Search This Blog

Saturday, December 26, 2015

SUTI karya Sapardi Djoko | Review-BlogTour-Pengumuman Pemenang

Judul: SUTI
Pengarang: Sapardi Djoko Damono
Desain sampul: AN. Rahmawanta
Penerbit: Buku Kompas
ISBN: 978-979-709-986-2
Cetakan pertama, November 2015
Tebal: 192 halaman



Satu lagi karya pengarang besar Indonesia diterbitkan. Kali ini, Sapardi Djoko Darmono dengan novel terbarunya SUTI kembali menyapa pembaca yang merindukan hujan kata-kata nan teduh dan mendinginkan kalbu dari sang maestro sastra Indonesia. Suti, nama lengkangpnya Sutini, adalah gadis yatim yang tinggal bersama ibunya, Parni. Suti ini tipikal gadis desa kebanyakan yang polos, lincah, selalu ingin tahu, dan ... ehem gemar bergunjing sambil mencuci baju di sungai bersama karibnya, Tomblok. Oh ya, karena setting novel ini mengambil era tahun 1960-1970an di pinggiran kota Solo, maka bisa dibayangkan kejadulan novel ini yang memang terasa sekali. Telepon belum banyak, telegram masih laku banget, dan naik kereta ekonomi harus saling berebutan. Entah kenapa, membaca novel ini walau jadul tetapi terasa menentramkan. Hidup saat itu kelihatannya berjalan dengan sederhana dan apa adanya. Nggak pakai baper, galau, atau kekinian macam today. Pokoknya beautiful *nulis sambil diiringi Beautifulnya Baekhyun wkwkwk.

Alkisah, Suti kemudian dipekerjakan di rumah keluarga Sastro yang 'mantan' bangsawan meskipun aura priyayi masih kental di keluarga tersebut. Bu Sastro kebetulan memang tidak memiliki anak perempuan sehingga kedatangan Suti (walau sebagai pembantu) seperti menjadi pelengkap di rumahnya. Di rumah itu hanya ada dua anak lelakinya, Kunto dan Dewo, yang memiliki sifat 180 derajat. Kunto adalah tipe anak yang tidak macam-macam. Hari-harinya habis untuk belajar dan dia lebih sering bermain dengan teman laki-lakinya ketimbang pacaran. Sementara, Dewo adalah kebalikan. Anak ini walau masih SMP namun memiliki darah yang panas. Kerjaannya tidak lain adalah merayu teman-teman gadisnya, nyolong tebu, berburu anjing liar, atau berkelahi.  Buset deh ini adik-kakak beda banget.

Keberadaan Suti di rumah keluarga Sastro ibarat katalis untuk membuat normal keluarga nan terlalu adem itu. Bu Sastro berharap Suti bisa mengubah Kunto jadi pria sejati, mampu melembutkan hati Dewo yang keras, serta menemani Bu Sastro sehingga rumah mereka tidak terlalu kaku karena sedikitnya wanita di dalamnya. Tapi, siapa sangka, dampak terbesar dari keberadaan Suti adalah kepada pak Sastro. Berbagai kejadian, peristiwa, dan drama bergerak dan berputar; menjadikan kehidupan keluarga Sastro dan juha kehidupan Suti menjadi penuh liku dan cerita. Pembaca akan dibuat tercengang dengan ending-nya, ketika semua tokoh seperti mampu menempatkan diri secara rapi dalam cerita. Sungguh buku yang nyaman sekali dibaca. Sayangnya, ada beberapa kesalahan editing dalam novel ini (duh, kebiasaan editor saya keluar deh), yakni di menjelang belakang. Beberapa kali penulis terbalik merujuk Kunto sebagai si bungsu dan Dewo sebagai si sulung. Semoga bisa menjadi perhatian di cetakan berikutnya.
 
