Search This Blog

Thursday, June 2, 2016

Ketika Manusia Berlaku Bak Dewa


 29975109
Judul: Steelheart (Reckoners #1)
Pengarang: Brandon Sanderson
Penerjemah: Putro Nugroho
Penyunting: Rina Wulandari
Tebal: 512 hlm
Cetakan: 1, April 2016
Penerbit: Nourabooks  

"Terkadang, Nak, kau harus membantu para pahlawan." (hlm. 9)

Sebuah fenomena aneh berupa bola cahaya merah muncul di angkasa. Para  ahli menyebutnya sebagai calamity namun tidak ada yang tahu apa sesungguhnya bola merah menyala itu. Satu hal yang jelas, calamity membuat beberapa manusia menjadi lebih super dibanding manusia kebanyakan. Para manusia super ini tiba-tiba saja memiliki kemampuan luar biasa bak para dewa, seperti tidak mempan ditembak senjata, bisa terbang, mengendalikan udara, beralih wujud, meramal masa depan, hingga menghancurkan benda dengan sekali tunjuk. Kelebihan ini masih ditambah dengan postur fisik yang lebih kuat dan sempurna ketimbang manusia biasa. Konon, mereka adalah bentuk teratas dari tahapan evolusi manusia. Para ahli menyebut para manusia super ini sebagai Epic.  Sayangnya, alih-alih berlaku sebagai pahlawan super, para Epic malah menyalahgunakan kekuatan super mereka untuk bertindak semaunya.

"Kekuatan mengorupsi jiwa, dan kekuatan absolut benar-benar menghancurkannya." (hlm. 171)


Sering kali, kekuatan besar tidak diimbangi dengan kebijaksanaan yang sama besarnya. Para Epic ini menjadi bukti bahwa kekuatan seringkali merusak jiwa pemiliknya. Kekuatan super yang mereka dapatkan membuat mereka merasa sebagai manusia unggulan, titisan dewata, sehingga sah-sah saja mereka berbuat semaunya. Dunia pun kacau. Berbagai pemerintahan dunia jatuh akibat diserang para Epic yang kemudian menggantikan otoritas resmi sebagai  penguasa lokal yang zalim. Para Epic pun berlaku bak dewa-dewi kecil, seenaknya sendiri menguasai dan memerintah kota-kota yang jatuh, mengancam penduduknya dengan kekuatannya. Beberapa kali, mereka menunjukkan kekejaman yang luar biasa dengan membantai orang-orang yang menghalangi jalannya. Tidak peduli tua muda, pria atau wanita, semua manusia biasa yang menghalangi jalan para Epic (bahkan menghalangi jalan secara literal) akan langsung dimusnahkan. Bahkan, sudah menjadi hukum tak tertulis bahwa manusia biasa tidak boleh menentang para Epic.

Di mana ada kejahatan, akan ada pahlawan. Tunggu saja. Mereka akan datang. (hlm. 547)

Tidak banyak yang bisa dilakukan melawan kekuatan super para Epic itu. Angkatan bersenjata dan kepolisian Amerika Serikat tidak berdaya melawan para dewa kecil  dengan kekuatan mengerikan itu. Namun, harapan selalu ada bahkan di tengah-tengah puing reruntuhan peradaban. Sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai Reckoners mencoba untuk melawan kesewenang-wenangan para Epic ini. Dengan teknik perang gerilya, mereka melawan meskipun hanya berbekal kemampuan fisik yang terlatih dan persenjataan yang canggih. Sekelompok manusia melawan para Epic sebagai wujud terakhir perlawanan umat manusia melawan para dewa yang zalim. Tugas kelompok ini adalah untuk menghabisi para Epic kelas menengah dengan catatan pelanggaran HAM yang sangat buruk. Mereke bergerak diam-diam, menyerang mendadak, sebelum kemudian menghilang tak terlacak.

