Search This Blog

Wednesday, January 25, 2023

A Gentle Reminder

Judul : A Gentle Reminder

Penulis : Bianca Sparacino

Tebal : 152 pages

Printed: January 1, 2021 

Publisher : Thought Catalog Books

ISBN : 9781949759297 



Pernah nggak sih kamu merasa butuh banget dorongan semangat, atau pengingat, atau kata-kata yang motivatif tapi yang disampaikan dengan lembut? Nasihat yang tidak mengurui, tetapi lebih seperti dorongan hangat dari seorang sahabat. Tulisan inspiratif yang tidak dibebani dengan berbagai kutipan berat, apalagi hasil penelitian si ini dan si itu yang malah semakin membuat pikiran jenuh. Ada saatnya pikiran yang tengah penat ditenangkan dengan tulisan yang tidak terlalu sarat. Sesekali waktu, jiwa yang gelisah perlu diingatkan lewat bisikan-bisikan kecil yang hangat dan tidak terkesan memaksa, seperti buku ini. 

A Gentle Reminder ditulis bukan dalam bentuk bab-bab panjang penuh kalimat padat. Buku ini juga bukan kumpulan esai ala-ala buku motivasi Korea yang lagi menjamur itu. Buku ini seperti obrolan sepatah saat sedang ngeteh di sore hari: pendek tapi berkesan. Kadang hanya terdiri dari setengah halaman, tetapi rasanya sudah cukup besar untuk memenuhi hati dan cukup kuat untuk mampu menghangatkan perasaan.

Hal yang saya suka, Bianca tidak terkesan seperti sedang curhat. Hal yang jamak saya temui dalam esai-esai motivasi dari Korea, aroma curhatnya kadang terlampau banyak dengan kalimat emas yang muncul di belakang. Bianca juga tidak pamer pengetahuan psikologinya, seperti yan sering kita jumpai dalam buku-buku pengembangan diri di pasaran--dengan paragraf yang gemuk dan padat. Ia seperti tepukan-tepukan kecil di pundak, yang memberi tahu kalau kita tidak sendirian, bahwa ada yang mendukung dan juga mencintaimu.

Buku ini menyediakan penguat untuk mereka yang terlalu mencintai sehingga lupa rasanya dicintai balik. Dia menguatkan mereka yang sok kuat sekaligus mengingatkan bahwa tidak apa-apa untuk sesekali merasa butuh dikuatkan. Bahwa setiap pahlawan juga butuh pahlawan lainnya, bahwa dia yang tulus tapi ketulusannya tidak berbalas juga berhak untuk istirahat sejenak dan fokus pada diri sendiri. Lebih dari sekali, buku ini mengingatkan saya untuk tidak lupa mencintai diri saya sendiri.

Terima kasih untuk diriku yang menyempatkan membaca buku ini. Terima kasih telah bertahan dan berdiri hingga saat ini, berjuang melewati masa - masa sulit, tugas - tugas berat, menghadapi orang-orang yang terluka sehingga membuat kita terluka. 

Buku ini mengingatkan saya bahwa kita semua berharga, kamu dan diriku. Tidak dicintai, ditolak cintanya, cinta bertepuk sebelah tangan; semua itu tidak menandakan bahwa kita tidak pantas dicintai. Mungkin, kita hanya mencintai orang yang keliru, atau mungkin, orang itu tidak cukup beruntung untuk mendapatkan cinta kita yang tulus. 

Buku ini menguatkan agar kita tidak ragu untuk mencintai meskipun kadang cinta itu tak berbalas saat ini. Karena seperti bunyi Hukum Kekekalan Energi, cinta tidak bisa dimusnahkan hanya berubah dalam bentuk yang lain. Apa yang diambil, maka ia akan diberi. Jangan takut berhenti mencintai dia yang tidak lagi mencintaimu. Jangan berhenti percaya bahwa kau selalu berhak dicintai.

Setiap kita adalah berharga, dan kita harus sering diingatkan dengan kebenaran ini. 

2 comments:

  1. Tujuan bukunya bagus, agar mencintai diri sendiri. Ini yang kadang banyak dilupakan kita kalau paling penting mencintai diri sendiri dengan tulus dulu, baru akan bisa mencintai orang lain sama tulusnya. Hanya saja proses menerima diri sendiri dan sampai mencintai itu yang butuh waktu. Tetapi tidak ada yang tidak mungkin sih, hanya perlu bersabar saja melalui prosesnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukunya kayak nyentil kita yg sering bucin berlebihan atau terlalu merendahkan diri demi orang lain, bahwa juga sama berharganya, bahwa kita juga kayak dicintai, bahwa tidak apa apa beristirahat dulu untuk menyenangkan diri. Karena jika bukan diri sendiri yang mencintai diri ini, siapa lagi yg mampu melakukannya sebaik kita.

      Delete