Search This Blog

Thursday, January 14, 2021

Sang Juru Baca, Membaca Kelam Kisah Masa Silam


Judul: Sang Juru Baca

Pengarang Bernhard Schlink

Penerjemah: Fransiska Tobing (Translator)

Tebal 232 halaman

Terbit: Juni 2012 

Elex Media Komputindo 





Blurb: Ketika jatuh sakit, seorang bocah lima belas tahun bernama Michael Berg ditolong oleh Hanna, seorang perempuan yang dua kali usianya. Pada detik itulah si bocah jatuh cinta. Perempuan itu memikat hati bocah laki-laki itu dengan gairahnya, tetapi aksi diamnya yang aneh cukup membingungkannya.

Kemudian pada suatu hari perempuan itu menghilang begitu saja tanpa pesan. Michael bertemu dengan perempuan itu lagi ketika ia sudah menjadi mahasiswa fakultas hukum, dan Hanna sedang berhadapan dengan sidang pengadilan atas kejahatannya yang mengerikan. Akan tetapi, ketika Michael melihat Hanna tidak mau membela diri, sedikit demi sedikit Michael menyadari bahwa mantan kekasihnya itu sedang menyembunyikan sebuah rahasia rapat-rapat, yang menurutnya lebih memalukan daripada pembunuhan....

***

Seorang pemuda lima belas tahun bertemu dengan Hanna, wanita yang jauh lebih tua darinya. Gelora dan keingintahuan masa muda menjadikan hubungan keduanya semakin serius hingga perkara ranjang. Tetapi Sang Juru Baca bukanlah sekadar novel semi-dewasa tentang bocah yg jatuh cinta pada wanita dewasa. Semakin berjalan ke belakang, novel ini menyimpan relung gelap yang menyekap sebuah masa lalu nan kelam: Hanna adalah bekas sipir di Auschwitz.

Mengerjakan sejarah berarti menjembatani masa lalu dan masa sekarang, serta ambil bagian secara aktif di kedua sisi.

Lama setelah keduanya berpisah, si bocah yang kini anak kuliahan di jurusan hukum mendapati Hanna tengah didakwa atas kejahatan masa lalunya. Dalam ruang persidangan, dia menyaksikan bagaimana Hanna bertanggung jawab dalam sebuah kecelakaan yang menyebabkan ratusan tawanan Yahudi tewas terbakar akibat peristiwa pemboman. Wanita yang sebelumnya sangat senang dibacakam buku itu ternyata menyimpan masa lalu yang entah kejam entah kelam. Tetapi, Hanna sendiri bisa dibilang korban keadaan. Posisinya sebagai anggota S.S Nazi Jerman yang harus menjalankan perintah harus bergelut dengan rasa kemanusiaan.

Dari yang awalnya sebuah kisah tentang hubungan panas seorang pemuda dengan wanita yang lebih dewasa darinya, Sang Juru Baca bertutur lebih banyak tentang salah satu peristiwa paling kelam di abad 20: pembantaian bangsa Yahudi oleh Nazi. Melalui sudut pandang si tokoh pria (yang mulai bagian tengah hingga akhir terasa sangat lambat dan dipenuhi deskripsi), terasa beragam konflik yanh niscaya membuat kita mempertanyakan banyak hal. Bagaimana memilih antara melaksanakan perintah atau menunjukkan kemanusiaan, antara generasi tua Jerman yang abai saja dengan kejahatan yang terjadi di masa mereka dan generasi lebih muda yang juga kebingungan dengan beban warisan rasa bersalah tersebut. Dan pada akhirnya, perbuatan adalah cara terbaik untuk menebus yang telah telanjur dilakukan:

Sebab kebenaran dari apa yg dikatakan seseorang terletak pada apa yang dilakukannya.


No comments:

Post a Comment