Bola calamity di balik selubung kegelapan Newcago

Kali ini, Reckoners menyasar kota Newcago (kemungkinan dulunya adalah kota Chicago) yang dikuasai oleh seorang Epic bernama Steelheart.  Steelheart adalah seorang Epik tingkatan pertama dengan kekuatan super yang sangat dahsyat. Selain tubuhnya yang kebal dari berbagai macam serangan, pria ini bisa mengendalikan udara serta mampu mengeluarkan tembakan energi dari tangannya. Sayangnya, seperti sebagian Epic lain, Steelheart menggunakan kekuatannya untuk menindas manusia biasa. Catatan pelanggaran HAM-nya juga tidak kalah dahsyat. Dia pernah menghancurkan sebuah bank lalu membenamkan seluruh orang di dalamnya puluhan meter di bawah tanah, sebelum mengubah sebagian besar kota itu menjadi baja. David (8 tahun) menjadi satu-satunya saksi selamat dari kejadian itu. Nightwielder, salah satu Epic kroni Steelheart bahkan menyelubungi seluruh kota Newcago dalam kegelapan abadi dengan kekuatannya.

"Jika Epic merupakan contoh dari apa yang akan kita lakukan dengan kekuatan, maka lebih baik jika kita tidak pernah mendapatkan  kekuatan apa pun." (hlm. 333)

Sepuluh tahun kemudian, David mencoba bergabung dengan Reckoners dalam upayanya untuk membalas dendam atas kematian ayahnya di bank tersebut. David menghabiskan masa remajanya sebagai pekerja di pabrik senjata, berusaha tetap hidup dan tersembunyi dari pantauan Steelheart dan kroni-kroninya, agar bisa membalas dendam. Berbekal ketekunan, dia mengumpulkan berbagai informasi seputar para Epic--kekuatan dan tingkatan mereka, serta apa-apa yang mungkin menjadi kelemahan mereka. Ternyata, meskipun memiliki kekuatan bak dewa, para Epic masih bisa dikalahkan dengan menemukan kelemahan mereka. Reckoners juga selama ini baru bertindak setelah mereka menegtahui kelemahan para Epic incarannya. Yah, karena memang tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk para Epic. Manusia masih memiliki kesempatan untuk melawan.

"Ada hal-hal yang lebih kuat daripada Epic. Ada kehidupan dan cinta dan alam itu sendiri." (hlm 547)

Berhasilkan David bergabung dengan Reckoners dan membalaskan dendamnya? Jika Steelheart tidak bisa dilukai, maka apakah kelemahan dari Epic ini? Apakah calamity itu sebenarnya? Membaca Steelheart mengingatkan kita pada serial 'X-Men' dan 'Heroes' dengan para mutant serta manusia supernya. Namun, novel ini menghadirkan cerita yang baru dan lebih segar, dengan karakter-karakter manusia yang lebih manusiawi serta para Epic yang sangat tiran. Akan kita saksikan di buku ini pertempuran epik antara manusia melawan para Epic. Bukan sekadar adu kekuatan super, novel ini menghadirkan adegan pertempuran fisik yang dramatis, adu kecepatan, adu strategi, dan perang pengaruh sehingga entah mengapa kisahnya jadi lebih mudah untuk dibayangkan. Karakter-karakternya juga dahsyat, dilepaskan sedikit demi sedikit sepanjang perjalanan cerita sehingga pembaca diajak untuk terus membaca. Kemudian, penutup buku ini adalah rangkaian twist yang sangat kaya sekaligus memuaskan. Empat bintang untuk buku fantasi-aksi yang sangat direkomendasikan ini.  

Buku ini bisa dibeli di situs belanja buku on line terpercaya bukupedia melalui tautan berikut:

http://www.bukupedia.com/id/book/id-103163/reckoners-trilogy-1-steelheart.html 

Sumber gambar:
  • goodreads.com
  • tor.com

No comments:

Post a Comment