Judul: Cinta dan Kesialan-Kesialan
Penyair: Lang Leav
Penerjemah: Aan Mansyur
Tebal: 168 hlm
Cetakan: April 2016 (Baca di Ipusnas)
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Poetry is the hardest to translate. There are a lot of factors to
be considered including the choices of words, figurative languages used and
metaphors. At the same time, the translator must also be able to transfer the
emotions and thoughts of the poet. (Bernadine Racoma)
Pernyataan di
atas dengan gamblang menggambarkan salah satu kesulitan utama yang dihadapi
penerjemah, yakni menerjemahkan puisi. Bersama drama dan prosa, puisi adalah
tiga besar yang menyusun karya sastra. Dan seperti kita tahu, karya sastra
sering kali erat sekali hubungannya dengan lokalitas, dengan latar belakang
sosial-budaya bahkan politik di suatu wilayah. Selain itu,ada unsur keindahan dalam
penyusunan kata-kata yang juga harus dipertimbangkan dalam proses penerjemahan.
"Apakah kau
mencintaiku?" Aku bertanya.
Dalam kebimbanganmu, kutemukan jawaban."
Dalam penerjemahan
puisi, kasusnya bisa lebih pelik lagi. Menerjemahkan karya sastra saja sudah
lumayan sulit, menerjemahkan karya sastra puisi jauh lebih sulit. Saya
membuktikan sendiri dalam penelitian yang sempat saya lakukan untuk penyusunan
skripsi S1 saya bertahun-tahun yang lalu. Saya menganalisis proses penerjemahan
prosa berima dalam novel The Hobbit karya
J.R.R. Tolkien. Dengan lampiran yang hampir menyamai jumlah halaman bab 1
sampai bab 5, saya membuktikan sendiri bahwa menerjemahkan puisi liris memang
tidak mudah.
... dengan ciuman yang menggemaskan
dan
mencemaskan aku.
Dalam
rengkuh lengan yang menegangkan
dan
menenangkan aku.
Dari berbagai
buku tentang penerjemahan, disepakati kalau puisi memang jenis teks yang paling
susah diterjemahkan. Bukan hanya terkait isi yang kental dengan aspek
sosiokultural penulis, tetapi juga tentang keindahan bahasanya. Penerjemahan harus
setia dengan teks asli, dalam artian penerjemah harus setia menyampaikan apa
yang disampaikan penulis lewat teks aslinya. Tidak boleh ditambah, apalagi
dikurangi.
Ada siksa yang terpaksa kau alami ketika mencintai seseorang lebih
besar dari dirimu sendiri. Pengorbanan yang harus dan halus.
Dalam kasus
penerjemahan puisi, atau prosa liris, atau syair lagu; ada keindahan irama dan musical
kata-kata yang juga tetap harus ikut “disampaikan” ke pembaca. Contohnya
begini, jika puisi A memiliki rima dalam teks asli, usahakan juga puisi itu
memiliki rima dalam versi terjemahannya. Jika kata-kata yang digunakan adalah
kata-kata arkais yang indah, usahakan juga menggunakan kata-kata yang tone-nya sama dalam bahasa sasaran.
Dengan kata lain, menerjemahkan puisi tidak melulu menerjemahkan isi atau
kandungan teks, tetapi juga keindahan kata-katanya.
Sebab masa lalu mengajarkan
untuk tidak lagi tertangkap
oleh sesuatu apa pun
yang tidak layak dikejar--
Untuk berhenti mengerjakan
hal-hal yang pernah kucoba
dan melulu membawaku
kembali ke sebelumnya."
Aan Mansyur menurut saya sudah bekerja dengan keras dalam
menerjemahkan buku puisi ini. Memang belum sempurna, tetapi yakinlah kalau
menerjemahkan puisi itu luar biasa sukarnya dan memang butuh kreativitas
sendiri. Pujangga bilang, menerjemahkan sebuah karya sastra sama saja membuat
sebuah karya sastra yang baru. Karena itu, kebanyakan yang bisa menerjemahkan
puisi dengan baik adalah para sastrawan itu sendiri. Tetapi tidak menutup
kemungkinan awam yang bukan sastrawan juga mampu menghadirkan terjemahan puisi
yang tak kalah elok. Dengan kreativitas, wawasan, dan kepekaan tinggi dalam
diri, sebuah puisi yang sama bisa tercipta kembali dalam bahasa yang berbeda.
***
Nikmati hari-harimu
jangan diburu-buru waktu
seluruh yang kauusahakan
akan sampai jua ke tujuan.
Sebab tiada yang lain,
bisa mengambil satu-satunya--
yang telah dimaksudkan hanya
sebagai milikmu seutuhnya."
Selalu
ada yang hilang dalam versi terjemahan.
Tetapi
walau demikian,
puisi-puisi
ini telah diterjemahkan dengan menawan.
No comments:
Post a Comment