Search This Blog

Monday, July 17, 2017

Pengumuman Pemenang Giveaway: Erstwhile, Persekutuan Sang Waktu



Judul : Erstwhile, Persekutuan Sang Waktu
Pengarang : Rio Haminoto
Penerbit: Koloni (imprint M&C!)
Cetakan : Pertama, 2017
Tebal: 367 hlm


Selalu menyenangkan membaca buku-buku berjenis 'perjalanan waktu'. Walau tidak selalu menggunakan mesin waktu, perjalanan waktu juga bisa dilakukan dengan mundur ke belakang ke era penjelajahan samudra lewat pembacaan manuskrip dari Abad ke-14 M. Sebuah abad yang juga  menjadi saksi kebesaran salah satu kerajaan kuno di Nusantara, yakni kerajaan Majapahit. Dibawah pimpinan raja dan ratu legendaris yang dikawal oleh Mahapatih Gadjah Mada, Majapahit tumbuh menjadi kerajaan Maritim yang kekuasaannya membentang mulai dari Semenanjung Malaya hingga pulau Ambon. Banyak sejarahwan dan peneliti masih terkagum-kagum dengan bagaimana sebuah kerajaan di pojok Jawa ini bisa tumbuh menjadi hampir semacam imperium yang luas wilayahnya hampir menyamai bahkan melampaui luas negara Republik Indonesia saat ini. Peran penting Maha Patih Gadjah Mada memang tak diragukan lagi bagi kejayaan kerajaan ini, tapi banyak hal tentang sosok agung ini yang masih berselimut misteri. Beragam dugaan diajukan, tetapi nyatanya masih sangat sedikit yang kita ketahui tentang sosok yang telah berjasa besar bagi kejayaan nusantara di masa lampau ini.

Konon, sosoknya yang tergambar dalam sebuah arca peninggalan Majapahit dan pernah kita lihat di buku pelajaran sejarah itu sebenarnya juga bukan sosok beliau. Sosok Gadjah Mada memang masih menjadi kontroversi. Siapakah orang tuanya? Apakah Gajdah Mada pernah jatuh cinta? Dan, dimanakah makam dari tokoh besar ini? Penulis Erstwhile berupaya menjawab celah sejarah yang masih terselubung misteri itu lewat karya fiksi. Memadukan antara kisah sejarah dengan roman, Erstwhile menjadi sebuah bacaan kaya data yang mengesankan dan sama sekali tidak membosankan. Penulis mampu meracik sebuah kisah untuk mencoba mengisi celah-celah belum terungkap dalam sejarah nusantara yang bergerak cepat dan membikin penasaran. Dalam satu hari saya mampu menandaskan membaca novel apik ini karena asyiknya tema yang diangkat serta kepiawaian penulis menyajikan cerita yang saya yakin butuh riset panjang untuk bisa menulisnya.

Semua berawal dari lelang sebuah naskah kuno karya Picaro Donevante, seorang Florence yang terbuang ke Paris pada awal tahun 1300-an. Demi cintanya kepada seorang wanita, Donevante bertekad mengikuti jejak penjelajah besar Marcopolo yang telah melakukan perjalanan ke Tiongkok (Cathay) ratusan tahun sebelumnya. Anak muda itu begitu terpukau dengan deskripsi kota-kota yang kaya akan emas dan rempah-rempah di timur. Dia bertekad akan ikut membangun kekayaannya dari bisnis perdagangan dengan bangsa Cathay selain untuk mewujudkan impiannya untuk bisa lebih mengenal dunia Timur. Perjalanan pun dimulainya, walau dengan modal nekat dan uang seadaanya. Tapi kesungguhan dan ketulusan hatinya telah menggerakkan takdir dan mengubah tujuannya. Alih-alih berkunjung ke Cathay, Donevante dan rekan-rekan seperjalanannya malah sampai ke sebuah kerajaan kuno di nusantara yang selama puluhan tahun ke depan akan menjadi bagian dari hidupnya: Majapahit.

