Gemina, Novel Cerdas Ruang Angkasa

Judul: Gemina (The Illuminae Files #2)

Pengarang: Amie Kaufman dan Jay Kristoff

Tebal: 630 pages

Terbit Februari 2019

 Penerbit Spring

Melanjutkan buku Illuminae, novel semi-grafis Gemina adalah kumpulan file-file tentang kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Beitech industries terhadap koloni penambang ilegal di Sistem Kerenza. Para penyitas yang sekaligus saksi mata dari kejahatan Beitech menumpang pesawat riset Hypatia dan tengah menuju stasiun Haimdall yang merupakan gerbang cepat menuju sistem Core, tempat mereka akan melaporkan bukti bukti kejahatan Beitech.

Gagal memusnahkan saksi mata dari Kerenza, Beitech lalu memutuskan menyerang Heimdall sebagai upaya mencegat Hypatia. Dengan pesawat yg menyamar sebagai penyelundup, Beitech mengirimkan 24 prajurit terlatih dengan misi mengambil alih Stasiun Portal Heimdall untuk selanjutnya menghancurkan Hypatia yang akan melewati portal. Pasukan khusus ini sangat taktis, gesit, terlatih, sekaligus kejam. Pendaratan pertama mereka ke Heimdall langsung meminta korban jiwa. Tanpa ragu dan belas kasihan, mereka menghabisi kru Heimdall yang tidak taat.

Hanna Donelly, putri Kapten Stasiun Portal Heimdall, dan Nik Malikov, putra dari keluarga kriminal, selamat dari penyergapan Tim Audit Beitech karena keberuntungan yang tidak disengaja. Mereka berdua juga yang akhirnya menjadi tumpuan terakhir dari Stasiun Portal Heimdall yang sudah jatuh ke tangan para pembajak. Dua anak muda yang membuktikan bahwa reputasi seringkali menutupi permata yang tersembunyi dalam diri. Hanna dan Nik membuktikan bahwa kecerdikan, kerjasama, dan cinta bisa menjadi lawan yang lumayan merepotkan bahkan bagi sekelompok prajurit terlatih yang keji sekalipun.

”Patience and Silence had one beautiful daughter. And her name was Vengeance.”

Jika buku pertama kita diajak menyaksikan perang antar pesawat luar angkasa dengan ledakan dan dentuman bom, di buku kedua ini pertarungan lebih bersifat taktis dan fisik. Tim audit Beitech melawan komplotan Hanna - Nik cs. Selain perang data, buku ini dipenuhi aksi laga bak bik buk pertarungan fisik maupun adu tembak yang kesemuanya berlangsung di dalam Heimdall. Selain tim audit, stasiun itu juga dihantui oleh sesosok mahkluk ganas yang pelan pelan mengintai mangsanya dari kegelapan. Banyak keseruan yang disajikan di buku pertama muncul lagi di buku kedua ini: ledakan, tembak-tembakan, dan tentu saja alien/monster ruang angkasa.

Sebagai sebuah karya fiksi ilmiah ruang angkasa, kita juga akan disuguhi bermacam teori menarik seputar angkasa raya, lubang hitam, multiuniverse atau alam semesta yang banyak, sobekan ruang waktu, mesin-mesin antariksa, dan juga salah satu yang menarik: Teori Pascal. Teori itu menyebut, entah kau beriman atau tidak, kemungkinan terbaik adalah saat kau memilih menjadi orang beriman. 

Hal menarik lain dari Gemina adalah format novelnya yang unik, seperti pada Illuminae. Selain formatnya yang berupa kumpulan file laporan, kita juga diajak membaca novel secara grafis. Adegan ledakan dideskripsikan dengan gambar, tidak sekadar tulisan. Dan ada beberapa kali ketika saya harus membaca buku ini secara terbalik atau dengan menggunakan cermin, atau dengan memutar-mutar bukunya mengikuti putaran Stasiun Portal Heimdall yang terus berotasi di atas wormhole. Dengan semua keseruan itu, novel setebal 630 halaman ini pun terasa terlalu singkat.