Pengarang: Dewi Rieka
Penyunting; Andri Agus A
Cetakan: 1, 2015
Tebal: 205 hlm
Penerbit: Loveable
“Jadi jomblo itu nggak mengerikan karena jomblo itu bebas merdeka, meski
terhalang dompet tipis di tanggal tua.” (hlm 81)
Selamat datang di KOS JOMBLO, sejenis kos dengan 11 cewek ajaib yang
menghuninya. Mari kita sambit dulu, eh sambut cewek-cewek kece berturut-turut
sesuai usia dan kadar keakutan jomblonya: Rania, Tahlia, Roro, Hanna, Vanessa,
Gani, Nabilla, Kidung, Zara, Sitta, dan Gillian. Ini adalah satu eh banyak
cerita dari sebuah rumah kostan yang mewarnai hiruk-pikuk kota Semarang.
Mungkin, tidak banyak berbeda dengan kisah-kisah seru lain di kost-kostan yang
ada. Satu hal yang beda, di kostan ini, semua penghuninya diwajibkan jomblo.
Sekali ketahuan punya pacar, Madam Rania tanpa ragu akan mendepak si penghuni
kamar dari kostannya yang unik itu.
“Cewek jomblo itu harusnya mandiri dan enggak mudah goyah sama rayuan
cowok. Sekotak-kotak gimana pun dadanya.” (hlm 20) …. Yg kota-kotak perut kali ya, bukan dada #eh
(*dijejelin bubuk Lm-n)
Masa
ngekos memang masa-masa penuh cerita. Di rumah baru, harus apa-apa sendiri,
tempat terbaik untuk belajar jadi mandiri. Di sisi lain, masa ngekost juga
menjadi masa-masa kebebasan. Jauh dari orang tua, selain memaksa para anak muda
untuk hidup mandiri, tinggal di kost membuat mereka jadi lebih bebas dalam
melakukan apa-apa. Inilah sebab mengapa banyak orang tua yang waswas saat
anaknya memutuskan untuk tinggal di kost karena mereka tidak lagi bisa
mengawasi anak-anaknya yang menjelang dewasa secara lebih teratur. Karena itulah, ketika ada lowongan kamar kos
yang seluruh penghuninya wajib jomblo, langsung laris manis lah yang mau
menghuni. Si rania sang pemilik kost sampai harus mengadakan seleksi ala-ala
audisi untuk menyortir para calon penghuninya.
“Ajaibnya cewek itu, ketika ditinggal begitu aja, setahun lebih, eh masih cinta mati.” (hlm 75)
Kenapa bisa Kos Jomblo? Rania mendirikan
usaha kostannya ini akibat trauma masa lalu yang dialaminya bersama cowok yang
(dulu) dicintainya. Menikah muda dan langsung cerai pada usia 25 tahun akibat
dibohongin sang mantan suami, Rania tidak ingin cewek-cewek lain menjadi korban keisengan cowok di masa muda. Dia
merasa harus melindungi cewek-cewek muda itu demi masa depan mereka dengan mewajibkan seluruh penghuni kostnya
jadi jomblo (meskipun pada prakteknya cewek-cewek yang coba dilindunginya itu
malah sembunyi-sembunyi pacaran). Yah, namanya juga anak muda, makin dilarang
malah makin penasaran. Di bab-bab buku ini akan kita dapati kos jomblo yang
isinya malah kisah-kisah asmara anak kost. Jomblonya tuh di mana hahahaha.
“Perempuan itu emang nggak jujur kalau soal hati ya.” (hlm 67)
Macam-macam saja kisah cinta
para penghuni Kos Jomblo. Dewi Rieka yang sudah tidak diragukan lagi di dunia
per-kost-kostan (sejak AKD) membuat buku ini renyah sekali dibaca. Lucunya
sebenarnya biasa, tapi cara berceritanya itu yang sok akrab bikin mata saya
betah banget ngikutin kisah-kisah kocak geng Tahlia dan kawan-kawan. Saya
geleng-geleng sendiri, kelakuan anak-anak kos cewek ternyata brutal juga ya
kalau soal makanan di resepsi nikahan ngohahahaha *dilempar ceting sama Gani.
Trus, mbak Dedew ini bikin karakternya unik-unik, dan juga kekinian. Ada
mahasiswi yang gemar travelling, suka dandan, hijabers sejati, sampai pemburu
kuis. Paket komplet deh semua ada di Kos Jomblo ini. Saya sebagai pembaca,
banyak belajar tentang cewek di buku ini. Untuk kutipan terakhir ini, mungkin masih membuka perdebatan:
“Semandirinya seorang cewek, tetap aja butuh yang namanya cowok.” (hlm
100)
No comments:
Post a Comment