Setelah novel "Hujan Bulan Juni" yang ternyata kurang memenuhi ekspektasi, SUTI berhasil memberikan penghiburan walau agak-agak terasa aroma Ahmad Tohari dengan lingkungan pedesaannya. Setidaknya, dalam SUTI, pembaca dibikin penasaran dengan nasib tokoh-tokohnya, dibuat merasa tentram dengan aroma lokal Solo-nya yang kental, serta ikut lega sampai di penghujung cerita. Kesan pertama dari novel Suti adalah kejadulan settingnya, tapi inilah yang menjadikan buku ini istimewa. Sapardi menurut saya memang lebih keren ketika menulis dengan tema dan setting seperti ini: jadul dan ndeso, namun jadul yang indah dan ndeso yang menyamankan. Alurnya rapi, bikin penasaran, dan setiap pemain mendapatkan porsi yang sama rata. Konfliknya pun banyak, menyebar, dan kesemuanya itu dibungkus dalam kemasan tempoe doloe nan asik diikuti. 


PEMENANG GIVEAWAY


27393777

Terima kasih atas partisipasi teman-teman semua. Rame banget giveaway kali ini dan jawabannya bagus-bagus semua. Saya bingung memilihnya. Tapi, setelah dibaca berulang-ulang, saya cocoknya sama jawaban yang satu ini:

Nama : Qurotul Ayun
Twitter : @ayunqee
Email : ayun_aq@yahoo.co.id
Domisili : Yogyakarta

"Menjadi penulis multitalent (bisa menulis cerpen, novel, puisi, essay, dll) memang sungguh luar biasa. Tapi saya yakin, se-multitalent apa pun seorang penulis, tetap ada satu jenis tulisan yang paling dikuasai. Dan, menurut saya, Eyang Sapardi paling ahli menulis puisi. Ketika mendengar nama Sapardi Djoko Damono, yang berbayang di benak saya adalah puisi-puisi sarat makna dengan diksi yang manis, teduh, dan menenteramkan semacam puisi Hujan Bulan Juni. Karena itulah, karya beliau yang paling saya nantikan adalah karya puisi."

Selamat kepada Qurotul Ayun yang terpilih sebagai pemenang. Silakan cek email ya untuk konfirmasi pengiriman hadiah. Bagi yang belum beruntung, tunggu giveaway berikutnya ya.



28 comments:

  1. Aku belum pernah membaca buku-buku eyang SapardiDD, ingin, tapi belum mampu. Aku ingin lebih mempelajari puisi, menyerapi makna tersiratnya, lebih mencintai puisi negara kita ini, Indonesia, dan lebih mencintai bangsa Indonesia. Sebenernya aku ingin mempelajari sastra Indonesia lebih lanjut, menikmati keindahan kata-kata dan puisi adalah karya sastra yang paling sastra.

    Denny Ardhianto
    twitter : @deniash
    email : ardhianto.denny@gmail.com
    tempat tinggal : Semarang

    ReplyDelete
  2. Novel. Karena aku menyukai cerita utuh dari awal sampai akhkir seperti novel. Karya beliau memang tidak diragukan lagi. Salah satu sastrawan terbaik di negeri ini. Tulisan beliau selalu mengusung tema tersendiri seperti membumi dengan kultur masyarakat, sarat makna. Tapi, aku pengen juga membaca karya beliau dengan tema romansa modern. Pengen liat gimana beliau mengemas tema kekinian dengan cara, rasa dan gaya beliau.

    Terima kasih

    Kiki Suarni
    Twitter: @Kimol12
    Email: kikisuarni616@yahoo.com
    Domisili: Batubara-Sumut

    ReplyDelete
  3. Otobiografi. Saya kira sudah pantas jika Pak Sapardi membuat otobiografi. Sebab, tanpa mengurangi rasa hormat, usia Pak Sapardi sudah lanjut. Sebagaimana lazimnya, saya ingin Pak Sapardi merekam kisah-kisahnya dari mulai kecil hingga sampai menjadi penulis terkemuka di Indonesia. Harapan saya, dengan kehadiran Otobiografi Pak Sapardi, saya bisa mempelajari lika liku beliau menjadi penulis hebat di Indonesia

    Shofiyurokhim
    Twitter: @shofiyurokhim
    Email: shofimoehadjir@gmail.com
    Domisili: Jombang, Jawa Timur