Di negeri inilah, Donevante berkawan akrab dengan Mahapatih Gadjah Mada, juga dengan Ratu Tribhuwana Tunggal Dewi, dan Raja Hayam Wuruk. Bahkan, pria ini menjadi ‘teman curhat’ dari ibu suri Gayatri yang menjadi poros kekuasaan Majapahit yang sesungguhnya. Dari hubungan perkawanan ini, Donevante kemudian menjadi sosok yang turut mendorong majunya Majapahit. Sebuah premis yang sangat menarik dari penulis, bahwa kemegahan dan kemajuan Majapahit selain karena peran besar Gadjah Mada juga karena adanya sosok asing lain dari belahan Bumi Barat bernama Picaro Donevante. Bule dari Italia ini membawa serta nilai-nilai renaisance Eropa ke Bumi Majapahit, dan dengan demikian memberikan pengaruh yang sangat besar pada kegemilangan Majapahit.  Dia menyertai saat Gadjah Mada menyerang Bali, menaklukan Borneo, hingga menduduki Tumasik (Singapura). Donevante juga turut mengawal Putri Dyah Pitaloka dalam peristiwa memilukan yang kelak kita kenal dengan Perang Bubat. Bagi para penyuka sejarah, novel ini menjadi sejarah-alternatif yang sangat mengasyikan untuk diikuti. Pasti akan benar-benar keren membayangkan seorang bule tengah beramah tamah dengan para putri Majapahit membicarakan tentang nilai-nilai romantisme ala  Eropa di sebuah keputren.

Meskipun banyak tokoh dan peristiwa sejarah dilibatkan di dalamnya, novel ini sama sekali tidak membosankan untuk dibaca. Justru karena premisnya yang unik, kita jadi dibikin penasaran dengan ujung petualangan seorang Picaro Donevante di bumi nusantara. alih-alih bosan, kita malah dapat banyak pengetahuan baru dan lebioh detail tentang sejumlah peristiwa sejarah yang selama ini kita ketahui hanya sekilas. Penggunaan sudut pandang pertama dan ketiga secara bergantian antara Picaro dan Rafa awalnya mungkin cukup mengganggu, tetapi terbukti kemudian menjadi penyegar saat pembaca sedang bosan dengan pemandangan di era jadul Majapahit. Apalagi, penulis menggunakan setting kota-kota besar di penjuru dunia, bergantian dengan setting nusantara  sehingga membikin kita iri nggak bosan. Kemudian, penutup novel ini menyajikan sebuah simpulan yang memuaskan tentang sejumlah teka-teki dalam sejarah: siapa sebenarnya Gadjah Mada, bagaimana asal-usulnya, dan kalau memang Gadjah Mada pernah mengenal seorang Eropa di era renaisance, dimanakah pusaranya?  Sejarah mencatat, semenjak Gadjah Mada menghilang, Majapahit pun perlahan mulai meredup demi menyongsong masa keruntuhannya. Apakah ini berkaitan dengan kepulangan Picaro Donevante ke Paris?





Sekarang, kita ke gratisan bukunya. Satu novel Erstwhile telah disediakan oleh Penerbit Koloni untuk satu calon pembaca yang beruntung di blogtour blog Baca Biar Beken.

"Kasih usul dong supaya sejarah bisa jadi tema yang menarik untuk dibaca atau diperbincangkan? Sertakan juga alasannya ya."


Selamat kepada Hamdatun Nupus dengan akun twitter @HamdatunNupus. Saya tertarik dengan penjabaran tentang cerita sejarah lewat media tari-tarian. Sepertinya akan sangat menarik jika tarian ini kemudian didokumentasikan. Terima kasih kepada semua peserta. Kepada sang pemenang, saya akan menghubungi lewat Twitter.

Terima kasih sudah ikutan.




