Search This Blog

Tuesday, December 1, 2015

#Trio Detektif, Misteri Danau Siluman



Benarkah kisah-kisah lama itu, tentang adanya harta karun yang berasal dari rampasan perompak, dan yang disembunyikan di salah satu tempat di Phantom Lake-- di Danau Siluman?

http://www.amartapura.com/uploadimg/f_m/misteridanausiluman_11874.jpg 
(sumber gambar: http://www.amartapura.com)

                Pertama kali saya melihat promo seri Trio Detektif ini di majalah Bobo ketika saya masih SMP dulu. Perpaduan judul yang agak seram,harta karun dan perompak, serta misteri yang harus dipecahkan; ketiga  unsur inilah yang pesonanya sulit sekali untuk ditampik anak-anak remaja di zaman ketika internet masih berupa entah dan game hanyalah ding-dong dan gamewatch serta Nitendo dengan Mario Bros-nya. Kala ini, buku seperti Trio Detektif ini bisa dibilang sangat terkenal sehingga ketika para remaja itu bertumbuh dewasa saat ini, kisah-kisah ini (bersama seri Lima Sekawan Enyd Blynton) masih selalu terkenang. Membaca kembali serial ini mengingatkan kami (((kami))) pada masa kecil yang penuh petualangan, masa ketika menjelajah kebon di samping rumah adalah upaya kami berpura-pura menjelajah hutan, dan membuat tenda dari selimut dan selendang di kamar sebagai markas ala Trio Detektif (yang ada di balik tumpukan barang bekas).

                Rasanya sudah begitu lama tidak membaca ini, terselip di antara timbunan dan beban kerja (haseg) sampai akhirnya posting bareng BBI bulan November 2015 mempertemukan kembali saya dengan buku ini. Membaca kembali buku ini, sangat terasa betapa jadulnya masa ketika novel ini ditulis. Tapi, ceritanya masih tetap asyik diikuti. Seharian saya terhanyut bersama Jupiter Jones, Peter Crenshaw, dan Bob Andrews menyelidiki sebuah peti misterius berisi catatan yang mengarahkan pada harta karun peninggalan bajak laut Hindia Timur.  Belum selesai misteri pertama, muncullah misteri kedua berupa kemunculan sosok bertopeng berjuluk Java Jim yang mencoba membeli peti kuno tersebut secara paksa, bahkan dengan menggunakan kekerasan. Orang  ini bahkan nekat menerobos markas rahasia Trio Detektif yang legendaris itu. Bagi yang sudah baca seri ini, pasti sudah pada tahu ada berapa pintu rahasia menuju markas dan bagaimana cara kerja pintu-pintu rahasia ini.

                Seperti biasa, sebuah misteri rasanya kurang komplit kalau tidak ada unsur-unsur seramnya. Sebagaimana judul buku ini, Trio Detektif kembali dihadapkan pada Danau Siluman yang konon memiliki kaitan dengan ahli waris harta karun tersebut. Seiring dengan berjalannya penyelidikan, orang-orang yang terlibat pun bertambah dengan munculnya seorang profesor sejarah yang bersemangat sekali mendampingi anak-anak ini, Rory—seorang pria Skotlandia misterius yang seperti menghalangi penyelidikan mereka, hingga seorang mahasiswa drop out yang entah mengapa terus membuntuti gerak-gerik Jupiter dkk. Belum lagi sosok Java Jim yang tak segan-segan menggunakan kekerasan dalam menjalankan aksinya.  Selain itu, mereka juga harus mencari sosok hantu siluman yang konon menunggu Danau Siluman sebagai petunjuk menemukan harta karunnya.

                Saya yakin, anak-anak generasi 80 – 90 akan sangat tertarik membaca kisah petualangan ini. Tapi, untuk remaja generasi 2000, saya kok kurang yakin mereka akan sama tertariknya dengan kita yang generasi jadul ini (((KITA))). Mungkin, inilah yang membuat pihak Gramedia hanya mencetak ulang 4 seri Trio Detektif sebagai uji coba di pasaran, apakah masih laris seperti tahun 1990-an dulu ataukah sudah tidak bergigi lagi. Untuk remaja sekarang yang belum mengalami pentingnya telepon rumah atau telepon umum koin, mungkin agak susah untuk bisa membayangkan petualangan yang dialami Jupiter dan kawan-kawan ini. Wajar saya, novel ini sendiri ditulis pada tahun 1970-an, yang bahkan para generasi 90-an pun belum lahir. Jadi, ada untungnya juga ya lahir di era pra-internet dan ponsel, kita jadi bisa lebih membayangkan cerita misteri-detektif remaja ini.  

http://blogbukuindonesia.com/wp-content/uploads/2014/12/Banner_BacaBareng2015-300x187.jpg

Membaca buku ini ibarat membuka kenangan, tentang petualangan yang pernah kita rasakan dan juga impikan ketika masih kanak-kanak dulu. Siapa tahu, Trio Detektif turut membentuk kita sehingga menjadi seperti sekarang.

Judul: #Trio Detektif, Misteri Danau Siluman
Pengarang: William Arden
Penerjemah: Agus Setiadi
Tebal: 214 hlm
Cetakan: 1, 1990
Penerbit: Gramedia

2 comments:

  1. Wah, akhirnya posting. Aku juga, ah.
    Kita dan Kami-nya bergaung, yes...
    Tapi buku-buku Alfred Hitchcock (ampun, masih kagol ngetiknya) memang jadi bagian tumbuh kembang kita, yak. (kita, ta.., ta.., ta...) << gema

    ReplyDelete