    ReplyDelete
  4. Puisi. Karena saya selalu jatuh cinta berulang kali pada setiap puisi karya Opa Sapardi. Walaupun telah dibaca berulang kali, puisi-puisi beliau tidak pernah membuat bosan. Pemilihan diksi dan cara beliau merangkai kata demi kata begitu sederhana namun tetap indah. Opa Sapardi sangat mahir memainkan diksi :)
    Selain itu, saya juga setuju kalau Opa SDD membuat otobiografi. Saya penggemar karya-karya beliau, dan itu akan lengkap jika ada otobiografi tentang dirinya :)


    Eka Fatimah A.P.
    Twitter: @ekafap
    Email: ekaputri198@gmail.com
    Domisili: Jakarta

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. CERPEN, eh cerpen atau novel ya.
    Cerpen aja deh, walaupun pendek saja ceritanya, tapi sebuah buku kumcer dengan berbagai tema akan menunjukkan kekuatan penceritaan penulis. Pak SDD yang sudah berpengalaman di dunia literasi pasti banyak mempunyai tema menarik yang bisa diangkat menjadi cerpen. Membaca cerpen seorang penulis senior akan berhawa berbeda dan selalu membangkitkan semangat saya untuk menulis.

    Padahal alibi, kalau novel bisa-bisa saya timbun. Tapi novel Suti ini tergolong tipis saja kan ya Masdi, pasti bisa cepat saya lahap, nyam nyam *kerlingmata *ulurkantangan.

    Khusnulia
    https://m.facebook.com/khusnullia
    @liahanmon
    Banyumas, Jateng.

    ReplyDelete
  7. Heeemmmm....pengennya dalam bentuk apa ya karya selanjutnya Pak SDD? Puisi? nggak ah, nggak gitu demen sama puisi. Cerpen? kayanya kelewat pendek. Novel aja kalo gitu. Kayanya kalo baca novel lebih puas, lebih banyak pelajaran yang bisa diambil #kayakbakalburuburudibacaaja

    Eniweiiii....thank you buat giveawaynya. Kali2 aja menang ;)

    Link sharenya :
    Udah follow di twitter yah...
    https://twitter.com/JungieFairy/status/680710998693560320
    https://www.facebook.com/amel.armeliana/posts/964101637003941?pnref=story
    https://www.pinterest.com/pin/218495019399622028/

    Amel Armeliana
    Facebook : Amel Armeliana
    Twitter : JungieFairy
    Email : amel.armeliana@gmail.com
    Depok

    ReplyDelete
  8. Novel dong:3 sebagai pecinta novel tentu aku sangat menikmati setiap kalimat yang di tawarkannya. Dan setahu aku, Eyang Sapardi Djoko Darmono ini selalu menyelipkan kata-kata yang indah layaknya sebuah puisi ke dalam novelnya. Karena menurutku novel yang ia tulis selalu terdapat unsur puisi, cerpen juga bisa karena novel kan merupakan cerpen yang akhirnya di kembangkan oleh sang penulis. Kenapa harus milih yang lain jika ada three in one? Novel udah mencakup segalanya. Cerita yang utuh dan pasti selalu terkenang di hati para pembaca. Novel eyang juga belum pernah mengecewakan aku walaupun baru baca dua buku sih, itu juga dapet minjem dari nenek hehe ☺️ tapi seengganya kan aku tahu novel yang eyang buat memang terlalu bagus walaupun ia tetap pada cara menulisnya yang tidak mengikuti tema kekinian atau modern. Eyang punya ciri khasnya tersendiri dari setiap tulisannya. Sekian, terima kasih:)

    Nama : Aulia Resky
    Twitter/FB : @AuliaaRez // Aulia Resky
    Email: rezaahmad524@gmail.com
    Domisili: Cirebon

    ReplyDelete
  9. nama kamu: Amilah Rahmatunnisa
    twitter : @RnMilaa
    Email : milaa_rn@yahoo.com
    Domisli : Jakarta timur

    Jawaban : "Kalau Pak Sapardi Djoko Darmono misal hendak menulis karya terbarunya lagi, karya seperti apa yang kamu nantikan dari beliau? Novel atau cerpen atau puisi; dan sertakan juga alasanmu ya."

