Search This Blog

Saturday, August 6, 2022

The Science of Monsters, Ketika Makhluk Mitologis Dijelasan Secara Ilmiah

Judul: The Science of Monsters

Penulis: Matt Kaplan


Dunia kuno pernah diliputi ketakutan (sekaligus kekaguman) pada monster-monster ganas. Spinx, minotaur, hydra, hingga chimera. Tidak kurang mitologi Yunani juga dipenuhi dengan makhluk mengerikan seperti singa Nimea, medusa, dan para penyanyi siren. Pada abad pertengahan dan penjelajahan samudra, monster itu masih ada. Mereka menjelajahi kedalaman samudra seperti kraken dan menguasai angkasa, sebagaimana burung rukh.

Bagaimana dengan dunia modern? Ternyata masa ini memiliki monsternya sendiri, yang semakin dipopulerkan lewat televisi dan buku bacaan. Vampir, drakula, zombie, dan manusia serigala turut menjadi bagian dari budaya pop modern. Monster monster ini pernah dipandang sebagai ancaman dari dunia kegelapan, tetapi turut dipandang juga dengan penuh kekaguman dan pengharapan, seperti naga. Mereka melambangkan apa-apa yanh belum diketahui manusia, dan itulah yang menakutkan umat manusia: sesuatu yang belum diketahui.

Matt Kapplan dalam buku The Science of Monster berusaha mengurai sedikit ketidaktahuan manusia tentang permonsteran ini. Satu demi satu, dia mencoba menguraikan alasan-alasan ilmiah dari keberadaan monster-monster ini, sekaligus menjawab pertanyaan tentang asal usul keberadaan mereka. Tidak sekadar jawaban atau deduksi berdasarkan imajinasinya semata, Kaplan menggunakan ratusan hasil riset dalam berbagai jurnal ilmiah untuk menjawab benarkah medusa, chimera, dan minotaur itu memanh benar benar pernah ada?


Tentang chimera misalnya, Kaplan mengajukan dugaan kalau mahkluk itu adalah fosil dari binatang singa, kambing, dan burung purba yang terseret banjir lalu bangkainya saling bercampur dan menyatu. Orang zaman kuno yg menemukan fosil campuran itu lalu mengiranya sebagai monster berkepala singa, berekor ular, dan bertubuh kambing. Kasusnya sama dengan Spinx dan medusa serta hydra. Binatang-binatang berbeda terjebak dalam satu tempat yang sama dan kemudian bangkainya menjadi fosil.

Ketidakpastian membuat manusia gusar. Ia akan memikirkan apa saja untuk menjawab fenomena atau hal yang tidak diketahuinya. Karena itulah, mereka lalu mengisahkan tentang monster-monster aneh yang bangkai atau fosilnya mereka lihat itu sebagai bangkai dari monster dari zaman mitologi. Pandangan yanh kemudian dirayakan dan dipercayai di dunia kuno sehingg menciptakan mitos mitos mahkluk mitologi yang kita kenal saat ini.

Menarik bagaimana Kaplan menjawab fenomena 'menjadi batu setelah menatap medusa." Manusia mungkin tidak bisa langsung menjadi batu, tetapi ketakutan atau keterkejutan yang teramat sangat bisa membuat seseorang "mati berdiri" atau mematung. Konsep ini yang mungkin terjadi kepada korban-korban Medusa dalam kisah mitologis. Bukan karena tatapan matanya, melainkan kengerian yang ditimbulkan oleh ular ular yang melata pada kepala Medusa. Selama ribuan tahun, ular berbisa telah menjadi musuh paling ditakuti manusia purba. Dan ketakutan ini rupanya telah tertanam dalam gen manusia begitu dalam sehingga membuat sebagian besar kita bergidik saat melihat ular.

Sebuah kisah yang diambil dari laporan seorang dokter antropologis di Kepulauan Karibia menjadi jawaban dari apakah zombi benar ada atau tidak. Awal abad 20, dilaporkan seseorang yang bangkit dari kubur dan ternyata dia dipekerjakan sebagai budak di perkebunan ketika orang orang mengiranya sudah tewas. Penggunaan racun syaraf dari sejumlah spesies endemik di pulau tersebut membuat korban seolah mati tetapi kemudian dibangkitkan kembali, hanya untuk dipaksa bekerja tanpa henti di luar kendalinya. Racun itu yang memaksanya terus bekerja meskipun dia sadar dia tidak menginginkannya. Ini malah lebih menakutkan ketika manusia berada dalam kekuasaan manusia lain tanpa sedikit pun bisa melawan.

Misteri memang selalu menarik, dan manusia akan terus berusaha mencari jawaban atas semua yang belum diketahuinya. Ketidaktahuan itu menakutkan, maka monster2 mitologis pun dimunculkan untuk menjawabnya. Setidaknya dengan mengadakan mereka, orang-orang zaman kuno tidak dirisaukan lagi dengan temuan serta kabar aneh yang mereka dapatkan. Inilah mungkin simpulan dari penulis buku ini. Jawaban dari kegelisahan manusia di zaman kuno akhirnya bisa sedikit dijelaskan dengan sains modern melalui berbagai penelitian di ranah arkeologi, psikologi, biologi evolusioner, fisika, sejarah, geomorfologi, dan banyak lagi. 

No comments:

Post a Comment