Search This Blog

Monday, February 26, 2024

Ferals #1 dan #2

Judul: 

Idenya unik, mengangkat sosok feral atau manusia istimewa yang tidak hanya bisa berkomunikasi dengan tapi juga mengendalikan binatang. Satu feral menguasai satu jenis binatang. Caw adalah pengendali Gagak dan dia menyadarinya telat kemudian. Dibesarkan dalam 'sarang' oleh tiga ekor gagak, Caw sama sekali tidak tahu siapa orang tuanya atau mengapa dia yang berusia 13 tahun harus mengenlandang mencari makan sendirian di kotak sampah kota Blackstone. Hanya mimpi misterius yang mengingatkannya tentang masa lalunya, dan itu ada hubungannya dengan laba laba.

Sampai akhirnya, Caw bertemu gadis remaja yg juga anak seorang kepala sipir penjara. Pertemuan keduanya disponsori oleh kaburnya 3 tahanan berbahaya dari penjara Blackstone. Saat hendak menyelidiki tentang ornag tuanya, Caw dan kawannya ternyata harus berhadapan dengan 3 pelarian tersebut. Korban tidak bersalah pun berjatuhan, dan Caw harus belajar mempertahankan diri dan sekaligus membuktikan kekuatannya sebagai pewaris Penguasa Gagak.

Ferals ini termasuk novel fantasi yg ringan dan gerak cepat. Agak lambat di awal tapi konflik mulai seru di halaman 40. Penulisnya juga pinter mengaet pembaca agar tidak berpindah hati. Akhir bab sering kali diwarnai dengan awal adegan seru. Belum lagi celotehan para gagak kawan Caw yang kocak dan sinis. Ceritanya sendiri tak kalah seru. Kita bisa menyaksikan pertarungan antar feral dengan binatang masing masing.

Feral apa saja yang muncul dan saling bertarung di buku pertama ini? Banyak dan bikin penasaran.


Feral #2

Petualangan Caw berlanjut dan semakin seru di buku kedua ini. Tokoh-tokoh baru bermunculan, kawan dan rekan tiba, begitu juga penjahatnya juga makin banyak. Pertarungan antar Feral masih berlangsung, dan kali ini Caw harus berjuang habis habisan untuk melindungi warisan atau beban diturunkan kepada generasi keluarganya. Dan tim mereka ketambahan satu lagi: cewek misterius bernama Selena. Caw harus hati-hati karena tidak ada yg tau siapa Selena sebenarnya, apakah dia kawan ataukah lawan.

Setelah mengalahkan Feral laba-laba dan antek anteknya di buku pertama, Caw menghadapi musuh baru yang binatangnya lebih kecil dan selama ini sering diabaikan. Bukan hanya oleh manusia tetapi juga oleh sesama Feral. Namun musuh yang satu ini juga lebih gigih, lebih gesit, dan tak kalah kejamnya. Jika jaring The Spinning Man tersebar ke penjuru Blackstone, maka jaringan musuh kedua ini tidak hanya luas, tetapi juga tidak kelihatan. Musuh kali ini bahkan bisa menjadi seperti binatang yg jadi berkahnya. Pertempuran keduanya bakal menjadi salah satu pertempuran agung yang dikagumi para Feral lain.

No comments:

Post a Comment