Search This Blog

Monday, March 22, 2021

Ketoprak Betawi, Jakarta Punya Banyak Cerita

Judul: Ketoprak Betawi

Penyusun: Tim Majalah Intisari



Jakarta atau Batavia atau Jayakarta atau Sunda Kelapa mungkin merupakan kota dengan catatan sejarah paling lengkap di Nusantara. Kota berusia hampir 500 tahun ini memang pernah menjadi 'permata dari Timur' yang diabadikan dalam berbagai catatan perjalanan orang-orang Barat. Selain itu, kedudukannya sebagai pusat administrasi sejak zaman VOC hingga Kolonialisme Belanda menjadikan warna-warni sejarah kota ini terdokumentasikan secara lebih baik dibanding kota atau wilayah lain di Nusantara. Kita harus mengakui sekaligus berterima kasih dengan warisan kaum penjajah yang tekun mencatat berbagai peristiwa besar dalam kehidupan kota lama ini sehingga dari kini kita bisa memungut berbagai informasi tentang ibukota Republik Indonesia ini. 


Dibandingkan kerajaan-kerajaan asli di Nusantara yang lebih mengutamakan dokumentasi secara oral ketimbang tulisan, bangsa Eropa dengan dokumentasi tertulisnya memang selangkah di depan. Kerajaan-kerajaan kuno lokal hanya meninggalkan prasasti, babad, atau lontar yang sifatnya pun formal. Sangat sedikit pengetahuan tentang era kuno yang bisa kita Kulik terkait misalnya kehidupan di era Mataram Kuno atau ramainya perdagangan laut di era Sriwijaya. Catatan tentang Batavia yang seabrek abrek itu pun mungkin juga tidak akan tersedia jika kaum Eropa tidak melestarikannya dalam catatan. Dalam hal ini, kita harus berterima kasih kepada mantan penjajah itu. 


Jakarta diambil dari Jayakarta, tetapi Eropa lebih mengenalnya sebagai Batavia. Kota ini awalnya dibangun hanya sebagai benteng atau pos perdagangan, yang kemudian semakin meluas ke selatan dengan kanal-kanal yang dibangun menyerupai kondisi di Belanda. Sayangnya, kawasan ini airnya berlumpur sehingga saluran kanal pun tertutup lumpur, menjadi dangkal, dan airnya mampet. Akhirnya, sungai malah menjadi sarang penyakit malaria. Ternyata masalah banjir yg tiap tahun terjadi di kota ini memang sudah menunjukkan gejala gejalanua sejak awal abad 16. Untuk menghindari penyakit dan karena wilayahnya yg tidak nyaman dihuni, pemukim Belanda kemudian membangun permukiman semakin ke selatan dengan rumah rumah peristirahatan yang indah dan sejuk. Kala itu, terjadi perpaduan arsitektur Belanda dengan alam tropis yang kemudian disebut arsitektur indisch. Ditandai dengan rumah dan jendela yang tinggi, tidak bertingkat, memiliki serambi yang lapang dan lebar.


Dalam buku yang sekaligus kumpulan artikel tentang Jakarta ini diulas begitu banyak peristiwa sejarah terkait Batavia. Dimulai dari pembangunannya yang di rawa-rawa penuh buaya, lalu bagaimana penduduk Batavia memanfaatkan kali Ciliwung untuk mandi. Zaman dulu, bahkan pembesar kompeni juga ikut mandi di sungai meskipun dengan tempat yang lebih bagus. Lalu, rumah-rumah serta berbagai bangunan Belanda yang dibangun menyesuaikan dengan iklim tropis. Dalam dua bab dibahas juga bagaimana pesta pesta yang digelar di berbagai Rumah Bola (disebut begitu karena pengunjung bisa bermain bola biliar di dalamnya).


Paling menarik menurut saja adalah keberadaan trem yang pernah berjaya di Batavia. Pada abad 19, trem masih ditarik kuda, kemudian diganti dengan trem yang dioperasikan menggunakan uap panas, bukan mesin uap. Trem ini akhirnya harus diganti dengan trem listrik karena sering mogok dan sering mengalami kecelakaan. Selanjutnya adalah trem listrik yang sayangnya hanya bertahan sampai tahun 1950an karena gubernur saat itu tidak menyukai kabel-kabel listrik yang malang melintang di atas jalanan sehingga terkesan semrawut. 


Jakarta juga ternyata punya banyak monumen. Sayang sekali, tidak sedikit monumen itu yg dihancurkan baik pada masa pendudukan Jepang maupun awal awal berdirinya Republik ini. Sangat disayangkan patung singa yang dulu menghiasi Lapangan Banteng, juga patung Cornelis de Houtman yang pernah ada di depan Gedung (sekarang) Departemen Keuangan telah dilelehkan menjadi peluru oleh Jepang. Belum terhitung banyaknya bangunan tua yang akhirnya malah digusur menjadi gedung perkantoran modern atau sekadar pusat perbelanjaan. Kita memang pernah menjadi bangsa yang abai pada sejarah.


Buku ini walau tipis, tapi terasa padat. Ciri khas majalah intisari lama yang mengupas segala hal dengan bahasa yang mudah dimengerti, lugas, dan menarik tetap dipertahankan. Tidak heran dalam formatnya yang tipis dan font kecil ini, buku ini menyimpan banyak informasi berharga tentang Jakarta. Mulai dari riwayat Si Pitung hingga Ismail Marzuki, penyusunan kamus Dialek Jekarta, hingga iklan-iklan Tempoe Doeloe bisa dibaca di buku kecil tapi sarat pengetahuan sejarah ini. 


1 comment:

  1. SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

    Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia ^^
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat :)
    Memiliki 10 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    - Adu Q
    - Bandar Q
    - Bandar Sakong
    - Bandar Poker
    - Poker
    - Domino 99
    - Capsa Susun
    - Bandar66
    - Perang Baccarat
    - Perang Dadu

    Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang asli ^^
    * Minimal Deposit : 20.000
    * Minimal Withdraw : 20.000
    * Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop ( Kecuali Bank offline / gangguan )
    * Bonus REFFERAL 15 % Seumur hidup tanpa syarat
    * Bonus ROLLINGAN 0.3 % Dibagikan 5 hari 1 kali
    * Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
    * Sistem keamanan Terbaru & Terjamin
    * Poker Online Terpercaya
    * Live chat yang Responsive
    * Support lebih banyak bank LOKAL
    Link Alternatif :
    - murniaduq.net
    - murniaduq.org

    Contact Us
    WA1 : +855889110527
    WA2 : +855887159498

    Kami Siap Melayani anda 24 jam Nonstop

    ReplyDelete