Judul: Dongeng-Dongeng Aesop
Penyusun: Aesop
Penerjemah: Diyan Yulianto
Cetakan: 1, Juli 2021
Tebal: 166 hlm
Penerbit: Guava
Aesop konon adalah seorang tukang dongeng keliling termashyur di zaman Yunani kuno. Banyak kisah binatang yang kita kenal saat ini konon diambil atau berasal dari kumpulan cerita karyanya. Kisah kelinci yang bertanding adu cepat dengan kura-kura, misalnya. Atau, katak yang hendak berubah menjadi lembu. Ada juga kisah serigala berbulu domba yang begitu terkenal sehingga menjadi sebuah peribahasa yang populer di banyak bahasa. Kumpulan cerita dongeng dan fabel inilah yang kemudian disebut sebagai Aesop’s Fables atau Aesopica.
Tidak ada satu pun tulisan aslinya yang tersisa (itu pun jika memang Aesop benar-benar menuliskan kumpulan fabelnya). Berbagai kumpulan fabelnya yang ada saat ini merupakan kisah-kisah yang dikumpulkan dan terus diceritakan dari berbagai bahasa dan dari berbagai masa oleh begitu banyak pencerita. Tidak heran jika kita bisa menemukan berbagai versi dari fabel-fabel Aesop. Namun dari sekian banyak cerita, ada benang merah khas yang mengaitkan cerita-cerita tersebut.
Ciri khas dari kisah-kisahnya adalah Aesop banyak menggunakan karakter binatang dan benda-benda mati yang bisa bicara dan bertingkah laku selayaknya manusia. Dari kisah-kisah para hewan inilah, Aesop menyampaikan berbagai nasihat kehidupan sekaligus menyindir watak buruk dari manusia. Watak jahat dan berkuasa digambarkan lewat perilaku binatang buas seperti singa dan serigala. Watak culas serta licik diwakili sosok rubah dan musang. Watak cerdik dan gesit dimiliki kelinci dan tikus. Sementara watak sabar dan ulet oleh kura-kura.
Tidak ada atau belum ditemukan bukti sejarah yang menunjukkan bahwa sosok Aesop memang benar-benar ada atau nyata dalam sejarah. Sosok Aesop sebagai seorang budak sekaligus tukang mendongeng diperkirakan hidup di zaman Yunani kuno antara 620 sampai 562 Sebelum Masehi didasarkan pada catatan-catatan kuno. Sumber-sumber seperti tulisan Aristoteles, Herodotus, dan Plutarch banyak menyinggung mengenai sosok Aesop. Ada juga sebuah karya sastra kuno berjudul The Aesop Romance atau Roman Aesop yang mengambarkan babakan kehidupan Aesop secara lumayan terperinci. Namun, kemungkinan karya tersebut juga rekaan semata dan tidak sepenuhnya menggambarkan kehidupan Aesop yang sebenarnya.
Dalam kisah-kisah kuno tersebut, Aesop digambarkan sebagai seorang budak buruk rupa yang berkat kepintarannya berhasil menjadi seorang penasihat Raja. Lewat kepiawainnya mengolah kata dan segudang kebijaksanaannya, Aesop bahkan berhasil menjadi sosok yang sangat berjasa di zaman Yunani kuno. Entah sosoknya benar-benar ada atau hanya rekaaan semata, Aesop telah menyumbangkan sebuah karya besar bagi peradaban dunia. Sebuah karya agung yang gaungnya akan terus terdengar hingga ke berbagai masa.
Dalam buku ini, ada 150 dongeng dari ratusan dongeng yang konon dituturkan oleh Aesop. Lewat cerita, kebijaksanaan kehidupan disampaikan dan bertahan hingga ribuan tahun lamanya.
No comments:
Post a Comment