjawab pertanyaan anak anak dari para ahlinya, penulis juga menyisipkan kisah hidup keluarga mereka di depan bab. Agak semu curhat sebenarnya, tp jadi semacam pengusir kebosanan karena kita serasa diajak berbincang terkait psikologis, sosial dan juga tentang keluarga. Satu-satunya yang disayangkan dari buku ini adalah sampulnya. Buku ini membuktikan pameo bahwa sampul yg kurang bagus akan sangat berpengaruh pada laku tidaknya buku. Judul bukunya sudah menarik, terjemahannya asyik, isinya keren, tapi semua itu tertutup oleh sampul yang terlalu sederhana. Semoga semakin banyak yang tahu dan baca buku bagus ini.
No comments:
Post a Comment