Judul: Persekutuan Misterius Benedict dan Perjalanan Maut
Pengarang: Trenton Lee Stewart
Penerjemah: Maria Lubis
Cetakan: 1, Januari 2010
Tebal: 545 hlm
Penerbit: Matahati
gambar dari goodreads.com
Selalu sulit untuk mengulas sebuah buku yang bagus, seperti
buku ini contohnya. Persekutuan Misterius Benedict ibarat satu karya
revolusioner dalam dunia buku anak-anak. Buku ini seperti mampu menggeser tema
kuno-namun-dikangenin ala-ala Lima Sekawan-nya Enyd Blynton atau Trio Detektif
itu. Selama bertahun-tahun, saya kesulitan menemukan buku anak (yang tetap
anak) seperti serial Lima Sekawan namun dengan menghadirkan sesuatu yang baru, yang segar tanpa harus kehilangan dua unsur
terpenting cerita petualangan anak, yakni errr anak-anak dan petualangan. Beberapa buku yang ada, cenderung membebek Lima Sekawan dengan variasinya
masing-masing, sementara lainnya, ikut tergelincir dalam kisah-kisah fantasi Harry Potter dan Percy Jackson yang (walaupun seru dan segar) mungkin tidak cocok
untuk konsumsi anak.
Keemasan Harry Potter memang
tak tertandingi. Seri karya JK Rowling ini bisa dibilang telah merombak tema
bacaan anak selama belasan tahun terakhir. Di satu sisi, kehebohan Harry Potter layak disambut dengan gegap
gempita karena turut mempromosikan kembali kegemaran membaca di kalangan
anak-anak dan remaja. Di sisi lain, dunia seperti kehilangan varian dalam hal
tema karena tiba-tiba saja semua kisah anak dan remaja didominasi oleh cerita
tentang sihir dan sebangsanya. Tema jadi monoton, buku untukanak dan remaja pun
perlahan mulai menapaki momen kebosanannya. Ini bisa dilihat salah satunya
dengan kurang bergairahnya pasar fiksi fantasi di dalam negeri seperti saat
ini.
Trenton Lee Stewart adalah salah satu penyelamat dari
kemonotonan tema buku anak. Melalui seri Persekutuan
Misterius Benedict karyanya, dia membawa kembali Lima Sekawan dalam bentuknya yang baru. Bisa dibilang, ini adalah Lima Sekawan abad ke-21, yang jauh lebih
modern, lebih komplit, lebih tebal, lebih kontemporer namun tidak kehilangan
ciri anak-anak di dalamnya. Alih-alih bermain dengan sihir atau peperangan
fisik atau sejenisnya, penulis memilih menggunakan ‘kecerdasan’ sebagai aspek
penting dalam seri ini. Empat anak berbakat (Reynie, Sticky, Kate, dan Constance)
dipilih secara khusus oleh Tuan Benedict untuk menyelamatkan kota dari bahaya
yang ditimbulkan sebuah mesin kuat bernama sang
pembisik.
Sama sekali tidak ada sihir di buku ini. Empat anak itu
terpilih karena mereka cerdas luar biasa, memiliki daya ingat hebat, punya daya
atletik tubuh yang keren, serta mampu membaca pola-pola untuk memperkirakan
sesuatu. Anak-anak ini memang berbeda dengan anak-anak seusianya, tapi
kehebatan mereka adalah hal-hal yang telah dikonfirmasi oleh dunia ilmiah. Bahkan kemampuan Constance
yang mampu memperkirakan apa yang akan terjadi (bukan meramal) dijelaskan dari
sudut ilmiah, yakni kemampuannya untuk membaca tanda-tanda dan kemudian
menyimpulkannya menjadi sesuatu yang terdengar seperti ramalan—padahal itu
perkiraan. Mohon bedakan antara ramalan dan perkiraan, di mana kata perkiraan
ini sering digunakan bersama kata cuaca karena sifatnya yang disusun
berdasarkan kumpulan data-data untuk lalu disimak dan dipelajari output-nya. Entahlah saya pusing, tetapi
yang jelas, Constance tidak bisa sihir. Tapi, satu hal yang jelas, bocah ini
ngegemesin banget.
Kelebihan lain, meskipun anak-anak ini memiliki kemampuan
hebat, penulis tidak kemudian terjebak pada kecenderungan untuk membuat mereka
menjadi dewasa karena tuntutan cerita. Dalam banyak kisah di buku ini,
digambarkan bahwa keempatnya hanyalah anak-anak yang tidak bisa melakukan
hal-hal yang dilakukan orang dewasa (meskipun orang dewasa juga belum tentu
bisa sehebat anak-anak ini). Penulis tidak memaksa anak-anak menjadi pahlawan
satu-satunya, bahkan sering kali keempatnya adalah penonton dari pertarungan
yang sesungguhnya. Namun, nilai-nilai persahabatan, perjuangan, dan keberanian
tetap ditampakkan lewat adegan-adegan seru yang bikin pembaca betah menekuni
halaman demi halaman buku tebal ini.
Untuk sinopsis, silakan langsung menuju goodreads karena ada banyak sekali ulasan bagus tentang buku ini di sana. Err, saya sedang malas aja si sebenarnya wakakakak. Terjemahan dan editingnya juga rapi sekali, saya suka sekali dengan model terjemahan dari penerbit yang sayang sekali sudah tutup ini. Jadi, lain kali kalau ketemu buku ini di toko, belilah sebelum menjadi langka dan hilang sama sekali. Sekarang saja sudah langka deh kayaknya.
Selamat bertualang ... lagi.
bahkan versi englishnya sering banget diskonan di periplus lho mas.
ReplyDeleteAku udah baca buku ini lama. tapi seri kedua sama ketiganya blon baca. Tapi punya sih tiga2nya. #maksudnyasombong
kunjungi juga web kami www.rajaplastikindonesia.com
ReplyDeleteCP 021 2287 7764 / 0838 9838 6891 (wa) / 0852 8774 4779 pin bbm 5CFD83E7