14 comments:

  1. Nama: Sandra Hamidah
    Email: sandra.artsense@gmail.com
    Twitter: @Sandra_artsense
    Domisili: Bandung
    Link share:
    https://mobile.twitter.com/Sandra_artsense/status/886813510558199808

    Jawaban:Kayaknya bikin Novel bergambar atau komik yang memuat sejarah karena bisa dinikmati siapa saja dan bahasanya juga tidak kaku dan ringan. Semoga nanti ada Novel atau komik tentang sejarah Sunda soalnya saya merasa di Toko Buku bahkan di Museum kebudayaan Sunda, literaturnya masih sangat minim hiks

    ReplyDelete
  2. Nama: Ambu Dian
    Twitter: @ambudaff
    Domisili: Bandung
    Link Share: https://twitter.com/ambudaff/status/886872939567562752

    Gravel atau komik bagus juga. Atau kalau novel, unyu juga kalau ada novel imajiner tokoh XYZ dll (tentu saja penulisnya harus piawai) dilengkapi humor juga tentunya xD

    ReplyDelete
  3. Nama : Hamdatun Nupus
    Akun Twitter : @HamdatunNupus
    Link Share : https://twitter.com/HamdatunNupus/status/886902003367952385
    Domisili : Depok, Jawabarat

    Jawaban :

    Selama gaya penulisan dan alurnya dibuat menarik saya rasa buku yang bercerita dengan tema sejarah akan selalu bisa dinikmati. Penyisipan gambar-gambar yang dibuat sesuai dengan alur cerita juga menambah minat pembaca untuk tetap terus membaca. Hal ini sudah saya buktikan sendiri di novel serial Gajahmada nya Kresna Langit Hariadi. Meski cukup tebal dan berisi beragam taktik perang tak ada satupun yang luput dari pengamatan saya mengenai betapa gagah dan cerdasnya seorang mahapatih gajahmada.

    Untuk pangsa pasar yang lebih muda (tingkat sekolah) cerita sejarah bisa dibuat dalam bentuk animasi multimedia, audio visual yang kuat tentu akan lebih membekas didalam ingatan anak-anak. Contohlah kartun animasi krisna dari India, muat akan sejarah dan menyenangkan untuk ditonton. Untuk komiknya sendiri kita memiliki komikus-komikus Indonesia (Sweta KArtika, Alex Irzaqi dkk) yang tak kalah sering menerbitkan kisah-kisah dengan latar sejarah budaya Indonesia.

    Pada acara-acara tertentu saya juga pernah menyaksikan pagelaran tarian. Isinya memang hanya terdiri dari tarian dan musik tanpa narasi, tapi dengan hanya menyaksikan saya bahkan bisa takjub dan mengerti bahwa mereka tengah menceritakan sejarah kerajaan-kerajaan Sumatera.

    Dan masih banyak lagi contohnya, saya rasa inovasi-inovasi seperti ini sudah ada tapi hanya saja masih jarang. Hanya butuh kontinyunitas dan pemasaran yang lebih meluas.

    ReplyDelete
  4. Nama : Siti Nuryanti
    Twitter : @NelyRyanti
    IG : @yanti_chanel
    Link share : https://twitter.com/NelyRyanti/status/886934176754053120
    Domisili : Jakarta

    Jawaban
    Sejarah agar menarik diperbincangkan, dikemas dalam bentuk visualisasi..dengan gambar, video atau ke tempat lokasi langsung, apabila memungkinkan.
    Bila dalam bentuk buku, gaya penulisan dengan bahasa ringan dan mudah dipahami..kalau perlu dikemas dalam cerita yang menarik, seperti novel. Sejarah dapat disampaikan melalui karya seni, seperti drama,lagu, tari atau puisi.

