Judul: Every Wrong Thing
Pengarang: Jacq
Cetakan : 2019
Tebal: 230
Penerbit: Nourabook
Elna terbangun dengan amnesia ringan di kepala pada suatu pagi di kamar kos Oscar--mantab pacarnya. Cewek itu sama sekali nggak tau bagaimana dirinya bisa terdampar sampai di sana, dan yg lebih aneh dia sama sekali lupa dengan apa yang dialaminya hingga dia ada di kamar itu. Yang masih dia ingat, sebelumnya dia pergi jalan - jalan bareng Oscar. Hal yang paling aneh adalah: Oscar menghilang!
Elna dipertemukan kembali Dengan mantan cowoknya itu di Freweb, perusahaan penyedia jasa pembuatan website di Bandung. Sejak berpisah bertahun - tahun sebelumnya karena Oscar ternyata sudah ada cewek, keduanya dipertemukan lagi dengan kikuk. Cowok itu masih berusaha mendekatinya tentu. Sementara Elna kebingungan antara rasa yang masih ada dan fakta bahwa cowok itu sudah punya cewek.
Sejak Elna terbangun di kamar Oscar, cowok itu menghilang secara misterius. Rekan Elna menyebut kalau Oscar ambil cuti. Tetapi cowok itu tetap tidak hadir di kantor hingga berhari-hari sehingga rekan kerjanya mulai kebingungan. Elna sendiri mendapati hape Oscar tertinggal di kosnya, setelah dia mengecek. Cewek itu memang beberapakali menerima telepon misterius dari Oscar tp ketika ditelpon balik tidak nyahut. Ada apa?
Dari hape Oscar, Elna mulai melacak keberadaan mantan cowoknya itu. Pikiran buruknya berkata ada yg menculik Oscar. Elna sendiri mulai merasa was-was karena beberapa hari sejak Oscar menghilang dia merasa ada yang mengikutinya. Dia bahkan sempat diracun! Untung ada teman teman kantor yang lumayan sangat membantu Elna dalam melawan sepi dan menjaga diri. Bahkan ada sosok teman cowok sekantor yang entah bagaimana kayak selalu ada setiap kali Elna dapat masalah. Bukanya senang, Elna malah merasa itu mencurigakan!
Puncaknya, Elna kembali mendapatkan sesuatu yang akhirnya membawanya ke pelaku. Tidak terbayangkan, sosok dan itu sama sekali tidak ia duga. Semua pemikirannya keliru dan semuanya seperti berjalan dengan salah. Di tengah kebingungan dan rasa putus asa, masihkah ada harapan dan pertolongan? Selalu.
Membaca banyak ulasan di goodreads, saya setuju kalau novel ini rasa thrillernya kurang mengigit. Ada terlalu banyak flashback yang menurut saya tidak terlalu perlu. Aroma romansa jauh lebih menjiwai novel ini ketimbang thrillernya. Hal-hal mencekam dan mencurigakan khas thriller ibarat hanya sesekali muncul untuk mengingatkan pembaca bahwa ini seri urban thriller, bukan buku roman urban. Penyelesaiannya pun kayak "oh gitu aja". Sungguh terlalu singkat dan kurang memuaskan setelah diajak bertahan membaca sekian halaman.
Banyak pembaca yang mungkin menunggu akan ada sesuatu yang wow dan bikin kaget apa gitu, tapi ternyata nggak ada. Ini ibarat novel roman yang dithrillerin sih sepertinya. Tapi, novel ini punya bab bab singkat dan sangat page turner. Ini menjadi kelebihan yang patut dipertahankan dan diacungi jempol. Ceritanya biasa tapi cara mengolah dan menjadikannya asyik sehingga pembaca diajak terus bertahan membaca. Saya juga suka bagian deskripsi perkantoran dan saat tim mereka menggarap pesanan sebuah website dari satu perusahaan sepatu lokal. Kerasa banget suasana bekerja timnya, sesuatu yang mungkin sedikit saya rindukan karena perasaan dan pengalamannya serupa.
Saya senang dengan novel yang selain fokus ke cerita juga turut membahas rinci sebuah tema atau bidang pekerjaan seperti ini. Setidaknya, bakal ada yang didapatkan meskipun ceritanya mungkin kurang sesuai yang diharapkan.
No comments:
Post a Comment