Search This Blog

Thursday, October 22, 2020

Melangkah- Novel Silat Modern

 Judul: Melangkah
Pengarang: J.S. Khairen
Tebal: 355 hlm
Cetakan: Maret 2020
Penerbit: Grasindo




blurb:
Listrik padam di seluruh Jawa dan Bali secara misterius! Ancaman nyata kekuatan baru yang hendak menaklukkan Nusantara.
Saat yang sama, empat sahabat mendarat di Sumba, hanya untuk mendapati nasib ratusan juta manusia ada di tangan mereka! Empat mahasiswa jurusan Ekonomi ini, harus bertarung melawan pasukan berkuda yang bisa melontarkan listrik! Semua dipersulit oleh seorang buronan tingkat tinggi bertopeng pahlawan yang punya rencana mengerikan.


Satu lagi penulis yang mengeksplore genre novel yang jarang ditulis di Indonesia: crime-thriller-action. Membaca blurb saja kayaknya sudah seru. Mengingatkan saya pada novel-novel thriller ala Dan Brown yang temanya seputar konspirasi. Tetapi ini settingnya lokal, dengan negara tercinta Republik Indonesia yang menjadi latar sekaligus sasaran. Uniknya lagi, novel ini lebih bernuansa remaja dan anak muda yang easy going alih-alih tipe serius ala Dan Brown. Ini kali pertama saya membaca karya JS Khairen dan alhamdulillah buku itu bagus. Dengan tempo cepat, novel Melangkah bergerak cepat selekas kuda Sumba berlari di Padang sabana. Fokus pada aksi dengan sedikit deskripsi, ibarat menonton film yang bergerak cepat sebagaimana tendangan menyamping pesilat.

"Di balik tiap pengorbanan, ada lelah yang disembunyikan, senyum yang dipalsukan, dan terkadang, pelukan pertemanan. Juga seutas doa kala malam, yang entah dari siapa."(hal. 250)

Novel lokal yang lumayan tebal ini berkisah tentang empat sahabat pesilat yaitu Aura, Siti, Arif dan Ocha. Aruna adalah orang asli sumba, Siti anak kesayangan ayah yang selalu juara silat, Arif yang selalu juara kedua dalam perlombaan silat tapi pemberani nomor satu, dan Ocha yang diam-diam ternyata pesilat ahli. Jadi empat tokohnya sendiri jago semua karena memang musuhnya juga sangat berkuasa.

Petualangan mereka dimulai dari rencana liburan mereka ke kampung halaman Aura, Sumba. Namun sejak awal rencananya, hal-hal aneh mulai muncul. Pemadaman listrik tiba-tiba hingga hal-hal mistis ketika tiba di Sumba. pembaca juga diajak flashback ke Sumbe beberapa tahun sebelumnya. Bagian inilah yang penuh misteri dan kita seperti dibawa ke model kisah misterius yang--akhirnya--tidak jawasentris, melainkan dari sudut timur-selatan kepulauan Nusantara. Satu demi satu misteri bergabung menjadi sebuah konspirasi akbar untuk meruntuhkan negara. Dan keempat sobat muda ini harus berjuang di garis depan untuk menggagalkannya. 

Selain tema actionnya, dua poin plus buku ini ada di setting Sumba dan pencak silatnya. Masih sangat sedikit novel yang bersetting Indonesia bagian timur. Dari novel ini juga saya baru tahu kalau Sumba beda dengan Sumbawa. Juga tentang tenun Sumba yang luar biasa itu. Sangat mencerahkan menyimak berbagai penjelasan menarik tentang adat istiadat Sumba, budayanya, seni tenun karyanya, hingga keindahan alamnya. Materi tentang perlombaan pencak silat juga jurus-jurus pencak silat juga banyak sekali dipaparkan dalam cerita. Tampak jelas bahwa penulis memang benar-benar melakukan riset saat dan sebelum menulis novel ini. 

Ceritanya asyik diikuti, bergerak cepat jadi bikin penasaran. Hanya saja, seringkali muncul kalimat-kalimat indah ala-ala motivasi yang kayak kurang pada tempatnya. Isinya sih bagus, tapi terasa seperti berasal dari bagian dunia yang lain saat ditempelkan dalam dialog atau narasi di novel ini. Bagian ending yang menurut saya kecepetan, dan ada beberapa scene yang ujug-ujug muncul. Walaupun begitu, adegan pertarungan pencak silatnya begitu banyak dan menyenangkan untuk disimak. Bagian pertama tentang silat dan bagian tengah tentang Sumba adalah yang paling menarik menurut saya. Ini novel yang wajib dicoba untuk dibaca bagi pembaca yang menginginkan karya lokal yang segar. 

No comments:

Post a Comment