    ReplyDelete
  5. nama : teddy pratama
    twitter / ig : @ivtedy
    domisili : B.Lampung

    link share : https://mobile.twitter.com/ivtedy/status/886854373040631809?p=v

    jawaban :

    menurutku dengan menyajikan sedikit lebih modern dan menambahkan sedikit genre yang sedang boom-ing dapat dikemas dalam bentuk seperti komik / novel , tanpa mengurangi sedikitpun nilai dari sejarah yang diangkat. mungkin akan banyak yang membacanya karena sudah sedikit menyusaikan dengan peradaban masa kini.

    ReplyDelete
  6. Nama: Eni Lestari
    Twitter: @dust_pain
    Domisili: Malang
    Link Share: https://twitter.com/dust_pain/status/887123175456219136

    menurutku sih lebih ke gaya bahasanya. kalo gaya bahasanya asik, mau tema sejarah atau apapun, pasti bakal enak dibaca dan diperbincangkan. aku pernah baca cerbung dengan latar pas zaman Belanda. ceritanya seru juga dan menarik, dengan trivia2 sejarah yang bikin aku manggut2 sambil mikir, "Oh, dulu ternyata kayak gitu ya." apalagi kalo ada unsur romance-nya. wah, itu malah makin menarik, hehe (emang dasarnya suka yang ada romance-nya :p).

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Elsita F. Mokodompit
    @sitasiska95
    Https://twitter.com/sitasiska95/status/887598878198910976
    Morowali, Sulawesi Tengah
    Jawaban: Dikawinkan dengan kisah fiksi fantasi atau fiksi romance. Sejarah menurut saya dapat dinikmati dengan baik ketika ia hadir bersama peristiwa-peristiwa atau kejadian fiktif yang menarik untuk disimak. Ketika sejarah muncul, bukan hanya cerita karangan saja yang asyik tapi sejarah juga dengan sendirinya akan memiliki keasyikkan tersendiri. Dengan demikian pula, tak hanya hiburan yang bisa didapatkan pembaca, tapu juga ilmu yang bermanfaat. Dalam hal ini, saya mengambilnya dari pengalaman pribadi. Dimana, ketika saya selesai membaca kisah fiksi yang mengangkat sejarah di dalamnya, ketika saya bercerita atau menulis resensi, maka sejarah yang ada itu tidak akan ketinggalan. Ia juga akan menjadi bagian penting dalam buku yang worth it dan akan sangat sayang apabila dilewatkan dan tidak kembali diceritakan. Ada kebanggaan tersendiri ketika membaca dan kembali membahasnya bersama teman atau bahkan pasangan.

    Atau dalam bentuk audio visual. Kita bisa mencontoh Jepang, yang dalam banyak tayangan animenya selalu memunculkan budaya mereka. Nah, tidak ada salahnya kalau Indonesia menggunakan strategi pembelajaran sejarah seperti yang dilakukan Jepang dalam melestarikan budayanya.

    ReplyDelete
  9. Nama: yohana
    Twitter: @mrssiallagan
    Domisili: Samosir
    Link Share: https://twitter.com/MrsSiallagan/status/887965993942761472

    "Jawaban" : Supaya sejarah bisa menjadi tema yang menarik, maka sejarah bisa diajarkan dengan berbagai cara yang menarik.
    Contohnya, menceritakan sejarah karna keunikannya, perjuangan, cerita humor maupun mistis. Sehingga orang yang mendengar bisa terkesima. Banyak sekali pesan moral dan semangat motivasi yang bisa dipelajari dari sejarah sehingga generasi muda bisa belajar dari nilai positif.

    ReplyDelete
  10. Nama:Ratih Cahaya
    Twitter/Facebook:@ratiihcahaya (twitter)
    Domisili:Depok, Jawa Barat
    Link Share: https://twitter.com/ratiihcahaya/status/888262870605062146
    Jawaban: Supaya sejarah jadi tema yang menarik untuk dibaca adalah melalui sudut pandang personal si tokoh. Jadi, bukan mengangkat tema secara umum. Misalnya tema Peristiwa G/30 S PKI, bisa mengangkat sudut pandang tokoh Abdul Haris Nasution. Kisah-kisah personal tokoh yang bersentuhan langsung dengan peristiwa sejarah, membuat tema sejarah lebih menarik, dan tidak membosankan ketimbang penjabaran tentang urutan peristiwa dan tanggal-tanggal.

