Search This Blog

Friday, February 13, 2015

Erebos

Judul : Erebos
Pengarang : Ursula Poznanski
Penerjemah: Puti Kellermann
Tebal:  578 hlm
Cetakan: Pertama, Januari 2015
Sampul: Vincent
Penerbit: Mizan Fantasy

 

 24605892

Selamat datang di Erebos
Dunia fantasi di dalam cakram disk
Silakan pilih: penyihir, kurcaci, atau werewolf,
Vampir, barbar juga ada, begitu pula dark elf
Atau, kau mungkin lebih nyaman sebagai ksatria manusia
Selamat datang di Erebos, surga para petualang
Sekali masuk, jangan harap kau ingin cepat pulang
Permainan ini nyata, selamanya kau bisa terjerat pesonanya


Nick Dunnmore, seorang siswa SMA di London mendapati serangan wabah aneh yang melanda teman-teman sekelasnya. Banyak siswa yang kedapatan mengantuk di kelas, tidak bisa berkonsentrasi, bahkan mangkir dari latihan basket. Kejadian aneh susul menyusul, mulai dari hilangnya laptop di ruang computer sekolah hingga pesan-pesan misterius yang beredar di kalangan murid. Sesuatu, sebuah benda, semacam CD permainan tengah diedarkan secara diam-diam di antara pada siswa. Tapi, anehnya, tidak ada yang mau mengakui kalau mereka telah mendapatkan CD itu. Semua bisik-bisik langsung terhenti ketika Nick mendekati kawan-kawannya. Sesuatu yang aneh sedang terjadi, dan salah satu teman akrabnya, Collins, adalah korban pertama. Anak itu tidak lagi mau berbicara atau berkawan dengan Nick.

Nick memutuskan untuk menyelidiki. Dengan mengambil hati seorang siswi, Nick akhirnya bisa mendapatkan cakram keras berisi permainan seru yang belum pernah ada yang seperti itu sebelumnya. Permainan itu bernama Erebos. Nick membuktikan sendiri, Erebos memang sebuah game komputer yang begitu hidup, terlalu hidup malah. Namun, keganjilan mulai bermunculan. Pertama, Nick dilarang menyebarkan keping CD Erebos kepada orang lain, dan permainan itu juga hanya boleh dimainkan saat pemainnya sendirian. Entah bagaimana, Erebos akan tahu kalau kamu berbohong.

Erebos menawarkan sebuah petualangan seru yang diidam-idamkan para remaja. Game itu tahu persis apa yang diinginkan oleh setiap pemain, termasuk Nick. Level demi level, Nick memainkan Erebos dengan begitu bersemangat, berjam-jam di depan computer, semalaman tidak tidur karena waswas menunggu petualangan apa lagi yang hendak digelar. Tidak heran jika para pemain Erebos selalu mengantuk, cenderung asocial, dan suka mengurung diri. Erebos telah menjangkiti Nick dan kawan-kawannya. Pesona dan hadiah yang ia tawarkan begitu sulit untuk mereka tolak. Erebos membuat Nick lupa pada dunia nyata. Hingga suatu peristiwa menyadarkannya.

Program Erebos entah bagaimana terkait dengan dunia nyata. Dalam setiap permainan, Sang Pembawa Pesan—begitu para pemain memanggil sang penguasa Erebos—selalu menyuruh pemain yang kalah untuk melakukan sesuatu, sesuatu yang nyata di dunia nyata. Beberapa kali, Nick juga telah melaksanakannya, dan mendapatkan imbalan yang pantas dari Erebos. Namun, permainan itu juga kejam. Dia tahu musuh-musuhnya di dunia nyata, dan dia menyuruh para pemain untuk menumpasnya. Tanpa mengetahui siapa, salah satu sahabat Nick menjadi korban dari salah satu pemain yang terbujuk Erebos, dan Nick mulai menyadari bahwa Erebos benar-benar nyata. Permainan itu bisa melukai, bahkan membunuh orang-orang di dunia nyata. Siapakah atau apakah sebenarnya Erebos itu? Ending buku ini benar-benar tak terduga dan ditulis dengan begitu terencana.

Luar biasa, novel Erebos adalah perpaduan apik antara game RPG dengan novel. Membaca buku ini ibarat menyusuri kehidupan seorang gamers. Kita jadi tahu, mengapa para gamers begitu betah memelototi layar komputer selama berjam-jam di game center. Petualangan yang ditawarkan oleh permainan komputer memang sungguh mengasyikan. Sebuah tempat dimana para gamers bisa meng-anonim-kan diri aslinya di dunia nyata, untuk kemudian menjelma menjadi sosok baru yang lebih kuat di dunia maya. Lewat permainan, mereka ingin memenuhi apa yang tidak bisa mereka penuhi di dunia nyata. Dan, Erebos mengetahui dengan persis apa yang diinginkan para gamers. Permainan komputer itu menjebak dan memesona, seperti sihir di dunia maya. Susah untuk menghindar dari cengkramannya.

Membaca Erebos, banyak hal dan pengalaman baru yang bisa didapatkan. Bagaimana teknologi sekarang telah berkembang begitu rupa sehingga bisa menciptakan sebuah dunia di alam maya. Berbahayanya efek dari kecanduan permainan komputer pada jiwa, karakter, maupun mental remaja; penulis menjabarkannya secara halus lewat sosok Nick. Bahwa permainan komputer mungkin memang menawarkan sebuah penghiburan dan petualangan yang tiada duanya. Tetapi, berlebih-lebihan dalam memainkannya juga akan menjadi bumerang bagi pelakunya. Lagi pula, sebagaimana diakui sendiri oleh Erebos, tidak semua bisa didapatkan di dunia maya:

Tempat di lingkaran dalam termasuk beberapa hal yang harus kau usahakan sendiri. Seperti cinta seorang manusia atau kepercayaan seorang teman.” (hlm 295)

Internet dan komputer adalah revolusi dalam peradaban manusia. Dengan keduanya, jarak terpangkas dan waktu pun semakin singkat. Hiburan terbuka lebar sementara informasi tergelar. Namun, tetaplah ingat bahwa sahabat terbaik manusia adalah manusia yang lainnya, bukan mesin.

No comments:

Post a Comment