Search This Blog

Monday, February 27, 2017

Cinta versus Persahabatan dalam Novel Imaji Terindah

Judul: Imaji Terindah
Pengarang: Sitta Karina
Penyunting: Siti Nur Andini
Tebal: 288 hlm
Cetakan: Pertama, Desember 2016
Penerbit: Literati

33561931

Lewat Imaji Terindah, saya pertama kali dikenalkan dengan salah satu member termuda klan Hanafiah, Christoper Hanafi. Kayaknya, klan Hanafiah ini memang terancam bikin nagih pembaca. Sebelum baca buku ini, saya sempat mengecek goodreads untuk mencari tahu isi buku ini karena ini memang pertama kalinya. Alhamdulillah banget ya saya menemukan spoiler yang sangat kejam terkait Aki alias Kianti Srihadi dalam sebuah ulasan *banting sampah* kok ya tega banget ya itu orang dengan santainya bocorin satu hal yang sangat krusial untuk buku ini. Hal yang akan mengubah sekaligus mendewasakan seorang Christoper Hanafi. Tapi, untungnya, selain mendapat hadiah spoiler, saya juga dapat info kalau si Pangeran Chris ini idola banget buat banyak pembaca setia Klan Hanafi. Jadinya, ikut penasaran juga kira-kira apa yang bikin cowok berkacata mata ini jadi idola para pembaca.

“Kalau elo punya niat baik dan ingin melakukan sesuatu yang baik, lalukan. Nggak perlu umbar dengan kata-kata. Perbuatan sudah cukup jadi bukti yang jelas.” (hlm. 142)
 
Chris Hanafi adalah anak dari salah satu klan keluarga Hanafiah yang konon ‘memiliki’ sepertiga Indonesia berkat jaringan bisnisnya yang menggurita di penjuru negeri. Lahir dari keluarga kaya rupanya belum cukup, semesta juga memberinya wajah yang rupawan, tubuh yang tinggi atletis, serta hobi yang cowok banget: otomotif. Chris ini jenis kakak kelas yang jadi idola adik-adik kelasnya di SMA, ya pokoknya idola begitulah. Tapi Chris belum memberikan hatinya pada satu cewek pun, tidak juga pada Rimbi yang teman paling dekatnya. Sayangnya, prinsip Chris yang nggak mau berkomitmen ini runtuh dengan datangnya Kianti Srihadi, murid pindahan dari Jepang. Awal Chris mendekati Kianti (selanjutnya disebut Aki saja ya—saya masih belum habis pikir gimana ceritanya Kianti kok jadi Aki) adalah karena tantangan dari Kei. Putra dari rekan bisnis Papanya itu menantang Chris yang hatinya masih perawan untuk mau pacaran, dan Chris memilih Aki.

“...bahwa hidup itu dibawa gampang, tapi jangan ngegampangin hidup.” (hlm. 180)

Pilihan yang salah, tapi bisa juga malah tepat. Takdir mengajarkan kita untuk menjalani hidup seperti air yang mengalir. Selalu ada hikmah dan kebaikan dari setiap peristiwa, juga dari kisah dan orang yang kehidupan kita bersinggungan dengan mereka. Ini pula yang dialami Chris. Entah bagaimana, cowok cuek itu merasa bergitu bersemangat untuk mencintai Aki. Belum pernah ia merasakan yang seperti itu dalam hidupnya yang masih muda. Christoper Hanafi telah jatuh cinta, dan jatuh cinta kali ini tidak main-main. Ada sesuatu yang istimewa dari diri Aki, sesuatu yang bikin Chris ingin selalu melindunginya. Kemudian, cinta membuktikan bahwa siapa pun harus bisa lolos dari ujiannya kalau ingin mendapatkan kebahagiaan. Bahkan seorang Chris Hanafi yang tajir melintir itu juga nggak bisa lepas dari ujian. Beragam masalah mulai menerpanya semenjak ia dekat dengan Aki: sahabat-sahabatnya yang mulai menjauh, perilakunya yang mendadak melow-galau, hingga rahasia dalam hidup Aki yang sungguh tak terduga.

"Legend says, when you can’t sleep at night, it’s because you’re awake in someone else’ dream.” (hlm. 204)

Pertama kali membaca sosok Chris di buku ini, saya meh aja karena deretan kesempurnaan yang melekat pada diri Chris ini bikin wujudnya nggak manusiawi. Ada begitu banyak pertentangan dalam penggambaran tokoh ini: wajah mulus khas oppa-oppa Korea tapi kok sukanya mainan mesin motor, pake kacamata tapi juga jago renang dan olah raga, kaya raya tapi masih muda; semua kualitas dari sosok pria sempurna ada dalam dirinya. Penulis seperti hendak menjejalkan semua kualitas  cowok kesukaan para cewek dalam satu individu. Karakter seperti ini biasanya membosankan bagi saya, tapi herannya kok banyak pembaca yang suka. Lalu, saya pun meneruskan membaca novel ini. Semakin ke belakang, semakin ceritanya berkembang, saya jadi makin tahu apa yang bikin cowok Hanafi ini spesial bagi para pembaca: caranya memperlakukan wanita. Apa yang Chris lakukan untuk Aki memang romantis abis, intinya ia bisa tahu bagaimana memperlakukan wanita. Ketika akhirnya Chris menunjukkan kerapuhan dirinya, sosok yang awalnya serbasempurna itu kini jadi sedikit lebih manusiawi.

"Orang yang tidak menyerah terhadap persahabatan yang sudah porak-poranda, apalagi namanya kalau bukan pahlawan terhadap persahabatan itu sendiri?” (hlm. 242)

Saya memang jarang baca novel romance tetapi bukan berarti saya anti sama novel jenis ini. Bagi saya, buku yang bagus tetaplah bagus, tak perduli apa pun genrenya. Apalagi, novel yang digarap dengan bagus, bagi saya lebih utama meskipun ceritanya kurang menarik. Kisah di buku ini mungkin pasaran, tetapi terasa menyenangkan dibacanya karena ditulis dengan bagus. Mungkin, saya agak kurang berkenan “halah” dengan karakter Chris yang terlampau sempurna di buku ini. Tetapi, saya benar-benar penasaran sama cuplikan tiga bab awal  dari kisah Nara Hanafi di bagian belakang buku ini. Kalau besok ada tawaran mengulas lagi, saya mau deh *husy giliran gratisan aja semangat ck ck ck* Akhirnya, semua kisah akan selalu membawa pelajaran baru bagi kita. Sebagaimana Chris yang belajar lebih dewasa lewat keberadaan Aki, semoga pembaca juga bisa semakin menghargai cinta, persahabatan, dan keluarga setelah membaca Imaji Terindah. 

“Being good friend is always a good idea.” (hlm. 142)

3 comments:

  1. Dion, thank you! Suka baca resensi dari laki-laki. Kerap kali brutally honest, walau dari kamu nggak terlalu brutal :D Saya akan ingat masukan dari kamu: buat tokoh yang manusiawi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mbak Sitta, semoga berkenan dengan ulasan sederhana ini. Sukses ya mbak untuk karya-karyanya.

      Delete
  2. Manis ya ceritanya, meski pun saya merasainya lewat resensi. Saya kira memang rada kurang sreg kalau karakter dibuat sangat sempurna. Kecuali itu penghujungnya setelah si karakter jungkir balik buat jadi sempurna. tapi, masa iya sukses jadi sempurna.

    ReplyDelete