Search This Blog

Saturday, August 14, 2021

Membicarakan Seks yang Ilmiah dalam C*bul

Judul: C*Bul: Perbincangan Serius Tentang Seksualitas Kontemporer

Penulis: Hendri Yulius

Tebal: 271 pages

Terbit: August 2019 

Penerbit: Marjin Kiri



Tulisan judulnya sampai disensor. Ini sinyal bahwa buku ini memang rada rada, alias dibutuhkan pemikiran terbuka (bukan pikiran yang kotor) untuk membacanya. Selain mengakui bahwa dirinya seorang gay dan mendukung LGBT, buku ini dipenuhi dengan puluhan judul buku dan artikel tentang seksualitas. Tapi yang lebih gawat lagi, penulis juga memberikan referensi film film porno, bintang film porno, dan juga berbagai peristiwa seputar pornografi. Nggak kebayang kalau yang baca pikirannya selangkangan, pasti langsung Googling. Penulis memang mengakui dalam studinya ia menggunakan film film porno untuk diteliti.

Tapi bagaimana ya, saya bacanya biasa aja kok. Malah buku ini cenderung "membosankan" karena isinya memang lebih mirip jurnal ketimbang tulisan cabul. Kalau melihat daftar pustaka ya, saya sampai heran betapa judul buku di barat itu banyak sekali, spesifik, dan beragam--termasuk dalam ranah seksualitas. Penulis dalam menyampaikan pemikirannya menggunakan metode esai yang kaya, bahkan terlalu kaya, akan referensi. Bagian awalnya mungkin agak agak dekat dengan menyerempet hal cabul di masyarakat, tetapi selebihnya isinya adalah penelitian, pemaparan, dan simpulan ilmiah. Sama sekali tidak porno. Atau dengan kata lain, penulis mengubah hal hal porno menjadi semacam kumpulan data etnografis antropologis feminis sosiologis.

Khas tulisan penulis ini, tulisannya mencakup ranah yang luas sekali walau dengan embel-embel seks, mulai dari kajian gender, seksualitas manusia yang ternyata begitu luas rentangnya sekaligus rumit, queer, dan terutama juga feminisme. Selain daftar film-film dewasa yang ternyata ada banyak, ada tidak akan mendapatkan pembahasan seks yang "saru" di buku ini, melainkan semacam kajian ilmiah tentang seksualitas yang mungkin banyak diajarkan di jurusan Kajian Gender. Penulis juga menyitir begitu banyak teori dari berbagai buku dan jurnal ilmiah terkait dengan tema-tema seks. 

Memang, beberapa tulisan dan kajian ilmiah yang dikutip agak terlalu "maju" untuk ukuran pembaca dan budaya Indonesia. Tetapi sebuah kajian penelitian ilmiah selalu terbuka untuk dibantah, didebat, bahkan ditolak untuk kemudian mungkin diperbarui dan disempurnakan. Banyak mungkin yang merasa gagasan-gagasan yang disodorkan penulis terlalu mendahului zaman sehingga alih-alih mencerahkan, bisa jadi malah meresahkan. Beberapa kali penulis melontarkan pertanyaan untuk menunjukkan gagasannya, yang malah disambut dengan pertanyaan baru dan pertentangan baru. Pembahasan dengan seks ternyata bisa serumit itu ya. 

Banyak yang bisa kita pelajari tentang seksualitas manusia di buku ini, walau saya menganggap materinya terlalu sophisticated dan tinggi. Misalnya saja terkait sadomasokis (apakah ini pelecehan terhadap wanita, tapi di saat yg sama bagaimana jika si wanita menyukainya?), tentang film porno yg laki laki sentris, tentang teori Freudian terkait phallus, juga tentang orientasi seksual yang ternyata ada begitu beragam. Butuh pikiran yang tenang, serta waktu yang luang untuk bisa membaca tulisan tulisan "cabul" tapi intelek di buku ini.  Bacaan bagus untuk mereka yang luas pandangannya.


No comments:

Post a Comment