    ReplyDelete
  11. Nama: Usup Supriyadi
    Twitter/Instagram/Facebook: @usupsupriyadi_ / @usupsupriyadi_ / Usup Supriyadi
    Domisili: Kabupaten Bogor
    Link Share: https://twitter.com/usupsupriyadi_/status/887477085802962944

    Tema sejarah menjadi menarik, jika disajikan secara detail sehingga sebuah bongkahan yang semisal puzzle itu menghasilkan suatu gambaran untuh yang menarik. Kejelasan di sini tidak hanya soal gaya penulisan yang tidak kaku, tetapi juga dari sudut pandang yang tidak biasa dan diperkaya oleh data-data visual yang berbahasa, misalnya hasil fotografi ataupun peninggalan-peninggalan pada masanya. Terkait settingnya pun bisa sangat futuristik ataupun justru revisionis, tetapi intinya tetap kepada penawaran sebuah tema sejarah yakni bacaan bernilai sejarah itu memberikan suatu pelajaran bagaimana kita belajar dari proses sejarah yang sudah berlangsung pada masanya itu secara arif bijaksana. Kisah-kisah selalu berhasil membangun. Dan kita umumnya memang senang dengan cerita, bukan hanya tertarik pada periodesasi sejarah belaka. Barangkali novel ini salah satu contoh yang baik untuk menyajikan tema sejarah dengan gaya yang baru, walaupun dalam kerangka novel tetapi jika dipadukan dengan perspektif sejarah akan sangat abadi hasilnya. Cara lain mungkin bisa melalui komik ataupun novel grafis. Dan tentu bisa juga melalui puisi. Itu saja barangkali menurut saya.

    Terima kasih atas kesempatannya.

    ReplyDelete
  12. Nama : Khairunnisa Istiyana
    Twitter/Facebook : Khaisti_11/Khaisti
    Domisili : Bekasi
    Link share : https://twitter.com/Khaisti_11/status/888926277054234628

    "Kasih usul dong supaya sejarah bisa jadi tema yang menarik untuk dibaca atau diperbincangkan? Sertakan juga alasannya ya."

    Jawaban :
    usulan kan?mungkin dijadikan novel. Klise memang, dan mainstream. Tapi agar lebih menarik bisa cantungkan genre fantsy, karena genre Fantasy banyak peminatnyaloh. Jangan lupa tambahkan bumbu fiksi, mungkin dialurnya, sedangkan sejarahnya terdapat dalam rentang waktu, tempat atau nama di kerajaan kuno^^

    ReplyDelete
  13. Nama: Bety Kusumawardhani
    Twitter: @bety_19930114
    Domisili: Surakarta
    Link: https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/889050462753767428?p=v

    Membicarakan sejarah di luar sambil jalan-jalan ke museum atau tempat bersejarah yg masih bersangkutan dengan hal yg sedang diperbincangkan. Lalu, menggosipkan hal-hal yg ditemukan sambil mengkaitkannya dengan peristiwa yg terjadi baru-baru ini. Anggap saja peristiwa sejarahnya juga terjadi saat ini. Contoh: pro-kontra pki dan tentang masuknya berbagai agama ke indonesia sampai proses terbentuknya pancasila dihubungkan dengan berbagai permasalahan beda agama yg sedang booming saat ini.

    Tidak lupa untuk memvisualisasikan peristiwa sejarah dengan cara menjadikannya sebuah film sehingga generasi muda yg malas membaca sekalipun masih bisa belajar dari sejarah melalui film tsb.

    ReplyDelete