Pengarang: Ruwi Meita
Penyunting: Tim Editor Fiksi
Cetakan: Pertama, Oktober 2017
Sampul: Aqsho
Tebal: 238 hlm
Penerbit: Grasindo
"Yang tak nyata selalu lenyap tanpa sisa untuk menunjukkan jika dia ada."
Rumah kosong selalu menjadi TKP yang menarik untuk kisah
misteri. Setting ini juga yang digunakan mbak Ruwi Meita sebagai setting utama
di novel terbarunya ini. Bersama lima anak lainnya, Sunday pindah dari panti
asuhan lama ke panti asuhan baru. Sejak bayi, Sunday memang sudah tinggal di panti asuhan sehingga gadis
remaja itu sama sekali tidak tahu siapa orang tuanya kecuali bahwa dia berasal
dari Ambon. Di antara anak-anak panti lainnya, ada satu anak yang mirip
dengannya, yang sama-sama berasal dari Ambon. Namanya Emola. Sayangnya, Emola
ini misterius sekali anaknya. Bangunan panti asuhan baru itu sendiri adalah sebuah rumah kosong dengan
halaman belakang yang luas dan sebuah sumur tua. Pada
pandangan pertama, tidak ada yang terlihat salah dengan rumah itu. Salah,
selalu ada yang aneh dengan rumah kosong dengan sumur tua yang terbengkalai. Hanya Emola yang bisa melihat yang salah
dengan rumah itu. Ada tokek-tokek hitam menjaga kamar tempat mereka tinggal.
Kamar yang ternyata menyembunyikan sebuah bilik rahasia berisi ratusan kotak
korek api yang membentuk pola tertentu.
"Sun, tidak semua harus dibayar. Kamu harus belajar ikhlas menerima sama halnya saat kamu memberi." (hlm. 112)
Kemudian, bilik rahasia itu terungkaplah. Anak-anak pun
bahagia, mereka serasa menemukan ruang rahasia pribadi yang hanya milik mereka
sendiri. Sama sekali tak ada yang menyadari, justru bilik korek api itulah yang
akan memiliki mereka. Kecuali Emola, gadis yang terus bungkam itu sejatinya
mengetahui ada si dia yang bernaung di dalam ruang ganjil tersebut. Sosok yang
tak sabar menanti untuk mencengkramkan kuku-kuku tajamnya kepada anak-anak tak
berdosa tersebut. Sampai kemudian, anak-anak itu celaka satu demi satu. Diawali
dengan perayaan ulang tahun Sunday yang dilakukan di dalam bilik korek api,
setelah itu semua permohonan mereka seperti tercapai. Hanya saja, sepertinya
selalu ada yang keliru. Permohonan-permohonan mereka terkabul, tetapi dalam
cara yang tidak tepat. Satu demi satu anak menjadi korban, hingga menyisakan
Emola sebagai tersangka utama. Siapakah
Emola sebenarnya? Apa hubungannya dengan cerpelai bermata merah yang menghuni
bilik korek api?
Dituliskan dari sudut pandang orang pertama tunggal, pembaca
akan diajak ke dunia Sunday dan Emola berselang-seling. Sunday yang hidupnya
tidak seceria namanya, serta Emola yang dunianya luar biasa ganjilnya. Dunia
dalam pandangan Emola adalah riuh-rendah warna dan parade makhluk tak kasta
mata. Bagi gadis itu, warna-warni bisa berbunyi dengan intensitas yang
berbeda-beda. Bayangkan betapa riuhnya dunia Emola dengan setiap warna yang
seolah berteriak hanya kepadanya. Pink berdesut, biru berdebur, kuning
berdencing, dan putih bersiut-siut. Enola juga mampu melihat mahkluk-mahkluk
psikologis yang berbentuk flora/fauna, mirip daemon-nya Phillip Pullman. Saya nggak habis pikir, kok ya
penulisnya kepikiran bikin karakter seunik ini.
"Katakan saja ketakutanmu pada orang lain. Bagilah. Seharusnya itu guna seorang teman. Berbagi." (hlm 155)
Kehadiran Emola ini juga yang membuat aura misteri dalam
novel Misteri Bilik Korek Api bahkan
sudah terasa sejak halaman-halaman awal. Mbak Ruwi rupanya tidak hendak
berpanjang-panjang untuk memunculkan karakter misterius dalam buku ini bila
dibandingkan di novel Alias. Dari
segi twist dan misterinya, novel ini
lebih juara karena sedikit mengingatkan saya pada novel-novel karya Akiyoshi Rikako
yang penuh ‘jebakan’ dalam cerita yang kemudian akan terjelaskan seiring dengan
bergulirnya cerita. Salut untuk
penulisnya. Pastinya dibutuhkan ketelitian sekaligus ketelatenan untuk bisa
merangkai cerita yang efektif seperti ini.
Memadukan dengan cerita Gadis Korek Api dan panti asuhan, kak Ruwi
menemukan paduan yang pas untuk cerita ini. Satu cerita menginspirasi cerita
lainnya.
Saya suka dengan peralihan sudut pandang antara Emola dengan
Sunday. Pergantian yang alih-alih bikin salah fokus pembaca, tetapi menurut
saya malah membuat ceritanya utuh sekaligus tidak membosankan. Sunday dan Emola
ini walau berbeda tetapi terasa banget saling melengkapi. Apa yang tidak
dilihat oleh Sunday bisa dilihat oleh Emola. Demikian pula, apa yang tidak bisa
dirasakan Emola (persahabatan, kasih sayang,cinta) dapat dirasakan oleh Sunday.
