Search This Blog

Monday, March 23, 2015

Good Night, Zombie!

Judul     : Good Night, Zombie! (Scary Tales #3)
Pengarang : James Freller
Ilustrator : Iacopo Bruno
Penerjemah : Nuraini Matsura
Penyunting : Noor H Dee
Cetakan: Pertama, Maret 2015
Penerbit: Noura Books



 19395738
        
                Dibandingkan dua seri sebelumnya, saya paling suka dengan seri ketiga ini. Tidak lain dan tidak bukan karena horor yang diangkat di buku ketiga ini adalah horor yang benar-benar horor menurut saya, yakni tentang mayat hidup alias zombie! Sosok-sosok tua berpakaian seperti orang masa lampau, kulitnya kisut, giginya hitam dan membusuk, dan paling mengerikan adalah matanya, bola mata yang terbalik dan kosong, tidak menunjukkan apapun selain awan putih menyeramkan di rongga mata. Saat membaca buku ini, pada waktu tengah malam, saya sibuk lirik kiri dan kanan sampai harus menyeret kucing saya masuk rumah hanya agar ada suara, ada yang bergerak di tengah keheningan malam. Bergerak dan hidup maksud saya.

                Ceritanya, ada tiga anak SD yang terperangkap di sekolah mereka pada Jumat malam. Mereka adalah Carter, Esme, dan Arnold. Ketiganya tidak saling mengenal, dan ketiganya terjebak di sekolah yang telanjur dikunci pada suatu petang di akhir pekan. Yang lebih aneh, pintu-pintu itu dikunci alias digembok dari dalam. Dalam artian, ada orang lain di dalam gedung sekolah sekalin ketiga anak itu. Lalu, mengapa pintunya digembok dari dalam? Seolah-olah, gembok itu sengaja dipasang untuk mencegah agar tidak ada yang bisa masuk ke dalam gedung sekolah di saat malam.

                Lalu, apakah itu? Apa yang ada di luar gedung sekolah yang tidak seharusnya masuk ke dalam? Yang jelas, ketiga anak itu harus mencari jalan keluar. Tetapi, semua pintu dan jendela telah digembok rapat sehingga satu-satunya jalan keluar adalah mencari  petugas piket malam, Tuan Van Der Klemp yang sama misteriusnya. Pria tua yang kurus itu malah melarang ketiganya untuk keluar. Dialah yang mengunci dan mengembok semua pintu di keluar, agar mereka yang sudah mati tidak bisa masuk ke dalam. Dan, tahulah ketiga siswa itu bahwa mereka telah terperangkap di gedung sekolah bersama seorang penjaga malam yang aneh. Sementara di luar, di tengah keheningan malam dan kabut dingin yang turun, terdengar suara garukan kuku yang sudah patah, langkah-langkah sempoyongan, serta tubuh-tubuh membusuk para zombie yang mengitari halaman sekolah.

                Dibanding dua buku sebelumnya, Good Night Zombie ini  adalah yang paling seram menurut saya. Posisi ketiga anak yang terjebak di sekolah pada malam hari, tidak bisa keluar kecuali setelah fajar, dengan mayat-mayat hidup yang mengepung di luar, ini semua memunculkan semacam kesan terperangkap yang ngeri. Suatu kondisi ketika kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali tetap tenang, diam, dan menunggu sampai malam berlalu. Tapi, suara apakah itu? Kaca jendela yang pecah? Dan gedebuk langkah-langkah gontai yang berjalan di lorong sekolah, apakah zombie-zombie itu akhirnya masuk ke sekolah? Benar-benar mendebarkan membaca buku ini. 

No comments:

Post a Comment