    Aku ingin pak Sapardi membuat sebuah novel. Karena novel bisa mengulas suatu cerita dari awal sampai akhir dan memang benar-benar tuntas.Kalau cerpen,puis dsb aku yakin semua orang tidak perlu meragukan lagi karya-karya beliau. Dan dengan membuat novel aku ingin pak Sapardi memberikan selipan kata-kata yang menyihir pembaca di novel itu. Contohnya aku ingin di novel baru pak Sapardi mengulas tentang anak-anak pinggiran. Sudah lama aku tidak membaca kisah tentang perjuangan anak pinggiran dan anak pelosok untuk sekolah dan membantu orang tua mereka. Seperti yang kita kenal buku-buku pak Sapardi sangat kaya akan manfaat bagi pembaca. Dan tulisannya memiliki daya tarik yang kuat, karena mampu menyihir hati pembaca. Oleh karena itu aku ingin sekali pak Sapardi mengulas tentang kehidupan anak-anak yang kurang mampu atau yang putus sekolah. Aku ingin melihat bagaimana kehidupan mereka yang sebenarnya dan bagaimana sudut pandang pak Sapardi tentang mereka. Aku memiliki keinginan untuk mengajar di pelosok. Jadi mungkin dengan adanya buku pak Sapardi aku jadi bersemangat dan tidak menyerah untuk mengunjungi mereka di pelosok. Di Novel yang baru, pak Sapardi bercerita tentang bagaimana solo tempo dulu kan? Bukan tidak mungkin pak Sapardi juga bisa membuat buku tentang daerah terpencil dan daerah yang kurang mendapat perhatian pemerintah. Dan dengan dibuatnya buku itu, mungkin pemerintah akan membacanya dan mulai memperhatikan daerah-daerah kecil di pelosok negeri. Karena anak-anak daerah juga berhak mendapatkan hak dan kewajiban untuk mendapatkan pendidikan. :)

    Terimakasih untuk kesempatan giveawaynya

    ReplyDelete
  10. Aku ingin SDD menerbitkan puisi. Puisi-puisinya sangat dinamis, sederhana namun indah. Bukan dari kata-kata arkaik, kata yang kerap kita dengar sehari. Sederhana, indah, mendalam. Aku rindu puisi-puisi SDD.

    Nama: Misni
    Twitter @misni_p
    Domisili : Yogyakarta

    ReplyDelete
  11. Saya menyukai puisi-puisi beliau. Tapi saya lebih menantikan karya novel beliau lagi. Bagaimanapun, saya kangen novel karya penulis dari era-era dulu, terutama Pak Sapardi Djoko. Diksi yang yang kental dengan pengaruh jaman dulu selalu berhasil merancang sebuah nostalgia dan perjalan waktu ke masa lalu.

    Nama: Eka Sasining Putri
    Twitter: @cha_ichie
    e-mail: ekasasining@gmail.com
    Domisili: Kediri Jawa Timur

    ReplyDelete
  12. Nama: Cahya
    Twitter: @chynrm
    Email: cahyasptm@gmail.com
    Domisili: Palembang

    Sebagai penulis senior, aku inginnya Pak SDD sebaiknya tetap pada tema-tema tulisan slice of life yang dibumbui humor. Menjadi sebuah novel atau cerpen. Fiksi atau pun non fiksi. Ya, seperti novel SUTI ini. Mungkin satu genre seperti buku-buku karya Tere Liye kali ya.
    Pak SDD pasti sudah banyak memakan asam garam kehidupan, penuh hikmah, dan alangkah sayang jika hanya dipendam sendirian. Kurasa akan lebih baik jika bisa disampaikan atau disalurkan melalui sebuah cerita fiksi atau non fiksi yang dibukukan dan dapat dinikmati oleh banyak orang. ^^

    ReplyDelete
  13. Saya ingin pak sapardi membuat buku yang berisi kumpulan cerpen. Cerpen-cerpen ini dibuat berdasarkan beberapa puisi yang ia pernah buat. Mengembangkan puisi menjadi cerpen maksudnya. Sepuluh cerpen dari sepuluh puisi mungkin tepat. Pasti semua dapat menikmatinya, apalagi saya. Hehehe.

    Nama: Nurizka tresna pangestuti
    Twitter: @rizkatresna
    Domisili: Jakarta

    ReplyDelete
  14. Nama : Catherine
    Twitter : @cathindri
    E-mail : cathindri95(at)gmail(dot)com
    Domisili : Jakarta

    Saya pingin banget eyang Sapardi bikin novel remaja. Saya suka sastra, tapi terkadang saya lebin memilih bacaan yang ringan. Maka dari itu saya pingin bgt eyang sapardi buat sebuah novel remaja yang ringan, tapi tetep, gak ninggalin khasnya eyang sapardi yang terkenal dengan sajak dan puisinya :)

    ReplyDelete
  15. Nama : Qurotul Ayun
    Twitter : @ayunqee
    Email : ayun_aq@yahoo.co.id
    Domisili : Yogyakarta

    Menjadi penulis multitalent (bisa menulis cerpen, novel, puisi, essay, dll) memang sungguh luar biasa. Tapi saya yakin, se-multitalent apa pun seorang penulis, tetap ada satu jenis tulisan yang paling dikuasai. Dan, menurut saya, Eyang Sapardi paling ahli menulis puisi. Ketika mendengar nama Sapardi Djoko Damono, yang berbayang di benak saya adalah puisi-puisi sarat makna dengan diksi yang manis, teduh, dan menenteramkan semacam puisi Hujan Bulan Juni. Karena itulah, karya beliau yang paling saya nantikan adalah karya puisi.

    ReplyDelete
  16. Nama : Qurotul Ayun
    Twitter : @ayunqee
    Email : ayun_aq@yahoo.co.id
    Domisili : Yogyakarta

    Menjadi penulis multitalent (bisa menulis cerpen, novel, puisi, essay, dll) memang sungguh luar biasa. Tapi saya yakin, se-multitalent apa pun seorang penulis, tetap ada satu jenis tulisan yang paling dikuasai. Dan, menurut saya, Eyang Sapardi paling ahli menulis puisi. Ketika mendengar nama Sapardi Djoko Damono, yang berbayang di benak saya adalah puisi-puisi sarat makna dengan diksi yang manis, teduh, dan menenteramkan semacam puisi Hujan Bulan Juni. Karena itulah, karya beliau yang paling saya nantikan adalah karya puisi.

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. Nama: Utami Pratiwi
    Twitter: @Haitiwi
    Email: perkarasegalanya@gmail.com
    Domisili: Yogyakarta

    Saya menantikan Sapardi Djoko Damono menulis puisi. Kemampuannya dalam bidang lain (cerpen, novel, esai, dll), memang tidak diragukan lagi. Tetapi puisi adalah masterpiece beliau yang paling memikat. Kata-kata yang dipilih memang sangat sederhana. Namun, itulah yang justru membuat "sangat tidak sederhana". Jika yang membacanya sedang sedih, maka ia akan semakin sedih. Dan jika yang membaca bahagia, akan semakin bahagia. Dalam puisi Sapardi "Hujan dalam Komposisi" atau "Hujan Bulan Juni", hujan bisa bermakna lebih dari sekadar hujan.

    ReplyDelete
  19. Nama : Agatha Vonilia Marcellina
    Twitter : @Agatha_AVM
    E-mail : agathavonilia@gmail.com
    Domisili : Jember

    Aku menantikan Pak Sapardi menulis antologi puisi kembali. Apalagi kata-kata puitis yang ditulis oleh Pak Sapardi langsung menusuk jantung. Aku kenal Pak Sapardi ntu dari modul-modul kuliah. Kan aku kuliah jurusan sastra (pasti banget sih ketemu sama karya Pak Sapardi). Aku dulu benci banget sama puisi. Susah banget bikin puisi. Semenjak aku membaca puisi Pak Sapardi, ternyata menulis puisi tidak sesusah yang aku bayangkan. Hanya merangkai kata dengan menggunakan keadaan di lingkungan sekitar kita. Mulai dari hal paling sederhana dapat mengintrepetasikan perasaan dalam hati. Terima kasih kak :)

    ReplyDelete
  20. Setiap novel karya Pak Sapardi mampu menghipnotis saya untuk masuk dalam ceritanya. Pak Sapardi selalu berhasil membuat para pembaca berimajinasi dengan latar ceritanya. Cerita novelnya tidak pernah membosankan, dibaca dua kali pun masih ttp menghipnotis. Sadar adalah ketika saya membalikan halaman terakhir novelnya. Jadi novel Pak Sapardi akan selalu saya nantikan

    Nama : Prabandari Tri Putri
    Twitter : @igaprabandtrip
    Email : prabandtriputri_95@yahoo.com
    Domisili : Denpasar, Bali

    ReplyDelete
  21. Novel aja deh... Alasannya apa ya??? Mungkin karena dari semua karya pak SDD, cuma novel yang 'ngeh' diotak saya. Kalau puisi saya kurang ngerti, sedangkan cerpen saya malah belum pernah tahu cerpen karya pak SDD... *kurang update* Semoga punya kesempatan *dan uang* untuk baca karya-karya lain dari beliau... :)

    Terima kasih kak ^^

    Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Twitter : @n0v4ip
    Email : n0v4ip[at]gmail[dot]com
    Domisili : Medan
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/682074875100401664

    ReplyDelete
  22. Mendengar nama Sapardi Djoko Damono, mau tidak mau, satu kata yang tercetus di kepala kita pastilah "puisi". Kesederhanaan, dan kedalaman makna yang diikat Eyang Guru SDD ke dalam puisi-puisinya sudah menjadi signature beliau. Beberapa waktu belakangan, beliau produktif menulis novel (sayangnya saya belum pernah membaca satu pun. Sebagai penggemar puisi-puisi beliau, saya pernah berpikir untuk menyimpan kesan bahwa beliau adalah seorang penyair murni. Tapi agaknya saya mulai berubah pikiran ^_^), saya jadi teramat merindukan puisi-puisi baru dari beliau. Saya berharap, setelah Perahu Kertas dan Hujan Bulan Juni, saya dapat mengupgrade kesan estetika saya terhadap puisi lagi, dengan sebuah buku puisi baru dari maestro puisi Indonesia ini.
    Dan di atas segalanya, semoga beliau disehatkan senantiasa agar buku yang saya rindukan itu bisa segera terealisasi :)

    Nama: NM Rayanti Sari Dewi
    Twitter: @biblionervpsa
    Email: biblionervosa@gmail.com
    Kota domisili: Kendari, Sulawesi Tenggara

    ReplyDelete
  23. Nama : M. Sulhan Habibi
    twitter : @SulhanHabibi
    email : soulhahnmail[at]gmail.com
    Kota domisili : Maros, Sulawesi Selatan

    Kalau Sapardi Djoko Damono menulis buku baru lagi yang aku inginkan adalah...

    Sebuah novel dengan tema adat istiadat indonesia yang sangat kental. Terserah dari suku mana, Jawa juga sangat boleh, apalagi Sapardi Djoko Damono sangat ahli dalam hal tersebut.

    Tapi, novelnya tentu saja bukan novel biasa. Novelnya menceritakan tentang lingkungan di Indonesia yang masih kental dengan budaya dan adat istiadat setempat. Mau setting masa lalu, atau dunia baru sendiri juga boleh.
    Selain itu, ada sentuhan mistis, magic, dan fantasi di dalamnya.
    Aku sih membayangkannya seperti ada sedikit unsur Narnia, Harry Potter, Hunger Games, Lord of The Rings, atau seperti dalam film Pan's Labyrinth (Guillermo Del Torro) yang sangat kental dengan kisah peperangan, dongeng, magis, dan agak kelam.

    Sungguh aku mengharapkan Sapardi DD bisa membuat novel dengan unsur seperti itu tapi dengan budaya asli Indonesia. Aku yakin Pak Sapardi Djoko Damono bisa.

    Ah, penjelasanku agak ribet ya?
    Simpelnya sih, seperti dongeng-dongeng khas Indonesia yang kental dengan budaya lokal, dengan tambahan sedikit unsur magis, fantasi, kolosal, dan petualangan.

    Selain itu, tidak lupa ada selipang puisi dari beliau.
    Ah, aku langsung membayangkan sebuah buku idaman yang sempurna dari beliau.

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  24. Cerpen ya Tuhan cerpen #gakbisabehave kumpulan cerpen yang mengusung 1 tema, berhubung saya sudah baca puisi & novelnya, saya kepingin mengoleksi kumpulan cerpen teranyar beliau. So..

    Larasestu Hadisumarinda
    @ecocriticismeve
    larasestuhadisumarinda@gmail.com
    Jakarta

    ReplyDelete
  25. "Kalau Pak Sapardi Djoko Darmono misal hendak menulis karya terbarunya lagi, karya seperti apa yang kamu nantikan dari beliau? Novel atau cerpen atau puisi; dan sertakan juga alasanmu ya."

    Saya selalu menantikan karya-karya beliau (bapak Sapardi Djoko Damono) karena saya sangat mengagumi karya-karya beliau yang sangat membumi dan sangat mendalam.
    Karya beliau yang sangat saya kagumi adalah puisi yang berjudul aku ingin. masterpiece....
    Dan puisi ini berhasil dengan sukses saat saya meminang pacar saya yang sekarang jadi istri saya saking bagus, sederhana namun mendalamnya puisi tersebut.
    Jadi saya sangat mengaharapkan karya-karya beliau. Apa saja. Terutama puisi.

    nama kamu : Mukhammad Maimun Ridlo
    twitter : @MukhammadMaimun
    kota domisili : Sleman, DIY

    ReplyDelete
  26. Nama : Faiz Istighfara
    Twitter: @istighfaraFaiz
    Email: faiz.istighfara@gmail.com
    Domisili: Sidoarjo, Jatim

    Saya lebih milih novel. Alasannya simple sih. Novel bacaan favorit saya. Soalnya isinya banyak, banyak huruf-hurufnya. Sekalian jadi manjaain mata #eh. Cerpen juga asik sih, cuman kurang puas aja karna isinya yg dikit. Kadang juga banyak cerpen endingnya gantung. Jadi kesel. Kalo puisi mah boro-boro, ntar saya ngga tau maknanya lagi #digampar. Jadi, mending novel. Sekalian juga nambah koleksi di rak

    ReplyDelete
  27. nama: Evita
    twitter: @evitta_mf
    email: evita.mf27@ymail.com
    domisili: Jogja

    kalau pak Sapardi Djoko Damono menulis lagi, saya inginnya beliau menulis tentang masalah yang terjadi di Indonesia. Seperti novel ini, beliau mengambil setting desa dengan beragam masalah-masalahnya. Mungkin novel selanjutnya pak SDD bisa mengambil permasalahan yang terjadi di Indonesia lainnya.
    Aku inginnya sih novel, soalnya baca novel itu puas. kalau cerpen pendek-pendek dan kadang ceritanya ngambang atau kurang jelas. kalau novel bisa lebih detail menceritakan isi ceritanya.

    ReplyDelete
  28. Kalau Pak Sapardi Djoko Darmono misal hendak menulis karya terbarunya lagi, karya seperti apa yang kamu nantikan dari beliau? Novel atau cerpen atau puisi; dan sertakan juga alasanmu ya.

    Aku pengennya novel. Pengen bangeeeet! Secara aku ini pecinta novel hehe. Novel juga lebih dinikmati dan lebih bisa diresapi karena ceritanya yang membahas lebih dalam. Eyang Sapardi terkenal dengan banyak karya puisinya yang keren banget; diksi, feel, dan maknanya. Nah akan lebih keren banget banget ketika membuat novel dengan rangkaian katanya yang indah dan tersusun rapi. Lebih enak dibaca, mudah dipahami, dan feelnya pasti dapet bangeeeet!

    Nama: Ulfa Nursyifa
    Domisili: Purwakarta, Jawa Barat
    Twitter: @ulfaminha
    Email: ulfansyifa@gmail.com

    ReplyDelete