Judul: Kisah Cinta Gajah Mada
Penyusun: Getsa Bayuadhy
Penyunting: Ratna M, Dyas SA
Cetakan: 1, 2015
Tebal: 216
Penerbit: Dipta
Menyelesaikan membaca Erstwhile ternyata menyisakan rasa penasaran untuk mengetahui lebih dalam tentang sosok Gajah Mada. Dalam novel Erstwhile, penulis mengajukan satu alternatif jawaban terkait misteri akhir kehidupan dari Mahapatih Gajah Mada, juga asal-usulnya. Dalam sebuah karya fiksi, sah-sah saja jika seorang penulis mengajukan suatu klaim jawaban dari banyak misteri sejarah yang tak atau belum terjawab. Dan Brown juga melakukannya dalam The Da Vinci Code. Sangat susah untuk mengecek kebenaran peristiwa sejarah, apalagi kalau kalau sumber-sumber referensinya tidak ada atau sangat terbatas. Di antara misteri-misteri sejarah yang belum banyak terungkap adalah Gajah Mada. Pun jika beberapa waktu lalu muncul polemik tentang Gajah Mada yang seorang muslim yang berasal dari Persia, ini membuktikan betapa sosok ini memang penuh kontroversi dan misteri.
Mahapatih Gajah Mada adalah sosok yang sangat terkenal di nusantara. Keberadaan dan sepak terjangnya juga diketahui oleh suku bangsa-suku bangsa yang ada di penjuru negeri ini--tidak hanya sebatas di Jawa. Ini membuktikan bahwa sosok Gajah Mada adalah sosok yang benar-benar ada dan pernah hidup di bumi nusantara. Bisa saja orang mengajukan klaim bahwa Gajah Mada berasal dari Jawa, dari Sumatra, dari Nusa Tenggara, dari Mongolia, atau bahkan dari Persia; namun seyogyanya dugaan itu dilandasi oleh sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Buku kecil ini misalnya, meringkas segala hal tentang sosok Gajah Mada berdasarkan sumber-sumber populer atau setidaknya dari sumber-sumber yang ditulis para ahli terkait tema besarnya. Tambahan catatan, judul buku ini agak menipu karena yang diulas di dalamnya tidak semata kisah cinta Gajah Mada. Malah, ada banyak informasi penting tentang sosok Gajah Mada yang penting diketahui di buku ini.
Seperti dijelaskan di halaman 112 buku ini, sumber tertulis utama tentang sosok Gajah Mada adalah Kakawin Negarakretagama yang ditulis Empu Prapanca pada tahun 1365 Masehi. Nama Gajah Mada juga disebut dalam sejumlah prasasti kuno dari era Majapahit. Gesta Bayuandhy merangkum kutipan-kutipan kakawin dan baris prasasti tersebut dalam buku ini, lengkap dengan bacaan aslinya dalam bahasa Jawa kuno. Menariknya lagi, buku kecil ini juga memuat beragam info tentang Gajah Mada, mulai dari lahirnya, kiprahnya di dunia politik, kisah percintaannya, hingga meninggalnya. Beberapa sumber yang digunakan juga cukup keren, termasuk buku Gajah Mada Pahlawan Persatuan Bangsa karya Muhammad Yamin yang sudah langka itu. Begitulah caranya, ketika kita kesulitan mengakses buku kuno yang sudah langka, masih ada cara lain untuk mengaksesnya lewat tulisan penulis lain yang menggunakan buku yang sama sebagai sumber rujukan.
Bagian paling menarik di buku ini tentu saja ada pada bab-bab yang mengupas tentang asal usul Gajah Mada dari berbagai versi. Buku ini menyebutkan tempat-tempat Gajah Mada konon dilahirkan, tentu beserta legenda serta mitos yang menyertainya. Begitu juga tempat di mana Gajah Mada dimakamkan. Tema ini masih menjadi misteri sejarah karena sampai saat ini belum ada sumber pasti yang menyebut dimanakah tempat peristirahatan terakhir tokoh besar ini. Benarkah Gajah Mada moksa di penghujung kehidupannya? Yang tak kalah menarik adalah penulis menyertakan sejumlah analisis (nah ini saya kurang tahu apakah analisis penulis buku ini ataukah analisis penulis buku lain yang dikutip di buku ini) tentang sepak terjang Gajah Mada, mulai dari alasannya menaklukan kerajaan-kerajaan lain di nusantara, mengapa dia tidak pernah menikah (atau begitulah menurut para sejarahwan), dan mungkinkah dia sengaja merahasiakan tempat peristirahatan terakhirnya. Bagi para pembaca yang ingin tahu lebih banyak tentang sosok besar yang telah mempersatukan nusantara, buku ini boleh dicoba untuk dicicipi.
Wah baru tahu love story tokoh sejarah nih, tfs Mas
ReplyDeleteIya Mbak, buku ini lumayan berisi ternyata
Delete