Membaca dua pribadi yang berbeda ini kita jadi bisa belajar banyak. Tentang tanggung
jawab manusia kepada sekitarnya, tentang masa lalu seseorang yang menjadikannya
seperti sekarang. Pembaca tidak lagi menghakimi, tetapi mau mencoba untuk
memahami. Saya juga senang dengan Mbak Ruwi yang mengoptimalkan semua perangkat yang ada dalam cerita, tak ada yang disia-siakan. Semua hal yang ada di buku ini turut mendukung alur cerita, atau paling tidak akan muncul fungsinya entah di bagian mana.
Eh iya, tadi Sunday datang ke Panti bersama 5 anak, tapi
kenapa di sampul buku ini ada enam anak? Coba amati baik-baik, ada satu anak
yang berbeda dibanding 5 anak lainnya. Siapakah dia? Cari tahu jawabannya dengan ikutan kuisnya. Jadi Mbak Ruwi Meita yang baik telah menyediakan satu novel Misteri Bilik Korek Api GRATIS untuk satu pengunjung Baca Biar Beken yang beruntung. Selamat untuk sang pemenang:
Tristani Tri Wahyuni
Terima kasih, telah turut meramaikan. Kepada pemenang, nanti akan saya hubungi lewat Twitter ya.
Nama: haitiwi
ReplyDeleteTwitter/FB/Email (salah satu saja): @haitiwi
Tautan share: https://twitter.com/Haitiwi/status/930605145137692672
Jawaban:
"Mas, aku telat. GAJIKU DIPOTONG LAGI HUAHUAHUAAA...."
Sandra Hamidah
ReplyDeleteTwitter @Sandra_artsense
Link share: https://mobile.twitter.com/Sandra_artsense/status/930631962024226816
"Baby sudah 6 bulan, kok Mami belum haid lagi ya? Hmmm"
Nama: AA. Muizz
ReplyDeleteTwitter: @aa_muizz
Link Share: https://mobile.twitter.com/aa_muizz/status/931236705532702720
Jawaban: Seseorang menghampiri dan bilang, "Maaf, bukumu yang kupinjam kehujanan, jatuh, lalu terlindas mobil."
Nama : Septi Retno Wulansari
ReplyDeleteTwitter : @septi_iku_saya
Link Share : https://twitter.com/septi_iku_saya/status/931359832535220224
Jawaban : Nonton film horor sampai ketiduran, pas bangun malah tindihan,lihat makhluk yang gak sedap dipandang.
Nama: artha
ReplyDeleteTwitter: @artha_amalia
Tautan share: https://mobile.twitter.com/artha_amalia/status/931682277368610816
Jawaban: Pacaran sudah 7 tahun, pernikahan di ambang mata, tapi kamu malah ingin selingkuh.
Nama:Ririn
ReplyDeleteTwitter: @ririnkgs
Tautan share:https://twitter.com/RirinKGS/status/931813205319467009
Jawaban: "Rin, ada yang ngeliatin kamu tuh. Kayaknya dia suka sama kmu."
Nama: Tristanti
ReplyDeleteTwitter: @dtinta
Tautan share: https://twitter.com/dtinta/status/931887406583750658
Jawaban:
"Nggak usah pilih-pilih jodoh. Bapak dan Ibu sudah tua. Takut nggak sempat lagi." *merinding gelaaa...* :(
Frida
ReplyDelete@kimfricung (Twitter)
https://twitter.com/kimfricung/status/931932515157155840?s=17
Jawaban:
"I can seee youuuu!" diucapkan dengan nada ala Kunti.
Sylvia
ReplyDelete@sylnamira
https://twitter.com/sylnamira/status/931949499752235008
Jwb:
“Ma, kenapa selalu panggil aku Lidya? Aku Bulan, Ma. Lidya sudah meninggal.”
Nama: Bety Kusumawardhani
ReplyDeleteTwitter: @bety_19930114
Tautan share: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/932031840474431489?p=v
Jawaban: Ketika datang sendirian ke acara nikahan, banyak orang bertanya dengan pertanyaan sama "kapan nyusul nikah?"
nama : Farida Endah
ReplyDeleteakun twitter : @farida_271
Link Share : https://twitter.com/farida_271/status/932056649098969088
jawaban : "Sudah punya pacar, nikah sana gih, usia sudah hampir kepala tiga."
Elsita
ReplyDeleteTwitter @sitasiska95
Link https://twitter.com/sitasiska95/status/932081199786291200
Lagi jalan bareng pacar tiba-tiba ketemu mantan yang masih dirindukan
Nama : Fitri
ReplyDeleteTwitter : @fitt_rilaily
Tautan share: https://twitter.com/fitt_rilaily/status/932177578839851009
Jawaban:
Tengah malam perut mules, tapi toilet di luar rumah. Harus ditahan dulu karena nyariin kunci.
Nama : Dinan Wiyantika
ReplyDeleteTwitter : @dinan_wiyantika
Tautan share : https://twitter.com/dinan_wiyantika/status/932483925129048064
Jawaban : "Kamu masih tanggung jawab Bapak, kecuali jika kamu sudah bersuami maka kamu tanggung jawab suamimu"