Search This Blog

Friday, September 2, 2022

Cursed Bunny, Kumcer Gelap dari Pengarang Korea

Judul : Cursed Bunny

Pengarang: Bora Chung 

Penerjemah: Anton Hur

Penerbit : Honford Star (ebook edition)

Kumpulan cerpen karya penulis Korea Selatan yang lagi hype banget belakangan ini. Selain POnya sedang dibuka oleh Penerbit Haru, buku ini juga masuk daftar pendek nomine untuk Internasional Booker Prize. Dan setelah membaca cerita-cerita di dalamnya, memang gila buku ini. Bisa dibilang, ini penulisnya ada masalah apa sih dalam hidupnya kok bisa-bisanya nulis cerita-cerita random tapi greget gini. Ketidaksabaran menunggu versi bahasa Indonesianya terbit akhirnya mendorong saya membaca versi Inggrisnya.


Cursed Bunny berisi 10 cerita dengan tema acak, tetapi selalu ada nuansa mengerikan. Cerpen The Head ini bikin ngilu banget, ide ceritanya asli nggak kebayang penulis dapatnya dari mana. Model horor realis magis yang memanggil-manggil dan menghantui pembaca saat di kamar mandi. Cerpen The Embodiment sedikit mengkritisi posisi perempuan hamil di luar nikah di Korsel, yang ternyata hampir mirip dengan situasi sosial di Indonesia. Cerpen ketiga yang menjadi judul kumcer ini, tentang sebuah benda kutukan yang mengunyah korbannya secara diam-diam. Cerpen ini standar kebaikan vs kejatahan sebenarnya, tapi diam-diam bikin merinding. Mirip teluh di budaya Indonesia.

Cerpen The Frozen Finger asli ngerinya. Ini kayak kita pas ngalami kejadian mistis lalu bertanya, lha itu tadi siapa ya? Cerpen Snare mengingatkan kita pada dongeng ikan mas, ikan ajaib yang membantu orang yang menolongnya. Hanya saja, ikan di sini rubah ajaib, yang lalu diperah oleh si penolong. Kejahatan yang karmanya turun ke anak cucu lewat kegilaan dan ketidakwarasan. Sungguh, cerita ini tidak waras tapi ditulis dengan sangat bagus.

Cerpen Goodbye My Live mungkin mengingatkan pada Terminator dan I, Robot. Endingnya bikin pembaca meninjau kembali apakah manusia memang harus bikin AI di masa depan. Scar cerpen yang panjang, dengan nuansa fantasi antah-berantah. Bayangkan seorang anak yatim piatu dikurbankan kepada monster. Cerita ini bikin ngilu karena berdarah-darah, sekaligus menerbitkan simpati. Home Sweet Home kayaknya cerpen favorit. Ada twist di ending yang bikin orang ga berani lagi masuk gudang atau ruang basemen.

Cerpen Ruler if Winds and Sands bergenre fantasi, sebuah jeda menyenangkan setelah diserbu kisah-kisah gelap. Sementara cerpen terakhir, Reunion, sepertinya adalah yang paling serius, paling dalem, paling bikin mikir sekaligus merenung, dan punya banyak kutipan yang bagus. Dengan segala kualitas ini, Cursed Bunny memang layak menjadi buku dinantikan kehadirannya. Sebuah kumpulan kisah di luar garis kewarasan tapi entah bagaimana masih bisa diterima akal pembaca, dan ditulis dengan luar biasa piawai. Keren deh Anda, mbak Bora Chung 

1 comment: